Yusuf dan Suhendar 2005 : 26 menambahkan bahwa, “pengembangan koleksi ini dapat dilakukan langsung oleh pustakawan ataupun guru pustakawan dengan memperhatikan
kebutuhan siswa dan guru di lingkungan sekolah yang bersangkutan”.
Sedangkan menurut Sugianto 2001 : 11 pengembangan koleksi adalah, “kegiatan pelayanan teknis yang dilakukan perpustakaan untuk menyediakan dan memberikan layanan
informasi kepada pemakai dalam mencapai tujuan”.
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa pengembangan koleksi merupakan salah satu kegiatan perpustakaan yang memiliki peran penting dalam mendukung
keberhasilan program perpustakaan sekolah untuk dianalisis sesuai dengan kebutuhan sehingga perpustakaan sebagai input pendidikan dapat memfasilitasi sekolah
mengembangkan koleksinya.
2.4.2. Tujuan Pengembangan Koleksi Perpustakaan Sekolah
Tujuan pengembangan koleksi adalah untuk menambah koleksi perpustakaan yang baik dan seimbang, sehingga mampu melayani kebutuhan pengguna yang berubah dan
tuntutan pengguna masa kini serta masa mendatang. Tujuan pengembangan koleksi perpustakaan perlu dirumuskan dan disesuaikan dengan kondisi serta kebutuhan pengguna
agar perpustakaan dapat secara berencana mengembangkan koleksinya. Tujuan pengembangan koleksi yaitu membangun koleksi yang sesuai dengan
kebutuhan pemakai dan didayagunakan secara optimal. Pengembangan koleksi merupakan kegiatan yang sangat penting dalam perpustakaan terutama untuk memperluas koleksi yang
ada. Pengembangan koleksi ini terutama berkaitan dengan pemilihan dan evaluasi. Saepudin, 2009 : 1
2.5. Kebijakan Pengembangan Koleksi Perpustakaan Sekolah
Secara umum, pengembangan koleksi perlu merujuk pada prinsip-prinsip pengembangan koleksi Darmono, 2001 :49 yaitu sebagai berikut :
1. Relevansi
Relevansi artinya aktivitas pemilihan dan pengadaan terkait dengan program pendidikan yang disesuaikan dengan kurikulum yang ada
2. Kelengkapan
Koleksi perpustakaan diusahakan tidak hanya terdiri dari buku teks yang langsung dipakai untuk mata pelajaran yang diberikan tetapi juga menyangkut bidang ilmu
yang berkaitan erat dengan program yang ada dalam kurikulum
3. Kemutakhiran
Disamping memperhatikan masalah kelengkapan, kemutakhiran sumber informasi harus diupayakan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang dapat dilihat
dari tahun terbit
4. Kerjasama
Unsur-unsur yang terkait dalam pembinaan koleksi harus ada kerjasama yang baik dan harmonis sehingga pelaksanaan kegiatan pembinaan koleksi berjalan efektif dan
efisien yang melibatkan semua komponen yang terlibat dalam pembinaan koleksi
Universitas Sumatera Utara
2.6. SeleksiPemilihan Bahan Pustaka
Proses seleksi atau pemilihan bahan pustaka merupakan kegiatan yang harus dibatasi oleh tujuan dan sarana yang ingin dicapai perpustakaan. Dimana kegiatan pemilihan bahan
pustaka merupakan proses mengevaluasi bahan pustaka yang akan dipilih sesuai dengan kebijakan perpustakaan.
Pemilihan koleksi adalah langkah awal dalam pengadaan koleksi perpustakaan. Hal ini dilakukan dengan mengidentifikasi koleksi-koleksi yang akan dipilih untuk dijadikan
koleksi perpustakaan sekolah, catat data koleksi yang dipilih, misalnya judulnya, pengarangnya, penerbitnya, keunggulan-keunggulannya, dan kelemahan, serta harganya.
Prastowo, 2012 : 139
2.6.1. Siapa yang Melakukan SeleksiPemilihan Bahan Pustaka
Perpustakaan berhak untuk melakukan seleksi bahan pustaka, tergantung dari tipe perpustakaan dan struktur organisasi di setiap perpustakaan. Pada prinsipnya personalia yang
dapat melakukan seleksi bahan pustaka mencakup: a pustakawan; b spesialis subjek termasuk guru; c toko buku; d komisi perpustakaan; e anggota lain.
