6
Pembangunan Daerah, Sektor dan Nasional
pelayanan kepada masyarakat dan pemerintah dalam rangka pembangunan nasional dan pembangunan daerah dengan
memperhatikan tantangan daerah, nasional dan dunia sesuai dengan ruang lingkup dan tanggung jawab pembangunan sektor
serta sumber daya yang dapat dipergunakan. Terdapat hubungan timbal-balik dan saling ketergantungan
antara pembangunan nasional dengan pembangunan daerah, antara pembangunan sektor dengan pembangunan daerah, antar
pembangunan daerah, dan antar pembangunan sektor. Sifat hubungan tersebut dipengaruhi oleh distribusi kewenangan,
kekuasaan, dan kekuatan serta sarana. Dalam pembangunan pada sasaran yang menjadi kewenangan
daerah, tugas pusat adalah bersifat koordinatif dan menentukan kriteria atau menetapkan ketentuan-ketentuan pokok serta
melakukan pengendalian dan pengawasan agar pembangunan menghasilkan manfaat yang maksimal bagi bangsa. Pada sasaran
yang menghasilkan komoditas sejenis perlu terhindar dari persaingan yang saling merugikan di antara daerah.
Dalam pembangunan pada sasaran yang menjadi kewenangan pemerintah pusat, pemerintah daerah terbatas memberikan saran
dan harapan serta membantu pelaksanaan pembangunan agar sesuai dengan keadaan daerah. Adapun pemerintah pusat
berperanan sebagai penyelenggara dan penanggung jawab. Pembangunan
sektoral dapat
merupakan bagian
dari pembangunan daerah dan juga dapat merupakan bagian dari
Modul Diklatpim Tingkat III
7 pembangunan nasional, tergantung kepada sumber dana dan
penanggungjawabnya. Keterkaitan kelembagaan antara pembangunan daerah dengan
pembangunan sektor dan nasional telah diatur dengan UU Nomor 32 Tahun 2004 serta beberapa peraturan pemerintah
sebagai ketentuan pelaksanaannya, antara lain PP Nomor 38 Tahun 2007 tentang pembagian urusan pemerintah antara
pemerintahan, pemerintah daerah provinsi dan pemerintah daerah kabupatenkota. Satuan satuan kerja pembangunan daerah
dapat merupakan lembaga pelaksana pembangunan daerah untuk kegiatan-kegiatan yang dibiayai dan diselenggarakan oleh
pemerintah pusat. Semua pembangunan di daerah, secara keseluruhan hendaknya bersifat saling mendukung. Untuk ini
Kepala Pemerintah Daerah berperanan sesuai dengan Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah.
Dominasi pembangunan suatu sektor yang demikian kuat dapat menghambat atau memacu pembangunan pada sektor yang lain.
B. Tujuan dan Asas Dasar Pembangunan
Pemahaman mengenai tujuan dan asas dasar pembangunan dapat mendorong penghayatan dan peningkatan tanggung jawab
aparatur negara dalam berperan-serta melaksanakan tugas-tugas pembangunan.
Tujuan dan asas dasar pembangunan adalah ketentuan yang benar-benar harus ditaati, dihayati dan digunakan sebagai
pedoman dalam menentukan tujuan, strategi, sasaran, seluruh
8
Pembangunan Daerah, Sektor dan Nasional
rencana pembangunan serta penentuan kelembagaan yang terkait dengan pembangunan daerah, sektor dan nasional serta
pelaksanaan pembangunan. Bagi bangsa Indonesia, tujuan dan asas
dasar pembangunan,
baik pembangunan
daerah, pembangunan sektor maupun pembangunan nasional adalah
proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia dan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia. Proklamasi
kemerdekaan bangsa Indonesia yang dibacakan oleh Ir. Soekarno pada tanggal tujuh belas Agustus 1945 dan ditandatangani oleh
Ir. Soekarno dan Dr. Mohammad Hatta sebagai wakil seluruh bangsa Indonesia adalah pernyataan kebulatan tekad bangsa
Indonesia sebagai satu kesatuan untuk merdeka dan tetap merdeka.
Tujuan dan asas dasar pembangunan Negara Kesatuan Republik Indonesia tersebut dalam alinea ke-empat pembukaan Undang-
Undang Dasar Tahun 1945 serta bab-bab dan pasal-pasal UUD tersebut. Alinea keempat Pembukaan Undang-Undang Dasar
1945 selengkapnya adalah sebagai berikut: Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah
negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-
Undang Dasar negara Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan
Modul Diklatpim Tingkat III
9 kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratanperwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
. Asas
dasar pembangunan
menetapkan bahwa
setiap pembangunan baik pembangunan daerah, pembangunan sektor
maupun pembangunan nasional dilaksanakan berdasarkan asas pemerataan dan keadilan untuk mencapai peningkatan
kesejahteraan yang tinggi serta untuk tetap membina dan menjaga stabilitas nasional, baik stabilitas ekonomi, sosial,
budaya, politik, keamanan serta ketahanan nasional pada semua segi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Dengan pemerataan tersebut diharapkan setiap rakyat Indonesia memiliki kemampuan, kesempatan dan kebebasan dalam:
1. Memenuhi keperluan pokok, terutama pangan, sandang dan
perumahan secara layak; 2.
Memiliki kesempatan pendidikan dan pelayanan kesehatan secara layak dan berbudaya;
3. Memperoleh kesempatan kerja dengan penghasilan yang
cukup untuk berkehidupan layak sebagaimana manusia berbudaya, memiliki harga diri serta dengan tetap menjaga
kehormatan keluarga, masyarakat dan bangsa; 4.
Berusaha di semua bidang sesuai dengan kemampuannya; 5.
Berperan dalam pembangunan daerah, sektor dan nasional sesuai dengan kemampuannya;
6. Memperoleh keadilan dan kebebasan sesuai dengan hak asasi
manusia asa dasar negara;
10
Pembangunan Daerah, Sektor dan Nasional
7. Mengembangkan diri sesuai dengan kemampuan pribadinya
dan ketentuan yang berlaku, tanpa tekanan dan keterpaksaan baik oleh diri sendiri, orang lain, masyarakat maupun oleh
keadaan dan pemerintah. Otonomi daerah ditujukan untuk mempercepat pembangunan
nasional dan
pembangunan daerah
secara serempak
meningkatkan kesejahteraan bangsa secara merata sesuai dengan cita-cita bangsa dan tujuan kemerdekaan.
C. Latihan