2. Kesenangan PsychisRohani
Bila sumbernya itu sebagai hasil seni, apakah bentuknya itu berupa puisi atau prosa, lukisan atau patung, atau serangkaian lagu-lagu merdumusik, maka
hasil kesenangan itu dinilai dengan sebutan: menarik, hebat, indah, memuaskan mengasikkan, dan sebagainya. Penilaian ini diberikan oleh rasa, emosi, dan
getaran jiwa. Bila sumbernya itu berasal dari hasil pikir, yang merasakan kesenangan itu adalah otak, pikir, dimana hasil kesenangan itu dinilai dengan
sebutan: ilmiah, merangsang otak, hebat, pemikiran yang mendalam, intellegensi yang tinggi, mengagumkan dan sebagainya. Bila sumbernya adalah kepercayaan
yang menikmati kesenangan itu adalah jiwa, perasaan, rohani, hati, dimana kesenangan itu dinilai dengan sebutan: menentramkan jiwa, meresapkan rasa
iman, rasa takwa, syahdu, suci, yakin dan sebagainya. Karakteristik menurut Pospoprodijo 1999:71 Kesenangan yang dimaksud adalah
kesenangan untuk hidup saja, yakni kesenangan yang kita dapat dengan perantara kemampuan-kemampuan kita dari subyek-subyek yang mengelilingi kita didunia
ini. https:bengkelpemikiran.wordpress.com20120218mengenal-hedonisme
2.2.4.2. Ciri-ciri dan Bentuk Hedonisme
Ada banyak tanda ciri-ciri sifat orang yang menganut paham hedonisme, selama mereka masih menganggap bahwa materi adalah tujuan akhir untuk mendapatkan
kesenangan, entah dengan cara bagaimana mendapatkan materi baik halal ataupun haram yang dilarang agama. Ciri-ciri hedonisme menurut Cicerno dalam Russell,
2004: 335 adalah sebagai berikut: Memiliki pandangan gaya hidup instan, melihat perolehan harta dari hasill kahir bukan proses untuk membuat hasil akhir.
Menjadi pengejar modernitas fisik. Memiliki relativitas kenikmatan di atas rata- rata tinggi. Memenuhi banyak keinginan-keinginan spontan yang muncul. Ketika
mendapat masalah yang dianggap berat, muncul anggapan bahwa dunia begitu membencinya. Berapa uang yang dimilikinya akan habis Melihat dari ciri-ciri
tersebut, hedonisme lebih menitik beratkan kepada kebutuhan jasmani daripada rohani. Hedonisme kurang lebih adalah berupa kesenangan sesaat yaitu
kesenangan duniawi. Cinta pada dunia beserta segala kemewahan yang terlihat
Universitas Sumatera Utara
dan dirasakan oleh panca indera manusia. Dalam penelitian ini, peneliti lebih menekankan pada hedonisme di kalangan mahasiswa.
Ada banyak tanda ciri-ciri sifat orang yang menganut paham hedonisme, selama mereka masih menganggap bahwa materi adalah tujuan akhir untuk
mendapatkan kesenangan, entah dengan cara bagaimana mendapatkan materi baik halal ataupun haram yang dilarang agama. Ciri-ciri hedonisme menurut Cicerno
dalam Russell 2004 adalah sebagai berikut: Memiliki pandangan gaya hidup instan, melihat perolehan harta dari hasill kahir bukan proses untuk membuat hasil
akhir. Menjadi pengejar modernitas fisik. Memiliki relativitas kenikmatan di atas rata-rata tinggi. Memenuhi banyak keinginan-keinginan spontan yang muncul.
Ketika mendapat masalah yang dianggap berat, muncul anggapan bahwa dunia begitu membencinya. Berapa uang yang dimilikinya akan habis Melihat dari ciri-
ciri tersebut, hedonisme lebih menitik beratkan kepada kebutuhan jasmani daripada rohani. Hedonisme kurang lebih adalah berupa kesenangan sesaat yaitu
kesenangan duniawi. Cinta pada dunia beserta segala kemewahan yang terlihat dan dirasakan oleh panca indera manusia. Dalam penelitian ini, peneliti lebih
menekankan pada hedonisme di kalangan mahasiswa. Berikut ini beberapa contoh bentuk hedonisme di kalangan mahasiswa berdasarkan ciri-ciri tersebut,:
menggampangkan proses perkuliahan, perilaku konsumtif, dan pergaulan bebas.
2.2.4.3 Aspek-Aspek Hedonisme