7. Keterbatasan Bahasa
Bahasa memiliki keterbatasan antara lain: Keterbatasan jumlah kata yang tersedia untuk mewakili objek. Kata-kata adalah kategori-kategori untuk merujuk pada
objek tertentu: orang, benda, peristiwa, sifat, perasaan, dan sebagainya. Suatu kata hanya mewakili realitas, tetapi bukan realitas itu sendiri.
Kata-kata bersifat ambigu dan kontekstual. Kata-kata bersifat ambigu, karena kata-kata merepresentasikan persepsi dan interpretasi orang-orang yang
berbeda, yang menganut latar belakang sosial budaya yang berbeda pula. Kata berat, mempunyai makna yang nuansanya beraneka ragam, misalnya: tubuh
orang itu berat; kepala saya berat; ujian itu berat; tinju kelas berat. Kata yang sama mungkin memiliki makna yang berbeda bagi orang-orang
berbeda dan makna yang berbeda bagi orang yang sama dalam waktu yang berbeda. Suatu kata yang sama mungkin tidak tepat atau memberi makna aneh
dan lucu bila digunakan dalam konteks kalimat lain dengan pelaku yang berbeda.
2. Kata
Kata merupakan inti lambang terkecil dalam bahasa. Kata adalah lambang yang melambangkan atau mewakili sesuatu hal, entah orang, barang, kejadian,
atau keadaan. Jadi, kata itu bukan orang, barang, kejadian, atau keadaan sendiri. Makna kata tidak ada pada pikiran orang. Tidak ada hubungan langsung antara
kata dan hal. Yang berhubungan langsung hanyalah kata dan pikiran orang Hardjana 2003: 24.
2.2.2.2 Klasifikasi Komunikasi Verbal
a. Komunikasi verbal melalui tulisan dapat diartikan sebagai suatu proses dimana seorang berinteraksi secara lisan dengan pendengar untuk mempengaruhi tingkah
laku penerima. Komunikasi verbal melalui lisan dapat dilakukan secara langsung bertatap muka antara komunikator dengan komunikan, seperti berpidato atau
ceramah. Selain itu juga, komunikasi verbal melalui lisan dapat juga dilakukan dengan menggunakan media, contoh seseorang yang bercakap-cakap melalui
telepon.
Universitas Sumatera Utara
b. Komunikasi verbal melalui tulisan dilakukan dengan secara tidak langsung antara komunikator dengan komunikan. Proses penyampaian informasi dilakukan
dengan menggunakan berupa media surat, lukisan, gambar, grafik dan lain-lain
2.2.2.3 Komunikasi NonVerbal
Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang pesannya dikemas dalam bentuk nonverbal, tanpa kata-kata.Dalam hidup nyata komunikasi nonverbal jauh
lebih banyak dipakai daripada komuniasi verbal.Dalam berkomunikasi hampir secara otomatis komunikasi nonverbal ikut terpakai. Karena itu, komunikasi
nonverbal bersifat tetap dan selalu ada. Komunikasi nonverbal lebih jujur mengungkapkan hal yang mau diungkapkan karena spontan Hardjana 2003: 26.
Hal menarik dari kode nonverbal adalah studi Albert Mahrabian 1971 yang menyimpulkan bahwa tingkat kepercayaan dari pembicaraan orang hanya
7 berasal dari bahasa verbal, 38 dari vocal suara dan 55 dari ekspresi muka. Ia juga menambahkan bahwa jika terjadi pertentangan antara apa yang diucapkan
seseorang dengan perbuatannya, maka orang lain cenderung mempercayai hal-hal yang bersifat nonverbal Hardjana 2003: 27.
Komunikasi nonverbal ini mencakup bagaimana kita mengucapkan kata- kata infleksi, volume, fitur, lingkungan yang mempengaruhi interaksi suhu,
pencahayaan, dan benda-benda yang mempengaruhi citra pribadi dan pola interaksi pakaian, perhiasan, mebel. Komunikasi nonverbal dapat berupa bahasa
tubuh, tanda , tindakanperbuatan atau objek.
2.2.2.4 Saluran Isyarat Komunikasi Nonverbal