Karakteristik Pada Mahasiswa Hedonisme di Universitas Sumatera Utara

4.1.3 Hasil Pengamatan dan Wawancara

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara, untuk memudahkan data yang telah didapatkan, maka peneliti mengklasifikasikan jawaban-jawaban informan berdasarkan tujuan penelitian sebagai berikut:

4.1.3.1 Karakteristik Pada Mahasiswa Hedonisme di Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan tujuan penelitian yakni mengetahui Karakteristik Mahasiswa Hedonisme Universitas Sumatera Utara tentu saja peneliti melakukan pengamatan dan wawancara langsung secara mendalam kepada setiap informan yang menjadi subjek dalam penelitian ini. Untuk mengetahui karakteristik pada masing-masing informan pasti akan terlihat dari opini, aktivitas dan minat nya mereka sesuai karakteristik hedonisme. Adapun karakteristik mahasiswa hedonisme di universitas sumatera utara ini akan peneliti sajikan dalam bentuk narasi maupun mendeskripsikan segala sesuatu yang menjadi hasil wawancara dan pengamatan peneliti yang dimulai dari informan I sampai kepada informan V.  Opini INFORMAN 1 Berbagai macam karakteristik pada informan yang termasuk kriteria hedonisme, dan informan I menyadari bahwa mereka salah satu dari orang yang hedonisme. Salah satu kriteria hedonisme adalah jarang di rumah untuk menghabiskan waktu dan uang yang berlebihan. Informasi I FR mengartikan hedonisme sebagai seseorang yang berlebihan. FR juga merasa bahwa dirinya tergolong mahasiswa atau orang yang hedonisme. “hedonisme itu nggg menurutku mengeluarkan biaya yang seharusnya tidak perlu alias berlebihan or too much hahaha sambil tertawa dengan tangan ditaruh di antara hidung dan mulut” Informan I ini bersedia dikatakan sebagai mahasiswa yang memiliki perilaku konsumtif atau hedonisme, sesuai dengan penuturan yang ia sampaikan yaitu: “mau aja sih aku karena sesuai dengan kemampuannya juga kok gimana dong? Namanya juga perempuan hehehe” Universitas Sumatera Utara  Aktivitas Berbagai aktivitas yang termasuk dalam kriteria hedonisme yang dilakukan informan I, dan informan I ini gemar atau hobi berada di luar rumah dengan alasan yang hampir sama yaitu merasa bosan berada dirumah. Kegiatan atau aktivitas FR sehari-hari lebih banyak berada di dalam rumah , namun dirinya mengakui bahwa ia hobi pergi ke mall untuk memenuhi kebutuhannya seperti ke salon , cafe dll bersama teman-temannya. FR menghabiskan waktunya di tempat yang ia kunjungi sekitar 4-5jam dan menghabiskan uang dalam sehari 500ribu- 1jutaan. Alasan FR sering meluangkan waktunya hanya untuk keluar ia merasa bosan dirumah , karena akhir-akhir ini ia tinggal hanya bersama pembantu rumah tangga PRT nya saja. “iya sih aku sering keluar rumah tapi banyakan dirumah juga kok hehehe..” Biasanya informan I ini selalu menghabiskan waktu untuk mengatasi kebosanannya dengan pergi ke mall atau cafe, sesuai dengan pernyataan informan I ini yaitu: “ke mall , ngafe itu udah pasti sih , nonton , karoke , dan makan,, pokonya yang itu udah pasti banget hhihihi” Frekuensi informan I ini dalam meluangkan waktu nya untuk mengatasi kebosanannya dirumahterbilang maksimal, seperti penuturannya berikut ini: “aku sih engga setiap hari, tapi setiap minggu wajib harus pergi ke tempat-tempat itu. Dalam seminggu hmmm 3-4kali deh wajib kesana.. paling 3-4 jam paling hmmm. Ga gitu lama yang penting udah keluar ngilangin bosennya gitu” Informan I ini juga mengatakan akan menghabiskan waktunya dengan teman dekat atau pacarnya, seperti yang dikatakan informan I ini: “heheheh sama siapa yaa.. hahaa .. aku biasanya sama temen atau sama pacar” Informan I ini menuturkan kisaran budget yang dikeluarkan dalam sekali pertemuan dengan teman-temannya: “berapaa yaaa .. hmmm mikir . mungkin 500 sampe ke 1juta deh .. yang penting bahagia deh hahaha” Universitas Sumatera Utara  Minat Berdasarkan minat,masyarakat hedonisme mempunyai kriteria atau karakteristik yang menyukai barang branded dan berlibur, sehingga peneliti mencoba untuk memberikan sebuah pertanyaan mengenai minat menurut kadar kelima informan yang peneliti teliti. Informan I FR ini sangat menyukai barang branded. Hampir brand-brand terkenal dan harga tinggi yang ia sukai. Pecinta Tory Burch ini telah berkata : “iyaa aku suka banget sama barang branded hihihi.. aduh yang aku suka banyak hahaha.. apaa yaaa .. aku paling suka Tory Burch sama KateSpade, itu sih paling bagus sih menurutku dan emang lucu kalii sih ituu apalagi warnanya kalau rilis lucu-lucu kali. Ooh iyaa sama coach sih aku juga suka sih hehe maaf jadi antusisas kalau bahas gini hihihi” FR begitu antusias ketika membahas tentang barang branded, walaupun ia tidak pernah mengikuti kapan barang-barang yang ia sukai akan dirilis , ia hanya membeli ketika barangnya sesuai dengan keinginannya. Koleksi barang dari tas, pakaian , hingga sepatu ini dengan barang branded nya sekitar 10jutaan tuturnya dalam jawaban ia : Oh engga engga..aku sih mana yang suka aja , tergantung selera aku. Jd yang menurutku suka baru deh .. hahahah semuanya nih atau per barang? Hahaha aduuuhh hahaha ... 1 barangnya kan nih??? 5 sampai 10jt tapi ada yang belasan juga sihh tapi udahlah sekitaran 10an aja hhihi” FR seringkali membeli barang-barang brandednya tersebut ke mall ketika ia sedang jalan-jalan di kota , luar kota maupun luar negeri. Namun terkadang ia juga membeli barangnya di online shop yang berada di instagram. FR mengaku bahwa dirinya lebih sering membeli barang branded nya itu dengan cara meminta kepada orangtua nya. “ohh biasanya dari orang tua heheh, soaknya jarang kali sih aku pake nabung unuk beli-beli barang yang aku pengen.. jadi biasanya pake uangku dulu nanti minta ganti ke orangtuaku gitu .. atau engga minta beliin ke mereka hahaha” “Di mall pernah, di olshop juga pernah.. tapi lebih trusted kalau beli ke mall sih” Universitas Sumatera Utara Dan dalam membeli barang brandednya ia tidak dipatokann dalam satu bulan harus membeli. “kalau tas tergantung yaa, mungkin 2bulan sekalii.. tapi kalau tiba-tiba kepengen aja beli ya aku beli gitu..dan itu harus dapet barangnya haha nah kalau baju aku wajib setiap bulan. Kan bosen pakai baju yang itu-itu aja untuk share di ig hahaha” ujar FR sambil mengambil gelas