Rencana Pembangunan Sektor PEMBANGUNANDAERAHSEKTORNASIONALpim3

78 Pembangunan Daerah, Sektor dan Nasional 4. Modal yang digunakan berasal hanya dari aset perusahaan atau dari kredit pada bank dalam negeri; 5. Pabrik pengolahan didirikan pada sentra-sentra tanaman sawit oleh BUMN perindustrian bersama koperasi dan usaha kecil atau perorangan, dalam bentuk penyertaan saham sharing; 6. Penangguhan pembayaran angsuran kredit kepada bank grace period 5 tahun dan penangguhan pembayaran pajak tax holiday selama 6 tahun pertama; Untuk menetapkan strategi yang mana, yang ke-1 atau yang ke-2, yang dipilih, para peserta pendidikanpelatihan melakukan diskusi kelompok atau diskusi kelas yang dipimpin oleh pengajar. Penetapan pilihan strategi disertai alasan atau dasar pertimbangan yang digunakan. Strategi pembangunan sektoral di daerah ditetapkan dan dilaksanakan dengan memperhatikan kepentingan daerah, agar sekaligus dapat mendukung pembangunan daerah, oleh karenanya strategi pembangunan sektoral di daerah menjadi bagian dari strategi pembangunan daerah.

E. Rencana Pembangunan Sektor

Rencana pembangunan sektor mencakup rencana pembangunan yang dilaksanakan oleh kementerianlembaga pemerintah, pemerintahan daerah, swasta nasional, swasta daerah, BUMN, BUMD, koperasi dan masyarakat daerah: Modul Diklatpim Tingkat III 79 1. Rencana induk pembangunan sektor disebut juga ‘sector master plan ’ adalah rencana pembagunan sektor yang tidak dapat diselesaikan dalam waktu 20 tahun; 2. Rencana pembangunan jangka panjang RPJP sektor atau rencana 20 tahun sektor adalah rencana pembagunan yang akan dilaksanakan dan diduga dapat diselesaikan dalam waktu 20 tahun; 3. Rencana pembangunan jangka menengah RPJM sektor atau rencana 5 tahun adalah rencana pembagunan sektor yang akan dilaksanakan dan diduga dapat diselesaikan dalam waktu lima tahun. Sesuai dengan ketentuan RPJM kementerianlembaga disebut juga Renstra-kementerian lembaga; 4. Rencana pembangunan tahunan selanjutnya disebut rencana kerja Renja sektor, adalah rencana pembangunan yang akan dilaksanakan dan diduga dapat diselesaikan dalam waktu satu tahun. Untuk menyelesaikan pelaksanaan rencana induk mungkin diperlukan waktu lebih dari 20 tahun. Sebagai contoh adalah rencana pembangunan jalan trans Sumatra dan jalan trans Kalimantan. Trans Sumatra telah direncanakan sejak akhir tahun 1950-an. Jalan tol Jagorawi, Bogor-Jakarta telah dibuat rencana trace -nya pada tahun 1961 dengan mempergunakan foto udara skala 1:100.000. Perencanaan telah dimulai sejak awal tahun 1950-an, dan baru selesai tahun 1978. Dari rencana sampai jadi, perlu waktu 20 tahun atau lebih. Kesimpulannya bahwa ‘master plan ‘ diperlukan bagi setiap sektor, daerah dan nasional. 80 Pembangunan Daerah, Sektor dan Nasional Rencana kerja kementerianlembaga seperti yang dimaksud oleh UU Nomor 25 Tahun 2004, UU Nomor 17 Tahun 2007, PP Nomor 21 Tahun 2004 dan PP Nomor 36 Tahun 2007 adalah bagian utama dari rencana pembangunan sektor. Penyusunan dan penetapan rencana pembangunan sektor skala nasional adalah tugas dan tanggung jawab kementerianlembaga yang membidangi sektor yang bersangkutan. Sebagai contoh, penyusunan dan penetapan rencana pembangunan sektor industri nasional adalah tugas dan tanggung jawab kementerian perindustrian, demikian pula penyusunan dan penetapan rencana pembangunan sektor kehutanan nasional adalah tugas dan tanggung jawab kementerian kehutanan. Pada UU Nomor 17 Tahun 2007 dan pada PP Nomor 40 Tahun 2006, RPJM KementerianLembaga disebut juga rencana strategis Renstra KementerianLembaga. Apabila dipahami bahwa setiap rencana harus bersifat strategis dan rencana tidak sama dengan strategi, maka istilah ‘rencana strategis’ atau renstra, menimbulkan kerancuan.

F. Perencanaan Pembangunan Sektor