Variabel Penelitian Definisi Operasional

50 untuk melakukan penelitan di TK KKLKMD Sidomaju dikarenakan peneliti menemukan permasalahan yang berkaitan dengan penerimaan teman sebaya. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 7 Maret 2017 sampai dengan 18 Maret 2017 pada semester dua tahun ajaran 20162017.

C. Populasi Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian populasi yang berarti subjek penelitian adalah jumlah keseluruhan populasi. Seluruh siswa menjadi subjek penelitian tanpa dipilih secara acak. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak kelompok B di TK KKLKMD Sidomaju yang berjumlah 35 anak dengan rincian 21 anak di kelas B1 dan 14 anak di kelas B2. Usia anak berada pada rentang 5 tahun 4 bulan sampai 6 tahun 9 bulan dengan rincian 15 anak berjenis kelamin perempuan dan 20 anak berjenis kelamin laki-laki.

D. Variabel Penelitian

Variabel adalah suatu atribut, sifat, atau nilai dari orang, obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2013: 38. Dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel tersebut dijelaskan sebagai berikut: 1. Variabel bebas independent Variabel bebas atau sering disebut juga sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi 51 sebab timbulnya variabel dependen atau terikat Sugiyono, 2013: 39. Variabel bebas pada penelitian ini adalah keterampilan berbicara X. 2. Variabel terikat dependent Variabel terikat atau yang sering disebut juga sebagai output, kriteria, konsekuen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas atau independen Sugiyono, 2013: 39. Variabel terikat pada penelitian ini adalah penerimaan teman sebaya Y.

E. Definisi Operasional

1. Keterampilan Berbicara Dalam penelitian ini keterampilan berbicara didefinisikan sebagai kemampuan anak untuk menyampaikan maksud ide, pikiran, gagasan, atau isi hati kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain. Kemampuan berbicara lisan yang dimaksud dapat dilihat melalui dua aspek, yaitu aspek kebahasaan dan nonkebahasaan. Aspek kebahasaan terdiri dari ketepatan ucapan, penempatan tekanan nada yang sesuai, pilihan kata diksi, dan ketepatan sasaran pembicaraan sedangkan aspek nonkebahasaan terdiri dari sikap, menghargai pembicaraan orang lain, kenyaringan suara dan kelancaran dalam berbicara, serta relevansi. Kedua aspek tersebut dinilai melalui observasi dan gabungan nilai dari kedua aspek dijadikan penilaian bahwa semakin rendah nilai yang diperoleh, maka semakin rendah pula keterampilan berbicara. Sebaliknya, semakin tinggi nilai yang diperoleh, maka semakin tinggi pula keterampilan berbicara. 52 2. Penerimaan Teman Sebaya Penerimaan teman sebaya merupakan derajat seberapa besar anak disukai atau seberapa besar anak dapat diterima dalam suatu kelompok dan dipilih oleh teman sebayanya. Dalam penelitian ini, dengan kata lain penerimaan teman sebaya merupakan banyak sedikitnya teman yang memilih dan atau menerima anak sebagai teman. Jika teman sebayanya menunjukkan pola perilaku sosial pada anak, berarti anak mendapatkan penerimaan dari teman sebayanya. Pola perilaku sosial tersebut antara lain teman mau bekerjasama, kesediaan teman untuk berbagi, mendapat simpati dari teman, mendapat empati dari teman, dan mendapat keramahan dari teman.

F. Teknik Pengumpulan Data