minumannya saat itu Bagi FR menggunakan barang branded cukup mempengaruhi kehidupannya, ia merasa lebih dihargai lawan bicaranya terutama lawan jenisnya. FR biasanya setelah mendapatkan barang kesukaannya, memposting foto barang yang ia dapatkan ke media-media sosialnya bukan karena ia berniat untuk pamer melainkan ia sangat bangga karena telah mendapatkan barang yang ia inginkan. “engga sih ya .. kayanya biasa aja.. tapi mungkin kayanya cowok tuh jadi agak lebih menghargai lah dan menilai aku.. dan cowo atau orang yang deketin aku bukan orang yang asal-asalan begitu” “Iyaa kadang sih lewat fotoo itu juga ga yang ga gimana-mana sih Cuma kaya bangga udah dapet barangntya , bukan niat pamer atau bilang langsung ke temen dang ngomong “eh liat nih aku punya barang baru, liat deh” sekedar menghargai kadang pemberian dari orangtuaku atau sekedar share aja taruh di medsos aku” Salah satu minatnya selain menyukai branded , ia suka jalan-jalan dan berlibur ke luar kota bahkan luar negeri bersama keluarganya untuk foto-foto dan shopping. “iya syukurnya gitu hehee.. kemana yaaa ga rutin juga keluar tapi mungkin kalau weekend atau holiday aja.. jadi kaya kemaren Cuma baru ke malaysia, sama keliling eropa aja sih, foto-foto di menara eiffel paris, menara pisa, roma. Gitu-gitulah. Itu juga Cuma bertiga aja sama mama dan kaka hehehe” Universitas Sumatera Utara INFORMAN II  Opini Informan II MS mengartikan hedonisme sebagai seseorang yang hidup konsumtif, yang menghabiskan uangnya untuk hal-hal tidak terlalu penting hanya untukk kebanggaan atau kesenangan semata. “hedonisme itu mungkin kayak inii.. menurut aku kayak konsumtif. Jadi kaya kita pengen jajan, pengen jalan , ke tempat-tempat hits tapi itu sebenernya gak perlu tapi itu untuk buat gaya hidup lebih mewah dan keren lah demi kesenangan sementara aja hehehe” MS hampir tidak mau disebut mahasiswa yang penganut hedonisme , namun secara realistisnya ia merasa sering menghabiskan waktu dan uangnya dalam sekejap hanya untuk kesenangannya saja. “engga mau sih, tapi kadang ngerasa sih Cuma aku gamau dibilang hedon aah.. maunya konsumtif aja ahahaha lebih baik gitu haha”  Aktivitas MS berlawan dari FR, ia sangat senang melakukan aktivitas berada di luar rumah bahkan hampir tiap hari berada di luar rumah, walaupun tak ada kegiatan di rumah biasanya ia tetap meminta temannya untuk mengajak dia jalan atau ia menghubungi temannya agar menemaninya jalan-jalan hingga rasa badmoodnya pun menghilang. Bagi ia berada di rumah sangatlah membosankan, karena MS ialah anak tunggal sehingga dirumah merasa kesepian. Bahkan tak jarang ia sering menginap dirumah temannya. Kegiatan MS termasuk kriteria hedonisme juga karena kegiatannya hanya di penuhi dengan singgah di mall dan kafe pada siang hari dan malam waktunya untuk bersenang-senang di tempat hiburan yang sering ia kunjungi bersama teman-temannya. Gaya pakaiannya MS yang terlihat lebih modis dengan balutan kaos ketat dan rok pendek , atau dress pendek ini memang bukan perempuan yang fashionable dengan barang-barang branded, namun uang yang ia pegang dibawah 3juta ini dalam satu bulan tetap cepat lenyapnya akibat kehidupannya yang selalu berada di luar rumah. Universitas Sumatera Utara “ke mall atau ke cafe sih, bioskop juga dan yaaa ke diskotik sih , club-club gitu kalau diajak temen-temen yang bagian malam hahaha” MS mengakui bahwa dirinya sering menghabiskan waktunya 3-4 kali berada di luar rumah dalam seminggu. Aktivitasnya ia dalam seminggu itu hanya di penuhi dengan singgah di mall dan kafe pada siang hari dan malam waktunya untuk bersenang-senang di tempat hiburan yang sering ia kunjungi bersama teman- temannya. “kalau di ke cafe ,mall , restaurant sih ga sering sih , 3x lah dalam seminggu , tapi kalau club tergantung diajak temennya , tapi biasanya 3- 4x dalam seminggu . berapa lamanya sih kadang siang sampe sore atau sore sampe malem sih atau ya malam sampe pagi hahaha. Tapi biasanya yang sore sampe malem itu aku sebelumnya nginep dulu di rumah temen , biar gak ketahuan sama mama haha” Informan II ini biasanya singgah ke cafe, mall dan tempat hiburan malam ‘diskotik’ bersama teman-teman sepermainannya atau bersama pacarnya hanya untuk jalan-jalan saja. “sama temen ,, atau sama pacaaar sambilsenyamsenyum . ya paling jalan-jalan aja sihh” Dalam melakukan aktivitasnya, MS mengaku menghabiskan uangnya lebih dari 200rb seperti dalam pernyataan ia ini : “kadang-kadang dari 200rb sampe 500rb sehari. Tergantung. Kalau satu harian di luar itu baru sampe 400-500an sih”  Minat MS cukup minat terhadap barang branded, walaupun tidak semahal barang brand yang FR miliki. MS lebih menyukai barang-barang branded dari USA seperti zara, forever21, hm dan yang lainnya. “ngggg mmmm suka sih tapi yaa ga sering-sering beli kali sih , brands nya ya yang disukai.. aku sih sukanya zara , sephora , hm , forever21 dan victoria secrets . gitu-gitu sih yang masih bisa dijangkau aja harga barangnya haha” Universitas Sumatera Utara MS juga sama dengan FR , tidak mengikuti updatean kapan barang tersebut akan di rilis, tapi dengan cara setiap ia jalan-jalan dan mengunjungi store-storenya dan membeli jika ada barangnya yang ia selerakan. Harga koleksi barang ia pun tidak semahal informan I FR, yaitu sekitar 500rb sampai dengan 2jutaan. MS memberikan jawabannya : “enggak.. karena ya kadang-kadang aja kalau ada yang pengen di beli aja.. engga ngikutin updatean nya .. kisaran koleksi aku dari 500rb sampe yang paling malah 2jutaan lah” Berbeda dengan FR, MS membeli dalam membeli barang brandednya dari uang pegangan yang ia milikinya, terkadang ia menabung dulu. Jika ia tidak sanggup dengan barangnya yang melebihi budgetnya baru MS meminta ke orangtuanya. Onlineshop atau mall adalah tempat transaksi ia untuk membeli barang branded seleranya. “dari pegangan sendiri dari uang perbulanku sendiri yang mama kasih sih , tapi kalau lagi pengen tapi harganya melibihi budget aku yaa nabung dulu atau kadang-kadang langsung minta.. sama mama hehehehe” “kadang-kadang online shop, tapi mall juga sih. Paling langsung datengin store nya yang keliat sama aku” Informan II MS yang biasa aja dengan barang branded, namun ternyata setiap bulannya ia harus membeli