Gaya Komunikasi Pada Mahasiswa Hedonisme (Studi Deskripstif Kualitatif Tentang Gaya Komunikasi Verbal & Nonverbal Pada Mahasiswa Hedonisme di Universitas Sumatera Utara)

(1)

Daftar Pustaka

Arifin,Zainal. 2012.Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru.Bandung:Rosdakarya

Birowo, Antonius. 2004. Metode Penelitian Komunikasi: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:Gitanyali

Bulaeng, Andi. 2004. Metode Penelitian Komunikasi Kontemporer. Yogyakarta: Andi.

Budyatna, Muhammad & Leila Mona Ganiem, 2011. Teori Komunikasi Antarpribadi. Jakarta : Kencana.

Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif: Komunikasi Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial lainnya. Jakarta: Kencana

Cangara, Hafied. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Pt. Raja Grafindo DeVito, Joseph A. 1997. Komunikasi Antar Manusia. Jakarta: professional Books. Effendy, Onong Uchyana. 2002. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Engel, J.F, R,D Blackwell., and P.W, Miniard. 1994. Perilaku konsumen. Jakarta: Binarupa Aksara

Hardjana, Agus M. .2003. Komunikasi Intrapersonal & Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Kanisius.

K. Bertens. 1993. ETIKA . Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

Kriyantono, Rachmat.2008. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Kumurotomo,Wahyudi.1999. Etika Administrasi Negara, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta.

L.Knapp, M., Hall,A.J, & Horgan, G.T. 2013. Nonverbal Communication In Human Interaction. Boston: WardsWords

Liliweri, Alo. 2011. Komunikasi: Serba Ada Serba Makna. Jakarta : Kencana. Moleong, Rexy J. 2011. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya

Mulyana, Deddy.2008. Suatu Pengantar Ilmu Komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya


(2)

Nawawi, Hadari.2001. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajahmada University Press

Parwiyanto, Herwan .2007. Modul Kajian Komunikasi dalam Organisasi / AN/ FISIP,dalam Perilaku Organisasi /herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id,

Pujileksono, Sugeng. 2015. Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif. Malang: Intrans Publishing.

Pospoprodijo, W, 1999. Logika Ilmu Menalar, Jakarta: Gramedia

Rakhamat, Jalaludin. 2011. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya Ruben, Brent D, Stewart, Lea P. 2013. Komunikasi Dan Perilaku Manusia. Jakarta: RAJAWALI PERS

Russel, Betrand.2004. Power: A new Social Analysis. Inggris: Routledge Ruslan, Rosady. 2010. Metode Penelitian: Public Relations dan Komunikasi. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Soekidjo, Notoatmodjo. 2010. Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi. Jakarta : Rineka Cipta

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantatif Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Vardiansyah, Dani. 2008. Filsafat Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT INDEKS

Widjaja, H.A.W.2000. Ilmu Komunikasi Pengantar Studi. Jakarta : PT. RinekaCipta

Yongki, Suryo, 2007. Mencoba yang Serba Instan. Jakarta : Marketing Sumber lain :

diakses pada tanggal Jumat 24 April 2016 pukul 20.19

20 mei 2016


(3)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Metode Penelitian

Metode pada dasarnya berarti cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu tujuan umum penelitian adalah untuk memecahkan masalah, maka langkah-langkah yang akan ditempuh harus revelan dengan masalah yang telah di rumuskan (Nawawi, 2001: 65)

Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan termasuk keabsahannya. Sistem dan metode yang dipergunakan untuk memperoleh informasi suatu pengetahuan ilmiah yang disebut dengan metodologi ilmiah. Pada sisi lain dalam kegiatan untuk mencari informasi tersebut dengan tujuan untuk menemukan hal-hal yang baru merupakan suatu prinsip-prinsip tertentu disebut dengan penelitian (Ruslan, 2010: 24).

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian dengan metode deskriptif kualitatif bertujuan untuk menggambarkan situasu, proses atau gejala-gejala tertentu yang diamati. Penelitian yang menggunakanmetode kualitatif bertujuan untuj menggambarkan, meringkas berbagai kondisi serta fenomena realita itu ke permukaan sebagai suatu ciri, karakter, model, tanda, atau gambaran tentang kondisi dan fenomena tertentu (Bungin, 2007: 68)

Penelaah berbagai sumber data ini membutuhkan berbagai macam instrumen pengumpulan data. Karena itu, peneliti dapat menggunakan wawancara mendalam, observasi, dokumentasi-dokumentasi, kuesioner (hasil survei), rekaman, bukti-bukti fisik, dan sebagainya. Adapun ciri-ciri studi kasus, antara lain (Kriyantono, 2008: 66):

1. Partikularistik, artinya studi kasus terfokus pada situasi, peristiwa, program atau fenomena tertentu.


(4)

2. Deskriptif, artinya hasil akhir metode ini adalah deskripsi detail dari topik yang diteliti.

3. Heuristik, artinya metode studi kasus membantu khalayak memahami apa yang sedang diteliti. Interpretasi baru, perspektif baru, makna baru merupakan tujuan dari studi kasus.

4. Induktif, artinya studi kasus berangkat dari fakta-fakta di lapangan, kemudian menyimpulkan ke dalam tataran konsep atau teori.

3.2Objek Penelitian

Objek penelitian merujuk pada masalah yang diteliti. Di dalam penelitian ini, objek yang hendak diteliti adalah Gaya Komunikasi Verbal & NonVerbal pada Mahasiswa Hedonisme di Universitas Sumatera Utara Medan.

3.3Subjek Penelitian

Adapun subjek penelitian ini adalah orang ataupun informan yang dipilih secara sengaja oleh peneliti. Merujuk pada hal tersebut, penelitian ini menggunakan teknik Purposive Sampling Technique untuk menentukan seorang informan. Purposive adalah sebuah teknik yang menyeleksi atas dasar kriteria-kriteria tertentu yang dibuat berdasarkan tujuan riset (Kriyantono,2008:158). Subjek penelitian atau informan dalam penelitian ini adalah Mahasiswa yang berperilaku Hedonisme.

Adapun kriteria informan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Sumatera Utara kota Medan yang senang/pergi “nongkrong” ke cafe , mall , mahasiswa yang senang ke diskotik untuk minum-minum dan senang-senang, mahasiswa yang suka meliburkan diri untuk pergi ke luar kota atau luar negeri, dan mahasiswa yang sering belanja di online shop atau mall untuk memenuhi keinginannya.

Kriteria Informan

1. Sering menghabiskan waktu di luar rumah (jarang di rumah)

2. Menghabiskan uang untuk memenuhi kesenangan batin (hidup konsumtif)


(5)

Pada Mahasiswa Hedonisme

4. Berpenampilan fashionable mengikuti mode

5. Senang ke tempat-tempat hiburan , ke mall , dan cafe 6. Hobi berbelanja di onlineshop atau mall untuk memenuhi

keinginannya

7. Suka meliburkan diri untuk pergi ke luar kota atau luar negeri

3.4Kerangka Analisis

Unit analisis pada umumnya dilakukan untuk memperoleh gambaran yang umumnya dan menyeluruh tentang situasi sosial yang diteliti objek penelitian. Unit analisis dalam penelitian ini meliputi tiga komponen menurut Spradly dalam ( Sugiyono, 2007) yaitu :

1. Place, tempat dimana interaksi dalam penelitian berlangsung. Penelitian ini akan berlangsung di Universitas Sumatera Utara Medan. 2. Actor, pelaku atau orang yang sesuai dengan objek penelitian tersebut.

Dalam hal ini adalah Mahasiswa Hedonisme dengan jumlah subjek penelitian yang tidak ditentukan (penelitian hingga data jenuh).

3. Activity, kegiatan yang dilakukan actor dalam situasi sosial yang sedang berlangsung. Kegiatan yang akan diteliti adalah Gaya Komunikasi Verbal & Nonverbal pada Mahasiswa Hedonisme di Universitas Sumatera Utara.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data disini berarti pencarian sumber-sumber, penentuan akses ke sumber-sumber dan akhirnya mempelajari dan mengumpulkan informasi (Birowo, 2004: 26). Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam suatu penelitian.Metode pengumpulan data merupakan bagian instrument pengumpulan data yang sangat menentukan keberhasilan atau tidaknya suatu penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :


(6)

1. Studi kepustakaan (library research)

Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan studi kepustakaan. Studi pustaka merupakan bentuk teknik pengumpulan data yang berasal dari berbagai sumber literatur yang di peroleh dari buku, jurnal, internet, koran dll yang menjadi media referensi atas kepentingan keragaman informasi penelitian.

2. Wawancara Mendalam (Indepth Interview)

Proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai (Bungin, 2007: 108)

3. Observasi atau pengamatan

Observasi merupakan salah satu metode pengumpulan data dimana peneliti melihat dan mengamati secara visual sehingga validasi data sangat bergantung kepada kemampuan observer. Sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian (Pujileksono,2015 : 123 ).

3.5.1 Penentuan Informan

Informan yang digunakan dalam penelitian ini Mahasiswa/Mahasiswi yang berada di Universitas Sumatera Utara kota Medan.

3.5.2 Lokasi Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini adalah Universitas Sumatera Utara yang berlokasi di Jl. Dr. Mansyur No 9. Padang Bulan , Medan

3.5.2.1 Sejarah Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara (USU) adalah sebuah

yang terletak di satu universitas terbaik di pulau di pulau Sumatera yang mempunyai Fakultas Kedokteran.


(7)

USU didirikan sebagai Yayasan Universitet Sumatera Utara pada tanggal Indonesia pada tanggal

Sejarah Universitas Sumatera Utara dimulai dengan berdirinya Universitet Sumatera Utara pada tanggal dipelopori oleh

Yayasan ini diurus oleh suatu Gubernur Sumatera Utara, dengan susunan sebagai berikut;

• Abdul Hakim (Ketua);

• Dr. T. Mansoer (Wakil Ketua);

• Dr. Soemarsono (Sekretaris/Bendahara): • Anggota :

• Ir. R. S. Danunagoro. Drh. Sahar, • Drg. Oh Tjie Lien,

• Anwar Abubakar, Madong Lubis, • Dr. Maas. J. Pohon,

• Drg. Barlan, dan • Soetan Pane Paruhum .

Dalam perkembangannya, beberapa fakultas di lingkungan USU telah menjadi embrio berdirinya tiga perguruan tinggi negeri baru, yaitu Universitas Syiah Kuala di Banda Aceh, yang embrionya adalah Fakultas Ekonomi dan Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan USU di Banda Aceh. Kemudian disusul berdirinya Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Negeri Medan (1964), yang sekarang berubah menjadi Universitas Negeri Medan (UNIMED) yang embrionya adalah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan USU. Setelah itu, berdiri Politeknik Negeri Medan (1999) yang semula adalah Politeknik USU.


(8)

Kampus USU berlokasi di Padang Bulan, sebuah area yang hijau dan rindang seluas 120 ha yang terletak di tengah Kota Medan. Zona akademik seluas 90 ha menampung hampir seluruh kegiatan perkuliahan dan praktikum mahasiswa. Sistem pembelajaran didukung oleh fasilitas perpustakaan dan lebih dari 200 laboratorium. Perpustakaan menyediakan berbagai jenis sumber belajar baik dalam bentuk cetak maupun elektronik. Perpustakaan USU merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia saat ini. Kampus USU Padang Bulan juga didukung oleh infrastruktur teknologi informasi untuk memfasilitasi akses terhadap berbagai sumber daya informasi dan pengetahuan untuk mendukung proses pembelajaran dan penelitian mahasiswa dan tenaga pendidik.

3.5.3 Keabsahan Data

Untuk mengecek keabsahan data dengan kriteria derajat kepercayaan dapat dilakukan dengan tujuh teknik yang dikembangkan oleh Moleong (2009: 327) yaitu perpanjangan keikutsertaan, meningkatkan ketekunan pengamatan, triangulasi, pemeriksaan sejawat, kecukupakn referensial, kajian kasus negatif, dan pengecekan anggota. Dalam penelitian ini, peneliti hanya menggunakan 3 teknik dari 7 teknik tersebut, yaitu :

1. Meningkatkan ketekunan pengamatan

Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematik. Dengan meningkatkan ketekunan, peneliti dapat melakukan pengecekan kembali apakah data yang akurat dan sistematis tentang apa yang diamati.

