128
Pembangunan Daerah, Sektor dan Nasional
keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia serta kemampuan yang terus meningkat;
4. RPJM
ke-4 tahun
2020-2025 ditujukan
untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju,
adil, dan makmur melalui pembangunan di segala bidang. RPJM digunakan sebagai acuan bagi penyusunan dan penetapan
Rencana Kerja Pemerintah RKP tahunan dan RPJM Pemerintahan Daerah serta RPJM kementerian dan lembaga-
lembaga.
F. Perencanaan Pembangunan Nasional
Perencanaan pembangunan nasional mengacu kepada Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional. Bab II memuat tata cara penyusunan RPJP Nasional, Bab III memuat tata cara
penyusunan RPJM Nasional dan Bab IV memuat tata cara peyusunan Rencana Kerja Pemerintah RKP. Masing-masing
disertai diagram. Perencanaan pembangunan yang dikemukakan pada bagian ini lebih bersifat proseural, sesuai dengan tata cara
menurut peraturan. Adapun perencanaan pembangunan yang bersifat obyektif, teknis dan ilmiah telah dikemukakan pada sub-
bab IV A sampai dengan sub-bab IV E. Secara singkat tahapan- tahapan penyusunan rencana pembangunan adalah sebagai
berikut:
Modul Diklatpim Tingkat III
129
Tahapan penyusunan dan penetapan RPJP Nasional:
1. Menteri
Perencanaan Pembangunan
NasionalKepala Bappenas,
selanjutnya disebut
Menteri, menyiapkan
rancangan awal RPJP Nasional Raw-RPJPN; 2.
Menteri menyelenggarakan
Musyawarah perencanaan
pembangunan Muserbang untuk membahas rancangan RPJP Nasional;
3. Menteri menyusun rancangan akhir RPJP Nasional, beserta
Rancangan Undang-Undang untuk penetapan RPJP Nasional; 4.
Proses penetapan RPJP dengan Undang-Undang.
Tahapan dilaksanakan sebagai berikut:
1. Rancangan awal RPJP nasional disusun berdasarkan
pemikiran visioner Menteri bersama unsur penyelenggara negara yang lain danatau masyarakat dan hasil evaluasi
pembangunan sebelumnya; 2.
Menteri melakukan sosialisasi Raw-RPJPN, konsultasi publik dan penjaringan aspirasi masyarakat;
3. Menteri
menyelenggarakan Muserbang
untuk menyempurnakan
Raw-RPJPN, diikuti
unsur-unsur penyelenggara negara dan masyarakat;
4. Rancangan akhir RPJPN Ra-RPJPN disusun oleh Menteri
berdasarkan saran dan pendapat dari Muserbang. 5.
Ra-RPJP disampaikan kepada Presiden. Selanjutnya oleh Presiden disampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat
sebagai Rancangan Undang-Undang. Pengajuan Ra-RPJPN paling lambat 6 enam bulan sebelum RPJPN sebelumnya
berakhir;
130
Pembangunan Daerah, Sektor dan Nasional
6. Undang-Undang tentang RPJPN ditetapkan dan disebar-
luaskan melalui Lembaran Negara.
Tahapan penyusunan dan penetapan RPJM Nasional:
1. Penyiapan Rancangan awal Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Raw-RPJMN oleh MenteriKepala Bappenas, disosialisasikan dan konsultasi publik serta
penjaringan aspirasi masyarakat; 2.
Penyiapan Rancangan awal RPJM KementerianLembaga Raw-RPJMKL;
3. Penyempurnaan Raw-RPJMN berdasarkan Raw-RPJMKL;
4. Menteri menyelenggarakan Musrenbang RPJM Nasional
bersama unsur-unsur penyelenggara negara dan masyarakat, paling lambat dua bulan sebelum Presiden dilantik;
5. Penyusunan Rancangan akhir RPJMN berdasarkan perbaikan
dari hasil Musrenbang RPJMN; 6.
Penetapan RPJM Nasional oleh Presiden dengan Peraturan Presiden paling lambat 3 tiga bulan setelah Presiden
dilantik.
Tahapan dilaksanakan sebagai berikut:
1. MenteriKepala
Bappenas menyusun
Raw-RPJMN berdasarkan RPJP Nasional, rancangan pembangunan
teknokratik dan visi, misi serta program prioritas Presiden; 2.
Rancangan rencana pembangunan secara teknokratik meliputi kerangka ekonomi makro, rencana pembangunan
sektoral dan kewilayahan dihimpun dari hasil evaluasi pelaksanaan RPJM yang sedang berjalan dan aspirasi
masyarakat;
Modul Diklatpim Tingkat III
131 3.
Raw-RPJMN memuat strategi pembangunan nasional, kebijakan umum, propgram prioritas Presiden dan kerangka
ekonomi makro yang memuat kebijakan fiskal yang direncanakan. Kerangka ekonomi makro didasarkan atas
kondisi obyektif perekonomian dan hasil koordinasi dengan instansi terkait;
4. Program prioritas presiden bersifat lintas kementerian
lembaga dan kewilayahan dilengkapi indikasi sasaran nasional dengan mempertimbangkan rancangan rencana
pembangunan teknokratik; 5.
Raw-RPJMN disampaikan kepada Presiden untuk disepakati dalam sidang kabinet dan digunakan sebagai pedoman RPJM
kementerianlembaga.
Tahapan penyusunan Rencana Pembangunan Tahunan RKP
1. Penyiapan Raw-RKP oleh MenteriKepala Bappenas;
2. Penyiapan
Rancangan Rencana
Kerja Kementerian
Lembaga; 3.
Pelaksanaan Musrenbang tahunan; 4.
Penyusunan Rencana akhir RKP; 5.
Penetapan RKP.
Tahapan dilaksanakan sebagai berikut:
1. Raw-RKP disiapkan oleh menteri sebagai penjabaran
RPJMN, paling lambat dalam minggu kedua Februari; 2.
Raw-RKP memuat rancangan kebijakan umum, prioritas pembangunan nasional, rancangan kerangka ekonomi makro,
pendanaan, perkiraan permasalahan dan tantangan dan
132
Pembangunan Daerah, Sektor dan Nasional
peluang yang dihadapi. Pendanaan disusun dalam rancangan pagu indikatif oleh menteri Keuangan;
3. Raw-RKP dan rancangan pagu indikatif dibahas pada sidang
kabinet. Hasil pembahasan dituangkan dalam surat edaran bersama Menteri dengan Menteri Keuangan sebagai
pedoman penyusunan RK-KL atau Renja-KL; 4.
Ra-RKP disusun oleh Menteri berdasarkan hasil Musrenbang dan selanjutnya disampaikan kepada Presiden, paling lambat
dalam minggu pertama bulan Mei. Presiden menetapka Ra- RKP menjadi RKP dengan Peraturan Presiden paling lambat
dalam bulan Mei; 5.
RKP disampaikan dan dibahas bersama Dewan Perwakilan Rakyat DPR dan hasilnya digunakan sebagai bahan
Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN. Selanjutnya UU ini digunakan oleh
Menteri untuk menyempurnakan rancangan RK-KL menjadi Rencana Kerja dan Anggaran KementerianLembaga RKA-
KL.
G. Penyelenggaraan Pembangunan Nasional