16
Pembangunan Daerah, Sektor dan Nasional
11. Investasi disertai ketentuan untuk meningkatkan penggunaan
sumber daya yang dihasilkan dan yang berada di daerah masing-masing agar nilai tambah yang dihasilkan dari adanya
investasi tersebut lebih banyak dinikmati masyarakat setempat dan membantu pembangunan daerah.
12. Pelaku pembangunan daerah adalah:
a. Pemerintah daerah;
b. Masyarakat setempat;
c. Badan hukum swasta;
d. Pemerintah provinsi;
e. Pemerintah pusat;
f. Organisasi internasional dan negara lain.
13. Pembangunan daerah adalah semua pembangunan baik yang
dibiayai oleh dana dari pemerintah pusat, pemerintah daerah dan swasta serta masyarakat maupun dana lainnya.
Pemerintah Pusat berkewajiban melakukan pembinaan kepada pemerintahan
daerah untuk
mendukung kemampuan
pemerintahan daerah
dalam menyelenggarakan
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya. Apabila setelah
dibina secara memadai, pemerintahan daerah masih juga belum mampu menyelenggarakan, maka penyelenggaraan urusan
pemerintahan wewenang pemerintahan daerah yang dimaksud untuk sementara diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat atau
Pemerintah Provinsi.
Pemerintahan Daerah
Provinsi melaksanakan penyelenggaraan urusan pemerintahan pada skala
wilayah provinsi,
sedangkan Pemerintahan
Daerah KabupatenKota
melaksanakan penyelenggaraan
urusan pemerintahan pada skala wilayah kabupatenkota. Ketentuan
Modul Diklatpim Tingkat III
17 lebih lanjut mengenai peng-aturan teknis untuk masing-masing
sub-bidang dan sub-sub bidang urusan pemerintahan diatur dengan peraturan menterikepala lembaga pemerintahan non-
departemen yang membidangi urusan pemerintahan yang bersangkutan setelah berkoordinasi dengan Menteri Dalam
Negeri. Ketentuan-ketentuan ini merupakan dasar dalam berpikir,
merumuskan, menentukan strategi, merencanakan, melaksanakan pembangunan daerah dan dalam menentukan pemanfaatan hasil
pembangunan.
B. Sasaran dan Tantangan Pembangunan
Sasaran pembangunan daerah adalah semua urusan pemerintahan pada bidang-bidang yang telah ditetapkan menjadi wewenang
pemerintahan daerah. Wewenang pemerintahan daerah ditetap- kan dalam beberapa peraturan perundang-undangan, terutama:
1. Undang-Undang
Nomor 32
Tahun 2004
tentang pemerintahan daerah;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
pembagian urusan pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota. PP
ini merupakan penjabaran dari UU Nomor 32 Tahun 2004. Pemerintahan Daerah Provinsi menyelenggarakan urusan
pemerintahan berdasarkan asas dekonsentrasi, sedangkan pemerintahan daerah kabupaten atau kota dan pemerintahan
18
Pembangunan Daerah, Sektor dan Nasional
daearah yang lebih kecil menyelenggarakan urusan pemerintahan berdasarkan asas desentralisasi dan tugas pembantuan.
Sasaran pembangunan daerah adalah semua bidang yang ditetapkan menjadi urusan pemerintahan daerah. Urusan
pemerintahan yang menjadi wewenang pemerintahan daerah provinsi dan pemerintahan daerah kabupatenkota terdiri atas
urusan wajib dan urusan pilihan. Urusan wajib adalah urusan yang wajib diselenggarakan oleh pemerintahan daerah. Urusan
wajib meliputi bidang-bidang: 1.
Pendidikan; 2.
Kesehatan; 3.
Pertanahan; 4.
Pekerjaan umum; 5.
Penataan ruang; 6.
Perencanaan pembangunan; 7.
Perumahan; 8.
Kepemudaan dan olah-raga; 9.
Penanaman modal; 10.
Kependudukan dan catatan; 11.
Ketenagakerjaan; 12.
Ketahanan pangan; 13.
Sosial; 14.
Perhubungan; 15.
Statistik; 16.
Kebudayaan; 17.
Komunikasi dan informatika; 18.
Lingkungn hidup; 19.
Kearsipan;
Modul Diklatpim Tingkat III
19 20.
Perpustakaan; 21.
Pemberdayaan masyarakat dan desa; 22.
Koperasi, usaha kecil dan menengah; 23.
Keluarga berencana dan sejahtera; 24.
Kesatuan bangsa dan politik dalam negeri; 25.
Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; 26.
Otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian.
Urusan pilihan adalah urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan dan potensi unggulan daerah yang bersangkutan. Urusan pilihan meliputi
bidang: 1.
Kelautan dan perikanan; 2.
Pertanian; 3.
Kehutanan; 4.
Energi dan sumber daya mineral; 5.
Pariwisata; 6.
Industri; 7.
Perdagangan, dan 8.
Ketransmigrasian. Penentuan urusan pilihan ditetapkan oleh pemerintah daerah
sesuai dengan ketentuan pada pasal 7. Urusan pemerintahan lintas daerah adalah urusan pemerintahan
yang menimbulkan dampak pada lebih dari satu daerah. Urusan pemerintahan lintas daerah diselenggarakan oleh pemerintahan
daerah pemerintahan daerah yang terkait dan berpedoman pada
20
Pembangunan Daerah, Sektor dan Nasional
peraturan perundang-undangan yang berlaku, sesuai dengan ketentuan pada pasal 13 PP Nomor 38. Dampak yang
ditimbulkan dapat menguntungkan atau merugikan kedua belah atau salah satu pihak.
Urusan pemerintahan sisa adalah urusan pemerintahan yang tidak tercantum pada PP 38 ini. Untuk mengelola penyelenggaraan
urusan sisa, pemerintahan daerah perlu terlebih dahulu mengusulkan kepada Pemerintah melalui Menteri Dalam Negeri.
Tantangan pembangunan daerah adalah semua keadaan yang merupakan kekurangan yang menjadi tujuan, sasaran dan target
yang akan dicapai melalui pembangunan. Sebagai contoh adalah kekurangan produksi beras untuk memenuhi konsumsi daerah
adalah salah satu tantangan pembangunan pertanian pangan daerah. Target pembangunan pertanian pangan daerah salah
satunya adalah meningkatkan produksi beras agar dapat
mencukupi semua permintaan masyarakat daerah.
C. Dana Pembangunan Daerah