2. Triangulasi

Triangulasi dalam penelitian kreadibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dan berbagai teknik. Triangulasi sumber untuk menguji keabsahan data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh kepada beberapa sumber. Triangulasi adalah teknik untuk menguji kreadibilatas data yang dilakukan dengan cara mengecek pada sumber yang sama tetapi dengan teknik yang berbeda. Misalnya data yang diperoleh melalui wawancara kemudian dicek dengan data hasil observasi atau hasil analisis dokumen.


(9)

3. Pemeriksaan Sejawat

Diskusi dengan dosen dan teman sejawat maksudnya adalah untuk membicarakan proses dan hasil penelitian. Dari hasil diskusi secara informal peneliti memperoleh masukan-masukan baik dari segi metodologi maupun konteks penelitian, sehingga peneliti dapat lebih baik dalam mengambil tindakan selanjutnya.

3.6 Teknik Analisis Data

Dalam sebuah penelitian, tentu saja memerlukan analisis data berdasarkan apa yang didapat di lapangan. Menurut Boglan dan Biklen, data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, memilih-milihnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mencari dan menemukan pola, menentukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain (Moleong, 2005:248)

Dalam penelitian ini,teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data kualitatif yang dikembangkan oleh Menurut Seiddel (dalam Moleong, 2011: 248) analisis data kualitatif memiliki tahapan sebagai berikut:

1. Mencatat hasil temuan lapangan, diberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri.

2. Mengumpulkan,memilah-milah,mengklasifikasikan,mensintensiskan, membuat ikhtisar, dan membuat indeksnya.

3. Berpikir dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna, mencari dan menemukan pola hubungan-hubungan, dan membuat temuan-temuan umum.

Kegiatan analisis data dalam penelitian ini dimulai dengan mengumpulkan semua data yang diperoleh dari lapangan, baik berupa data primer maupun sekunder. Data-data yang diperoleh ini kemudian disesuaikan dengan teori-teori yang sehubungan untuk mendapatkan suatu kesimpulan akhir. Selanjutnya, akan disusun membentuk laporan yang sistematis.


(10)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil

4.1.1 Proses Penelitian

Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian yang dilakukan secara observasi dan wawancara langsung terhadap informan yang telah ditetapkan. Proses awal penelitian dimulai dengan pengajuan judul kepada departemen dan disetujui oleh dosen pembimbing. Setelah mendapat persetujuan dari dosen pembimbing untuk memulai melakukan penelitian sesuai dengan judul yang telah diajukan oleh peneliti, maka peneliti segera melakukan segala persiapan untuk melakukan penelitian ke lapangan. Persiapan awal dimulai dengan melakukan observasi mengenai mahasiswa hedonisme yang berada dilingkungan peneliti. Selanjutnya, peneliti membuat pedoman wawancara yang berguna sebagai acuan dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada informan mengenai Gaya Komunikasi Verbal Dan Nonverbal Mahasiswa Hedonisme.

Penelitian dilakukan terhadap mahasiswa hedonisme di Universitas Sumatera Utara. Peneliti memilih beberapa informan sebagai subjek penelitian dengan menggunakan teknik purposive sampling yang penentuan sampelnya disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian. Peneliti memilih mahasiswa Hedonisme di Universitas Sumatera Utara sebagai subjek penelitian yang berhubungan dengan judul peneliti yaitu Gaya Komunikasi Verbal dan Nonverbal pada Mahasiswa Hedonisme Universitas Sumatera Utara. Peneliti akan membahas mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan baik secara observasi maupun dengan cara wawancara langsung terhadap informan yang telah ditetapkan. Penelitian ini berlangsung selama lebih kurang empat bulan dari bulan Mei 2016 hingga September 2016 dan dilakukan terhadap mahasiswa hedonisme. Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan observasi mengenai karakteristik dan jumlah subjek yang akan dijadikan sebagai informan dalam penelitian ini.


(11)

Peneliti melanjutkan penelitian dengan mencari informan yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Penentuan kriteria ditetapkan atas dasar pengakuan dari masing-masing mahasiswa yang hedonisme. Informan yang menjadi subjek penelitian adalah mahasiswa hedonisme di Universitas Sumatera Utara. Peneliti melakukan pendekatan kepada calon-calon informan. Peneliti mendapatkan keberadaan informan dari teman peneliti maupun dengan cara langsung meminta contact person untuk dihubungi. Kemudian peneliti menghubungi informan satu per satu untuk menanyakan kesediaan mereka untuk diwawancarai mengenai gaya komunikasi mahasiswa hedonisme. Kelima informan yang diobservasi menyatakan setuju dengan kegiatan wawancara yang akan dilakukan. Kelima informan itu adalah dua mahasiswa fakultas Hukum, 1 mahasiswa fakultas ekonomi, dan 1 mahasiswa fakultas kedokteran.

Informan I FR di hubungi melalui direct messenger, walaupun hanya saling kenal di media sosial instagram, FR bersedia untuk di wawancara, namun sulit mengatur jadwal dengannya karena dia masih berada di luar negeri bersama keluarganya, peneliti mewawancarai informan I setelah ia pulang dari luar negeri. Informan II MS adalah teman sebangku pada waktu di bangku SMA yang memang sesuai dengan kriteria hedonis ia termasuk dalam beberapa kriteria tersebut, awalnya pada saat di hubungi hanya menanyakan kabar dan langsung bertanya kepada MS apakah bersedia untuk menjadi informan, walaupun sedikit ragu dan takut akan pertanyaanya, akhirnya informan II menyetujui dan mengatur jadwal untuk bertemu. Informan III AG bersedia juga untuk diwawancarai, namun ia sangat sulit untuk ditemui dan mengatur jadwal karena AG mempunyai banyak kegiatan sehingga waktu luang dia hanya pada sore atau malam hari saja. Informan IV FA bersedia juga untuk di wawancara, tetapi peneliti sangat sulit mengatur waktu tanggal yang pas untuk di jumpai hanya karena FA sering mempunyai acara keluar kota atau sekedar jalan-jalan ke luar kota bersama keluarga atau teman-temannya. Sedangkan informan V RM sedikit sulit mencari contact person yang untuk di hubungi, setelah mendapatkannya sangat mudah mengatur jadwal bersama RM.

Waktu penelitian terlebih dahulu ditetapkan bersama-sama dengan cara mencari waktu senggang, sehingga proses wawancara dapat berlangsung dengan


(12)

lancar. Wawancara dilakukan sekali pada setiap informan. Pada informan I peneliti melakukan wawancara pada tanggal 09 Agustus dan 15 Agustus 2016. Informan II peneliti melakukan wawancara pada tanggal 20 Agustus dan 21 Agustus 2016. Informan III peneliti melakukan wawancara pada tanggal. 02 September dan 14 September 2016 .Informan IV peneliti melakukan wawancara pada tanggal 18 September 2016 sedangkan Informan V peneliti melakukan wawancara pada tanggal 23 September 2016 .

Proses wawancara dilakukan diberbagai tempat sesuai dengan permintaan masing-masing informan yang menjadi subjek penelitian. Lokasi wawancara dilaksanakan di Bakerzin, Bell mondo centre point, Coffe Crowd ,Home Karaoke, Warung Ijo Excellent , mister cafe, dan liberica fokal point.

Peneliti menetapkan jumlah informan yang menjadi subjek penelitian sebanyak lima orang. Hal ini dikarenakan dari hasil wawancara dengan informan, peneliti tidak memperoleh data baru karena jawaban yang diberikan oleh informan sebagian besar memiliki jawaban yang hampir serupa. Sehingga penambahan informan tidak lagi diperlukan karena tidak memberikan informasi yang baru dan berarti bagi penelitan yang dilakukan.

Hal-hal yang ditemukan saat proses penelitian diantaranya, beberapa informan tidak bersedia nama dan data diri (secara lengkap) dicantumkan dalam skripsi tersebut. Ada juga informan yang kurang terbuka untuk memberi informasi sehingga cukup sulit untuk mengetahui kehidupan pribadinya lebih mendalam. Selain itu, kendala yang ditemukan dalam proses penelitian adalah susahnya untuk menemukan waktu dan jadwal yang cocok dengan informan karena informan memiliki kegiatan yang banyak dan tidak bisa diganggu, sehingga membuat peneliti harus menunggu lama hingga informan mengkonfirmasi kesediannya.

Setelah wawancara dan observasi selesai dilakukan, maka peneliti melanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu tahap analisis data. Dalam tahap ini, peneliti menguraikan hasil wawancara terhadap terhadap jawaban-jawaban informan tersebut berdasarkan penuturan informan yang sesuai dengan tujuan penelitian. Kemudian peneliti melakukan reduksi data yaitu merangkum, milih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari pola dan


(13)

temanya. Kemudian peneliti melakukan penyajian data dan melakukan penarikan kesimpulan.

4.1.2 Deskripsi Informan

Adapun deskripsi dari masing-masing informan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

4.1.2.1 Informan I

Nama : FR

Tempat Tanggal Lahir : Medan, 07 Februari 1994

Usia : 22 Tahun

Fakultas : Hukum

Agama : Kristen

FR merupakan informan pertama dalam penelitian ini. Sejak lahir FR tinggal di Medan dan pada saat ini berusia 22 tahun. FR merupakan seorang mahasiswa tingkat akhir di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Ia lahir pada tanggal 7 Februari 1994. Perempuan bersuku batak yang mempunyai warna kulit kuning langsat dan rambut lurus pendek ini merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara. FR mempunyai abang dan kakak. Kakaknya yang sudah menikah dan Abangnya sudah bekerja. Ayahnya bekerja sebagai pegawai BUMN, sedangkan ibunya ibu rumah tangga. FR hanya tinggal bersama PRT dan abangnya karena kakanya setelah menikah sudah berpindah ke Jakarta, dan Ibunya menemani Ayahnya yang bekerja di Pekanbaru.

FR sebagai seorang mahasiswa mempunyai hobi yang menarik yaitu shopping dan Travelling. Ia sangat suka belanja baju, tas, dan sepatu. Tas dan sepatu yang sering dibeli olehnya merupakan brand terkenal seperti Louis Vuitton, Gucci, Prada, Tory Burch, Kate Spade, Nike dll. FR sangat suka memakainya secara bergantian , namun untuk saat ini brand favourite FR adalah Coach, Kate Spade, dan Tory Burch. Untuk belanja baju FR biasanya membeli baju dengan model menarik dan cantik yang sesuai dengan selera FR. FR lebih sering belanja di Sun Plaza dan Centre Point karena merupakan mall terbesar di Kota Medan. Menurut FR, Sun Plaza dan Centre Point memiliki banyak toko branded yang memberinya lebih banyak pilihan ketika shopping. Selain itu FR juga sering ke


(14)

luar kota dan negeri saat mempunyai waktu luang bersama keluarganya seperti ke Jakarta, Malaysia, Singapore, keliling Eropa dll ialah kesempatan ia untuk shopping dan berfoto.

Selain shopping, FR juga menghabiskan waktunya dengan cara hangout bersama teman-temannya maupun dengan keluarganya dibeberapa kafe dan hotel ternama di Kota Medan seperti Bakerzin, Bell Mondo, Starbucks, Liberica, Aryaduta, Swiss bell, dan Grand Aston. Bagi FR tempat tersebut cukup berkelas dan nyaman. Setiap hangout, ia selalu menyempatkan diri untuk berfoto kemudian diunggah diinstagram miliknya agar teman-temannya dapat mengetahui keberadaanya dan tidak lupa untuk check in lokasi untuk memberitahukan kepada teman maya nya.

Sang pemilik mata sipit dan rambut bob ini telah mengaku dirinya adalah mahasiswa yang Hedonisme, karena dari penampilannya yang selalu modis, uptodate dan branded dari atas sampai bawah. Tak heran jika ia senang dengan barang yang dia sukai, dia tanpa lama-lama langsung membeli barang tersebut walaupun harga barangnya jutaan sampai puluhan juta pun ia rela.