Menurut Yulia 1993 : 27, pihak-pihak yang berwenang melakukan seleksi yaitu sebagai berikut :
1. Pada perpustakaan sekolah yang berhak melakukan seleksi adalah kepala
sekolahwakilnya dan guru. Pelajar juga boleh menyarankan. 2.
Pada perpustakaan umum, pihak yang berwenang melakukan seleksi adalah dewan penasehat penyantun perpustakaan itu, tokoh masyarakat di sekitar perpustakaan
umum itu berada.
3. Pada perpustakaan perguruan tinggi, pihak yang berwenang melakukan seleksi adalah
pimpinan universitas, pimpinan fakultas dan dosen. Mahasiswa juga boleh menyarankan, tetapi harus dipertimbangkan apakah sesuai dengan kebutuhan
perkuliahan.
4. Pada perpustakaan khusus, pihak yang berwenang melakukan seleksi adalah pimpinan
institusi dimana perpustakaan itu bernaung, dan orang-orang yang mengetahui dengan jelas kebutuhan institusi tersebut.
2.6.2. Alat Bantu SeleksiPemilihan Bahan Pustaka
Alat bantu seleksi bahan pustaka sangat diperlukan untuk menseleksi bahan pustaka yang akan dijadikan koleksi perpustakaan. Secara umum alat bantu seleksi bahan pustaka
Darmono, 2001 : 55 adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Alat bantu seleksi bahan buku
a. Katalog penerbit dari berbagai penerbit baik dalam negeri maupun penerbit luar
negeri. b.
Tinjauan buku yang dimuat dalam majalah ilmiah. c.
Daftar buku IKAPI merupakan katalog berbagai penerbit Indonesia yang tergabung dalam Ikatan Penerbit Indonesia IKAPI.
d. Bibliografi nasional Indonesia yang terbit setiap tiga bulan sekali berisi informasi
tentang terbitan seluruh Indonesia yang mencakup buku, laporan penelitian, bacaan anak-anak, terbitan pemerintah, laporan konferensi serta peta.
2. Alat bantu seleksi bahan rujukan
Alat bantu seleksi untuk buku-buku referens terbitan Indonesia masih menjadi satu dengan katalog penerbit.
3. Alat bantu seleksi untuk koleksi serial terbitan berkala
Secara umum alat bantu seleksi bahan serial terbitan berkala Indonesia belum ada
tetapi untuk menseleksi ini biaasanya perpustakaan menggunakan alat bantu seleksi Ulrich’s International Periodical Directory terbitan Amerika.
Menurut Soeatminah 1992 : 76, alat bantu seleksi meliputi : 1
Katalog penerbit dalam dan luar negeri 2
Bibliografi nasional dan internasional 3
Bibliografi khusus berbagai bidang ilmu 4
Daftar tambahan koleksi perpustakaan lain 5
Timbangan buku, iklan, dan lain-lain 6
Daftar judul untuk jenis perpustakaan tertentu core list Sedangkan menurut Soejono Trimo yang dikutip oleh Sinaga 2011 : 46 menyatakan
visualisasi alat bantu seleksi bahan pustaka adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1. Visualisasi Alat Bantu Seleksi Bahan Pustaka Sumber : Soejono Trimo dalam Sinaga 2011 : 46
2.6.3. Tata Laksana SeleksiPemilihan Bahan Pustaka
Tata laksana pemilihan bahan pustaka bertujuan mengatur mekanisme pemilihan bahan pustaka yang akan dibeli oleh perpustakaan agar diperoleh hasil yang sesuai dengan
masyarakat yang dilayaninya. Tata laksana pemilihan juga merupakan prosedur yang menjadi pegangan pustakawan atau siapa saja yang terlibat dalam pemilihan bahan pustaka. Prosedur
pemilihan bahan pustaka adalah sebagai berikut : 1.
Setiap pemakai perorangan atau unit dapat melakukan pemilihan, baik atas inisiatif sendiri atau atas permintaan pustakawan.
2. Pemakai membuat daftar usulan dengan mengisi formulir yang disediakan
perpustakaan dengan data bibliografis secara lengkap. 3.
