b. Komunikasi verbal melalui tulisan dilakukan dengan secara tidak langsung antara komunikator dengan komunikan. Proses penyampaian informasi dilakukan
dengan menggunakan berupa media surat, lukisan, gambar, grafik dan lain-lain
2.2.2.3 Komunikasi NonVerbal
Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang pesannya dikemas dalam bentuk nonverbal, tanpa kata-kata.Dalam hidup nyata komunikasi nonverbal jauh
lebih banyak dipakai daripada komuniasi verbal.Dalam berkomunikasi hampir secara otomatis komunikasi nonverbal ikut terpakai. Karena itu, komunikasi
nonverbal bersifat tetap dan selalu ada. Komunikasi nonverbal lebih jujur mengungkapkan hal yang mau diungkapkan karena spontan Hardjana 2003: 26.
Hal menarik dari kode nonverbal adalah studi Albert Mahrabian 1971 yang menyimpulkan bahwa tingkat kepercayaan dari pembicaraan orang hanya
7 berasal dari bahasa verbal, 38 dari vocal suara dan 55 dari ekspresi muka. Ia juga menambahkan bahwa jika terjadi pertentangan antara apa yang diucapkan
seseorang dengan perbuatannya, maka orang lain cenderung mempercayai hal-hal yang bersifat nonverbal Hardjana 2003: 27.
Komunikasi nonverbal ini mencakup bagaimana kita mengucapkan kata- kata infleksi, volume, fitur, lingkungan yang mempengaruhi interaksi suhu,
pencahayaan, dan benda-benda yang mempengaruhi citra pribadi dan pola interaksi pakaian, perhiasan, mebel. Komunikasi nonverbal dapat berupa bahasa
tubuh, tanda , tindakanperbuatan atau objek.
2.2.2.4 Saluran Isyarat Komunikasi Nonverbal
Empat saluran isyarat komunikasi nonverbal menurut Ruben 2013 : 175-198 antara lain :
1. Paralanguage
Paralanguage mengacu pada pesan yang melengkapi bahasa. Secara teknis pesan nonverbal dapat dilihat sebagai sebuah contoh dari paralanguage. Hal-hal yang
terkait dengan paralanguage seperti contoh :
Universitas Sumatera Utara
a. Bentuk Vokal
Suara vocalis seperti tinggi rendah suara, kecepatan berbicara, irama, batuk, tertawa, berhenti, bahkan keheningan merupakan sumber-sumber pesan yang
sangat penting dalam komunikasi interpersonal. Sebagai bahasa ucapan, isyarat paralinguistik seperti besar kecilnya volume suara, kecepatan berbicara, nada, kata
seru, dan penggunaan jeda memiliki pengaruh besar kepada apa dan bagaimana, orang bereaksi terhadap individu dan verbalisasinya
b. Bentuk Tertulis
Bentuk kata atau pernyataan juga penting bagi interpretasi dalam bahasa tertulis. Tampilan visual dari materi tertulis, termasuk tanda baca, ejaan, kerapian,
penggunaan ruang untuk margin dan antara kata-kata, apakah tulisan tersebut dicetak atau di tulis tangan dan bahkan warna tinta cenderung untuk
mempengaruhi reaksi pembaca terhadap kata-kata dan sumbernya.Tanda-tanda emosi emoticons sangat berguna dalam email dan pesan tertulis. Gabungan
antara tanda baca misal : menunjukan tersenyum atau : menunjukan sedih.
2. Wajah
Manusia bereaksi terhadap tampilan wajah seseorang secara holistic. Yang artinya, ketika kita melihat wajah seseorang kita mendapatkan kesan keseluruhan
dan jarang memikirkan ciri-ciri khususnya. Misal : a.
Pandangan mata Diantara perilaku nonverbal pada aspek mata ini, mengemukakan beberapa istilah
yang dapat mendeskripsikan beberapa hal seperti : 1
Face Contact = melihat wajah seseorang 2
Eye contact = melihat mata seseorang 3
Mutual Gaze = Saling pandang wajah antar 2 individu 4
One Sided Gaze = Satu orang melihat wajah orang lain tapi tidak sebaliknya
5 Gaze Avoidance = Seseorang yang secara aktif menghindari
tatapan dari- orang
Universitas Sumatera Utara
b. Pelebaran pupil mata.
Ketika melihat orang atau benda yang tampak menarik, pupil mata cenderung melebar dan pada beberapa situasi eksperimental, ditemukan adanya bukti bahwa
besarnya pupil mata dapat menjadi faktor pembenar terhadap ada atu tidaknya ketertarikan seseorang.
3. Penampilan
Penampilan adalah sumber informasi tunggal yang paling penting dalam membentuk kesan permulaan.
Penampilan dapat diklasifisikasikan melalui : a.
Rambut Warna rambut dan gaya merupakan sumber pesan nonverbal yang penting. faktor-
faktor ini berkaitan terhadap daya tarik keseluruhan yang juga dapat berfungsi sebagai dasar kesimpulan atas kepribadian seseorang, usia, pekerjaan, sikap,
keyakinan dan nilai-nilai. b.
Fisik Fisik mencakup tipe, ukuran dan bentuk tubuk. Deskripsi fisik dapat membentuk
persepsi terhadap komunikasi nonverbal seperti contoh, orang yang tampak “lunak”, “bulat” dan kelebihan berat badan dapat dianggap berperasaan, kalem,
ceria, terbuka, pemaaf dan lemah lembut. c.
Pakaian dan perhiasan Pakaian memenuhi sejumlah fungsi bagi kita sebagai manusia, termasuk dekorasi,
perlindungan fisik dan psikologis, daya tarik seksual, pernyataan diri dan menampilkan status atau peran.
Dikutip dari ahli komunikasi nonverbal Dale Leather, “identitas sosial dan citra dimodifikasi secara positif atau negatif oleh komunikasi penampilan”.
d. Artefak
Kita dikelilingi oleh berbagai macam artefak seperti mainan, teknologi, furniture, benda-benda hiasan dan sebagainya. Mobil dan rumah juga merupakan artefak
yang menyediakan pesan tambahan sehingga orang lain dapat menarik kesimpulan tentang sumber keuangan, kepribadian, status maupun pekerjaan.
Universitas Sumatera Utara
4. Isyarat eksternal – ruang dan waktu
Gerakan anggota tubuh memainkan peranan penting dalam komunikasi antar individu. Terdapat banyak cara untuk mengklarifikasikan gerak tubuh. Dikutip
dari Morris, gerakan dapat mencakup hal-hal berikut : a.
Penegas dan pemandu Gerakan digunakan untuk menggarisbawahi atau menekankan masalah tertentu
yang dibuat secara lisan. b.
Sebagai sinyal Sinyal ya-tidak merupakan kategori lain dari gerakan. Cara utama dari membuat
sinyal ya-tidak adalah dengan menggerakan kepala seperti anggukan vertikal yang berarti “ya” dan menggelengkan kepala yang berarti tidak.
Pemilihan waktu dan penetapan waktu sebagaimana dirancang secara teknis merupakan faktor penting lain yang juga sering diabaikan dalam komunikasi.
Karakteristik penggunaan waktu meliputi kecepatan berbicara, jumlah dan panjang jeda atau interupsi dan pola pergantian bicara memainkan peranan
penting dalam penyampaiaan, penerimaan dan interpretasi pesan karena masing- masing berfungsi sebagai dasar pembentukan kesan tentang individu yang terlibat.
2.2.2.5 Klasifikasi Perilaku Nonverbal