Dalam sebulan pecinta Tory Burch ini menghabiskan uangnya untuk keperluan pribadinya sekitar 3 jutaan. Pengeluaran yang rutin ia lakukan tiap bulannya adalah Facial , spa , salon, dan membeli baju.

4.1.2.2 Informan II

Nama : MS

Tempat Tanggal Lahir : Medan, 5 Agustus 1993

Usia : 23 Tahun

Fakultas : Hukum

Agama : Islam

Informan kedua dalam penelitian ini berinisial MS, perempuan yang bermata sayu, berkulit sawo matang dan bertubuh kurus ini lahir di Medan pada tanggal 5 Agustus 1993. MS merupakan Mahasiswa tingkat akhir Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. MS merupakan anak tunggal atau anak satu-satunya. MS tinggal bersama Ibu dan Neneknya yang tinggal di Komplek Taman Setia Budi Medan. Ayahnya sudah meninggal , Ibu kandung dari MS berprofesi


(15)

sebagai Notaris, sehingga meminta MS untuk menyelesaikan kuliahnya di Hukum.

Mahasiswa cantik bersuku Padang-Batak ini memiliki hobi travelling ke tempat yang berbau alam seperti pantai di aceh, berastagi, prapat. Tak jarang ia suka bepergian ke luar kota dan luar negeri untuk jalan-jalan. MS juga menyukai kuliner, hamper setiap makanan di kota Medan sudah ia kunjungi dari yang murah sampai yang termahal. Ia hampir setiap hari berada di luar rumah untuk jalan-jalan seperti ke mall SunPlaza dan Centre Point, café yang hits di Medan seperti harbour9, district10, dan lainnya , bahkan tempat hiburan (club) seperti entrance shoot, dan x3. Berpergian merupakan salah satu caranya untuk refreshing dan menghabiskan waktu bersama teman-temannya karena bosan dirumah dan merasa kesepian.

Selain itu MS juga gemar sekali travelling. Di hari libur atau pada saat bosan, MS selalu meluangkan waktu untuk berlibur bersama keluarga atau temannya. Biasanya RS pergi berlibur keluar kota dan negeri seperti Aceh, Jakarta, Bandung, Bali, Malaysia, dan Singapura,. Saat berlibur, ia tak pernah melewatkan waktu untuk shopping barang-barang branded seperti Pedro, Zara, Forever21, Sephora, dan lainnya. MS cukup modis dalam berpakaian. Tidak heran jika ia ketika berpergian berpenampilan feminin dengan baju yang pas di tubuhnya, rok pendeknya , tas small nya menghiasi pundaknya dan kacamata diatas rambutnya yang sangat khas.. Instagram menjadi media sosial handalannya dalam menunjukan style nya kepada teman media sosialnya.

Selain itu, MS juga menghabiskan waktu dengan hangout bersama teman-temannya sekedar bercerita hal yang berkembang dan kulineran. MS biasanya memilih tempat-tempat populer agar ia bisa check in path dan juga berfoto dengan latar belakang menarik sehingga bisa di upload di akun instagram pribadi miliknya. MS juga suka berpergian ke tempat-tempat hiburan (club) seperti entrance di hotel Aston, x3 dll yang diajak oleh teman-temannya pada malam hari tanpa sepengetahuan ibunya dengan cara menginap dirumah salah satu temannya. MS juga pernah beberapa waktu secara tiba-tiba pergi ke Jakarta atau ke Bali hanya untuk mendatangi tempat-tempat hiburan disana untuk have fun.


(16)

Pengeluaran MS dalam satu hari jika berpergian keluar rumah dapat menghabiskan uang sebanyak 100ribu sampai dengan 300ribu , sehingga menurut ia uang 2-3juta perbulan sangat kurang untuknya.

4.1.2.3 Informan III

Nama : AG

Tempat Tanggal Lahir : Medan, 6 Januari 1995

Usia : 21 Tahun

Fakultas : Ekonomi

Agama : Islam

Mahasiswa yang berinisial AG ini lahir di Medan pada tanggal 26 Januari 1995, dan bertinggal bersama orangtuanya di salah satu rumah Citra Wisata Medan Johor. AG memiliki tinggi 155 cm dan berat badan 50 kg. Perempuan yang memiliki kulit putih dan bermata besar ini merupakan anak ketiga dari 5 bersaudara. Ia mempunyai 2 kakak perempuan dan 2 adik laki-laki. Ayah AG adalah seorang pengusaha tetapi baru saja pensiun, dan Ibu AG adalah seorang Ibu Rumah Tangga. Perempuan yang gemar travelling , kuliner dan menari ini sangat suka mengunjungi mall-mall terutama Cafe-Cafe di kota Medan atau pun kota lain yang sedang ia kunjungi. Sun Plaza merupakan salah satu mall paling favorit bagi AG. Ia mengatakan mall tersebut merupakan tempat yang pas untuk hang out seharian bersama teman-temannya atau dengan pacarnya.

Perempuan bersuku karo ini juga gemar pergi hotel berbintang 5 bersama teman-teman se-gengnya hanya untuk merayakan acara ulang tahun teman-temannya di restaurant atau lounge nya atau menginap bersama teman-temannya hanya sekedar bercerita-cerita di kamar hotel seharian. Kadang AG pun sering ke tempat hiburan malam (diskotik) bersama teman-temannya hanya sekedar untuk havefun dan menghilangkan kepenatannya.

Saat liburan AG selalu pergi ke luar kota seperti Aceh, Berastagi, Bandung, Bali, Jogja dan Prapat bersama keluarga atau pun teman-teman geng nya. Dia pun bersama keluarga selalu mempunyai planning tiap liburan, AG dan keluarga pernah ke Bangkok dan keliling Eropa hanya untuk shopping. Tetapi ia juga memang pernah ke Paris, Amerika, Bulgaria , Russia, China, Jordania,


(17)

Singapore, KL , Polandia , Ceko berkat bakat dan prestasi ia dalam menari. AG mengikuti sanggar menari sejak ia menduduki bangku SMP hingga sekarang.

4.1.2.4 Informan IV

Nama : FA

Tempat Tanggal Lahir : Medan, 08 Desember 1994

Usia : 22 Tahun

Fakultas : Ekonomi

Agama : Islam

Lelaki dengan tinggi 175cm dan berkulit sawo matang ini sangat menyukai travelling atau jalan-jalan sehingga menjadi hobi yang wajib untuk di lakukan. Uang perbulan yang dipegang sekitar 4 jutaan ini hanya dihabiskan untuk kesenangan pribadinya saja seperti untuk nongkrong di café seharian bersama teman-temannya, dan ia mengaku untuk membeli kuota pada hp nya. FA anak kedua dari 3 bersaudara. Ia mempunyai 1 kakak perempuan dan 1 adik perempuan. Ibu FA sudah meninggal sekitar 1 tahun yang lalu , jadi FA Tinggal bersama Ayahnya yang bertetap di AR.Hakim. FA adalah mahasiswa Ekonomi jurusan Akuntansi yang sedang sibuk dengan skripsinya. FA tidak begitu suka pada branded, ia membeli hanya menurut seleranya saja, namun rambut sedikit ikal ini sangat pecinta gadget terutama keluaran dari brand apple. FA selalu mengikuti updatean dari gadget jam sekarang . beberapa keluaran Apple sudah ia miliki seperti Macbook, Ipod, Iwatch dan Iphone 6. Walaupun harga kisaran barang 10jutaan tapi tidak membuat FA untuk menyerah membeli barang tersebut. FA juga sangat suka nongkrong ke cafe , hampir setiap hari FA bersama teman-temannya pergi untuk menghabiskan waktunya di café. Café yang senang ia kunjungi bersama teman-temannya ialah bakerzin, sky lounge tempat yang bernuansa mewah. sesekali juga ke tempat hiburan malam bersama temannya. Selain ke café FA juga sangat sering pergi ke luar kota untuk berlibur bersama keluarga atau temannya tiap minggu atau tiap bulan. FA pun senang ke luar negeri. Tempat yang sudah ia kunjungi ialah Bangkok, China, Hongkong, KL, dan Singapore bersama teman ataupun keluarganya.


(18)

4.1.2.5 Informan V

Nama : RM

Tempat Tanggal Lahir : Medan, 29 September 1994

Usia : 22 Tahun

Fakultas : Kedokteran

Agama : Islam

Mahasiswa yang khas dengan rambut panjang ini adalah mahasiswa kedokteran USU. Alasan RM berkuliah di Kedokteran karena ia ingin seperti ayahanda nya yang berprofesi sebagai Dokter yang cukup ternama di kota Medan ini. Ia anak pertama dari 3 bersaudara. RM mempunyai 1 adik laki-laki dan 1 adik perempuan. Gadis kelahiran Medan, 29 September ini memiliki hobi travelling ke luar negeri seperti Singapore dan beberapa Negara di Eropa dan shopping di mall-mall dengan brand terkenal. Keseharian RM adalah menjalani praktikum dan sering menghabiskan waktu dengan hangout bersama temen-temennya, arisan. Dll. Cafe favourite RM ialah cafe yang bernuansa western yaitu Bakerzin dan Bell Mondo adalah tempat favourite RM pada saat meluangkan waktunya di luar rumah. Mall favourite RM untuk hangout bersama sahabat-sahabatnyanya yang bernama Tari dan Nurul adalah Mall Centre Point dan juga Sun Plaza. Ia sering mengunjungi Parkson atau SOGO hanya untuk membeli barang-barang keinginan sesaatnya saja. Pengeluaran dalam 1 bulannya sekitar 3jutaan digunakan untuk membeli kebutuhan primer seperti pakaian, sepatu, tas, kosmetik dll. Sedangkan kebutuhan sekundernya ialah seperti nongkrong di café, arisan dan shopping. RM ialah perempuan yang lemah lembut dan selalu senyum. RM juga perempuan yang sangat modis , ia sangat menyukai pakaian yang pas dengan tubuhnya seperti mini dress.

Hampir setiap hari RM berada di luar rumah hanya bertemu dengan teman-temannya yang sudah diatur jadwal untuk meetup dan sekedar duduk-duduk manis dan bergosip di sebuah café maupun restaurant. Jadi tak heran setiap hari ia sering check in tempat di path dan posting foto bersama teman-temannya di IG agar orang-orang mengetahui keberadaan perempuan cantik ini.


(19)

Berdasarkan profil dari keempat orang informan mahasiswa hedonisme, maka peneliti menarik beberapa kesimpulan mengenai profil informan yang dikelompokkan ke dalam bentuk tabel. Kesimpulan profil informan didasarkan pada ciri fisik, biodata, dan cara menghabiskan waktu dan uang yang biasa dilakukan oleh para informan. dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1 Profil Informan

Informan FR MS AG FA RM

TTL Medan,7

Februari 1994 Medan,5 Agustus 1993 Medan,26 Januari 1995 Medan,08 Desember 1994 Medan,29 September 1994

Usia 22 Tahun 23 Tahun 21 tahun 22 Tahun 22 Tahun

Agama Kristen Islam Islam Islam Islam

Status Belum

Menikah Belum Menikah Belum Menikah Belum Menikah Belum Menikah

Ciri Fisik Tinggi badan

159cm, berat badan 50kg, berkulit kuning langsat, rambut bob, bermata sipit, berbehel. Tinggi badan 160cm, berat badan 48kg, berkulit sawo matang,rambut pendek sebahu ,berbehel. Tinggi badan 155cm, berat badan 50kg, berkulit putih, berhijab. Tinggi badan 175cm, berat badan 70 kg, berkulit sawo matang,rambut

ikal dan

berbehel.

Tinggi badan 155cm, berat badan 45 kg, berkulit kuning langsat,rambut panjang sedada, bibir tebal.

Hobi travelling,

shopping. travelling, makan/ kuliner shopping. Menari, Travelling. Travelling, kuliner Travelling, shopping Cara Menghabiskan Waktu Kuliah, arisan, hangout Kuliah, hangout, Kuliah, arisan,

hangout, nari

di sanggar

Kuliah,

hangout.

Kuliah,

hangout.


