Menurut Sardiman 2007:85 ada 3 fungsi motivasi : a.
Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
b. Menentukan arah perbuatan, yaitu kearah tujuan yang hendak dicapai,
sehingga motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
c. Menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang
harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
Dengan adanya usaha yang tekun dan didasari motivasi maka mahasiswa akan belajar dengan baik dan dapat meraih prestasi belajar yang
optimal.
1.3. Jenis – jenis motivasi
Menurut Dimyati dan Mudjiono 2002:86 motivasi sebagai kekuatan mental individu memiliki 2 jenis tingkat kekuatan, yaitu:
a. Motivasi Primer Motivasi primer adalah motivasi yang didasarkan pada motif-motif
dasar, motif dasar tersebut berasal dari segi biologis atau jasmani manusia. Dimyati mengutip pendapat Mc.Dougal bahwa tingkah laku terdiri dari
pemikiran tentang tujuan dan perasaan subjektif dan dorongan mencapai kepuasan contoh mencari makan, rasa ingin tahu dan sebagainya.
b. Motivasi sekunder
Motivasi sekunder adalah motivasi yang dipelajari,motif ini dikaitkan dengan motif sosial, sikap dan emosi dalam belajar terkait komponen penting
seperti afektif, kognitif dan kunasif, sehingga motivasi sekunder dan primer sangat penting dikaitkan oleh mahasiswa dalam usaha pencapaian prestasi
belajar. Suryabrata dalamTomi darmawan,2007 membedakan motivasi
berdasarkan sebab-sebab timbulnya motivasi itu sendiri ke dalam dua golongan, yaitu:
a. Motivasi intrinsik Adalah motivasi yang timbul dari dalam diri pribadi individu itu
sendiri tanpa adanya pengaruh dari luar individu. Contoh: seseorang mempelajari sebuah buku karena ia termotivasi untuk mengetahi isi atau
bahan berupa pengetahuan yang ia dapatkan. b. Motivasi Ekstrinsik
Adalah dorongan terhadap perilaku individu yang ada diluar perbuatan yang dilakukannya. Ia mendapat pengaruh atau rangsangan dari luar, contoh:
seseorang akan giat belajar kalau diberitahu sebentar lagi ujian. Motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik sangat penting bagi
mahasiswa dalam proses belajar, dengan timbulnya motivasi intrinsik dapat menimbulkan semangat belajar yang tinggi. Motivasi ekstrinsik dapat berubah
menjadi intrinsik tanpa disuruh orang lain.Ia termotivasi belajar dan belajar sungguh-sungguh tanpa disuruh oleh orang lain Monks, dalam Dimyati,
2002:91.
Menurut Hamalik 2004:174, komponen motivasi adalah apa yang diinginkan seseorang, tujuan yang menjadi arah kelakuannya. Ada dua komponen
dalam motivasi, yaitu: a. Komponen dalam, yaitu perubahan di dalam diri seseorang, keadaan merasa
tidak puas, dan ketegangan psikologis. Jadi, komponen dalam adalah kebutuhan-kebutuhan yang hendak dipuaskan
b. Komponen luar, yaitu apa yang diinginkan seseorang, tujuan yang menjadi arah kelakuannya. Jadi komponen luar adalah tujuan yang hendak dicapai
Rusyan 1983:3, membagi motivasi menjadi dua, yaitu: a. Motivasi atas dasar rangsangan, yang dibedakan atas motivasi kebutuhan
organik dan motivasi karena darurat. Kebutuhan organik antara lain adalah makan dan bernapas
b. Motivasi berdasarkan munculnya motivasi, yang dibedakan atas motivasi bawaan dan motivasi yang dipelajari. Motivasi bawaan dibawa sejak lahir,
seperti dorongan untuk belajar. Motivasi yang dipelajari, seperti ingin pandai maka orang harus belajar
1.4. Pengertian motivasi