Pembahasan Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
73 berbantuan
software AutoCAD.
Media komputer dapat memberikan kemudahan paling efektif, misalnya sebagai tutor, latihan dan praktek,
menemukan, simulasi, permainan dan pembuatan gambar menjadi lebih cepat. Untuk melakukan revisi dari gambar yang telah dibuat, tidak perlu mengulang
penggambaran dari awal, seperti jika mengerjakannya dengan tangan. Peran guru dalam peningkatan kompetensi yaitu dengan cara pemilihan cara
penyampaian dan bahasa ketika guru menyampaiakan materi yang mudah dimengerti serta dapat dipahami siswa.
Kompetensi gambar perancangan instalasi penerangan jalan umum ranah psikomotor antara model project based learning berbantuan AutoCAD
dengan model pembelajaran konvensional dilihat dari nilai psikomotor kelas kontrol dan kelas eksperimen. Nilai psikomotor kelas eksperimen menunjukkan
nilai rerata 85,28 dengan frekuensi terbesar nilai psikomotor kelas eksperimen adalah 37,5 12 siswa berada pada interval 86-90. Frekuensi terkecil adalah
3,1 1 siswa berada pada interval 76-80 dan 91-95. Nilai afektif kelas kontrol menunjukkan nilai rerata 74,41 dengan menunjukkan bahwa frekuensi terbesar
nilai psikomotor kelas kontrol adalah 29 9 siswa berada pada interval 75-81. Frekuensi terkecil adalah 3,2 1 siswa berada pada interval 89-95.
Perbandingan nilai psikomotor kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat pada Gambar 14.
74 Gambar 14. Diagram Batang Perbandingan Rerata Nilai Psikomotor
Hasil dari uji t hipotesis ini dilakukan dengan menguji hasil nilai psikomotor antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Uji t menghasilkan nilai
t
hitung
sebesar 5,223 dengan nilai df 61, sehingga t
tabel
untuk signifikansi 0,05 adalah 1,999. Data tersebut menunjukkan bahwa t
hitung
t
tabel
maka H ditolak
dan H
a
diterima. Hasil tersebut menyatakan bahwa terdapat perbedaan kompetensi
gambar perancangan instalasi penerangan jalan umum ranah psikomotor antara model project based learning berbantuan AutoCAD dengan
model pembelajaran konvensional. Terdapat perbedaan kompetensi
gambar perancangan instalasi penerangan jalan umum ranah psikomotor antara model project based learning
berbantuan AutoCAD dengan model pembelajaran konvensional dikarenakan model Project Based Learning memanfaatkan kerja proyek dalam proses
pembelajarannya. Model Project Based Learning ini memiliki tiga tahapan yaitu perencanaan, pembuatan dan laporan. Tahap perancanaan ini melatih siswa
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
R e
ra ta
Kelas
Grafik Perbandingan Rerata Nilai Psikomotor
eksperimen Kontrol
75 agar lebih mandiri, bertanggung jawab dan dapat memecahkan suatu masalah
dalam pembelajaran. Tahap pembuatan ini melatih siswa agar lebih aktif dalam proses pembelajaran dengan membuat proyek. Laporan hasil kerja siswa
digunakan guru dalam penilaian. Kompetensi gambar perancangan instalasi penerangan jalan umum
ranah psikomotor antara model project based learning berbantuan AutoCAD dengan model pembelajaran konvensional dilihat dari nilai afektif kelas kontrol
dan kelas eksperimen. Nilai afektif kelas eksperimen menunjukkan nilai rerata 79,46 dengan frekuensi terbesar nilai afektif kelas eksperimen adalah 21,9 7
siswa berada pada interval 78-79, 80-81 dan 82-83. Frekuensi terkecil adalah 9,4 3 siswa berada pada interval 76-77 dan 84-85. Nilai afektif kelas kontrol
menunjukkan nilai rerata 79,96 dengan frekuensi terbesar nilai afektif kelas kontrol adalah 54,8 17 siswa berada pada interval 73-81. Frekuensi terkecil
adalah 3,2 1 siswa berada pada interval 46-54 dan 64-72. Perbandingan nilai afektif kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat pada Gambar 15.
76 Gambar 15. Diagram Batang Perbandingan Rerata Nilai Afektif
Hasil dari uji t hipotesis ini dilakukan dengan menguji hasil nilai afektif antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Uji t menghasilkan nilai t
hitung
sebesar 0,181 dengan nilai df 61, sehingga t
tabel
untuk signifikansi 0,05 adalah 1,999. Data tersebut menunjukkan bahwa t
hitung
t
tabel
maka H diterima dan H
a
ditolak. Hasil tersebut menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan kompetensi gambar perancangan instalasi penerangan jalan umum ranah afektif antara
model project based learning
berbantuan AutoCAD dengan model pembelajaran konvensional.
Penyebab tidak adanya pebedaan kompetensi afektif dapat dilihat dari rendahnya nilai afektif siswa berdasarkan hasil pengisian angket yaitu pada
butir nomor 21 diketahui bahwa nilai afektif siswa sebesar 51, hal ini dikarenakan siswa malas untuk mencatat materi yang diajarkan dan siswa
hanya mengandalkan fotocopy materi. Selain itu pada butir nomor 24 diperoleh nilai afektif sebesar 50, hal ini dikarenakan siswa ingin segera pulang atau
30 40
50 60
70 80
90 100
110 120
R e
ra ta
Kelas
Grafik Perbandingan Rerata Nilai Afektif
eksperimen Kontrol
77 istirahat sehingga siswa mengerjakan tugas dengan terburu-buru. Penyebab
lain terlihat pada perolehan nilai afektif butir nomor 3 tentang perilaku siswa yang tidak senang membaca buku instalasi penerangan. Perilaku tersebut
disebabkan oleh buku instalasi penerangan kurikulum 2013 belum tersedia di SMK N 1 Sedayu. Tiga alasan tersebut sebagai bukti penyebab tidak
terdapatnya perbedaan kompetensi gambar perancangan instalasi penerangan jalan umum ranah afektif antara model project based learning berbantuan
AutoCAD dengan model pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil penelitian mengenai peningkatan kompetensi
gambar perancangan instalasi penerangan jalan umum dengan model project based learning berbantuan Autocad di SMK N 1 Sedayu bahwa pencapaian
kompetensi tersebut diketahui dari tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah psikomotor, dan ranah afektif. Perbandingan rerata dari tiga ranah kompetensi
kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat pada Gambar 16.
Gambar 16. Histogram Perbandingan Rerata Kompetensi
10 20
30 40
50 60
70 80
90 79,62
70,51 85,28
74,41 79,46
79,96
R e
ra ta
Kognitif Psikomotor Afektif
Grafik Perbandingan Rerata Kompetensi
Eksperimen Kontrol
78 Hasil kompetensi belajar ranah kognitif tersebut menyatakan bahwa
nilai dari kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Hasil kompetensi belajar ranah psikomotor tersebut menyatakan bahwa nilai dari kelas
eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Hasil kompetensi belajar ranah afektif tersebut menyatakan bahwa nilai dari kelas eksperimen lebih rendah
dari kelas kontrol.
79