barangnya walaupun ia belum tau apa yang ingin dia beli tetapi ia langsung ke store nya dan wajib ia beli walaupun hanya 1 barang yang ia beli. “paling engga sebulan sekali pastiii,.. harus ada yang dibeli . kalau engga beli aku bisa demam deh kayanya hahahha” Infroman II ini tergantung situasinya memaknai penampilannya dalam mempengaruhi kehidupannya ketika memakai barang branded. MS pun jarang bahkan tidak pernah mengunduh barang yang ia beli ke media sosialnya karena menurutnya barang yang ia beli itu cukup untuk kesenangannya saja bukan untuk di umbar-umbar ke dunia maya, seperti tuturnya dalam kalimat : Universitas Sumatera Utara “yaa tergantung tempatnya .. kalau mau ke acara formal atau orang- orang yang ada nama ya penting lah tapi kalau buat nyantai-nyatai aja ya ga terlalu penting” “engga lah engga pernah.. aku gaperlu nunjuk-nunjukkin ke mereka . karena beli-beli kan untuk kesenangan aku aja hehe” Informan juga sangat suka berpergian ke luar negeri seperti KL, Singapore. Sedangkan ke luar kota, ia suka ke Aceh, Jakarta, Bandung, Bali dan lainnya. Tetapi yang ia sering kunjungi secara tiba-tiba ialah Jakarta dan Bali walaupun tidak dalam keadaan dirinya libur kuliah melainkan karena ajakan temannya untuk mendatangi party-party disana atau diskotik. “pernah , harus disebutin semua nih? Hahaha ke bali , jakarta, bandung, aceh, KL , Singapore .. tapi kadang di rencana tapi kadang aku tuh tiba- tiba aja kalau ada waktu kosong dan temen atau keluarga ngajak sih aku langsung cuss deh kesana . tapi seringnya sih Jakarta sama Bali.. karena temen-temen suka ngajak tiba2 ke acara party-party disana dan aku gamau laah sampe ketinggalan hahaa”  opini INFORMAN III Menurut informan III yaitu AG ialah sosok perempuan yang cantik jelita, gayanya sangat modis dan fashionable. Pendapat ia mengenai hedonisme hampir sama dengan FR yang menyatakan bahwa hedonisme adalah kehidupan yang berlebihan dalam gaya penampilan maupun kebutuhan. AG juga sama seperti MS yang tidak mau disebut dengan seorang yang menganut hedonisme tetapi ia sadar hampir tiap hari dan seharian dia berada di luar rumah dan menghabiskan uang dalam sehari untuk nongkrong sekitar 300-400rban. “hedonisme itu kayanya orang yang berlebihan gitu dalam membeli atau apapun dan selalu mencari kehidupan yang mewah dan hidup bersenang- senang . intinya sesuatu yang berlebihan deh” Informan III ini enggan disebut-sebut sebagai mahasiswa yang memiliki perilaku konsumtif, dapat dilihat dari penuturan yang diutarakan informan III ini yaitu: Universitas Sumatera Utara “Sebenernya gak mau , tapi secara kasat mata yaa aku seperti orang yang hedonisme, aku hobi kali ke cafee dan ngumpul-ngumpul lainnya dan ngabisin uang aku sampe ditanya mama aku , aku Cuma bisa diem hahaha”  Aktivitas Hal yang sama pada AG dalam aktivitasnya, ia sangat betah berada diluar rumah, karena AG mempunyai kegiatan yang lumayan padat dan kebetulan di rumahnya AG setiap hari selalu sepi. “iya aku lebih sering ada diluar rumah dibanding di rumah sendiri. Karena sepi juga kan . kakak yang paling besar udah pindah rumah , kaka ku yang kedua kerja juga, suaminya juga kerja, mama papa suka banyak acara , adek-adekku sekolah dan pulang juga sore karna les mungkin. Jadi dirumah Cuma ada kaka-kaka aja yang jaga” Aktivasnya informan III ini dari pagi sampai siang hari ini ialah ia harus kuliah , siang sampai sore ia selalu ada jadwal untuk santai-santai di cafe bersama sahabat-sahabatnya , pada waktu sore ke malam ia harus menari. Kadang selesai menari, ia selalu melanjutkan ngumpul di cafe bersama pacar atau teman segeng nya tersebut. Terutama di weekend, waktunya jarang ia luangkan bersama keluarga atau istirahat dirumah, namun ia pergi satu harian bersama teman- temannya dan pacarnya dan terkadang membuat acara menginap di luar kota untuk liburan. AG juga termasuk ‘anak malam’ tetapi tidak sesering MS. Ia hanya mengunjungi tempat hiburan itu ketika ada temannya yang ulang tahun dan membuat party untuk bersenang-senang. Inilah jawaban yang diungkap oleh informan III ini : “pertama-tama yang pasti sih ke kampus ,tergantung kalau ada jadwal nari ya nari dulu, kalau sama temen biasanya ya nongkrong haha ya ke cafe , ke mall lah hehe. hehee favorite tempat tongkronanku sih the brothers cafe.. wajib banget kesana kalo mall ya sun plaza sama centre point sih. Kalau ke hotel biasanya kalau ada birthday party untuk surprise in temen geng aku. Dan favorite hotel nya aku tuh suka kali ke aston hotel hehe. Kadang juga suka ke cafe bar gitu sih untuk party tambahan aja misal ada temenku yang ulang tahun hehe” Universitas Sumatera Utara Pengakuan AG hampir setiap hari berada di luar rumah dengan alesan ia bosan dan tidak betah berada di rumah. AG mengatasi kebosanan dan rasa tidak betah dirumah itu dengan cara pergi ke ke tempat yang menurutnya dapat menghibur dirinya bersama teman-temannya dengan pernyataan ia ini : “seminggu ya? Kaya hampir setiap hari, setiap pulang kuliah ya aku pasti ke mall atau ke cafe sih, kecuali sabtu minggu. Tapi ehh biasanya itupun juga suka pergi hahaha intinya aku tuh ga betah dirumah jadi lebih seneng” “sama temen-temen, sama pacar hahahaha tutupwajahpakebantal . ya iya kegiatannya sama mereka ya nongkrong” Uang yang AG habiskan dalam sehari sekitar 300rb-500rban , karena AG mempunyai bagian-bagian waktu ketika hangout bersama temannya , seperti jawaban kalimat ia ini : “tergantung , kalau cuma nongkrong aja itu nongkrongnya ada waktu- waktunya. Jadi kalau siang ada jadwal ke mall atau restaurant untuk makan siang , kalau sore bagian nongkrong nya ya duduk-duduk manis aja sambil ngopi atau minum aja. Sehari mungkin kalau hari kuliahan 300-400an ya , kalau hari weekend 400-500an sih”  Minat Informan III AG ini menyukai barang branded, ia mempunyai tas kesayangan dengan brand Michael Kors. Namun ia tidak terlalu suka mengoleksi tas ataupun sepatu melainkan ia mengkoleksi parfum. AG sangat menyukai parfum sehingga ia membuat lemari kaca khusus parfum yang sudah banyak ia miliki. “dibilang suka sih suka kali la yaa cuma kadang suka gak kesampean untuk dapat barang yang aku sukain itu haha . itu aku suka Loubuttin haha.. dan tas kesayangan aku ada tuh tas merk michael