(20)

4.1.3 Hasil Pengamatan dan Wawancara

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara, untuk memudahkan data yang telah didapatkan, maka peneliti mengklasifikasikan jawaban-jawaban informan berdasarkan tujuan penelitian sebagai berikut:

4.1.3.1 Karakteristik Pada Mahasiswa Hedonisme di Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan tujuan penelitian yakni mengetahui Karakteristik Mahasiswa Hedonisme Universitas Sumatera Utara tentu saja peneliti melakukan pengamatan dan wawancara langsung secara mendalam kepada setiap informan yang menjadi subjek dalam penelitian ini. Untuk mengetahui karakteristik pada masing-masing informan pasti akan terlihat dari opini, aktivitas dan minat nya mereka sesuai karakteristik hedonisme. Adapun karakteristik mahasiswa hedonisme di universitas sumatera utara ini akan peneliti sajikan dalam bentuk narasi maupun mendeskripsikan segala sesuatu yang menjadi hasil wawancara dan pengamatan peneliti yang dimulai dari informan I sampai kepada informan V.

Opini INFORMAN 1

Berbagai macam karakteristik pada informan yang termasuk kriteria hedonisme, dan informan I menyadari bahwa mereka salah satu dari orang yang hedonisme. Salah satu kriteria hedonisme adalah jarang di rumah untuk menghabiskan waktu dan uang yang berlebihan. Informasi I FR mengartikan hedonisme sebagai seseorang yang berlebihan. FR juga merasa bahwa dirinya tergolong mahasiswa atau orang yang hedonisme.

“hedonisme itu nggg menurutku mengeluarkan biaya yang seharusnya tidak perlu alias berlebihan or too much hahaha (sambil tertawa dengan tangan ditaruh di antara hidung dan mulut)*”

Informan I ini bersedia dikatakan sebagai mahasiswa yang memiliki perilaku konsumtif atau hedonisme, sesuai dengan penuturan yang ia sampaikan yaitu:

“mau aja sih aku karena sesuai dengan kemampuannya juga kok gimana dong? Namanya juga perempuan hehehe”


(21)

Aktivitas

Berbagai aktivitas yang termasuk dalam kriteria hedonisme yang dilakukan informan I, dan informan I ini gemar atau hobi berada di luar rumah dengan alasan yang hampir sama yaitu merasa bosan berada dirumah. Kegiatan atau aktivitas FR sehari-hari lebih banyak berada di dalam rumah , namun dirinya mengakui bahwa ia hobi pergi ke mall untuk memenuhi kebutuhannya seperti ke salon , cafe dll bersama teman-temannya. FR menghabiskan waktunya di tempat yang ia kunjungi sekitar 4-5jam dan menghabiskan uang dalam sehari 500ribu-1jutaan. Alasan FR sering meluangkan waktunya hanya untuk keluar ia merasa bosan dirumah , karena akhir-akhir ini ia tinggal hanya bersama pembantu rumah tangga (PRT) nya saja.

“iya sih aku sering keluar rumah tapi banyakan dirumah juga kok hehehe..”

Biasanya informan I ini selalu menghabiskan waktu untuk mengatasi kebosanannya dengan pergi ke mall atau cafe, sesuai dengan pernyataan informan I ini yaitu:

“ke mall , ngafe itu udah pasti sih , nonton , karoke , dan makan,, pokonya yang itu udah pasti banget hhihihi”

Frekuensi informan I ini dalam meluangkan waktu nya untuk mengatasi kebosanannya dirumahterbilang maksimal, seperti penuturannya berikut ini:

“aku sih engga setiap hari, tapi setiap minggu wajib harus pergi ke tempat-tempat itu. Dalam seminggu hmmm 3-4kali deh wajib kesana.. paling 3-4 jam paling hmmm. Ga gitu lama yang penting udah keluar ngilangin bosennya gitu”

Informan I ini juga mengatakan akan menghabiskan waktunya dengan teman dekat atau pacarnya, seperti yang dikatakan informan I ini:

“heheheh sama siapa yaa.. hahaa .. aku biasanya sama temen atau sama pacar”

Informan I ini menuturkan kisaran budget yang dikeluarkan dalam sekali pertemuan dengan teman-temannya:

“berapaa yaaa .. hmmm *mikir* . mungkin 500 sampe ke 1juta deh .. yang penting bahagia deh hahaha”


(22)

Minat

Berdasarkan minat,masyarakat hedonisme mempunyai kriteria atau karakteristik yang menyukai barang branded dan berlibur, sehingga peneliti mencoba untuk memberikan sebuah pertanyaan mengenai minat menurut kadar kelima informan yang peneliti teliti. Informan I FR ini sangat menyukai barang branded. Hampir brand-brand terkenal dan harga tinggi yang ia sukai. Pecinta Tory Burch ini telah berkata :

“iyaa aku suka banget sama barang branded hihihi.. aduh yang aku suka banyak hahaha.. apaa yaaa .. aku paling suka Tory Burch sama KateSpade, itu sih paling bagus sih menurutku dan emang lucu kalii sih ituu apalagi warnanya kalau rilis lucu-lucu kali. Ooh iyaa sama coach sih aku juga suka sih hehe maaf jadi antusisas kalau bahas gini hihihi”

FR begitu antusias ketika membahas tentang barang branded, walaupun ia tidak pernah mengikuti kapan barang-barang yang ia sukai akan dirilis , ia hanya membeli ketika barangnya sesuai dengan keinginannya. Koleksi barang dari tas, pakaian , hingga sepatu ini dengan barang branded nya sekitar 10jutaan tuturnya dalam jawaban ia :

Oh engga engga..aku sih mana yang suka aja , tergantung selera aku. Jd yang menurutku suka baru deh .. hahahah semuanya nih atau per barang? Hahaha aduuuhh hahaha ... 1 barangnya kan nih??? 5 sampai 10jt tapi ada yang belasan juga sihh tapi udahlah sekitaran 10an aja hhihi”

FR seringkali membeli barang-barang brandednya tersebut ke mall ketika ia sedang jalan-jalan di kota , luar kota maupun luar negeri. Namun terkadang ia juga membeli barangnya di online shop yang berada di instagram. FR mengaku bahwa dirinya lebih sering membeli barang branded nya itu dengan cara meminta kepada orangtua nya.

“ohh biasanya dari orang tua heheh, soaknya jarang kali sih aku pake nabung unuk beli-beli barang yang aku pengen.. jadi biasanya pake uangku dulu nanti minta ganti ke orangtuaku gitu .. atau engga minta beliin ke mereka hahaha”

“Di mall pernah, di olshop juga pernah.. tapi lebih trusted kalau beli ke mall sih”


(23)

Dan dalam membeli barang brandednya ia tidak dipatokann dalam satu bulan harus membeli.

“kalau tas tergantung yaa, mungkin 2bulan sekalii.. tapi kalau tiba-tiba kepengen aja beli ya aku beli gitu..dan itu harus dapet barangnya haha nah kalau baju aku wajib setiap bulan. Kan bosen pakai baju yang itu-itu aja untuk share di ig hahaha” ujar FR sambil mengambil gelas minumannya saat itu

Bagi FR menggunakan barang branded cukup mempengaruhi kehidupannya, ia merasa lebih dihargai lawan bicaranya terutama lawan jenisnya. FR biasanya setelah mendapatkan barang kesukaannya, memposting foto barang yang ia dapatkan ke media-media sosialnya bukan karena ia berniat untuk pamer melainkan ia sangat bangga karena telah mendapatkan barang yang ia inginkan.

“engga sih ya .. kayanya biasa aja.. tapi mungkin kayanya cowok tuh jadi agak lebih menghargai lah dan menilai aku.. dan cowo atau orang yang deketin aku bukan orang yang asal-asalan begitu”

“Iyaa kadang sih lewat fotoo itu juga ga yang ga gimana-mana sih Cuma kaya bangga udah dapet barangntya , bukan niat pamer atau bilang langsung ke temen dang ngomong “eh liat nih aku punya barang baru, liat deh” sekedar menghargai kadang pemberian dari orangtuaku atau sekedar share aja taruh di medsos aku”

Salah satu minatnya selain menyukai branded , ia suka jalan-jalan dan berlibur ke luar kota bahkan luar negeri bersama keluarganya untuk foto-foto dan shopping.

“iya syukurnya gitu hehee.. kemana yaaa ga rutin juga keluar tapi mungkin kalau weekend atau holiday aja.. jadi kaya kemaren Cuma baru ke malaysia, sama keliling eropa aja sih, foto-foto di menara eiffel paris, menara pisa, roma. Gitu-gitulah. Itu juga Cuma bertiga aja sama mama dan kaka hehehe”


(24)

INFORMAN II

Opini

Informan II MS mengartikan hedonisme sebagai seseorang yang hidup konsumtif, yang menghabiskan uangnya untuk hal-hal tidak terlalu penting hanya untukk kebanggaan atau kesenangan semata.

“hedonisme itu mungkin kayak inii.. menurut aku kayak konsumtif. Jadi kaya kita pengen jajan, pengen jalan , ke tempat-tempat hits tapi itu sebenernya gak perlu tapi itu untuk buat gaya hidup lebih mewah dan keren lah demi kesenangan sementara aja hehehe”

MS hampir tidak mau disebut mahasiswa yang penganut hedonisme , namun secara realistisnya ia merasa sering menghabiskan waktu dan uangnya dalam sekejap hanya untuk kesenangannya saja.

“engga mau sih, tapi kadang ngerasa sih Cuma aku gamau dibilang hedon aah.. maunya konsumtif aja ahahaha lebih baik gitu haha”

Aktivitas

MS berlawan dari FR, ia sangat senang melakukan aktivitas berada di luar rumah bahkan hampir tiap hari berada di luar rumah, walaupun tak ada kegiatan di rumah biasanya ia tetap meminta temannya untuk mengajak dia jalan atau ia menghubungi temannya agar menemaninya jalan-jalan hingga rasa badmoodnya pun menghilang. Bagi ia berada di rumah sangatlah membosankan, karena MS ialah anak tunggal sehingga dirumah merasa kesepian. Bahkan tak jarang ia sering menginap dirumah temannya. Kegiatan MS termasuk kriteria hedonisme juga karena kegiatannya hanya di penuhi dengan singgah di mall dan kafe pada siang hari dan malam waktunya untuk bersenang-senang di tempat hiburan yang sering ia kunjungi bersama teman-temannya. Gaya pakaiannya MS yang terlihat lebih modis dengan balutan kaos ketat dan rok pendek , atau dress pendek ini memang bukan perempuan yang fashionable dengan barang-barang branded, namun uang yang ia pegang dibawah 3juta ini dalam satu bulan tetap cepat lenyapnya akibat kehidupannya yang selalu berada di luar rumah.


(25)

“ke mall atau ke cafe sih, bioskop juga dan yaaa ke diskotik sih , club-club gitu kalau diajak temen-temen yang bagian malam hahaha”

MS mengakui bahwa dirinya sering menghabiskan waktunya 3-4 kali berada di luar rumah dalam seminggu. Aktivitasnya ia dalam seminggu itu hanya di penuhi dengan singgah di mall dan kafe pada siang hari dan malam waktunya untuk bersenang-senang di tempat hiburan yang sering ia kunjungi bersama teman-temannya.

“kalau di ke cafe ,mall , restaurant sih ga sering sih , 3x lah dalam seminggu , tapi kalau club tergantung diajak temennya , tapi biasanya 3-4x dalam seminggu . berapa lamanya sih kadang siang sampe sore atau sore sampe malem sih atau ya malam sampe pagi hahaha. Tapi biasanya yang sore sampe malem itu aku sebelumnya nginep dulu di rumah temen , biar gak ketahuan sama mama haha”

Informan II ini biasanya singgah ke cafe, mall dan tempat hiburan malam ‘diskotik’ bersama teman-teman sepermainannya atau bersama pacarnya hanya untuk jalan-jalan saja.

“sama temen ,, atau sama pacaaar *sambilsenyamsenyum* . ya paling jalan-jalan aja sihh”

Dalam melakukan aktivitasnya, MS mengaku menghabiskan uangnya lebih dari 200rb seperti dalam pernyataan ia ini :

“kadang-kadang dari 200rb sampe 500rb sehari. Tergantung. Kalau satu harian di luar itu baru sampe 400-500an sih”

Minat

MS cukup minat terhadap barang branded, walaupun tidak semahal barang brand yang FR miliki. MS lebih menyukai barang-barang branded dari USA seperti zara, forever21, h&m dan yang lainnya.

