Indikator Hasil Belajar Materi Pokok Manfaat Pengertian

2 Pembangunan Daerah, Sektor dan Nasional Untuk itu, materi pembelajaran mata Diklat ini disusun berdasarkan uraian berikut:

B. Deskripsi Singkat

Mata Diklat Pembangunan Daerah, Sektor dan Nasional membahas tentang proses penyusunan Propenas di tingkat nasional dan Program Pembangunan Daerah Propeda di tingkat daerah melalui tujuan dan asas dasar pembangunan, dasar penentuan strategi, perencanaan, penyelenggaraan, pengendalian, dan evaluasi pembangunan. Jangka waktu pembelajaran mata Diklat ini adalah 9 sembilan jam pelajaran dan dilaksanakan dengan metode ceramah dan tanya jawab. `

C. Hasil Belajar

Setelah membaca modul ini peserta Diklat diharapkan mampu menerapkan, memiliki pemahaman tentang visi, misi, strategi pembangunan nasional serta penjabarannya dalam program pembangunan instansional. Hal ini sangat penting mengingat makna, dasar pemikiran, ketentuan dan kebijaksanaan serta permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan daerah, sektor, dan nasional dalam kerangka sistem administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI harus dilaksanakan oleh setiap lembaga negara dengan penuh tanggung jawab. Modul Diklatpim Tingkat III 3

D. Indikator Hasil Belajar

Indikator-indikator hasil belajar adalah: 1. Peserta mampu memahami dan menjelaskan dasar pemikiran dan kebijakan pembangunan; 2. Peserta mampu memahami dan menjelaskan visi, misi, dan strategi pembangunan nasional; 3. Peserta mampu memahami dan menjelaskan tujuan dan sasaran pembangunan nasiona; 4. Peserta mampu memahami dan menjelaskan keterkaitan antara program pembangunan nasional, sektoral, dan daerah; 5. Peserta mampu memahami dan menjelaskan penjabaran visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dalam Renstra; 6. Peserta mampu memahami dan menjelaskan arti dan manfaat pembangunan daerah, sektor dan nasional.

E. Materi Pokok

1. Tujuan dan asas dasar Pembangunan; 2. Pembangunan Daerah; 3. Pembangunan Sektor; 4. Pembangunan Nasional.

F. Manfaat

Pengetahuan mengenai pembangunan daerah, pembangunan sektor dan pembangunan nasional diperlukan bagi setiap aparatur negara untuk mendukung pelaksanaan pembangunan. Pembangunan nasional pada dasarnya mencakup pembangunan 4 Pembangunan Daerah, Sektor dan Nasional semua daerah dan pembangunan semua sektor. Setiap pembangunan merupakan tanggung jawab setiap warga negara. Keahlian mengenai masalah pembangunan, mulai dari penyusunan strategi, perencanaan, pelaksanaan sampai evaluasi dan penilaian hasil pembangunan adalah keahlian yang memerlukan pengetahuan pada berbagai bidang, oleh karenanya lazim disebut bidang keahlian yang bersifat interdisipliner. Pada perguruan tinggi bidang keahlian ini termasuk keahlian program strata dua S2 dan strata tiga S3. Bahan mata ajaran pada pendidikan dan latihan pimpinan aparatur negara tingkat tiga ini terbatas sesuai dengan tujuan instruksional umum dan tujuan instruksional khusus. 5 BAB II TUJUAN DAN ASAS DASAR PEMBANGUNAN

A. Pengertian

Pembangunan nasional adalah usaha untuk meningkatkan kualitas dan perikehidupan manusia dan masyarakat Indonesia yang dilakukan secara terus menerus, berlandaskan kemampuan nasional dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan perkembangan dunia. Pembangunan daerah adalah usaha untuk meningkatkan kualitas dan perikehidupan manusia dan masyarakat daerah yang dilakukan secara terus menerus, berlandaskan kemampuan daerah dan kemampuan nasional, dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan dan perkembangan keadaan daerah, nasional dan dunia. Pengertian daerah di sini mencakup daerah Kabupaten, daerah Kota dan daerah Provinsi. Pembangunan sektor adalah usaha untuk meningkatkan sumber daya sektor, kualitas pengaturan penguasaan sumber daya dan Setelah membaca Bab II ini, peserta Diklat diharapkan mampu memahami dan menjelaskan pengertian, tujuan dan asas dasar pembangunan 6 Pembangunan Daerah, Sektor dan Nasional pelayanan kepada masyarakat dan pemerintah dalam rangka pembangunan nasional dan pembangunan daerah dengan memperhatikan tantangan daerah, nasional dan dunia sesuai dengan ruang lingkup dan tanggung jawab pembangunan sektor serta sumber daya yang dapat dipergunakan. Terdapat hubungan timbal-balik dan saling ketergantungan antara pembangunan nasional dengan pembangunan daerah, antara pembangunan sektor dengan pembangunan daerah, antar pembangunan daerah, dan antar pembangunan sektor. Sifat hubungan tersebut dipengaruhi oleh distribusi kewenangan, kekuasaan, dan kekuatan serta sarana. Dalam pembangunan pada sasaran yang menjadi kewenangan daerah, tugas pusat adalah bersifat koordinatif dan menentukan kriteria atau menetapkan ketentuan-ketentuan pokok serta melakukan pengendalian dan pengawasan agar pembangunan menghasilkan manfaat yang maksimal bagi bangsa. Pada sasaran yang menghasilkan komoditas sejenis perlu terhindar dari persaingan yang saling merugikan di antara daerah. Dalam pembangunan pada sasaran yang menjadi kewenangan pemerintah pusat, pemerintah daerah terbatas memberikan saran dan harapan serta membantu pelaksanaan pembangunan agar sesuai dengan keadaan daerah. Adapun pemerintah pusat berperanan sebagai penyelenggara dan penanggung jawab. Pembangunan sektoral dapat merupakan bagian dari pembangunan daerah dan juga dapat merupakan bagian dari Modul Diklatpim Tingkat III 7 pembangunan nasional, tergantung kepada sumber dana dan penanggungjawabnya. Keterkaitan kelembagaan antara pembangunan daerah dengan pembangunan sektor dan nasional telah diatur dengan UU Nomor 32 Tahun 2004 serta beberapa peraturan pemerintah sebagai ketentuan pelaksanaannya, antara lain PP Nomor 38 Tahun 2007 tentang pembagian urusan pemerintah antara pemerintahan, pemerintah daerah provinsi dan pemerintah daerah kabupatenkota. Satuan satuan kerja pembangunan daerah dapat merupakan lembaga pelaksana pembangunan daerah untuk kegiatan-kegiatan yang dibiayai dan diselenggarakan oleh pemerintah pusat. Semua pembangunan di daerah, secara keseluruhan hendaknya bersifat saling mendukung. Untuk ini Kepala Pemerintah Daerah berperanan sesuai dengan Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah. Dominasi pembangunan suatu sektor yang demikian kuat dapat menghambat atau memacu pembangunan pada sektor yang lain.

B. Tujuan dan Asas Dasar Pembangunan