kors . dan aku juga suka sekali parfum.. iya aku sama mama suka kali parfum sampe- sampe bikin lemari kaca khusus parfum aja dan hampir semua merek aku beli .. favorite aku itu parfum bvlgari rose , versace , prada, marc jacobs dan banyak lagi sebenernya Cuma aku lupa merk nya hahaa” Universitas Sumatera Utara AG tidak mengikuti updatean dari brands nya yang ia suka, namun ia tetap akan membeli barang tersebut dengan cara langsung ke tempatnya. Minat nya dalam mengkoleksi barang-barang branded dapat tergolong sebagai mahasiswa hedonisme. Kisaran yang ia miliki ialah jutaan rupiah. “gak sih gak terlalu untuk tas aku ga begitu fanatik, tapi kalau parfum kadang aku suka langsung ke store or olshop untuk lihat apa aja nih yang di rilis , modelnya lucu gak dan wanginya enak engga hehehe . kalau tas- tasku kira-kira kisaran 7jutaan kali ya, kalau parfum yang rata-rata 600- 1 jutaan sih” AG mendapatkan barang-barang yang ia inginkan tersebut dengan cara menyisihkan uangnya atau menabung dan ia juga terkadang meminta kepada orangtua nya dan membeli barang-barangnya di online shop dan mall, sama seperti informan yang lainnya “enggg yang pasti sisihin uang jajan untuk nabung yang aku pengen beli , tapi kadang ya hasil dari uang nari sih, kalau belum cukup juga minta beliin atau tambahin sedikit ke mama atau papa atau kadang aku minta langsung ke kaka atau abang ipar aku hahaha” “biasanya sih shopping aku ke mall ya di sogo atau ya onlineshop juga sering karena lebih menggiurkan hahaha dan lebih gampang juga Cuma jadi susah rem deh” Namun AG tidak rutin membeli barang branded dalam satu bulan. Seperti pada ungkapnya ia ini : “gak terlalu sering. Tapi kalau ada yang mau sih itu harus banget beli” Berpenampilan menggunakan barang branded dapat mengubah image dirinya dari pandangan orang lain ,maka dari itu terkadang juga AG mengunggah foto barangnya ke snapchat, media sosial miliknya “pengaruh sih kayaknya, aku jadi ngerasa lebih tinggi aja image kita dipandangan orang lain” “gak juga sih, tapi kadang-kadang aku suka share ke path atau snapchat sih, kasih tau kalau aku baru beli sesuatu yang emang sudah aku incar sekali hehehe” Universitas Sumatera Utara AG sudah hampir mengelilingi dunia, AG bersama keluarganya sangat menyukai travelling. Ditambah ia menari tradisional dan banyak prestasi yang ia raih dari menari salah satunya AG dapat mengunjungi sebagian di kawasan Eropa dan Amerika untuk menari tradisional yang mewakili Indonesia “iya udah . kalau ke luar negeri aku pernah ke Paris, Amerika, Bulgaria , Russia, China, Jordania, Singapore, KL , Polandia , Ceko , Turki , Hongkong, Bangkok hehehe. Tapi itu sebagian sama keluarga, sebagian besar sama sanggar tari aku hehehe” INFORMAN IV  Opini Informan IV ini yaitu FA juga memaknai kata hedonisme sebagai perasaan yang selalu bahagia tanpa memikirkan rasa kesakitan dengan cara mencari kesenangan apapun. “hedonisme itu setau saya itu perasaan yang senang dengan kita mendapatkan banyak kesenangan tanpa memikirkan rasa kesakitan yang ada pada diri kita . jadi bahagia-bahagia aja “ FA awalnya menolak dianggap mahasiswa yang hedonisme tapi terkadang ia merasa dirinya menganut sebagai mahasiswa yang hedonisme karena memang sudah jamannya yang globalisasi yang sudah pasti jamannya yang hidup konsumtif dan berlomba-lomba dalam kemewahan dan mengartikan sebuah kehidupan untuk kesenangan saja. “dibilang mau sih sebenarnya gak mau ya saya , tapi ya mau gimana namanya jaman sekarang sudah jaman modern dan era globalisasi, tidak pernah jauh dari perilaku konsumtif, pengeluaran pasti banyak bahkan melebihi dari uang sebenernya hehe dan saya memang orang yang mau selalu bahagia, gamau mikirin yang galau-galaunya saja. Prinsip aku sih ‘bahagia tanpa batas.” Universitas Sumatera Utara  Aktivitas FA adalah salah satu anggota dari gengnya AG, maka dari itu aktivitas ia hampir sama dengan AG yang sering menghabiskan waktu dan uangnya di setiap harinya, karena geng atau sahabatnya mereka sangat menyukai yang namanya jalan-jalan. Jadi tak jarang dari mereka selalu membuat acara atau party dan membuat mereka jadi sering berkumpul. Namun, FA juga termasuk orang yang balanced, ia juga suka berada dirumah jika memang benar-benar tidak ada kegiatan atau acara. seperti pada ungkapnya ia : “lumayan sering sih ke luar rumah. Karena saya suka kali loo sama jalan- jalan haha. Kalau udah lelah di luar baru lah saya diem dirumah hehe” Bagi FA nongkrong di cafe itu adalah sebuah keharusan, ia sangat menyukai suasana cafe yang cozy. Ia tidak terlalu suka dengan mall, namun beberapa kali ia pernah mengunjungi sebuah diskotik hanya sekedar mengikuti keinginan teman- temanya saja. “kalau ke luar rumah ya? Biasanya sih banyak nya ke cafe aja itu juga nongkrong sama temen , ya pernah juga di ajak ke diskotik tapi ya Cuma beberapa kali aja karena ga enak diajak temen se geng hehe . kalau mall sih saya gak terlalu suka sih ya” Walaupun sangat menyukai nongkrong di kafe, FA tidak terlalu suka menghabiskan waktunya sampai berjam-jam dan ia tidak pernah mematok waktu ia harus mendatangi kafe tersebut. Alesan ia ke kafe hanya sekedar ingin berbincang bersama teman segengnya, foto-foto bersama mereka agar dapat di unggah ke media sosialnya, sesuai dengan penuturan ia : “gak terlalu monoton harus seminggu berapa kali.. tapi biasanya kalau udah nongkrong itu diatas 2 jam-an lah” “sama temen , kadang sama pacar palingan ngobrol-ngobrol foto2 kegiatannya” Dalam aktivitas keseharian informan III yaitu FA mengeluarkan biaya 100rb sampai dengan 500rban, tergantung tempat yang ia kunjungi. Menurutnya jika mengunjungi tempat yang biasa-biasa aja seperti cafe biasa aja, ia hanya perlu Universitas Sumatera Utara mengeluarkan biaya 100-200rban saja, sedangkan tempat-tempat yang mewah baginya seperti lounge yang berada di hotel mengeluarkan sebanyak 500ribuan. “hehehe untuk sekali berpergian ga tentu juga tergantung tempatnya kalau yang biasa-biasa aja ya 100-200rban tapi kalau tempat yang mewah kayak lounge , hotel sekitar 500an sih”  Minat Dalam mengkoleksi sebuah barang, FA sangat addicted dengan brands apple. Hampir setiap Apple merilis produk terbarunya dari macbook, komputer, ipod, ipad, hingga iphone sudah