“ngggg mmmm suka sih tapi yaa ga sering-sering beli kali sih , brands nya ya yang disukai.. aku sih sukanya zara , sephora , h&m , forever21 dan victoria secrets . gitu-gitu sih yang masih bisa dijangkau aja harga barangnya haha”


(26)

MS juga sama dengan FR , tidak mengikuti updatean kapan barang tersebut akan di rilis, tapi dengan cara setiap ia jalan-jalan dan mengunjungi store-storenya dan membeli jika ada barangnya yang ia selerakan. Harga koleksi barang ia pun tidak semahal informan I FR, yaitu sekitar 500rb sampai dengan 2jutaan. MS memberikan jawabannya :

“enggak.. karena ya kadang-kadang aja kalau ada yang pengen di beli aja.. engga ngikutin updatean nya .. kisaran koleksi aku dari 500rb sampe yang paling malah 2jutaan lah”

Berbeda dengan FR, MS membeli dalam membeli barang brandednya dari uang pegangan yang ia milikinya, terkadang ia menabung dulu. Jika ia tidak sanggup dengan barangnya yang melebihi budgetnya baru MS meminta ke orangtuanya. Onlineshop atau mall adalah tempat transaksi ia untuk membeli barang branded seleranya.

“dari pegangan sendiri dari uang perbulanku sendiri yang mama kasih sih , tapi kalau lagi pengen tapi harganya melibihi budget aku yaa nabung dulu atau kadang-kadang langsung minta.. sama mama hehehehe”

“kadang-kadang online shop, tapi mall juga sih. Paling langsung datengin store nya yang keliat sama aku”

Informan II MS yang biasa aja dengan barang branded, namun ternyata setiap bulannya ia harus membeli barangnya walaupun ia belum tau apa yang ingin dia beli tetapi ia langsung ke store nya dan wajib ia beli walaupun hanya 1 barang yang ia beli.

“paling engga sebulan sekali pastiii,.. harus ada yang dibeli . kalau engga beli aku bisa demam deh kayanya hahahha”

Infroman II ini tergantung situasinya memaknai penampilannya dalam mempengaruhi kehidupannya ketika memakai barang branded. MS pun jarang bahkan tidak pernah mengunduh barang yang ia beli ke media sosialnya karena menurutnya barang yang ia beli itu cukup untuk kesenangannya saja bukan untuk di umbar-umbar ke dunia maya, seperti tuturnya dalam kalimat :


(27)

“yaa tergantung tempatnya .. kalau mau ke acara formal atau orang-orang yang ada nama ya penting lah tapi kalau buat nyantai-nyatai aja ya ga terlalu penting”

“engga lah engga pernah.. aku gaperlu nunjuk-nunjukkin ke mereka . karena beli-beli kan untuk kesenangan aku aja hehe”

Informan juga sangat suka berpergian ke luar negeri seperti KL, Singapore. Sedangkan ke luar kota, ia suka ke Aceh, Jakarta, Bandung, Bali dan lainnya. Tetapi yang ia sering kunjungi secara tiba-tiba ialah Jakarta dan Bali walaupun tidak dalam keadaan dirinya libur kuliah melainkan karena ajakan temannya untuk mendatangi party-party disana atau diskotik.

“pernah , harus disebutin semua nih? Hahaha ke bali , jakarta, bandung, aceh, KL , Singapore .. tapi kadang di rencana tapi kadang aku tuh tiba-tiba aja kalau ada waktu kosong dan temen atau keluarga ngajak sih aku langsung cuss deh kesana . tapi seringnya sih Jakarta sama Bali.. karena temen-temen suka ngajak tiba2 ke acara party-party disana dan aku gamau laah sampe ketinggalan hahaa”

opini INFORMAN III

Menurut informan III yaitu AG ialah sosok perempuan yang cantik jelita, gayanya sangat modis dan fashionable. Pendapat ia mengenai hedonisme hampir sama dengan FR yang menyatakan bahwa hedonisme adalah kehidupan yang berlebihan dalam gaya penampilan maupun kebutuhan. AG juga sama seperti MS yang tidak mau disebut dengan seorang yang menganut hedonisme tetapi ia sadar hampir tiap hari dan seharian dia berada di luar rumah dan menghabiskan uang dalam sehari untuk nongkrong sekitar 300-400rban.

“hedonisme itu kayanya orang yang berlebihan gitu dalam membeli atau apapun dan selalu mencari kehidupan yang mewah dan hidup bersenang-senang . intinya sesuatu yang berlebihan deh”

Informan III ini enggan disebut-sebut sebagai mahasiswa yang memiliki perilaku konsumtif, dapat dilihat dari penuturan yang diutarakan informan III ini yaitu:


(28)

“Sebenernya gak mau , tapi secara kasat mata yaa aku seperti orang yang hedonisme, aku hobi kali ke cafee dan ngumpul-ngumpul lainnya dan ngabisin uang aku sampe ditanya mama aku , aku Cuma bisa diem hahaha”

Aktivitas

Hal yang sama pada AG dalam aktivitasnya, ia sangat betah berada diluar rumah, karena AG mempunyai kegiatan yang lumayan padat dan kebetulan di rumahnya AG setiap hari selalu sepi.

“iya aku lebih sering ada diluar rumah dibanding di rumah sendiri. Karena sepi juga kan . kakak yang paling besar udah pindah rumah , kaka ku yang kedua kerja juga, suaminya juga kerja, mama papa suka banyak acara , adek-adekku sekolah dan pulang juga sore karna les mungkin. Jadi dirumah Cuma ada kaka-kaka aja yang jaga”

Aktivasnya informan III ini dari pagi sampai siang hari ini ialah ia harus kuliah , siang sampai sore ia selalu ada jadwal untuk santai-santai di cafe bersama sahabat-sahabatnya , pada waktu sore ke malam ia harus menari. Kadang selesai menari, ia selalu melanjutkan ngumpul di cafe bersama pacar atau teman segeng nya tersebut. Terutama di weekend, waktunya jarang ia luangkan bersama keluarga atau istirahat dirumah, namun ia pergi satu harian bersama teman-temannya dan pacarnya dan terkadang membuat acara menginap di luar kota untuk liburan. AG juga termasuk ‘anak malam’ tetapi tidak sesering MS. Ia hanya mengunjungi tempat hiburan itu ketika ada temannya yang ulang tahun dan membuat party untuk bersenang-senang. Inilah jawaban yang diungkap oleh informan III ini :

“pertama-tama yang pasti sih ke kampus ,tergantung kalau ada jadwal nari ya nari dulu, kalau sama temen biasanya ya nongkrong haha ya ke cafe , ke mall lah hehe. hehee favorite tempat tongkronanku sih the brothers cafe.. wajib banget kesana kalo mall ya sun plaza sama centre point sih. Kalau ke hotel biasanya kalau ada birthday party untuk surprise in temen geng aku. Dan favorite hotel nya aku tuh suka kali ke aston hotel hehe. Kadang juga suka ke cafe bar gitu sih untuk party tambahan aja misal ada temenku yang ulang tahun hehe”


(29)

Pengakuan AG hampir setiap hari berada di luar rumah dengan alesan ia bosan dan tidak betah berada di rumah. AG mengatasi kebosanan dan rasa tidak betah dirumah itu dengan cara pergi ke ke tempat yang menurutnya dapat menghibur dirinya bersama teman-temannya dengan pernyataan ia ini :

“seminggu ya? Kaya hampir setiap hari, setiap pulang kuliah ya aku pasti ke mall atau ke cafe sih, kecuali sabtu minggu. Tapi ehh biasanya itupun juga suka pergi hahaha intinya aku tuh ga betah dirumah jadi lebih seneng”

“sama temen-temen, sama pacar hahahaha *tutupwajahpakebantal* . ya iya kegiatannya sama mereka ya nongkrong”

Uang yang AG habiskan dalam sehari sekitar 300rb-500rban , karena AG mempunyai bagian-bagian waktu ketika hangout bersama temannya , seperti jawaban kalimat ia ini :

“tergantung , kalau cuma nongkrong aja itu nongkrongnya ada waktu-waktunya. Jadi kalau siang ada jadwal ke mall atau restaurant untuk makan siang , kalau sore bagian nongkrong nya ya duduk-duduk manis aja sambil ngopi atau minum aja. Sehari mungkin kalau hari kuliahan 300-400an ya , kalau hari weekend 400-500an sih”

Minat

Informan III AG ini menyukai barang branded, ia mempunyai tas kesayangan dengan brand Michael Kors. Namun ia tidak terlalu suka mengoleksi tas ataupun sepatu melainkan ia mengkoleksi parfum. AG sangat menyukai parfum sehingga ia membuat lemari kaca khusus parfum yang sudah banyak ia miliki.

“dibilang suka sih suka kali la yaa cuma kadang suka gak kesampean untuk dapat barang yang aku sukain itu haha . itu aku suka Loubuttin haha.. dan tas kesayangan aku ada tuh tas merk michael kors . dan aku juga suka sekali parfum.. iya aku sama mama suka kali parfum sampe-sampe bikin lemari kaca khusus parfum aja dan hampir semua merek aku beli .. favorite aku itu parfum bvlgari rose , versace , prada, marc jacobs dan banyak lagi sebenernya Cuma aku lupa merk nya hahaa”


(30)

AG tidak mengikuti updatean dari brands nya yang ia suka, namun ia tetap akan membeli barang tersebut dengan cara langsung ke tempatnya. Minat nya dalam mengkoleksi barang-barang branded dapat tergolong sebagai mahasiswa hedonisme. Kisaran yang ia miliki ialah jutaan rupiah.

“gak sih gak terlalu untuk tas aku ga begitu fanatik, tapi kalau parfum kadang aku suka langsung ke store or olshop untuk lihat apa aja nih yang di rilis , modelnya lucu gak dan wanginya enak engga hehehe . kalau tas-tasku kira-kira kisaran 7jutaan kali ya, kalau parfum yang rata-rata 600- 1 jutaan sih”

AG mendapatkan barang-barang yang ia inginkan tersebut dengan cara menyisihkan uangnya atau menabung dan ia juga terkadang meminta kepada orangtua nya dan membeli barang-barangnya di online shop dan mall, sama seperti informan yang lainnya

“enggg yang pasti sisihin uang jajan untuk nabung yang aku pengen beli , tapi kadang ya hasil dari uang nari sih, kalau belum cukup juga minta beliin atau tambahin sedikit ke mama atau papa atau kadang aku minta langsung ke kaka atau abang ipar aku hahaha”

“biasanya sih shopping aku ke mall ya di sogo atau ya onlineshop juga sering karena lebih menggiurkan hahaha dan lebih gampang juga Cuma jadi susah rem deh”

Namun AG tidak rutin membeli barang branded dalam satu bulan. Seperti pada ungkapnya ia ini :

“gak terlalu sering. Tapi kalau ada yang mau sih itu harus banget beli” Berpenampilan menggunakan barang branded dapat mengubah image dirinya dari pandangan orang lain ,maka dari itu terkadang juga AG mengunggah foto barangnya ke snapchat, media sosial miliknya

“pengaruh sih kayaknya, aku jadi ngerasa lebih tinggi aja image kita dipandangan orang lain”

“gak juga sih, tapi kadang-kadang aku suka share ke path atau snapchat sih, kasih tau kalau aku baru beli sesuatu yang emang sudah aku incar sekali hehehe”


(31)

AG sudah hampir mengelilingi dunia, AG bersama keluarganya sangat menyukai travelling. Ditambah ia menari tradisional dan banyak prestasi yang ia raih dari menari salah satunya AG dapat mengunjungi sebagian di kawasan Eropa dan Amerika untuk menari tradisional yang mewakili Indonesia

“iya udah . kalau ke luar negeri aku pernah ke Paris, Amerika, Bulgaria , Russia, China, Jordania, Singapore, KL , Polandia , Ceko , Turki , Hongkong, Bangkok hehehe. Tapi itu sebagian sama keluarga, sebagian besar sama sanggar tari aku hehehe”

INFORMAN IV

Opini

Informan IV ini yaitu FA juga memaknai kata hedonisme sebagai perasaan yang selalu bahagia tanpa memikirkan rasa kesakitan dengan cara mencari kesenangan apapun.

