Tujuan dan Ketentuan PEMBANGUNANDAERAHSEKTORNASIONALpim3

62 BAB IV PEMBANGUNAN SEKTOR Pembangunan sektor adalah usaha meningkatkan pembinaan, pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya sektoral untuk mendukung pembangunan daerah dan pembangunan nasional. Setiap warga negara, terutama aparatur pemerintahan berkesempatan dan berkewajiban berperan-serta dalam pembangunan sektor. Materi yang dibahas pada bab ini ditujukan untuk meningkatkan kemampuan para aparatur negara agar lebih mampu berperan pada pembangunan sektor sesuai dengan bidang tugasnya.

A. Tujuan dan Ketentuan

Pembangunan sektor adalah bagian dari pembangunan nasional. direncanakan dan dilaksanakan secara nasional, ditujukan untuk mendukung pembangunan nasional dan pembangunan daerah. Sektor adalah kelompok kegiatan yang menjadi urusan pemerintahan dan kegiatan masyarakat luas yang memberikan hasil berupa benda atau jasa yang sejenis dan memiliki manfaat yang sama bagi kehidupan bangsa dan negara. Perbedaan antara sektor dan bidang urusan pemerintahan adalah: Sektor meliputi bidang kegiatan yang menjadi urusan pemerintahan dan yang menjadi urusan masyarakat luas; Setelah membaca Bab III, peserta Diklat diharapkan mampu menguasai keahlian pembangunan sektor, lebih mampu berperan serta dalam penentuan strategi, perencanaan, pembangunan, dan pengendalian serta evaluasi. Modul Diklatpim Tingkat III 63 Bidang urusan pemerintahan terbatas pada kegiatan yang menjadi urusan pemerintahan baik pemerintahan pusat maupun pemerintahan daerah. Penamaan sektor mengikuti penamaan bidang urusan pemerintahan. Pembangunan sektor meliputi semua kegiatan baik yang direncanakan dan dilaksanakan oleh pemerintah maupun oleh masyarakat. Ruang gerak pembangunan sektor berada di pusat pemerintahan dan di daerah-daerah, meliputi: 1. Pembangunan kelembagaan sektor baik yang berada di pemerintahan maupun yang berada di masyarakat, antara lain perbaikan organisasi, penyempurnaan peraturan perundang- undangan; 2. Peningkatan dan perbaikan sarana produksi; 3. Peningkatan kuantitas dan kualitas hasil kegiatan sektor, termasuk pelayanan kepada masyarakat; 4. Peningkatan peran serta masyarakat dalam kegiatan sektor; 5. Peningkatan pendayagunaan hasil kegiatan sektor. Beberapa contoh pembangunan sektor: 1. Pembangunan sektor pertanian untuk meningkatkan hasil pertanian agar dapat: a. Memenuhi keperluan konsumsi masyarakat dan industri pengolahan hasil pertanian di dalam negeri; b. Meningkatkan produktifitas daerah untuk menghasilkan hasil pertanian; 64 Pembangunan Daerah, Sektor dan Nasional c. meningkatkan volume dan nilai ekspor hasil pertanian untuk meningkatkan perolehan devisa; d. meningkatkan kesempatan kerja di sektorbidang pertanian. 2. Pembangunan sektor pertahanan dan keamanan untuk: a. Melindungi seluruh wilayah negara Republik Indonesia dari setiap tindakan yang merugikan yang datang dari negara lain, diantaranya berbentuk: 1 Pendudukan wilayah daratan dan laut dan pemanfaatan wilayah udara tanpa izin; 2 Pencurian kekayaan negara, baik yang ada di laut maupun di daratan. b. Memberantas segala bentuk kejahatan di semua daerah di Indonesia; c. Mendukung pembangunan nasional dan pembangunan daerah. 3. Pembangunan sektor industri untuk: a. Memenuhi keperluan konsumsi dalam negeri; b. Menyerap tenaga kerja untuk mengurangi pengangguran; c. Meningkatkan pendapatan regional daerah PDRB dan pendapatan nasional GNP untuk mendukung pembangunan daerah dan pembangunan nasional; d. Meningkatkan ekspor untuk meningkatkan perolehan devisa. 4. Pembangunan sektor kesehatan adalah untuk meningkatkan kesehatan seluruh masyarakat untuk mendukung pembangunan daerah dan pembangunan nasional. Modul Diklatpim Tingkat III 65 Dari contoh-contoh tersebut terlihat bahwa tujuan pembangunan sektor adalah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta ketentuan peraturan perundang-undangan masing-masing sektor. Ketentuan yang mengatur pengurusan dan pengelolaan serta pembangunan masing-masing bidang atau sektor antara lain adalah: 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 2. Undang-Undang yang bersifat sektoral antara lain UU pertanian, UU pendidikan, UU pertambangan, UU perikanan, UU keagrariaan dan UU pertahanan; 3. PP Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota; 4. Peraturan Pemerintah dan Keputusan Presiden tentang Pengaturan Bidang; 5. Peraturan Menteri atau Kepala Lembaga Pemerintahan non- kementerian. Pembangunan sektor dapat berbentuk pembangunan fisik, pembangunan kelembagaan berupa pendidikan, pelatihan dan pembinaan aparatur pemerintahan.

B. Sasaran dan Tantangan Pembangunan