ia miliki dengan kisaran gadget 10juta keatas. Ia memang bukan lelaki yang hedonis dalam penampilannya yang harus branded dari pakaian, sepatu, celana yang ia kenakan. Cuma beberapa saja barang brandednya yang ia miliki. Untuk sekarang ini FA sedang menunggu rilisnya iphone 7. Dengan antusias dalam kalimat ia ini : “gak telalu suka branded sih, kalau suka juga paling yang harganya yang middle-middle aja sih hehehe. Gak terlalu suka sama barang-barang branded tapi saya lebih tertarik ke gadget ya.. jadi kalau ada keluaran baru aku harus tau spesfikasinya dan harus beli rata-rata hehe” “engga juga ya gapernah mau tau Cuma cari yang bagus aja gaperlu branded soalnya, tapi kalau gadget sih saya update yaa.. saya fanatik sama brand apple ya . saya ini lagi nunggu iphone 7 rilis di indonesia, saya juga punya macbooc , ipod hahaha.. kalau kisarannya Cuma beberapa aja yang branded sekitaran 1jutaan sih barangnya seperti tas dan sepatu,baju gitu. Tapi kisaran harga koleksi gadget saya tuh sekitar 10jutaan ya” FA melampiaskan kesenangannya dalam membeli barang brandednya atau gadgetnya di sebuah mall ternama di Medan yaitu SunPlaza, Centre Point, ia tidak tidak pernah membeli keinginannya itu di onlineshop karena menurut FA onlineshop tempat yang kurang terpecaya dan kurang aman. Barang yang ia beli dari uang pemberian orang tua nya, atau bahkan meminta langsung kepada orangtuanya. Universitas Sumatera Utara “lebih sering ke mall sih ya, apalagi untuk masalah gadget ya saya langsung ke store nya aja, gak berani lewat online shop. Kurang percaya aja saya lewat online shop karena sudah banyak kasus-kasus penipuan” “kalau untuk beli sih masih dari orang tua , di kasih uang perbulan sama orang tua. Dulu memang pernah kerja jadi sempet nabung juga tapi sekarang udah ngga kerja sampingan lagi hehe” FA pun tidak selalu setiap bulan untuk membeli semua barang-barang yang ia inginkan, sesuai dengan perkatannya : “tergantung sih tergantung kebutuhan aja sih. Lagian kalau gadget ga pernah update sebulan sekali juga kan. Kalau yang lain-lainnya ya tergantung, kalau ada yang saya suka, kayanya langsung saya beli. Kadang juga ya di tahan.” Informan IV FA ini berbeda dengan informan I , II, dan III. Baginya penampilan dalam memakai barang branded tidak mempengaruhi hidupnya. Ia pun tidak pernah memposting barang yang ia miliki ke media sosial. “gak terlalu mempengaruhi sih, tanpa barang branded yaa saya ngerasa bagus-bagus aja kok hahaha maaf ya pede” “jarang kali pun, malah keknya gak pernah ya. Untuk pribadi aja soalnya hehe” FA sudah mendatangi beberapa kota lain dan negara lain pada saat ia liburan bersama teman segengnya maupun bersama keluarga. “pernah, kalau luar kota soh saya ke jakarta , bandung, bali, yogyakarta , lombok , aceh. Tapi kalau luar negeri masih yang se asia aja sih kaya hongkong ,KL, China, Singapore , Bangkok, aja.itu juga kalau holiday atau ada yang ajak untuk liburan kesana sih hehe” Universitas Sumatera Utara  Opini INFORMAN V Informan terakhir RM yang mempunyai bibir tebal seperti Angelina Jolie ini mengartikan hedonisme sebagai kehidupan yang mewah , gemar berfoya-foya demi mendapatkan kepuasan batiniahnya seperti pada penuturan kalimat ia ini : “hedonisme itu menurut aku sejenis foya-foya gitu, yang sukak gitu sama kehidupan mewah. tujuannya untuk memenuhi hasrat belanja yang bisa buat bahagia aja lah hahahaha. Gapapa kan? Itu pendapatku sih gatau deh ya bener atau engga hehe” RM juga menyatakan setuju ketika jika dirinya dinilai sebagai penganut hedonisme. Menurutnya ia mempunyai pengeluaran yang memang dapat dikatakan berlebihan sehingga ia sesuai dikatakan sebagai orang yang hedonisme atau hidup konsumtif. “ya gapapa karena menurut aku sesuain aja dengan keadaan sama budget yang aku punya”  Aktivitas Aktivitas atau kegiatan RM hampir sama dengan keempat informan yang peneliti teliti yang sesuai dengan karakteristik mahasiswa yang hedonisme yaitu menghabiskan waktunya lebih banyak diluar rumah ketimbang berada didalam rumah. “jarang dirumah pun aku, papa kerja di rumah sakit,mama sibuk arisan dan pengajian sama adek adek juga sekolah. Jadi ya lebih mending jalan keluar rumah aja daripada kesepian dirumah kan” Tempat yang ia kunjungi biasanya kafe yang bernuansa western dan juga mall- mall seperti layaknya anak-anak muda zaman sekarang. “paling sering sih ke mall dan cafe-cafe ya yang kaya bell mondo , the gourmet, bakerzin , sky lounge gitu lah, yah kaya pada umumnya orang- orang aja sih jalannya palingan engga jauh yakan dari itu haha” Universitas Sumatera Utara RM juga termasuk perempuan sosialita yang setiap hari harus meet up dengan teman-temannya sehingga hampir setiap hari ia harus ke kafe atau mall hanya sekedar bertemu dengan orang-orang yang sudah terjadwal olehnya seperti teman lama, teman segeng, pacar dengan jangka waktu yang cukup lama berada di tempat yang ia kunjungi, seperti dalam tuturnya: “cafe ya? Hahaha hampir setiap hari sih duduk-duduk cantik gitu di cafe atau mall , soalnya lebih sering makan diluar kan. Soalnya aku suka diajak meet up sama temenku jadi otomatis setiap hari ada aja awak jalan ke kafe. Kalau untuk berapa lamanya tergantung mood dan suasana cafenya aja, kalau cozy ya bisa berjam-jam gitu.” “lebih sering sama pacar sih hehehehe, kalau sama temen pas ngerayain atau ngasih surprise dan ya itu yang aku bilang tadi jadwal jumpa sama temen, ntah temen lama atau yang lainnya” Pengeluaran ia dalam satu hari itu hampir sama dengan keempat informan yang lainnya sekitar 500ribuan untuk kehidupan kehedonannya sebagai mahasiswa , seperti pada pengakuan ia ini: “tergantung tempatnya sih, kalau di mall mall gitu 500 ribuan ada deh dan cafe juga sama segituan juga ya”  Minat Informan terakhir ini begitu semangat ketika diberi pertanyaan mengenai minatnya dalam barang branded, dan RM sangat menyukai beberapa brands yang jarang barangnya stock di Indonesia. Barang koleksinya yang ia miliki kisaran 5 juta keatas namun RM tersipu malu pada saat ditanyakan kisaran harga koleksi pribadinya ini : “waah suka kali pun mut hihi, biasanya kalo keluar itu pasti beli yang gak ada di indo kaya Louboutin, Chiara Ferragni, Torry Burch, sama sekarang lipstik Kylie. Tapi yang