Theory of Reasoned Action Teori Tindakan Beralasan

2. Karakteristik fisik dari komunikator itu sendiri. Karakteristik fisik dalam interaksi nonverbal komunikasi lebih menggambarkan dari sisi penampilan fisik seperti cara berpakaian dan intonasi suara.Misal dalam bertemu dengan klien perusahaan, adakah persiapan diluar persiapan teknis yang harus dilakukan sebelum bertemu klien sperti contoh harus memakai kemeja, atau baju kaos saja tidak masalah. Sedangkan intonasi suara dalam berkomunikasi juga dapat memberikan makna tersendiri. Misal, ketika berkomunikasi dengan nada bicara yang tingga maka artinya komunikator sedang menegaskan apa yang sedang di bicarakan. 3. Berbagai perilaku yang dilakukan oleh komunikator Perilaku atau tindakan merupakan contoh umum dari komunikasi nonverbal. Perilaku maupun tindakan merupakan alat komunikasi nonverbal dalam menjelaskan apa yang disampaikan secara verbal. Misal jika kita memberikan petunjuk mengenai arah seperti “kesitu” tanpa memberikan isyarat nonverbal seperti lirikan mata maupun tangan yang menunjuk arah tersebut, maka tidak akan terjadi pencapaian makna antra komunikator dengan komunikan.

2.2.3. Theory of Reasoned Action Teori Tindakan Beralasan

Menurut Skiner dalam Notoatmodjo: 2010, seorang ahli psikologi, merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus rangsangan dari luar. Teori Skiner ini dikenal sebagai teori S-O-R Stimulus-Organisme-Respon. Namun dalam kenyataan, stimulus yang diterima oleh organisme tidak selamanya mampu menghasilkan perilaku, ada beberapa faktor lain yang berperan dalam munculnya perilaku, salah satunya adalah adanya niat untuk berperilaku tertentu dari suatu individu. Niat itu sendiri juga tidak akan muncul tanpa adanya determinan yang mempengaruhi. Teori ini dijelaskan oleh Atzen dalam teorinya yang dikenal dengan Theory Of Reasoned Action Teori Perilaku Yang Direncanakan Theory of Planned Behaviour . Teori ini menghubungkan keyakinan beliefs, sikap attitude, kehendak intentiondan perilaku. Dalam makalah ini akan dibahas lebih dalam mengenai teori tersebut untuk mengetahui bagaimana perilaku muncul karena adanya niat dari orang Universitas Sumatera Utara tersebut.Teori ini menghubungkan keyakinan beliefs, sikap attitude, kehendakintensi intention, dan perilakubehavior. Untuk mengetahui apa yang akan dilakukan seseorang, cara terbaik untuk meramalkannya adalah mengetahui intensi orang tersebut. Theory of Reasoned Action TRA Intensi ditentukan oleh sikap dan norma subyektif. Komponen pertama mengacu pada sikap terhadap perilaku. Sikap ini merupakan hasil pertimbangan untung dan rugi dari perilaku tersebut outcome of the behavior. Disamping itu juga dipertimbangkan pentingnya konsekuensi-konsekuensi yang akan terjadi bagi individu evaluation regarding the outcome. Komponen kedua mencerminkan dampak dari norma-norma subyektif. Norma sosial mengacu pada keyakinan seseorang terhadap bagaimana dan apa yang dipikirkan orang-orang yang dianggapnya penting referent person dan motivasi seseorang untuk mengikuti pikiran tersebut. Keuntungan teori ini adalah memberi pegangan untuk menganalisa komponen perilaku dalam item yang operasional. Bagaimana sejumlah pencegahan harus dipertimbangkan supaya model ini dipergunakan dengan tepat. Fokus sasaran adalah prediksi dan pengertian perilaku yang dapat diamati secara langsung dan dibawah kendali seseorang. Artinya bahwa perilaku sasaran harus diseleksi dan diidentifikasikan secara jelas. Tuntutan ini memerlukan pertimbangan mengenai tidakan action, sasaran target, konteks context, waktu time. Lebih lanjut, sebuah konsep penting dalam teori ini ialah fokus perhatian salience. Istilah ini mengacu intervensi yang efektif, pertama-tama harus menentukan hasil dan kelompok referensi yang penting bagi perilaku populasi yang dipertimbangkan. Hal ini berbeda dari dari perilaku populasi yang satu ke populasi yang lain. Ini mengacu pada norma nilai dan norma-norma dalam kelompok sosial yang diselidiki, sebagai indikator penting untuk memprediksikan perilaku yang akan diukur. Universitas Sumatera Utara Teori perilaku beralasan diperluas dan dimodifikasi oleh Ajzen dalam Jogiyanto 2007 dan dinamai Teori Perilaku Terencana theory of planned behavior. Inti teori ini mencakup 3 hal yaitu; yaitu keyakinan tentang kemungkinan hasil dan evaluasi dari perilaku tersebut behavioral beliefs, keyakinan tentang norma yang diharapkan dan motivasi untuk memenuhi harapan tersebut normative beliefs, serta keyakinan tentang adanya faktor yang dapat mendukung atau menghalangi perilaku dan kesadaran akan kekuatan faktor tersebut control beliefs. Jogiyanto 2007 berpendapat bahwa Intensi atau niat merupakan fungsi dari dua determinan dasar, yaitu sikap individu terhadap perilaku merupakan aspek personal dan persepsi individu terhadap tekanan sosial untuk melakukan atau untuk tidak melakukan perilaku yang disebut dengan norma subyektif. Secara singkat, praktik atau perilaku menurut Theory of Reasoned Action TRA dipengaruhi oleh niat, sedangkan niat dipengaruhi oleh sikap dan norma subyektif. Sikap sendiri dipengaruhi oleh keyakinan akan hasil dari tindakan yang telah lalu. Norma subyektif dipengaruhi oleh keyakinan akan pendapat orang lain serta motivasi untuk menaati pendapat tersebut. Secara lebih sederhana, teori ini mengatakan bahwa seseorang akan melakukan suatu perbuatan apabila ia memandang perbuatan itu positif dan bila ia percaya bahwa orang lain ingin agar ia melakukannya.

