digunakan adalah bahasa informal, walau terkadang peneliti menggunakan istilah perpustakaan. Isi wawancara berkembang sesuai dengan jawaban yang diberikan informan.
4.5. Kategori
Setelah selesai melakukan wawancara, peneliti melakukan coding dengan cara menyusun kerangka awal dari analisis data agar mendapatkan hasil dari penelitian
yang telah dilakukan. Peneliti membaca kembali transkrip wawancara dan melakukan coding untuk mendapatkan hubungan-hubungan antar data sehingga hasilnya relevan
dengan pokok pembicaraan yang diteliti. Dari coding tersebut menghasilkan beberapa kategori yang berkaitan dengan budaya informasi, yaitu :
1. Jumlah Koleksi
2. Fungsi Manajemen Pengembangan Koleksi
• Fungsi Perencanaan planning
• Fungsi Pengorganisasian Organizing
• Fungsi Pengaturan Staf Staffing
• Fungsi Pengarahan Directing
• Fungsi Pengawasan Controlling
3. Kebijakan Pengembangan Koleksi
4. Pengadaan Bahan Pustaka
• Cara Pengadaan Bahan Pustaka
5. Usaha Manajemen Pengembangan Koleksi Perpustakaan
4.6. Jumlah Koleksi
4.6.1. Jumlah Koleksi Buku Fiksi dan Non Fiksi
Koleksi perpustakaan sekolah adalah semua jenis bahan pustaka yang dikumpulkan, diolah dan disimpan untuk disebarluaskan sehingga dapat dimanfaatkan oleh pemustaka
dalam hal ini guru, siswa dan staf administrasi sekolah. Koleksi perpustakaan sekolah SMP Negeri 30 Medan terdiri dari koleksi buku fiksi dan non fiksi. Untuk mengetahui jumlah
koleksi buku fiksi dan non fiksi, dapat dilihat dari jawaban hasil wawancara dengan Staf Perpustakaan berikut :
Universitas Sumatera Utara
Staf Perpustakaan I
2
“Jumlah koleksi buku fiksi berjumlah 496 eksemplar dan 56 judul sedangkan untuk non fiksi berjumlah 860 eksemplar dan 100 judul”.
Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa perbandingan jumlah koleksi buku fiksi dan non fiksi pada SMP Negeri 30 Medan telah mendekati pada angka 60:40 hal ini
dengan Standar Nasional Indonesia SNI 7329 : 2009 tentang perpustakaan sekolah.
4.6.2. Jumlah Koleksi Buku Pelajaran Buku Wajib dan Buku Penunjang
Buku pelajaran pokok merupakan buku utama yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Buku pelajaran pokok diterbitkan atau diadakan oleh pemerintah dan isinya
disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku. Sedangkan buku pelajaran penunjang adalah buku yang sifatnya sebagai penunjang atau pelengkap dari buku pelajaran pokok yang
digunakan oleh guru dan siswa. Untuk mengetahui jumlah koleksi buku pelajaran buku wajib dengan buku penunjang, dapat dilihat dari jawaban hasil wawancara dengan Staf
Perpustakaan berikut :
Staf Perpustakaan I
2
“Jumlah koleksi buku pelajaran adalah 2199 eksemplar dan 88 judul sedangkan buku penunjang sebanyak 312 eksemplar dan 58 judul”.
Dari jumlah koleksi buku pelajaran yang disediakan di Perpustakaan SMP Negeri 30 Medan masih terlalu sedikit untuk siswa yang berjumlah 60 orang dan guru yang berjumlah
82 sebagai pengguna perpustakaan.
4.6.3. Perbandingan Jumlah Koleksi Perpustakaan
Perbandingan jumlah koleksi perpustakaan sangat penting untuk pembinaan efisiensi dan proses belajar-mengajar sesuai dengan fungsi perpustakaan sekolah dan kepentingan
pendidikan edukasi. Untuk mengetahui perbandingan jumlah koleksi buku perpustakaan, dapat dilihat dari jawaban hasil wawancara dengan Kepala Perpustakaan berikut :
Kepala Perpustakaan I
1
“Perbandingan jumlah koleksinya : 1.338 judul dan 5.039 eksemplar tetapi perpustakaan hendaknya melakukan penambahan koleksi sehingga perkembangan
kurikulum selalu dapat diikuti serta koleksi perpustakaan juga akan semakin lengkap bagi kebutuhan pengguna perpustakaan”.
Universitas Sumatera Utara
Dari perbandingan jumlah koleksi buku yang disediakan di Perpustakaan SMP Negeri 30 Medan sudah cukup memadai dan perlunya penggantian koleksi yang rutin serta
dibutuhkan penambahan sedikitnya 10 dari jumlah koleksi yang sudah tersedia.
4.6.4. Perbandingan Jumlah Koleksi Dengan Jenis Komponen Koleksi