paling aku suka brandnya tuh longchamp hehee” “Duuh gausah ngomongin harga deh, muti kan tau juga harganya kan yaa hehehe” Universitas Sumatera Utara RM biasanya membeli semua barang favourite nya ialah hasil dari menang Arisan yang ia ikutinya atau uang jajan perbulan dari kedua orangtuanya. RM membelinya di sebuah mall atau pun store yang ada di Medan, luar Medan, maupun luar negeri. Sebab RM tidak percaya dengan barang branded yang dijual lewat media sosial. “Dari orangtua pasti, tapi ya kan kita nyisihin buat ditabung. Ada juga yang hasil dari arisan itu sendiri. Cuma barang-barang yang harganya melebihi batas uang peganganku ya udah pasti minta beliin orang tua, kode-kode gitu hahaha” “aku sih biasanya di Mall, kalau onlineshop takut barangnya gak authentic. Udah banyak yang fake sekarang” RM tidak mengetahui seberapa sering ia membeli barang-barang brandednya. Hampir setiap ia keluar ia selalu membeli walau hanya 1 atau 2 yang ia beli. ‘kalau aku pergi keluar trus nemu yang menarik gitu pasti aku beli soalnya daripada ditahan-tahan kebawa mimpi ga enak hahaha” RM gemar memposting barang-barang brandednya yang ia beli atau pemberian dari kedua orangtuanya ke dalam media sosial seperti instagram, path maupun snapchat. Karena bagi RM itu adalah sebuah kebahagiaan yang perlu di beritahukan kepada teman-teman media sosialnya. Biasanya RM memposting dengan cara ia foto dengan memegang beberapa barang yang sudah terbungkus dengan paperbag, atau ia memposting langsung barangnya. “kalau di share ke medsos pasti lah soalnya bahagia aja gitu kalau ngeshare yang bagus. Kalau ditunjukin ke temen juga pas kita lagi ngumpul-ngumpul deh” Memakai barang-barang yang branded yang ia milikinya adalah hal yang wajib dalam penampilannya dan dalam kehidupan RM. Telah terbukti dalam perkataan ia ini : “pasti lah, jadi lebih percaya diri aja trus kalau ada yang ngedeketin yaa minimal bisa mengimbangin aku deh” Universitas Sumatera Utara Kehidupannya RM yang begitu mewah sehingga dapat tergolong sebagai mahasiswa hedonisme dapat terbukti dalam pernyataan ia bahwa beberapa hari yang lalu ia pergi bersama kekasihnya ke Singapore hanya untuk merayakan ulang tahun kekasihnya. Dan ia juga mengaku sudah pernah keliling Asia dan keliling Eropa bersama keluarganya dalam penyataan ia ini : “Baru baru ini ke singapore sih yang luar negerinya soalnya ngerayain ulang tahun pacar aku, sekalian shopping gitu mut hahaha. yang pasti keliling eropa dan asia udah sih sama keluarga” 4.1.3.2 Komunikasi Verbal dan nonVerbal pada mahasiswa hedonisme melalui proses Gaya Komunikasi Pada Mahasiswa Hedonisme di Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tujuan penelitian peneliti yang kedua dan ketiga ialah mengetahui Komunikasi Verbal dan Nonverbal pada mahasiswa hedonisme di Universitas Sumatera Utara ini tentu saja peneliti juga melakukan pengamatan dan wawancara langsung secara mendalam kepada setiap informan yang menjadi subjek dalam penelitian ini. Untuk mengetahui gaya komunikasi verbal dan nonverbal pada masing-masing informan pasti akan terlihat dari cara berbicara, dan penampilannya. Adapun gaya komunikasi verbal dan nonverbal pada mahasiswa hedonisme di universitas sumatera utara ini akan peneliti sajikan dalam bentuk narasi maupun mendeskripsikan segala sesuatu yang menjadi hasil wawancara dan pengamatan peneliti yang dimulai dari informan I sampai kepada informan V. INFORMAN I Pada wawancara untuk mengetahui komunikasi verbal dan nonverbal pada informan 1 FR ialah bahwa pertama kali ia memasuki kuliah pada awal tahun 2012, ia mengakui bahwa ia tidak ada hambatan untuknya dalam berkomunikasi. “engga ada, ngga ada kesulitan sama sekali , paling ga kesulitan sih kalau komunikasi.. kaya orang stress pun kalau udah ketemu temen atau orang baru hahaha.. ga ada deg-degan aku sih” Universitas Sumatera Utara Dalam kesehariannya di kampus atau luar kampus dalam berkomunikasi, FR menggunakan bahasa Indonesia yang non formal, tetapi penyampaian bahasa dari nada, itonasi, dan volume yang ia ucapkan dalam berkomunikasi sangat berbeda antara teman dengan keluarganya. “bahasa santai aja , bahasa non formalnya atau dibilang bahasa gaul ya hehehe” “pasti adalah kalau udah sama keluarga.. eh tapi ga juga sihh.. hampir sama.. tapi agak lebih di jaga lagi .. kalau temen kan kaya ada ngomong yang gimana gituu yaa .. kaya keluar bahasa kotornya gitu lah haaha tapin sama keluarga sih ga pernah . jangan sampe lah , ga berani juga haha” Saat FR bersama teman dekatnya, ia mempunyai bahasa istilah atau slank yang hanya ruang lingkup mereka yang hanya dapat mengerti bahasanya. Meskipun mempunyai bahasa yang khusus tersebut, tidak membuat FR terpengaruh dengan lingkungannya pada saat ia berkomunikasi dengan keluarganya. Ia akan tetap menjadi sosok anak yang sopan dan bertutur kata yang baik pada saat berkumpul dan berkomunikasi dengan keluarganya. “iya iya itu sih udah pasti.. kaya bahasa-bahasa yang negatif gitu hhihi, contohnya “eh lt lagi dimana ko?” gitu hahaa” “gak ada sihh.. ga ada pengaruuhh..” FR menjelaskan bahwa penampilan ia selama berada di kampus berbeda dengan ketika ia berada di luar bersama teman dan keluarga. Pada saat ia berada di kampus, ia memakai pakaian yang rapi dan sopan. Sedangkan di luar rumah memakai pakaian yang lebih terbuka. Bagi FR penampilan yang fashionable sangat berpengaruh penting terhadap respon lawan bicara dalam berkomunikasi sehingga ia dapat lebih di hargai. “kalau di kampus aku sangat gak bergaya ,jadi kaya lepekdan emang sengaja dibuat gitu samaku.. nah iya kalau keluar sama temen atau keluarga baru beda , rapi dan sesuai style aku lah yang sebenernya ehehhe. Jadi kalau ke kampus tuh palingan pake kemeja, celana gombrang dan pakai kacamata , rambut lepek. Sangat-sangat kaya gembel. Beda kalau aku ke luar.” Universitas Sumatera Utara “kayanya iya sih , kayanya agak lebih dihargai, terutama sama lawan jenis ya. Kalau temen kan biasa aja ya apalagi temen deket , kalau ketemu orang baru atau cowo harus jaga penampilan kali laa” Dalam kesehariannya, FR terkadang menggunakan nonverbalnya ia untuk menunjukkan pesan yang ingin ia sampaikan seperti pada saat ia sedang bersama sahabatnya. Namun, pada saat