“hedonisme itu setau saya itu perasaan yang senang dengan kita mendapatkan banyak kesenangan tanpa memikirkan rasa kesakitan yang ada pada diri kita . jadi bahagia-bahagia aja “

FA awalnya menolak dianggap mahasiswa yang hedonisme tapi terkadang ia merasa dirinya menganut sebagai mahasiswa yang hedonisme karena memang sudah jamannya yang globalisasi yang sudah pasti jamannya yang hidup konsumtif dan berlomba-lomba dalam kemewahan dan mengartikan sebuah kehidupan untuk kesenangan saja.

“dibilang mau sih sebenarnya gak mau ya saya , tapi ya mau gimana namanya jaman sekarang sudah jaman modern dan era globalisasi, tidak pernah jauh dari perilaku konsumtif, pengeluaran pasti banyak bahkan melebihi dari uang sebenernya hehe dan saya memang orang yang mau selalu bahagia, gamau mikirin yang galau-galaunya saja. Prinsip aku sih ‘bahagia tanpa batas.”


(32)

Aktivitas

FA adalah salah satu anggota dari gengnya AG, maka dari itu aktivitas ia hampir sama dengan AG yang sering menghabiskan waktu dan uangnya di setiap harinya, karena geng atau sahabatnya mereka sangat menyukai yang namanya jalan-jalan. Jadi tak jarang dari mereka selalu membuat acara atau party dan membuat mereka jadi sering berkumpul. Namun, FA juga termasuk orang yang balanced, ia juga suka berada dirumah jika memang benar-benar tidak ada kegiatan atau acara. seperti pada ungkapnya ia :

“lumayan sering sih ke luar rumah. Karena saya suka kali loo sama jalan-jalan haha. Kalau udah lelah di luar baru lah saya diem dirumah hehe” Bagi FA nongkrong di cafe itu adalah sebuah keharusan, ia sangat menyukai suasana cafe yang cozy. Ia tidak terlalu suka dengan mall, namun beberapa kali ia pernah mengunjungi sebuah diskotik hanya sekedar mengikuti keinginan teman-temanya saja.

“kalau ke luar rumah ya? Biasanya sih banyak nya ke cafe aja itu juga nongkrong sama temen , ya pernah juga di ajak ke diskotik tapi ya Cuma beberapa kali aja karena ga enak diajak temen se geng hehe . kalau mall sih saya gak terlalu suka sih ya”

Walaupun sangat menyukai nongkrong di kafe, FA tidak terlalu suka menghabiskan waktunya sampai berjam-jam dan ia tidak pernah mematok waktu ia harus mendatangi kafe tersebut. Alesan ia ke kafe hanya sekedar ingin berbincang bersama teman segengnya, foto-foto bersama mereka agar dapat di unggah ke media sosialnya, sesuai dengan penuturan ia :

“gak terlalu monoton harus seminggu berapa kali.. tapi biasanya kalau udah nongkrong itu diatas 2 jam-an lah”

“sama temen , kadang sama pacar palingan ngobrol-ngobrol foto2 kegiatannya”

Dalam aktivitas keseharian informan III yaitu FA mengeluarkan biaya 100rb sampai dengan 500rban, tergantung tempat yang ia kunjungi. Menurutnya jika mengunjungi tempat yang biasa-biasa aja seperti cafe biasa aja, ia hanya perlu


(33)

mengeluarkan biaya 100-200rban saja, sedangkan tempat-tempat yang mewah baginya seperti lounge yang berada di hotel mengeluarkan sebanyak 500ribuan.

“hehehe untuk sekali berpergian ga tentu juga tergantung tempatnya kalau yang biasa-biasa aja ya 100-200rban tapi kalau tempat yang mewah kayak lounge , hotel sekitar 500an sih”

Minat

Dalam mengkoleksi sebuah barang, FA sangat addicted dengan brands apple. Hampir setiap Apple merilis produk terbarunya dari macbook, komputer, ipod, ipad, hingga iphone sudah ia miliki dengan kisaran gadget 10juta keatas. Ia memang bukan lelaki yang hedonis dalam penampilannya yang harus branded dari pakaian, sepatu, celana yang ia kenakan. Cuma beberapa saja barang brandednya yang ia miliki. Untuk sekarang ini FA sedang menunggu rilisnya iphone 7. Dengan antusias dalam kalimat ia ini :

“gak telalu suka branded sih, kalau suka juga paling yang harganya yang middle-middle aja sih hehehe. Gak terlalu suka sama barang-barang branded tapi saya lebih tertarik ke gadget ya.. jadi kalau ada keluaran baru aku harus tau spesfikasinya dan harus beli rata-rata hehe”

“engga juga ya gapernah mau tau Cuma cari yang bagus aja gaperlu branded soalnya, tapi kalau gadget sih saya update yaa.. saya fanatik sama brand apple ya . saya ini lagi nunggu iphone 7 rilis di indonesia, saya juga punya macbooc , ipod hahaha.. kalau kisarannya Cuma beberapa aja yang branded sekitaran 1jutaan sih barangnya seperti tas dan sepatu,baju gitu. Tapi kisaran harga koleksi gadget saya tuh sekitar 10jutaan ya”

FA melampiaskan kesenangannya dalam membeli barang brandednya atau gadgetnya di sebuah mall ternama di Medan yaitu SunPlaza, Centre Point, ia tidak tidak pernah membeli keinginannya itu di onlineshop karena menurut FA onlineshop tempat yang kurang terpecaya dan kurang aman. Barang yang ia beli dari uang pemberian orang tua nya, atau bahkan meminta langsung kepada orangtuanya.


(34)

“lebih sering ke mall sih ya, apalagi untuk masalah gadget ya saya langsung ke store nya aja, gak berani lewat online shop. Kurang percaya aja saya lewat online shop karena sudah banyak kasus-kasus penipuan” “kalau untuk beli sih masih dari orang tua , di kasih uang perbulan sama orang tua. Dulu memang pernah kerja jadi sempet nabung juga tapi sekarang udah ngga kerja sampingan lagi hehe”

FA pun tidak selalu setiap bulan untuk membeli semua barang-barang yang ia inginkan, sesuai dengan perkatannya :

“tergantung sih tergantung kebutuhan aja sih. Lagian kalau gadget ga pernah update sebulan sekali juga kan. Kalau yang lain-lainnya ya tergantung, kalau ada yang saya suka, kayanya langsung saya beli. Kadang juga ya di tahan.”

Informan IV FA ini berbeda dengan informan I , II, dan III. Baginya penampilan dalam memakai barang branded tidak mempengaruhi hidupnya. Ia pun tidak pernah memposting barang yang ia miliki ke media sosial.

“gak terlalu mempengaruhi sih, tanpa barang branded yaa saya ngerasa bagus-bagus aja kok hahaha maaf ya pede”

“jarang kali pun, malah keknya gak pernah ya. Untuk pribadi aja soalnya hehe”

FA sudah mendatangi beberapa kota lain dan negara lain pada saat ia liburan bersama teman segengnya maupun bersama keluarga.

“pernah, kalau luar kota soh saya ke jakarta , bandung, bali, yogyakarta , lombok , aceh. Tapi kalau luar negeri masih yang se asia aja sih kaya hongkong ,KL, China, Singapore , Bangkok, aja.itu juga kalau holiday atau ada yang ajak untuk liburan kesana sih hehe”


(35)

Opini INFORMAN V

Informan terakhir RM yang mempunyai bibir tebal seperti Angelina Jolie ini mengartikan hedonisme sebagai kehidupan yang mewah , gemar berfoya-foya demi mendapatkan kepuasan batiniahnya seperti pada penuturan kalimat ia ini :

“hedonisme itu menurut aku sejenis foya-foya gitu, yang sukak gitu sama kehidupan mewah. tujuannya untuk memenuhi hasrat belanja yang bisa buat bahagia aja lah hahahaha. Gapapa kan? Itu pendapatku sih gatau deh ya bener atau engga hehe”

RM juga menyatakan setuju ketika jika dirinya dinilai sebagai penganut hedonisme. Menurutnya ia mempunyai pengeluaran yang memang dapat dikatakan berlebihan sehingga ia sesuai dikatakan sebagai orang yang hedonisme atau hidup konsumtif.

“ya gapapa karena menurut aku sesuain aja dengan keadaan sama budget yang aku punya”

Aktivitas

Aktivitas atau kegiatan RM hampir sama dengan keempat informan yang peneliti teliti yang sesuai dengan karakteristik mahasiswa yang hedonisme yaitu menghabiskan waktunya lebih banyak diluar rumah ketimbang berada didalam rumah.

“jarang dirumah pun aku, papa kerja di rumah sakit,mama sibuk arisan dan pengajian sama adek adek juga sekolah. Jadi ya lebih mending jalan keluar rumah aja daripada kesepian dirumah kan”

Tempat yang ia kunjungi biasanya kafe yang bernuansa western dan juga mall-mall seperti layaknya anak-anak muda zaman sekarang.

“paling sering sih ke mall dan cafe-cafe ya yang kaya bell mondo , the gourmet, bakerzin , sky lounge gitu lah, yah kaya pada umumnya orang-orang aja sih jalannya palingan engga jauh yakan dari itu haha”


(36)

RM juga termasuk perempuan sosialita yang setiap hari harus meet up dengan teman-temannya sehingga hampir setiap hari ia harus ke kafe atau mall hanya sekedar bertemu dengan orang-orang yang sudah terjadwal olehnya seperti teman lama, teman segeng, pacar dengan jangka waktu yang cukup lama berada di tempat yang ia kunjungi, seperti dalam tuturnya:

“cafe ya? Hahaha hampir setiap hari sih duduk-duduk cantik gitu di cafe atau mall , soalnya lebih sering makan diluar kan. Soalnya aku suka diajak meet up sama temenku jadi otomatis setiap hari ada aja awak jalan ke kafe. Kalau untuk berapa lamanya tergantung mood dan suasana cafenya aja, kalau cozy ya bisa berjam-jam gitu.”

“lebih sering sama pacar sih hehehehe, kalau sama temen pas ngerayain atau ngasih surprise dan ya itu yang aku bilang tadi jadwal jumpa sama temen, ntah temen lama atau yang lainnya”

Pengeluaran ia dalam satu hari itu hampir sama dengan keempat informan yang lainnya sekitar 500ribuan untuk kehidupan kehedonannya sebagai mahasiswa , seperti pada pengakuan ia ini:

“tergantung tempatnya sih, kalau di mall mall gitu 500 ribuan ada deh dan cafe juga sama segituan juga ya”

Minat

Informan terakhir ini begitu semangat ketika diberi pertanyaan mengenai minatnya dalam barang branded, dan RM sangat menyukai beberapa brands yang jarang barangnya stock di Indonesia. Barang koleksinya yang ia miliki kisaran 5 juta keatas namun RM tersipu malu pada saat ditanyakan kisaran harga koleksi pribadinya ini :

“waah suka kali pun mut hihi, biasanya kalo keluar itu pasti beli yang gak ada di indo kaya Louboutin, Chiara Ferragni, Torry Burch, sama sekarang lipstik Kylie. Tapi yang paling aku suka brandnya tuh longchamp hehee”

“Duuh gausah ngomongin harga deh, muti kan tau juga harganya kan yaa hehehe”


(37)

RM biasanya membeli semua barang favourite nya ialah hasil dari menang Arisan yang ia ikutinya atau uang jajan perbulan dari kedua orangtuanya. RM membelinya di sebuah mall atau pun store yang ada di Medan, luar Medan, maupun luar negeri. Sebab RM tidak percaya dengan barang branded yang dijual lewat media sosial.

