Dalam manajemen pengembangan koleksi, jumlah koleksi bukan suatu hal yang sangat prinsip, namun yang terpenting adalah koleksi tersebut dapat dimanfaatkan dengan
baik. Beberapa hal yang masuk dalam manajemen pengembangan koleksi diantaranya yaitu : 1.
Pemetaan koleksi berdasarkan kurikulum 2.
Proses seleksi berdasarkan kebijakan sekolah dan ketentuan prosedur pengadaan 3.
Pengolahan bahan pustaka, yaitu mulai dari pemberian stempel, pembuatan nomor klasifikasi, pembuatan nomor panggil, kartu dan kantong buku, lembaran
pengembalian serta pembuatan katalog
4. Pemilahan untuk menjaga koleksi tetap layak dimanfaatkan
5. Rencana pengembangan koleksi Rodiah, 2009 : 4.
Dalam manajemen koleksi setidaknya ada tiga kegiatan pengelolaan perpustakaan yang menjadi fokus perhatian. Ketiga kegiatan tersebut adalah pengadaan, pengolahan serta
pelayanan bahan pustaka. Ketiga kegiatan tersebut memiliki kedudukan yang sama dalam rangka mewujudkan koleksi yang berkualitas dan mampu memotivasi pengguna
perpustakaan untuk mengakses perpustakaan. Manajemen pengembangan koleksi diperlukan sebagaimana amanat Undang-Undang
Perpustakaan Nomor 43 Pasal 19 Tahun 2007 yang menyebutkan bahwa perpustakaan sekolah wajib memiliki koleksi buku teks pelajaran yang ditetapkan sebagai buku teks wajib
pada satuan pendidikan yang bersangkutan dalam jumlah yang mencukupi untuk melayani semua peserta didik dan pendidik. Selain itu perpustakaan sekolah juga berupaya
mengembangkan koleksi lain yang mendukung pelaksanaan kurikulum pendidikan.
2.3.2. Fungsi Manajemen Pengembangan Koleksi Perpustakaan Sekolah
Untuk mencapai fungsi manajemen pengembangan koleksi maka penyelenggaraan perpustakaan sekolah harus mendukung koleksi yang berkualitas dan sesuai kebutuhan
pengguna dengan kurikulum dan program-program sekolah dalam mengembangkan koleksinya. Berikut ini akan dijelaskan fungsi manajemen pengembangan koleksi yang dapat
diterapkan pada perpustakaan sekolah : 1.
Perencanaan Planning Perencanaan adalah penentuan tentang kebutuhan koleksi sesuai dengan
perkembangan kurikulum, dimana pihak perpustakaan bertanggung jawab untuk mencapai tujuan dari perencanaan koleksi dalam memenuhi kebutuhan informasi
pengguna perpustakaan.
2. Pengorganisasian Organizing
Pengorganisasian adalah penataanpengaturan koleksi yang dilaksanakan pihak perpustakaan menangani koleksi yang bertujuan untuk memudahkan pencarian
buku bagi pengguna.
Universitas Sumatera Utara
3. Penyusunan staf Staffing
Penyusunan staf adalah salah satu fungsi manajemen yang melakukan pengaturan, pemantauan, dan pembinaan staf berdasarkan kemampuan dan bekerjasama dalam
mengembangkan koleksi perpustakaan.
4. Pengarahan Directing
Pengarahan adalah kegiatan yang merinci tugas pihak perpustakaan dalam mengembangkan koleksi yang standar dan berkualitas sesuai program
perpustakaan.
5. Pengawasan Controlling
Pengawasan adalah kegiatan membandingkan atau mengukur rencana pengembangan koleksi untuk memperluas koleksi yang ada sesuai kebutuhan
perpustakaan. Sutarno, 2006 : 135
2.4. Pengembangan Koleksi Perpustakaan Sekolah 2.4.1. Pengertian Pengembangan Koleksi Perpustakaan Sekolah
Pengembangan koleksi perpustakaan sekolah harus disesuaikan dengan kegiatan proses belajar mengajar di sekolah. Pengembangan koleksi juga harus mendukung
pelaksanaan kurikulum pendidikan dalam jumlah yang mencukupi untuk melayani semua peserta didik dan pendidik sebagaimana yang tertuang dalam Undang-Undang No. 43 Tahun
2007 Tentang Perpustakaan Pasal 23 Ayat 2 dan 3. Yusuf dan Suhendar 2005 : 24 menyatakan bahwa belum ada ketentuan yang jelas
mengenai komposisi koleksi perpustakaan sekolah, terutama jika dilihat dari segi jenis-jenis koleksi perpustakaan sekolah. Namun demikian, dilihat dari peran perpustakaan sekolah yang
masih mengutamakan unsur pembinaan minat baca dan pengembangan daya kreativitas, imajinasi serta karakter siswa maka perbandingan antara jenis koleksi fiksi dan nonfiksi
adalah 60:40. Artinya, 60 untuk kategori jenis koleksi fiksi dan 40 untuk jenis koleksi nonfiksi.
Menurut pedoman Standar Nasional Indonesia SNI 7329 : 2009 tentang perpustakaan sekolah, pengembangan koleksi hendaknya memerhatikan hal-hal berikut :
1. dalam upaya meningkatkan minat baca diarahkan pada rasio satu murid sepuluh buku
2. penambahan koleksi buku per tahun sekurang-kurangnya 10 dari jumlah koleksi
3. melanggan minimal satu judul majalah dan satu judul surat kabar yang terkait dengan
proses pembelajaran 4.
menyediakan buku pelajaran pelengkap yang sifatnya membantu atau merupakan tambahan buku pelajaran pokok yang dipakai oleh siswa dan guru
5. menyediakan bacaan pendukung kegiatan pembelajaran yang meliputi koleksi
nonfiksi dan koleksi fiksi dengan perbandingan 60:40 6.
menyediakan koleksi referensi minimal meliputi kamus umum bahasa Indonesia, kamus umum bahasa Inggris, kamus bahasa daerah, kamus bahasa Jerman, Prancis,
Jepang, Arab, dan Mandarin, kamus subyek, ensiklopedia, sumber biografi, atlas, peta, bola dunia, serta buku telepon
7. menyediakan akses sumber informasi elektronik termasuk internet
Universitas Sumatera Utara
Yusuf dan Suhendar 2005 : 26 menambahkan bahwa, “pengembangan koleksi ini dapat dilakukan langsung oleh pustakawan ataupun guru pustakawan dengan memperhatikan
kebutuhan siswa dan guru di lingkungan sekolah yang bersangkutan”.
Sedangkan menurut Sugianto 2001 : 11 pengembangan koleksi adalah, “kegiatan pelayanan teknis yang dilakukan perpustakaan untuk menyediakan dan memberikan layanan
informasi kepada pemakai dalam mencapai tujuan”.
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa pengembangan koleksi merupakan salah satu kegiatan perpustakaan yang memiliki peran penting dalam mendukung
keberhasilan program perpustakaan sekolah untuk dianalisis sesuai dengan kebutuhan sehingga perpustakaan sebagai input pendidikan dapat memfasilitasi sekolah
mengembangkan koleksinya.
2.4.2. Tujuan Pengembangan Koleksi Perpustakaan Sekolah