ia sedang kesal terhadap sesuatu FR sangat bisa menutupi ekspresi wajahnya ketika ia kesal sehingga jarang ada yang mengetahuinya. “oh iya sering sering tapi itu sama temen gitu kalau lagi d luar tapi sama temen deket kaya kode-kode gitu, jadi disentuh dikit udh ohyaya ngerti hahaha” “engga pengaruh dan engga di tunjukkin sama aku. Di pendem aja sama aku hehehe. Karena biar orang liat nya aku kaya seneng selalu aja haha” Cara FR mengatasi rasa kekesalannya dengan cara curhat atau berdiam diri dikamar, atau juga dengan cara shopping. “engga justru aku malam ngurung diri dikamar seharian nangis sampe puas, udah. Paling beli makan , udah, dan oh yaaa yang pasti belanja sangat pengaruh buat aku ngilangin kekeselan hahaa daripad sstress, tapi ga sering sih haha” FR mempunyai berbagai media sosial untuk memposting segala foto kegiatan ia dan ajang untuk berkomunikasi dengan teman-temannya. Karena dengan adanya media sosial berfungsi untuk menunjukkan penampilannya kepada media sosial. Dalam media sosial, FR juga menggunakan bahasa non formal. “Iya , pake path , snapchat , facebook, dan isntagram.” “di ig ya biasanya foto-foto, path tuh foto sama palingan checkin place , biar up to date dan orang tau aku sekarang ada dimana haha, kalau gak check in kaya ada yang kurang hahaha” “engga sih , aku Cuma pengen share yang aku pengen aja. Gak ada niatan apa-apa atau niatan untuk kaya mau di lihat orang gitu, Cuma bener mau share aja” “kalau sama temen sih non formal ya karna udah tau juga aku gimana kan haha.. tapi kalau orang baru ya harus dijaga aja bahasanya” Universitas Sumatera Utara MS pertama kali masuk kuliah tidak pernah ada hambatan dalam berkomunikasi, ia sama seperti FR yang menyukai sosialisasi dengan lingkungan baru, baginya itu ialah jalur MS untuk mendapatkan teman yang lebih banyak lagi. INFORMAN II “engga doong.. hal mudah buat aku ada di tempat lingkungan baru .. malah tantangan buat aku dan jadi lebih banyak temen deh hehe” Bahasa Non Formal yaitu bahasa Medan dan Bahasa Inggris adalah bahasa sehari- harinya yang digunakan MS untuk berkomunikasi dengan teman di kuliah, teman dekat dan keluarganya. MS dapat memposisikan diri pada saat berkomunikasi dengan teman dan keluarganya. Dengan keluarga ia menggunakan bahasa yang lebih sopan dalam intonasi dan nadanya. “nyampur dong bahasanya kadang bahasa gaul, kadang bahasa daerah , bahasa medan kan, bahasa inggris haha karena aku seneng komunikasi sama orang bule . lagi cari jodoh bule nih hahaha doain yaa” “beda laah. Kalau sama temen kan ya kan suka heboh , berisik , frontal dll lah, kalau sama keluarga tergantung juga sih kalau sama sepupu gitu ya sama heboh juga tapi kalau sama yang lebihh tua. Sopan lah bahasanya, lebih kalem hehehe” Terlihat jelas MS dapat memposisikan diri dalam berbahasa dan berkomunikasi, yaitu ia tetap tidak tidak membawa gaya berbahasa ia dengan lingkungannya kedalam keluarganya. Ia tetap menggunakan bahasa yang sopan. Sedangkan dengan teman dekatnya, MS mempunyai bahasa-bahasa khusus. “engga, beda. Kalau sama temen ya bahasa temen lah , sama keluarga ya bahasa yang sesuailah . kan gamungkin aku ngomong bahasa temen ke keluarga bisa kaget mereka hahaha” “ada kalii laaah misalnya ‘apa niih wak ? “ ya pokonya slank bahasa medan lah” Terdapat perbedaan cara gaya berpakaian MS pada saat di kampus dan di tempat umum. Pada saat MS dikampus, ia mengenakan pakaian yang lebih formal dan rapi seperti kemeja dan rok. Pada saat MS bersama keluarganya, ia mengenakan pakaian yang sopan walaupun tidak formal, dan pada saat ia bersama temannya ia Universitas Sumatera Utara menggunakan pakaian yang lebih terbuka. Berpenampilan Fashionable juga sangat berpengaruh buat dirinya dalam berkomunikasi dengan lawan bicaranya. “beda kok. Kalau di kampus agak formal ya aku pakai kemeja sama rok span selutut atau celana bahan hitam. Tapi kalau jalan-jalan yaa pakaian yang gaya-gaya gitu lah. Kalau sama keluarga ya sopan , sopan kali pun haha. Iya kalau sama temen kan gaya-gayaan . mau pake rok pendek lah, baju ketat, tanktop , pokonya yang gaya lah yang gitulah” “buatku ngaruh sih , pasti ketemu orang tuh dilihat dari firts impression nya. Tapi kalau temen-temen yang udah deket kali sih engga gaya santai bener deh .. ya kecuali ketemu orang diluar temen deket sih butuh penampilan yang fashionable atau ketemu cowo gitu . it’s so important. Pasti di lihat tuh sama mereka” Dalam berkomunikasi nonverbal, MS merasa jarang menggunakannya, karena MS lebih sering menggunakan verbalnya. Ia lebih suka mengungkapkan apapun yang ia rasakan dan ia memang tipe orang yang suka berbicara. Ia menggunakan nonverbalnya ketika ia sedang mempunyai masalah. Wajah kusutnya akan terlihat pada saat ia sedang kesal namun ia mempunyai beberapa cara mengatasinnya. “engga sih kayanya jarang yaa, karna aku orangnya suka ngomong. Jadi yaa ngomong terus sesuka aku hahaha” “pengaruh.. biasanya sih muka kusut danjadi uringan .. cara pengalihan sih untuk ngatasin mood yang hilang haha yaa misalnya cari makan , dengerin lagu, atau langsung pengen buru-buru pergi keluar rumah biar ga bete” “curhaat sama temen karena setidaknya lebih lega daripada dipendem walaupun masalahku ga kelar juga stelah curhat teruss selain curhat hmmm pergi keluar jalan-jalan atau minta di culik temen buat jalan- jalan, atau aku nginep dirumah temen , baru deh malemmnya jalan hehe” Media Sosial sangat berpengaruh besar untuk MS dalam menunjukan citra dirinya sehingga ia mempunyai beberapa media sosial untuk berekspresi dalam mengungkapkan dirinya dengan cara memposting foto dirinya. dalam memposting dalam bentuk tulisan dan berkomunikasi dengan temannya, ia juga menggunakan bahasa yang sesuai dengan konteksnya. “ada , snapchat , instagram, path , facebook , dulu sih tinder hahaa” Universitas Sumatera Utara “foto sendiri , selfie atau foto sama temen-temen lah kalau lagi jalan-jalan atau liburan , sama keluarga . pkonya tergantung sih event nya yang seperti apa yang ku share” “ya lumayanlah kalau di instagram harus gaya-gaya dikitlah biar diliat positif sama followers haha” “kalau bkin caption di instagram agak-agak formal dikit atau sok-sok pake bahasa inggris. Tapi kalau bales-balesin komen ya biasa