Data untuk buku: pengarang, judul, edisi, tahun, penerbit, ISBN kalau ada, jumlah yang dipesan, harga satuan.
4. Data untuk majalah: judul, alamat penerbit, frekuensi terbit, ISSN kalau ada, kapan
mulai dilanggan, harga langganan, persetujuan atasan, dan sebagainya. 5.
Daftar usulan dapat diserahkan langsung kepada pemimpin perpustakaan apabila usul perorangan atau dengan persetujuan atasan langsung pengusul.
6. Selanjutnya diadakan kegiatan verifikasi terhadap setiap judul bahan pustaka yang
telah dipilih. Darmono, 2001 : 59
ALAT BANTU SELEKSI BAHAN
PUSTAKA Research person para ahli
yang dimintai pendapat atau rekomendasi
Bibliography current, local, retrospective,
national, universal
Majalah-majalah profesional ata u books
reviews dalam koran
Katalog-katalog penerbit, toko buku, dealer,
lembaga-lembaga tertentu
Universitas Sumatera Utara
2.6.4. Kriteria SeleksiPemilihan Bahan Pustaka
Apapun kriteria pemilihan koleksi yang diterapkan oleh perpustakaan harus dituangkan dalam kebijakan pengembangan koleksi. Secara umum kriteria-kriteria yang
diterapkan dalam memilih koleksi adalah : 1.
Tujuan, Cakupan, dan Kelompok Pembaca Bahan pustaka yang akan dipilih harus mempertimbangkan secara sungguh-sungguh
kesesuaiannya dengan tujuan, cakupan, dan pengguna perpustakaan yang bersangkutan.
2. Tingkatan koleksi
Tingkatan koleksi menjadi salah satu faktor utama untuk menentukan koleksi tertentu yakni ada enam kategori tingkatan koleksi, yaitu 1 karya dalam bentuk ringkasan,
2 karya ringan dan populer, 3 karya popular yang serius, 4 karya elementer, 5 karya standar, 6 karya yang tingkat ilmiahnya lebih tinggi misalnya tesis atau
disertasi.
3. Otoritas dan kredibilitas pengarang
Otoritas pengarang harus ditentukan secermat-cermatnya jika pengarang bukan pakar yang dikenal dalam bidangnya, kualifikasinya dalam penulisan buku harus diteliti
dengan baik.
4. Harga
Harga juga perlu dipertimbangkan misalnya harga buku yang cukup tinggi harus diperhatikan apakah buku tersebut sangat dibutuhkan atau tidak.
5. Penyajian fisik buku
Penampilan fisik buku baru dapat mempengaruhi keputusan seleksi. 6.
Struktur dan metode penyajian Pustakawan dengan latar belakang subjek tertentu biasanya dapat memperoleh
gambaran tentang struktur buku melalui daftar isi. 7.
Indeks dan Bibliografi Keberadaan bibliografi dan indeks sebuah buku dapat diketahui secara jelas lewat
entri dalam bibliografi nasional Spiller, 1982 : 83.
2.6.5. Prinsip-prinsip SeleksiPemilihan Bahan Pustaka Dalam pemilihan atau seleksi bahan pustaka perpustakaan harus berpedoman pada
prinsip-prinsip seleksi. Prinsip seleksi merupakan salah satu acuan yang digunakan perpustakaan untuk mengisi koleksi perpustakaannya.
