3. Masalah Relasi Orang Tua-Anak
3.1. Diagnosis Masalah Relasi
Masalah relasi Relational Problem menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders DSM-IV-TR termasuk dalam kategori Other Condition That May
be A Focus of Clinical Attention yaitu gangguan yang diberi kode āVā. Masalah relasi merupakan fokus perhatian klinis yang dapat menyebabkan eksaserbasi atau
mempersulit penanganan gangguan mental atau kondisi medis umum pada salah satu atau lebih anggota dalam unit relasi tersebut. Masalah relasi dapat sebagai akibat
gangguan mental atau suatu kondisi medis umum atau independen terhadap kondisi lain yang ada atau dapat juga muncul tanpa adanya kondisi lain yang menyertai, bila
masalah ini adalah fokus utama perhatian klinis, maka harus diletakkan pada Aksis I. Jika tidak menjadi fokus utama perhatian klinis maka diletakkan pada Aksis IV.
3.2. Diagnosis Masalah Relasi Orang Tua-Anak
Menurut DSM-IV-TR kategori masalah relasi orang tua-anak digunakan bila fokus perhatian klinis adalah suatu pola interaksi antara orang tua dan anak misalnya
hendaya komunikasi, overprotection, inadequate discipline yang berhubungan dengan hendaya bermakna
secara klinis secara fungsi individu atau keluarga atau berkembangnya gejala-gejala yang bermakna secara klinis pada orang tua atau anak.
Sedangkan menurut DSM V, Masalah relasi orang tua-anak dihubungkan dengan hendaya fungsi dalam perilaku, kognitif atau afektif. Contoh masalah perilaku adalah
kontrol, supervisi dan keterlibatan orang tua yang tidak adekuat; parental
overprotection; terjadinya kekerasan fisik; dan melarang tanpa memberikan solusi. Masalah kognitif yang menyebabkan pengaruh negatif bagi yang lain seperti kata-kata
commit to user
menjatuhkan atau mengkambinghitamkan yang lain dan perasaan khawatir. Masalah afektif termasuk perasaan sedih, apatis atau marah kepada yang lain dalam relasi yang
disesuaikan dengan kebutuhan perkembangan anak dan budaya setempat. Sedangkan pengertian orang tua adalah seseorang sebagai caregiver utama bagi anak, bisa orang
tua biologis, adopsi, pengasuh atau saudara lainnya kakek-nenek yang mengganti peran orang tua untuk anak APA, 2013.
Penilaian dilakukan pada anak maupun orang tua, mencakup hal-hal yang menimbulkan kesulitan atau gangguan pada proses interaksi orang tua anak. Masalah
relasi orang tua-anak dinilai dari persepsi, sikap, afek dan perilaku Diagnosis ditegakkan tidak hanya pada perilaku yang diobservasi, tetapi juga melalui pengalaman
subjektif orang tua terhadap anak yang sering terekspresi pada saat wawancara klinis. Dalam penjelasan kode V dari DSM-IV-TR dikatakan terdapat masalah relasi dalam
keluarga apabila didapatkan : anak mengalami kesulitan terhadap aturan atau disiplin yang ditegakkan di rumah, orang tua khawatir masalah akademik anak, overprotection,
membatasi kapasitas untuk tumbuh, orang tua curiga anak menggunakan obatalkohol, orang tua memiliki konflik yang tidak terselesaikan saling tidak menghargai,
perceraian atau keluarga terpisah-pisah.
4. Aplikasi Analisis Transaksional Dasar AATD Pada Masalah Relasi Orang Tua-