“Dari orangtua pasti, tapi ya kan kita nyisihin buat ditabung. Ada juga yang hasil dari arisan itu sendiri. Cuma barang-barang yang harganya melebihi batas uang peganganku ya udah pasti minta beliin orang tua, kode-kode gitu hahaha”

“aku sih biasanya di Mall, kalau onlineshop takut barangnya gak authentic. Udah banyak yang fake sekarang”

RM tidak mengetahui seberapa sering ia membeli barang-barang brandednya. Hampir setiap ia keluar ia selalu membeli walau hanya 1 atau 2 yang ia beli.

‘kalau aku pergi keluar trus nemu yang menarik gitu pasti aku beli soalnya daripada ditahan-tahan kebawa mimpi ga enak hahaha”

RM gemar memposting barang-barang brandednya yang ia beli atau pemberian dari kedua orangtuanya ke dalam media sosial seperti instagram, path maupun snapchat. Karena bagi RM itu adalah sebuah kebahagiaan yang perlu di beritahukan kepada teman-teman media sosialnya. Biasanya RM memposting dengan cara ia foto dengan memegang beberapa barang yang sudah terbungkus dengan paperbag, atau ia memposting langsung barangnya.

“kalau di share ke medsos pasti lah soalnya bahagia aja gitu kalau ngeshare yang bagus. Kalau ditunjukin ke temen juga pas kita lagi ngumpul-ngumpul deh”

Memakai barang-barang yang branded yang ia milikinya adalah hal yang wajib dalam penampilannya dan dalam kehidupan RM. Telah terbukti dalam perkataan ia ini :

“pasti lah, jadi lebih percaya diri aja trus kalau ada yang ngedeketin yaa minimal bisa mengimbangin aku deh”


(38)

Kehidupannya RM yang begitu mewah sehingga dapat tergolong sebagai mahasiswa hedonisme dapat terbukti dalam pernyataan ia bahwa beberapa hari yang lalu ia pergi bersama kekasihnya ke Singapore hanya untuk merayakan ulang tahun kekasihnya. Dan ia juga mengaku sudah pernah keliling Asia dan keliling Eropa bersama keluarganya dalam penyataan ia ini :

“Baru baru ini ke singapore sih yang luar negerinya soalnya ngerayain ulang tahun pacar aku, sekalian shopping gitu mut hahaha. yang pasti keliling eropa dan asia udah sih sama keluarga”

4.1.3.2 Komunikasi Verbal dan nonVerbal pada mahasiswa hedonisme melalui proses Gaya Komunikasi Pada Mahasiswa Hedonisme di Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan tujuan penelitian peneliti yang kedua dan ketiga ialah mengetahui Komunikasi Verbal dan Nonverbal pada mahasiswa hedonisme di Universitas Sumatera Utara ini tentu saja peneliti juga melakukan pengamatan dan wawancara langsung secara mendalam kepada setiap informan yang menjadi subjek dalam penelitian ini. Untuk mengetahui gaya komunikasi verbal dan nonverbal pada masing-masing informan pasti akan terlihat dari cara berbicara, dan penampilannya. Adapun gaya komunikasi verbal dan nonverbal pada mahasiswa hedonisme di universitas sumatera utara ini akan peneliti sajikan dalam bentuk narasi maupun mendeskripsikan segala sesuatu yang menjadi hasil wawancara dan pengamatan peneliti yang dimulai dari informan I sampai kepada informan V.

INFORMAN I

Pada wawancara untuk mengetahui komunikasi verbal dan nonverbal pada informan 1 FR ialah bahwa pertama kali ia memasuki kuliah pada awal tahun 2012, ia mengakui bahwa ia tidak ada hambatan untuknya dalam berkomunikasi.

“engga ada, ngga ada kesulitan sama sekali , paling ga kesulitan sih kalau komunikasi.. kaya orang stress pun kalau udah ketemu temen atau orang baru hahaha.. ga ada deg-degan aku sih”


(39)

Dalam kesehariannya di kampus atau luar kampus dalam berkomunikasi, FR menggunakan bahasa Indonesia yang non formal, tetapi penyampaian bahasa dari nada, itonasi, dan volume yang ia ucapkan dalam berkomunikasi sangat berbeda antara teman dengan keluarganya.

“bahasa santai aja , bahasa non formalnya atau dibilang bahasa gaul ya hehehe”

“pasti adalah kalau udah sama keluarga.. eh tapi ga juga sihh.. hampir sama.. tapi agak lebih di jaga lagi .. kalau temen kan kaya ada ngomong yang gimana gituu yaa .. kaya keluar bahasa kotornya gitu lah haaha tapin sama keluarga sih ga pernah . jangan sampe lah , ga berani juga haha”

Saat FR bersama teman dekatnya, ia mempunyai bahasa istilah atau slank yang hanya ruang lingkup mereka yang hanya dapat mengerti bahasanya. Meskipun mempunyai bahasa yang khusus tersebut, tidak membuat FR terpengaruh dengan lingkungannya pada saat ia berkomunikasi dengan keluarganya. Ia akan tetap menjadi sosok anak yang sopan dan bertutur kata yang baik pada saat berkumpul dan berkomunikasi dengan keluarganya.

“iya iya itu sih udah pasti.. kaya bahasa-bahasa yang negatif gitu hhihi, contohnya “eh l**t* lagi dimana ko?” gitu hahaa”

“gak ada sihh.. ga ada pengaruuhh..”

FR menjelaskan bahwa penampilan ia selama berada di kampus berbeda dengan ketika ia berada di luar bersama teman dan keluarga. Pada saat ia berada di kampus, ia memakai pakaian yang rapi dan sopan. Sedangkan di luar rumah memakai pakaian yang lebih terbuka. Bagi FR penampilan yang fashionable sangat berpengaruh penting terhadap respon lawan bicara dalam berkomunikasi sehingga ia dapat lebih di hargai.

“kalau di kampus aku sangat gak bergaya ,jadi kaya lepekdan emang sengaja dibuat gitu samaku.. nah iya kalau keluar sama temen atau keluarga baru beda , rapi dan sesuai style aku lah yang sebenernya ehehhe. Jadi kalau ke kampus tuh palingan pake kemeja, celana gombrang dan pakai kacamata , rambut lepek. Sangat-sangat kaya gembel. Beda kalau aku ke luar.”


(40)

“kayanya iya sih , kayanya agak lebih dihargai, terutama sama lawan jenis ya. Kalau temen kan biasa aja ya apalagi temen deket , kalau ketemu orang baru atau cowo harus jaga penampilan kali laa”

Dalam kesehariannya, FR terkadang menggunakan nonverbalnya ia untuk menunjukkan pesan yang ingin ia sampaikan seperti pada saat ia sedang bersama sahabatnya. Namun, pada saat ia sedang kesal terhadap sesuatu FR sangat bisa menutupi ekspresi wajahnya ketika ia kesal sehingga jarang ada yang mengetahuinya.

“oh iya sering sering tapi itu sama temen gitu kalau lagi d luar tapi sama temen deket kaya kode-kode gitu, jadi disentuh dikit udh ohyaya ngerti hahaha”

“engga pengaruh dan engga di tunjukkin sama aku. Di pendem aja sama aku hehehe. Karena biar orang liat nya aku kaya seneng selalu aja haha” Cara FR mengatasi rasa kekesalannya dengan cara curhat atau berdiam diri dikamar, atau juga dengan cara shopping.

“engga justru aku malam ngurung diri dikamar seharian nangis sampe puas, udah. Paling beli makan , udah, dan oh yaaa yang pasti belanja sangat pengaruh buat aku ngilangin kekeselan hahaa daripad sstress, tapi ga sering sih haha”

FR mempunyai berbagai media sosial untuk memposting segala foto kegiatan ia dan ajang untuk berkomunikasi dengan teman-temannya. Karena dengan adanya media sosial berfungsi untuk menunjukkan penampilannya kepada media sosial. Dalam media sosial, FR juga menggunakan bahasa non formal.

“Iya , pake path , snapchat , facebook, dan isntagram.”

“di ig ya biasanya foto-foto, path tuh foto sama palingan checkin place , biar up to date dan orang tau aku sekarang ada dimana haha, kalau gak check in kaya ada yang kurang hahaha”

“engga sih , aku Cuma pengen share yang aku pengen aja. Gak ada niatan apa-apa atau niatan untuk kaya mau di lihat orang gitu, Cuma bener mau share aja”

“kalau sama temen sih non formal ya karna udah tau juga aku gimana kan haha.. tapi kalau orang baru ya harus dijaga aja bahasanya”


(41)

MS pertama kali masuk kuliah tidak pernah ada hambatan dalam berkomunikasi, ia sama seperti FR yang menyukai sosialisasi dengan lingkungan baru, baginya itu ialah jalur MS untuk mendapatkan teman yang lebih banyak lagi.

INFORMAN II

“engga doong.. hal mudah buat aku ada di tempat lingkungan baru .. malah tantangan buat aku dan jadi lebih banyak temen deh hehe”

Bahasa Non Formal yaitu bahasa Medan dan Bahasa Inggris adalah bahasa sehari-harinya yang digunakan MS untuk berkomunikasi dengan teman di kuliah, teman dekat dan keluarganya. MS dapat memposisikan diri pada saat berkomunikasi dengan teman dan keluarganya. Dengan keluarga ia menggunakan bahasa yang lebih sopan dalam intonasi dan nadanya.

“nyampur dong bahasanya kadang bahasa gaul, kadang bahasa daerah , bahasa medan kan, bahasa inggris haha karena aku seneng komunikasi sama orang bule . lagi cari jodoh bule nih hahaha doain yaa”

“beda laah. Kalau sama temen kan ya kan suka heboh , berisik , frontal dll lah, kalau sama keluarga tergantung juga sih kalau sama sepupu gitu ya sama heboh juga tapi kalau sama yang lebihh tua. Sopan lah bahasanya, lebih kalem hehehe”

Terlihat jelas MS dapat memposisikan diri dalam berbahasa dan berkomunikasi, yaitu ia tetap tidak tidak membawa gaya berbahasa ia dengan lingkungannya kedalam keluarganya. Ia tetap menggunakan bahasa yang sopan. Sedangkan dengan teman dekatnya, MS mempunyai bahasa-bahasa khusus.

“engga, beda. Kalau sama temen ya bahasa temen lah , sama keluarga ya bahasa yang sesuailah . kan gamungkin aku ngomong bahasa temen ke keluarga bisa kaget mereka hahaha”

“ada kalii laaah misalnya ‘apa niih wak ? “ ya pokonya slank bahasa medan lah”

Terdapat perbedaan cara gaya berpakaian MS pada saat di kampus dan di tempat umum. Pada saat MS dikampus, ia mengenakan pakaian yang lebih formal dan rapi seperti kemeja dan rok. Pada saat MS bersama keluarganya, ia mengenakan pakaian yang sopan walaupun tidak formal, dan pada saat ia bersama temannya ia


(42)

menggunakan pakaian yang lebih terbuka. Berpenampilan Fashionable juga sangat berpengaruh buat dirinya dalam berkomunikasi dengan lawan bicaranya.

“beda kok. Kalau di kampus agak formal ya aku pakai kemeja sama rok span selutut atau celana bahan hitam. Tapi kalau jalan-jalan yaa pakaian yang gaya-gaya gitu lah. Kalau sama keluarga ya sopan , sopan kali pun haha. Iya kalau sama temen kan gaya-gayaan . mau pake rok pendek lah, baju ketat, tanktop , pokonya yang gaya lah yang gitulah”

“buatku ngaruh sih , pasti ketemu orang tuh dilihat dari firts impression nya. Tapi kalau temen-temen yang udah deket kali sih engga gaya santai bener deh .. ya kecuali ketemu orang diluar temen deket sih butuh penampilan yang fashionable atau ketemu cowo gitu . it’s so important. Pasti di lihat tuh sama mereka”

Dalam berkomunikasi nonverbal, MS merasa jarang menggunakannya, karena MS lebih sering menggunakan verbalnya. Ia lebih suka mengungkapkan apapun yang ia rasakan dan ia memang tipe orang yang suka berbicara. Ia menggunakan nonverbalnya ketika ia sedang mempunyai masalah. Wajah kusutnya akan terlihat pada saat ia sedang kesal namun ia mempunyai beberapa cara mengatasinnya.