Menurut Darmono 2001 : 58 beberapa prinsip dasar dalam pemilihan koleksi perpustakaan adalah sebagai berikut :
1. Semua bahan pustaka harus dipilih secara cermat, disesuaikan dengan keperluan
pemakai dan menurut skala prioritas yang telah ditetapkan untuk masing-masing perpustakaan pada umumnya berbeda
2. Pengadaan bahan pustaka didasarkan atas peraturan tertulis yang merupakan
kebijakan pengembangan koleksi yang disahkan oleh penanggung jawab lembaga dimana perpustakaan bernaung
Universitas Sumatera Utara
Menurut Yusuf dan Suhendar 2005 : 26 prinsip pengembangan koleksi perpustakaan sekolah adalah :
1. disesuaikan dengan kebutuhan kurikulum yang berlaku di sekolah
2. disesuaikan dengan sistem pendidikan secara nasional
3. disesuaikan dengan daerah tempat perpustakaan sekolah tersebut berada
4. disesuaikan dengan tingkat kemampuan membaca siswa usia sekolah
5. disesuaikan dengan sistem perpustakaan nasional
6. disesuaikan dengan dana yang tersedia
Sedangkan menurut Azile Wofford yang dikutip Idris Suryana K.W. dalam Sinaga 2011 : 45 mengemukakan prinsip-prinsip pemilihan koleksi sebagaimana divisualisasikan
dalam gambar berikut :
Gambar 2. Prinsip-Prinsip Seleksi Pemilihan Bahan Pustaka
Sumber : Idris Suryana K.W. dalam Sinaga 2011 : 45
2.7. Pengadaan Bahan Pustaka 2.7.1. Pengertian Pengadaan Bahan Pustaka
Pengadaan bahan pustaka merupakan rangkaian dari kebijakan pengembangan koleksi perpustakaan. Semua kebijakan pengembangan koleksi akhirnya muaranya adalah pengadaan
The community Social stratification, interest, needs,
selera, dan lapisan masyarakat yang apatis
Demand is governing factor is selection
materials Select the right books for
the library reader’s
Quality of materials must be related to the other two basic
standards of selection purpose and need
Select book which tend toward the enrichment and
development of life
The collection is inclusive and contains whatever
contribute to the purpose of the library the best
books and for who... Every library collection
should be built up according to a definite
plan on a board and areal foundation
PRINSIP SELEKSI
BAHAN PUSTAKA
Universitas Sumatera Utara
bahan pustaka. Dalam kegiatan pengadaan bahan pustaka, perpustakaan terikat dan sekaligus dipandu oleh rambu-rambu yang tertuang dalam kebijakan pengembangan koleksi.
Menurut Darmono 2001 : 58 secara umum pengadaan bahan pustaka di lingkungan perpustakaan mencakup 3 tiga kegiatan utama yaitu :
1. Pemilihan atau seleksi bahan pustaka
2. Pengadaan bahan pustaka melalui pembelian, tukar menukar, penerimaan hadiah dan
penerbitan sendiri oleh perpustakaan 3.
Inventarisasi bahan yang telah diadakan serta statistik pengadaan bahan pustaka Menurut Sutarno, 2006 : 174, “pengadaan atau akusisi koleksi bahan pustaka
merupakan proses awal dalam mengisi perpustakaan dengan sumber-sumber informasi”. Menurut Soeatminah 1992 : 71 menyatakan bahwa, “pengadaan bahan pustaka
adalah proses menghimpun bahan pustaka yang akan dijadikan koleksi suatu perpustakaan. Koleksi yang diadakan oleh perpustakaan hendaknya relevan dengan minat dan kebutuhan,
lengkap dan terbitan mutakhir, agar tidak mengecewakan masyarakat yang dilayani”.
Sedangkan menurut Yusuf dan Suhendar 2010 : 25 pengadaan bahan pustaka meliputi 2 dua rangkaian kegiatan pengadaan bahan atau koleksi di perpustakaan sekolah
yaitu : 1.
Kegiatan pemilihan koleksi, kegiatan mengidentifikasi koleksi-koleksi yang akan dipilih untuk dijadikan koleksi perpustakaan sekolah
2. Cara atau teknik pengadaannya, kegiatan rutin yang dilakukan oleh petugas atau
pustakawan sekolah dengan cara-cara seperti pembelian, hadiah, atau sumbangan, swadaya masyarakat setempat, tukar-menukar dengan perpustakaan lain yang sejenis
dengan prosedur masing-masing dan sesuai dengan karakteristik yang dimilikinya.
Dari uraian pengadaan bahan pustaka yang dikemukakan oleh para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pengadaan bahan pustaka adalah rangkaian kegiatan untuk menghimpun
dan menyeleksi bahan pustaka yang sekaligus berdasarkan peraturan kebijakan pengadaan bahan pustaka sehingga dapat memenuhi bahan pustaka yang diminati para penggunanya.
2.8. Pengadaan Bahan Pustaka 2.8.1. Pengadaan Bahan Pustaka Melalui Pembelian