Analisis Struktural Analisis Transaksi

Transaksional sangat kurang, sebagian besar studi kasus digunakan sebagai penunjang. Hanya sejumlah kecil studi terkontrol tentang keefektifan terapi Analisis Transaksional seperti Smith, Glass and Miller pada tahun 1980. Metaanalisis dari 8 studi terapi AT terkontrol, melaporkan rata-rata effect size AT adalah 0,67 sedikit lebih kecil dari rata- rata effect size psikoterapi jenis lain yaitu 0,85 Corey, 2009.

2. Analisis Transaksional

Analisis Transaksional dipelopori oleh Erick Berne dan dikembangkan semenjak tahun 1950, menekankan pada hubungan interaksional yang digunakan untuk terapi individual dan kelompok. Transaksi merupakan proses pertukaran dalam suatu hubungan, yang dipertukarkan adalah pesan-pesan baik verbal maupun non verbal. Sedangkan yang dianalisis meliputi bagaimana bentuk, cara, dan isi dari komunikasi mereka. Bentuk, cara, dan isi komunikasi dapat menggambarkan apakah seseorang tersebut sedang mengalami masalah atau tidak Jones and Nelson, 2006. Dengan pemberian AT maka seseorang bisa mengenali dirinya sendiri dan dengan begitu mudah mengenal orang lain juga. AT telah terbukti memudahkan komunikasi dengan sesama, sehingga menjadi transaksi yang senada Berne, 1961; Verhaar, 1989; Hukom, 1990; De Blot, 2009. Pendekatan AT terdiri dari 1 analisis struktural, 2 analisis transaksional, 3 analisis permainan, dan 4 analisis skrip Jones and Nelson, 2006.

2.1. Analisis Struktural

Ego states adalah suatu pola konsisten dari perasaan dan pengalaman yang secara langsung berhubungan dengan suatu pola perilaku konsisten yang sesuai. Setiap manusia memperlihatkan tiga macam tampilan anutan yaitu: Orang tua O, Dewasa D dan Kanak K. Penampilan anutan atau ego state dapat dikenal secara fisik gestur dan commit to user postur dan verbal kata-kata dan kalimat serta nada suara. Penampilan Orang tua O ketika individu ber[erilaku seperti orang tua, dibagi menjadi: OK Orang tua kritikal dan OP Orang tua pengasuh. Penampilan Dewasa D ketika individu bertigkah laku secara rasional, melakukan testing terhadap realita. Penampilan Kanak K ketika individu melakukan, berperasaan, bersikap seperti yang di lakukan pada waktu masih kecil, dibagi menjadi : Penampilan KB Kanak bebas dan Penampilan KS Kanak sesuai Hukom, 1990. Tiap ego state dapat mempunyai ‘batas’ boundery. Berne, mendefinisikan ego boundery sebagai suatu membran semipermiabel, melaluinya energi psikis dapat mengalir dari satu ego state ke ego state yang lain. Ego boundary itu harus semipermiabel, karena kalau tidak energi psikis akan terbendung di satu ego state saja dan tidak dapat bergerak bebas spontan bila situasi berubah Kolegium Psikiatri Indonesia, 2008.

2.2. Analisis Transaksi

Ada tiga tipe utama transaksi yaitu: komplementer, menyilang, dan ulterior. Transaksi komplementer ada kecenderungan untuk berkelanjutan, sehingga setiap tanggapan kemudian menjadi suatu rangsangan baru lagi dan seterusnya. Sebaliknya transaksi silang akan segera memutuskan komunikasi, transaksi silang paling umum menyebabkan kesulitan pergaulan, perkawinan, percintaan, persahabatan atau dalam pekerjaan. Transaksi ulterior adalah transaksi yang tersembunyi sebagian dan ada agenda psikologis maupun sosial yang mendasari. Transaksi ulterior sering merupakan suatu gamepermainan Harris, 1973. Dalam Analisis Transaksional sebuah belaian stroke dianggap sebagai unit fundamental dari interaksi sosial. Tukar menukar belaian merupakan suatu transaksi. Setiap transaksi adalah pertukaran stroke. Strokesbelaian commit to user dapat berupa: verbal atau non-verbal, positif atau negatif, bersyarat atau tidak bersyarat. Stroke positif bilamana penerima pesan mengalami perasaan menyenangkan. Stroke negatif bilamana penerima pesan mengalami perasaan menyakitkan Honey, 2001. Adanya belaian atau strokes akan menyebabkan adanya posisi hidup seseorang. Belaian atau strokes positif bersyarat atau tidak bersyarat maka akan menimbulkan perasaan I’m Ok ASAS = Aku Senang Aman Sentosa, dan lazimnya bila seseorang merasa SAS Senang Aman Sentosa maka orang tersebut ingin pula orang lain merasa SAS posisi hidup l’m Ok, You’re Ok atau ASAS, ASAS. Terdapat 4 posisi hidup, adalah I’m Ok, You’re Ok atau ASAS, ASAS; I’m Ok, You’re not Ok atau ASAS, ATISAS; I’m not Ok, You’re Ok, ATISAS, ASAS; I’m not Ok, You’re not Ok, ATISAS, ATISAS. Tujuan terapi AT adalah untuk mencapai posisi hidup I’m Ok, You’re Ok atau ASAS, ASAS Berne, 1961 ; Hukom, 1990.

2.3. Analisis Permainan Games