“engga sih kayanya jarang yaa, karna aku orangnya suka ngomong. Jadi yaa ngomong terus sesuka aku hahaha”

“pengaruh.. biasanya sih muka kusut danjadi uringan .. cara pengalihan sih untuk ngatasin mood yang hilang haha yaa misalnya cari makan , dengerin lagu, atau langsung pengen buru-buru pergi keluar rumah biar ga bete”

“curhaat sama temen karena setidaknya lebih lega daripada dipendem walaupun masalahku ga kelar juga stelah curhat teruss selain curhat hmmm pergi keluar jalan atau minta di culik temen buat jalan-jalan, atau aku nginep dirumah temen , baru deh malemmnya jalan hehe” Media Sosial sangat berpengaruh besar untuk MS dalam menunjukan citra dirinya sehingga ia mempunyai beberapa media sosial untuk berekspresi dalam mengungkapkan dirinya dengan cara memposting foto dirinya. dalam memposting dalam bentuk tulisan dan berkomunikasi dengan temannya, ia juga menggunakan bahasa yang sesuai dengan konteksnya.


(43)

“foto sendiri , selfie atau foto sama temen-temen lah kalau lagi jalan-jalan atau liburan , sama keluarga . pkonya tergantung sih event nya yang seperti apa yang ku share”

“ya lumayanlah kalau di instagram harus gaya-gaya dikitlah biar diliat positif sama followers haha”

“kalau bkin caption di instagram agak-agak formal dikit atau sok-sok pake bahasa inggris. Tapi kalau bales-balesin komen ya biasa aja sih bahasanya”

Berbeda dengan informan ketiga ini, AG mempunyai hambatan dalam berkomunikasi pertama kali memasuki kuliahnya. Bahkan sampai sekarang pun AG tidak pernah dekat dengan teman-teman kuliahnya.

INFORMAN III

“ada , susah sih soalnya sampai sekarang aja aku masih kurang deket sama temen kampusku dan Cuma ngobrol sekedarnya aja sama mereka” Bahasa yang AG gunakan dalam kesehariannya ialah non formal. AG dengan teman dekat atau teman segengnya mempunyai slank dalam berbahasa yaitu bahasa banci, ungkapnya dalam jawaban ini :

“bahasa gaul sih kayaknya ahahaha.”

“ada sih aku biasanya sama temen segeng aku pake bahasa bencong ngmgnya , bahasa banci gitu .. misalnya “eh booo gimandos sih , masa lupita melee sih lau, jadi puspa deh eike cyiin” atau “ihhh gilingan , tu orang perezz yey kalau jumpa kita. Jadi maless “ gitu hahaha”

AG jika berkumpul dengan keluarganya akan melontarkan tutur bahasa yang lemah lembut , namun bersama teman-temannya lebih frontal saat berbincang. Maka dari itu ia dapat membedakan dalam berkomunikasi dengan kedua bagiannya.

“ada ada. Terlalu beda pun, kalau sama temen-temen terlalu frontal dan pembahasannya pun frontal kali pun , kalau sama keluarga lebih kalem dan dijaga lah haha”


(44)

“engga sih.. aku bisa porsiin. Mana ngmg sama temen sama mana ngomong sama keluarga”

Hampir sama dengan MS dan FR. Penampilannya AG juga berbeda dalam berbusana. AG adalah tipe wanita yang selalu menjadi dirinya sendiri sehingga baginya tidak berpengaruh penampilan fashionable saat komunikasi dengan lawan bicaranya.

“beda-beda kali pun . kalau ke kampus aku alim-alim gimana gitu cupu lah hahaha. Kalau sama temen-temen lebih kebuka kali ya pakaiannya. Kalau sama keluarga lebih sopan , karena mama , kaka pake jilbab jadi harus terlihat lebih sopan juga akunya dan papa juga kalau tebuka pakaiannya hehehe”

“engga sih sama aja sih menurutku harus jdi diri sendiri aja”

Seringkali AG terlihat pada wajahnya saat ia sedang mempunyai masalah.AG akan berdiam diri tanpa mengucapkan kata sedikitpun saat ia kesal. AG dapat mengatasi dirinya dari rasa kesal dengan cara curhat. Tetapi di luar dari masalah, ia jarang menggunakan nonverbalnya, ia adalah orang yang cerewet.

“enggga sih jarang , aku apun harus ngmong gapernah pake nonverbal untuk ngungkapinn sesuatu”

“pengaruh kali langsung keliatan di mukaku dan orangpun tau kalau aku badmood.. caranya sih mencoba untuk di tutup-tutupin tapi tetep aja ngga ngaruh, orang-orang tetep tau kalau aku lagi kesel hehe jadi banyak diem aja kalau ngga nanti merepet kemana-mana haha”

“kalau kesal sama pacar, pergi nya sama temen-tremen dan curhat tuh dsana sama mereka moodnya nanti balek lagi tuh hehe. Kalau lagi ada masalah sama keluarga ya pergi atau jalan sama pacar, mood juga jadi membaik. Wajib pokonya kalau aku kesal itu harus keluar rumah, gak bisa kali laa diem di rumah”

Sesuai dengan zaman modern yang tak jauh dari internet. AG sama dengan anak muda yang lainnya yang mempunyai media sosial. AG sangat suka memposting foto dirinya dengan penampilannya yang fashionable. Memposting dirinya sangat berpengaruh dalam penilaian orang-orang terhadap dirinya sehingga dalam berbahasa pun ia menggunakan bahasa non formal yang tetap terlihat sopan.


(45)

“pakai .. aku pake path, instagram, line, whatsapp, snapchat , twitter udah sih itu aja kalau yang lain-lain gak dikasih juga sama pacar. Pacarku cemburuan. Bisa marah nanti hehehe”

“foto sendiri, foto sama temen-temen. Tapi lebih banyak sendiri sih foto ootd alias outfit of the day nya ke instagram biar orang-orang tau laaah style aku kekmana tiap hari nya hehehehe”

“penting, karena image ku yang di nilai orang bagusla, dan orang juga ga ada yang kekmana ke aku yang ada di medsos”

“non formal , bahasa biasa sih kalau sama kawan deket , sama keluarga dan orang-orang di media sosial sih lebih sopan aja lah bahasanya tapi tetep engga formal ko hehe”

Pertama kali informan IV FA masuk kuliah, jawaban ia hampir sama dengan FR dan MS yang mengutarakan bahwa ia tidak ada hambatan dalam berkomunikasi dengan lingkungan barunya.

INFORMAN IV

“gak terlalu susah untuk komunikasi pertama masuk kuliah , tinggal perkenalan aja , adaptasi dengan berjalannya waktu , ya cuman gak langsung dekat kali kayak macem udah lama alias sksd sih”

FA tidak pernah menggunakan bahasa daerahnya dalam komunikasi sehari-hari dnegan lawan bicaranya. Ia lebih sering menggunakan bahasa indonesia formal dan non formal. Sesuai dengan konteks, FA berbeda nada , intonasi saat berbicara antara teman dan keluarganya. Tetapi lingkungan luar atau temannya dapat mempengaruhi dirinya dalam keluarga.

“indonesia formal sama non formal aja sih sehari-hari tergantung lawan bicara saya aja, kalau dikampus jumpa sama dosen ya bicaranya formal tapi sama temen-temen ya non formal , bahasa biasa aja”

“iyaa ada lah perbedaan saat komunikasi sama temen dan keluarga. Sama temen kadang suka pakai teriak-teriak atau lebih heboh kayaknya tapi sama keluarga lebih sopan aja sih hehe”

“menurut saya mmempengaruhi sih, tapi dalam hal positifnya ya. Saya jadi lebih berani bicara .. ya gitu aja yang pasti mempengaruhi”


(1)

10. Angkatan 2012, GENTONG, yang telah memberikan memori tersendiri bagi saya .

11. Semua informan (FR,MS,AG,FA,RM) atas informasi yang sangat membantu dalam pengumpulan data skripsi ini. Semoga hasil usaha kita dapat bermanfaat.

12. Seluruh pihak-pihak yang secara tidak langsung mendorong saya agar dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Saya menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna, karenanya atas segala kerendahan hati saya menerima saran maupun kritik yang membangun untuk perbaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi kita pengembangan ilmu pengetahuan.

Medan, Oktober 2016


(2)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Masalah ... 1

1.2. Fokus Masalah ... 7

1.3. Tujuan Penelitian ... 7

1.4. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Paradigma Kajian ... 9

2.2. Kajian Pustaka ... 11

2.2.1 Komunikasi ... 11

2.2.2 Gaya Komunikasi ... 12

2.2.2.1 Komunikasi Verbal……… 15

2.2.2.3 Komunikasi NonVebal ... 20

2.2.3 Theory of Reason Action ... 24

2.2.4 Hedonisme ... 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian... 35

3.2 Objek Penelitian ... 36

3.3 Subjek Penelitian ... 36

3.4 Kerangka Analisis ... 37

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 37

3.6 Teknik Analisis Data ... 41

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ... 42

4.1.1. Proses Penelitian ... 42

4.1.2. Deskripsi Informan... 45

4.1.3. Hasil Pengamatan dan Wawancara ... 52

4.1.3.1 Karakteristik Pada Mahasiswa Hedonisme di Universitas Sumatera Utara ... 52


(3)

4.1.3.2 Komunikasi Verbal dan nonVerbal pada mahasiswa hedonisme melalui proses Gaya Komunikasi Pada Mahasiswa Hedonisme di Universitas Sumatera Utara

... 70 4.2 Pembahasan ... 81 BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ... 96 5.2 Saran ... 97 DAFTAR REFERENSI


(4)

DAFTAR GAMBAR


(5)

DAFTAR TABEL

4.1 Profil Informan ... 51 4.2 Penemuan di Lapangan ... 96


(6)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Pedoman Wawancara 2. Hasil Wawancara

3. Dokumentasi Foto Informan 4. Biodata Peneliti


Dokumen yang terkait

Gaya Komunikasi Anggota DPRD (Studi Kasus Gaya Komunikasi Verbal dan Nonverbal Anggota DPRD Perempuan di Provinsi Sumatera Utara)

2 29 155

Gaya Komunikasi Anggota DPRD (Studi Kasus Gaya Komunikasi Verbal dan Nonverbal Anggota DPRD Perempuan di Provinsi Sumatera Utara)

0 0 16

Gaya Komunikasi Anggota DPRD (Studi Kasus Gaya Komunikasi Verbal dan Nonverbal Anggota DPRD Perempuan di Provinsi Sumatera Utara)

0 2 2

Gaya Komunikasi Anggota DPRD (Studi Kasus Gaya Komunikasi Verbal dan Nonverbal Anggota DPRD Perempuan di Provinsi Sumatera Utara)

0 0 8

Gaya Komunikasi Anggota DPRD (Studi Kasus Gaya Komunikasi Verbal dan Nonverbal Anggota DPRD Perempuan di Provinsi Sumatera Utara)

0 0 17

Gaya Komunikasi Pada Mahasiswa Hedonisme (Studi Deskripstif Kualitatif Tentang Gaya Komunikasi Verbal & Nonverbal Pada Mahasiswa Hedonisme di Universitas Sumatera Utara)

0 1 11

Gaya Komunikasi Pada Mahasiswa Hedonisme (Studi Deskripstif Kualitatif Tentang Gaya Komunikasi Verbal & Nonverbal Pada Mahasiswa Hedonisme di Universitas Sumatera Utara)

0 0 2

Gaya Komunikasi Pada Mahasiswa Hedonisme (Studi Deskripstif Kualitatif Tentang Gaya Komunikasi Verbal & Nonverbal Pada Mahasiswa Hedonisme di Universitas Sumatera Utara)

0 0 8

Gaya Komunikasi Pada Mahasiswa Hedonisme (Studi Deskripstif Kualitatif Tentang Gaya Komunikasi Verbal & Nonverbal Pada Mahasiswa Hedonisme di Universitas Sumatera Utara)

0 0 26

Gaya Komunikasi Pada Mahasiswa Hedonisme (Studi Deskripstif Kualitatif Tentang Gaya Komunikasi Verbal & Nonverbal Pada Mahasiswa Hedonisme di Universitas Sumatera Utara)

0 1 2