2.2.4 Hedonisme

Dokumen yang terkait

Gaya Komunikasi Anggota DPRD (Studi Kasus Gaya Komunikasi Verbal dan Nonverbal Anggota DPRD Perempuan di Provinsi Sumatera Utara)

2 29 155

Gaya Komunikasi Anggota DPRD (Studi Kasus Gaya Komunikasi Verbal dan Nonverbal Anggota DPRD Perempuan di Provinsi Sumatera Utara)

0 0 16

Gaya Komunikasi Anggota DPRD (Studi Kasus Gaya Komunikasi Verbal dan Nonverbal Anggota DPRD Perempuan di Provinsi Sumatera Utara)

0 2 2

Gaya Komunikasi Anggota DPRD (Studi Kasus Gaya Komunikasi Verbal dan Nonverbal Anggota DPRD Perempuan di Provinsi Sumatera Utara)

0 0 8

Gaya Komunikasi Anggota DPRD (Studi Kasus Gaya Komunikasi Verbal dan Nonverbal Anggota DPRD Perempuan di Provinsi Sumatera Utara)

0 0 17

Gaya Komunikasi Pada Mahasiswa Hedonisme (Studi Deskripstif Kualitatif Tentang Gaya Komunikasi Verbal & Nonverbal Pada Mahasiswa Hedonisme di Universitas Sumatera Utara)

0 1 11

Gaya Komunikasi Pada Mahasiswa Hedonisme (Studi Deskripstif Kualitatif Tentang Gaya Komunikasi Verbal & Nonverbal Pada Mahasiswa Hedonisme di Universitas Sumatera Utara)

0 0 2

Gaya Komunikasi Pada Mahasiswa Hedonisme (Studi Deskripstif Kualitatif Tentang Gaya Komunikasi Verbal & Nonverbal Pada Mahasiswa Hedonisme di Universitas Sumatera Utara)

0 0 8

Gaya Komunikasi Pada Mahasiswa Hedonisme (Studi Deskripstif Kualitatif Tentang Gaya Komunikasi Verbal & Nonverbal Pada Mahasiswa Hedonisme di Universitas Sumatera Utara)

0 0 26

Gaya Komunikasi Pada Mahasiswa Hedonisme (Studi Deskripstif Kualitatif Tentang Gaya Komunikasi Verbal & Nonverbal Pada Mahasiswa Hedonisme di Universitas Sumatera Utara)

0 1 2