12 seseorang. Oleh karena itu, bahasa perlu distimulasi dan dikembangkan sejak usia
dini agar kemampuannya dalam berkomunikasi dapat meningkat. Menurut Nurbiana Dhieni, dkk 2005: 4.3
– 4.4 secara umum terdapat dua aspek pengembangan keterampilan berbahasa, yaitu aktif reseptif menerima
pesan dan aktif produktif menyampaikan pesan. Aktif reseptif terdiri dari menyimakmendengarkan dan membaca sedangkan aktif produktif terdiri dari
berbicara dan menulis. Pada usia Taman Kanak-kanak pengembangan bahasa yang penting diperhatikan dan distimulasi salah satunya adalah keterampilan
berbahasa aktif produktif yang berupa kemampuan berbicara karena dengan berbicara anak dapat malakukan interaksi dan berkomunikasi dengan temannya.
Anak perlu mengenal dan mengerti berbagai macam kosa kata agar dapat berkomunikasi dengan orang lain. Banyaknya kosa kata yang dimiliki anak akan
mempengaruhi kemampuan berbicara anak. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bahasa merupakan
suatu alat atau sistem simbol yang teratur untuk menghubungkan pikiran atau ide, mengekspresikan diri, dan berkomunikasi dengan orang lain. Bahasa sangat
penting dalam kehidupan sosial karena dengan bahasa orang lain akan mengerti atau dapat memaknai apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh seseorang. Selain
itu, terdapat aspek pengembangan keterampilan berbahasa, yaitu aktif reseptif menerima pesan dan aktif produktif menyampaikan pesan.
2. Teori Perkembangan Bahasa
Noam Chomsky dalam Crain, 2007: 517 terkenal dengan teori perkembangan bahasanya. Sebelum Chomsky dikenal, kebanyakan orang percaya
13 pada temuan teori belajar bahasa Brown yang disebut ‘gudang penyimpanan’
yaitu anak-
anak
mengimitasi orang lain dan memperoleh sejumlah besar kalimat yang anak simpan dikepalanya. Sebaliknya, Chomsky membuktikan bahwa
pandangan tersebut tidak benar. Manusia tidak hanya belajar sejumlah kalimat karena secara rutin seseorang selalu menciptakan kalimat-kalimat baru. Hal
tersebut terjadi karena seseorang memiliki aturan-aturan internal yang membuat dirinya mampu menyusun kalimat sesuai aturan gramatika untuk menyatakan
makna-makna yang dimaksudkan. Jika seseorang hanya menggunakan kalimat- kalimat yang sudah pernah didengar dan diingat, bahasa yang dimiliki tentunya
menjadi terbatas. Seseorang memiliki sistem aturan tertentu sehingga dapat menemukan dan memahami kalimat-kalimat yang tidak pernah didengar
sebelumnya Crain, 2007: 517. Chomsky dalam Crain, 2007 mengatakan bahwa pencapaian linguistik
anak-anak pada umumnya terlalu besar untuk bisa dijelaskan jika kita beranggapan hal tersebut diajarkan oleh lingkungan. Anak-anak mendengar
ucapan yang terbatas, namun anak dapat mengembangkan dengan cepat dan menciptakan jumlah kalimat yang tak terhitung jumlahnya. Pengetahuan anak
berkembang jauh melebihi pengalamannya. Anak-anak tidak membangun gramatika dari bukti-bukti yang anak dengar, melainkan dari rancangan batin atau
sebuah program genetik. Beberapa ahli bahasa melihat kesamaan dalam bagaimana cara anak memperoleh bahasa di seluruh dunia, meskipun yang paling
bervariasi dalam menerima bahasa yaitu masukan input sebagai bukti kuat bahwa bahasa memiliki dasar biologis. Sebagian anak gagal untuk
14 mengembangkan keterampilan bahasa dengan baik. Seorang pengamat
menekankan kontribusi dari keduanya antara biologi dan pengalaman dalam perkembangan bahasa. Hal tersebut dapat dilihat ketika anak-anak secara biologis
siap untuk belajar bahasa dan berinteraksi dengan pengasuhnya Santrock, 2008: 57. Menurut Chomsky kemampuan anak belajar bahasa adalah sebuah
kemampuan yang tidak bisa disamakan dengan kemampuan belajar sains, musik, dan lain sebagainya. Kemampuan ini sudah memiliki rancangan genetiknya
sendiri Crain, 2007: 522. Menurut Sachs dalam Crain, 2007: 528, sejak lahir bayi menggunakan
gerakan-gerakan tubuh yang sangat halus sebagai respon kepada ucapan. Gerakan bayi menjadi beragam sesuai dengan ikatan suara dan kata-kata dari ucapan
tersebut. Pada usia satu bulan, bayi mulai mendeguk dan menjekut. Pada usia enam bulan bayi biasanya mulai meraba, membuat suara-suara getaran bibir dan
lidah seperti ‘ba ba ba’ atau ‘da da da’ Crain, 2007: 528. Pada usia sekitar satu tahun, bayi mulai memproduksi kata-kata tunggal. Sekitar usia satu setengah
tahun, anak-anak mulai meletakkan dua kata bersama-sama dan bahasanya sudah mulai menunjukkan struktur tertentu. Antara usia dua sampai tiga tahun, anak
biasanya meletakkan tiga atau lebih kata secara bersamaan serta mulai menggunakan subjek dan predikat. Ucapan anak biasanya sudah mengikuti aturan
S-P-O Crain, 2007: 530. Setelah meletakkan tiga atau lebih kata secara bersamaan, anak mulai menunjukkan bahwa anak memahami ketergantungan
pada struktur. Anak memahami bahwa frasa-frasa kata benda merupakan satu unit yang menyeluruh.
15 Antara usia tiga sampai enam tahun, gramatika anak berubah dengan cepat
menjadi cukup kompleks. Anak-anak dapat menguasai operasi-operasi pengubahan kalimat sekaligus. Chomsky dalam Crain, 2007: 541 menyatakan
bahwa jika anak belajar sistem gramatis yang luas dan rumit dengan caranya sendiri yang anak butuhkan hanyalah mendengar bahasa yang diucapkan
kemudian anak akan menguasainya tanpa program pelatihan apa pun. Chomsky percaya bahwa anak dapat belajar bahasa secara spontan dan dengan caranya
sendiri. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perkembangan
bahasa anak dimulai dari menggerakan tubuh hingga dapat membentuk suatu kalimat yang terstruktur. Anak memiliki kemampuan untuk belajar bahasa dan
kemampuan ini sudah memiliki rancangan genetiknya sendiri. Kemampuan bahasa anak memiliki dasar biologis sesuai dengan tahapan usianya. Anak dapat
belajar bahasa secara spontan hanya dengan mendengar dari orang dewasa disekitarnya. Selain itu, anak juga dapat belajar bahasa dengan caranya sendiri
tanpa ada program pelatihan khusus.
3. Indikator Perkembangan Bahasa 5-6 Tahun