BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi
merupakan hasil dari proses belajar. Prestasi belajar merupakan tolok ukur yang utama untuk mengetahui keberhasilan belajar seseorang. Seorang yang prestasinya
tinggi dapat dikatakan bahwa ia telah berhasil dalam belajar. Prestasi belajar dapat digunakan sebagai indikator dari mutu pendidikan serta bisa digunakan sebagai
dasar untuk melanjutkan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Keberhasilan belajar atau prestasi belajar biasanya diukur berdasarkan tes. Yang kemudian
dikuantifikasikan dalam bentuk nilai atau Indeks Prestasi IP. Apabila kita ingin mengetahui bagaimana proses belajar mahasiswa bisa kita lihat dari nilai yang
diperoleh dari tiap semester yang diselesaikannya, karena nilai tersebut merupakan cerminan dari proses belajar yang terjadi.
Prestasi belajar yang dicapai oleh mahasiswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang berasal dari diri individu faktor internal maupun dari
luar individu
faktor eksternal.
Faktor internal
diantaranya adalah
kecerdasanintelegensi, minat, bakat, motivasi, kecemasan dan kesehatan. Sedangkan faktor eksternal diantaranya adalah faktor lingkungan belajar yang
meliputi lingkungan kampus, keluarga dan lingkungan. sosial.
Diantara banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar , faktor motivasi, minat serta lingkunganlah yang dominan. Dalam kegiatan belajar,
motivasi merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri individu yang menimbulkan kegiatan belajar,yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar
Sardiman, 2006:75. Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual. Seorang mahasiswa yang mempunyai intelegensi yang
cukup tinggi, bisa gagal karena kurang adanya motivasi dalam belajarnya. Motivasi mempunyai peranan penting dalam proses belajar mengajar
baik bagi dosen maupun mahasiswa. Bagi dosen mengetahui motivasi belajar dari mahasiswa sangat diperlukan guna memelihara dan meningkatkan semangat
belajar mahasiswa. Bagi mahasiswa motivasi belajar dapat menumbuhkan semangat belajar sehingga mahasiswa terdorong untuk melakukan perbuatan
belajar. Mahasiswa melakukan aktivitas belajar dengan senang karena didorong motivasi. Seseorang akan belajar jika ada dorongan dari dalam dan akan
menyenangi pelajaran tersebut jika sesuai dengan minatnya. Kecenderungan yang terjadi di Akafarma Sunan Giri Ponorogo,
semakin tinggi jenjang semester yang dilalui semakin menurun tingkat disiplin dalam perkuliahan maupun praktikum. Hal ini nampak dari daftar hadir rata-rata
75 yang memberikan gambaran makin menurunnya motivasi belajar. Proses belajar tidak bisa lepas dari faktor lingkungan belajarnya.
Lingkungan belajar adalah lingkungan pada saat perkulihan maupun di luar jam perkuliahan. Lingkungan tempat belajar seseorang akan berpengaruh pada prestasi
belajar. Lingkungan yang kondusif, mendorong mahasiswa untuk belajar secara
sungguh-sungguh. Semakin kondusif lingkungan maka mahasiswa akan semakin bersungguh-sungguh dalam belajar yang akhirnya dapat meningkatkan prestasi
belajar. Sebaliknya lingkungan yang tidak kondusif akan mengganggu aktivitas belajar seseorang sehingga akan menurunkan prestasi belajarnya.
Mahasiswa Akafarma Sunan Giri Ponorogo pada umumnya berasal dari luar kota dan sebagian kecil dari dalam kota tinggal bersama keluarga.
Mahasiswa dari luar kota biasanya menempati rumah kontrakan di sekitar kampus, baik bersama mahasiswa lain maupun para pekerja yang bertempat
tinggal yang sama. Fasilitas yang disediakan kampus pada umumnya masih kurang memadai, misal ruang perkuliahan tanpa kipas atau pendingin sehingga
membuat kurang nyaman dalam belajar. Pada saat perkuliahan, dosen pada umumnya masih menggunakan papan tulis atau OHP dengan metode ceramah dan
tanya jawab sehingga mahasiswa merasa jenuh dan bosan karena kurangnya variasi dalam mengajar.
Upaya – upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar mahasiswa adalah dengan meningkatkan motivasi, minat dan menciptakan
lingkungan belajar yang mendukung. Berdasar penelitian pendahuluan yang dilakukan terhadap 10
mahasiswa dengan prestasi rendah, mereka umumnya bermasalah dengan keadaan keluarga, yaitu kurangnya perhatian keluarga, atau kuliah dikarenakan adanya
paksaan dari orang tua, juga dikarenakan minat dan motivasi yang kurang dari diri mahasiswa sendiri maupun lingkungan belajar yang kondusif.. Kampus adalah
wahana kegiatan dan proses pendidikan berlangsung. Di kampus nilai-nilai
kehidupan ditumbuhkan dan dikembangkan. Oleh karena itu, kampus menjadi wahana yang sangat dominan bagi pengaruh dan pembentukan sikap, perilaku,
dan prestasi seorang siswa Tu’u, 2004:18 Atas dasar pemikiran di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
dengan judul: “Pengaruh Motivasi, Minat, dan Lingkungan Belajar terhadap Prestasi Belajar mahasiswa Akafarma Sunan Giri Ponorogo.
B. Rumusan Masalah