aja sih bahasanya” Berbeda dengan informan ketiga ini, AG mempunyai hambatan dalam berkomunikasi pertama kali memasuki kuliahnya. Bahkan sampai sekarang pun AG tidak pernah dekat dengan teman-teman kuliahnya. INFORMAN III “ada , susah sih soalnya sampai sekarang aja aku masih kurang deket sama temen kampusku dan Cuma ngobrol sekedarnya aja sama mereka” Bahasa yang AG gunakan dalam kesehariannya ialah non formal. AG dengan teman dekat atau teman segengnya mempunyai slank dalam berbahasa yaitu bahasa banci, ungkapnya dalam jawaban ini : “bahasa gaul sih kayaknya ahahaha.” “ada sih aku biasanya sama temen segeng aku pake bahasa bencong ngmgnya , bahasa banci gitu .. misalnya “eh booo gimandos sih , masa lupita melee sih lau, jadi puspa deh eike cyiin” atau “ihhh gilingan , tu orang perezz yey kalau jumpa kita. Jadi maless “ gitu hahaha” AG jika berkumpul dengan keluarganya akan melontarkan tutur bahasa yang lemah lembut , namun bersama teman-temannya lebih frontal saat berbincang. Maka dari itu ia dapat membedakan dalam berkomunikasi dengan kedua bagiannya. “ada ada. Terlalu beda pun, kalau sama temen-temen terlalu frontal dan pembahasannya pun frontal kali pun , kalau sama keluarga lebih kalem dan dijaga lah haha” Universitas Sumatera Utara “engga sih.. aku bisa porsiin. Mana ngmg sama temen sama mana ngomong sama keluarga” Hampir sama dengan MS dan FR. Penampilannya AG juga berbeda dalam berbusana. AG adalah tipe wanita yang selalu menjadi dirinya sendiri sehingga baginya tidak berpengaruh penampilan fashionable saat komunikasi dengan lawan bicaranya. “beda-beda kali pun . kalau ke kampus aku alim-alim gimana gitu cupu lah hahaha. Kalau sama temen-temen lebih kebuka kali ya pakaiannya. Kalau sama keluarga lebih sopan , karena mama , kaka pake jilbab jadi harus terlihat lebih sopan juga akunya dan papa juga kalau tebuka pakaiannya hehehe” “engga sih sama aja sih menurutku harus jdi diri sendiri aja” Seringkali AG terlihat pada wajahnya saat ia sedang mempunyai masalah.AG akan berdiam diri tanpa mengucapkan kata sedikitpun saat ia kesal. AG dapat mengatasi dirinya dari rasa kesal dengan cara curhat. Tetapi di luar dari masalah, ia jarang menggunakan nonverbalnya, ia adalah orang yang cerewet. “enggga sih jarang , aku apun harus ngmong gapernah pake nonverbal untuk ngungkapinn sesuatu” “pengaruh kali langsung keliatan di mukaku dan orangpun tau kalau aku badmood.. caranya sih mencoba untuk di tutup-tutupin tapi tetep aja ngga ngaruh, orang-orang tetep tau kalau aku lagi kesel hehe jadi banyak diem aja kalau ngga nanti merepet kemana-mana haha” “kalau kesal sama pacar, pergi nya sama temen-tremen dan curhat tuh dsana sama mereka moodnya nanti balek lagi tuh hehe. Kalau lagi ada masalah sama keluarga ya pergi atau jalan sama pacar, mood juga jadi membaik. Wajib pokonya kalau aku kesal itu harus keluar rumah, gak bisa kali laa diem di rumah” Sesuai dengan zaman modern yang tak jauh dari internet. AG sama dengan anak muda yang lainnya yang mempunyai media sosial. AG sangat suka memposting foto dirinya dengan penampilannya yang fashionable. Memposting dirinya sangat berpengaruh dalam penilaian orang-orang terhadap dirinya sehingga dalam berbahasa pun ia menggunakan bahasa non formal yang tetap terlihat sopan. Universitas Sumatera Utara “pakai .. aku pake path, instagram, line, whatsapp, snapchat , twitter udah sih itu aja kalau yang lain-lain gak dikasih juga sama pacar. Pacarku cemburuan. Bisa marah nanti hehehe” “foto sendiri, foto sama temen-temen. Tapi lebih banyak sendiri sih foto ootd alias outfit of the day nya ke instagram biar orang-orang tau laaah style aku kekmana tiap hari nya hehehehe” “penting, karena image ku yang di nilai orang bagusla, dan orang juga ga ada yang kekmana ke aku yang ada di medsos” “non formal , bahasa biasa sih kalau sama kawan deket , sama keluarga dan orang-orang di media sosial sih lebih sopan aja lah bahasanya tapi tetep engga formal ko hehe” Pertama kali informan IV FA masuk kuliah, jawaban ia hampir sama dengan FR dan MS yang mengutarakan bahwa ia tidak ada hambatan dalam berkomunikasi dengan lingkungan barunya. INFORMAN IV “gak terlalu susah untuk komunikasi pertama masuk kuliah , tinggal perkenalan aja , adaptasi dengan berjalannya waktu , ya cuman gak langsung dekat kali kayak macem udah lama alias sksd sih” FA tidak pernah menggunakan bahasa daerahnya dalam komunikasi sehari-hari dnegan lawan bicaranya. Ia lebih sering menggunakan bahasa indonesia formal dan non formal. Sesuai dengan konteks, FA berbeda nada , intonasi saat berbicara antara teman dan keluarganya. Tetapi lingkungan luar atau temannya dapat mempengaruhi dirinya dalam keluarga. “indonesia formal sama non formal aja sih sehari-hari tergantung lawan bicara saya aja, kalau dikampus jumpa sama dosen ya bicaranya formal tapi sama temen-temen ya non formal , bahasa biasa aja” “iyaa ada lah perbedaan saat komunikasi sama temen dan keluarga. Sama temen kadang suka pakai teriak-teriak atau lebih heboh kayaknya tapi sama keluarga lebih sopan aja sih hehe” “menurut saya mmempengaruhi sih, tapi dalam hal positifnya ya. Saya jadi lebih berani bicara .. ya gitu aja yang pasti mempengaruhi” Universitas Sumatera Utara FA tidak sama dengan jawaban informan yang lainnya saat ditanyakan tentang bahasa slank. Ia mengaku tidak mempunyai bahasa slank dengan temannya. “bahasa slank ya? Gak ada sih, tapi mungkin temen-temen segeng saya punya bahasa slank Cuma saya gak ikut-ikutan karena engga terlalu ngerti juga sama bahasa mereka” FA adalah sosok lelaki yang tergolong fashionable,maka penampilannya itu cukup berpengaruh dalam berbicara dengan lawan bicaranya. Namun, walaupun ia berpenampilan fashionable, ia dapat membedakan penampilannya saat di kampus, tempat umum dan keluarganya. “pengaruh sih, kalau lawan bicaranya orangnya yang formal, ya saya juga harus penampilan yang fashionable atau lebih rapi biar lebih di hargai aja ya” “pasti beda lah ya, kalau dikampus lebih rapi aja pakai. Kalau sama temen atau keluarga lebih santai aja pakainnya kayak pakai kaos dan celana jeans tapi kalau ada acara formal ya pakaiannya juga harus formal” Bagi FA komunikasi verbal dan nonverbal ia lakukan dengan cara balanced. Namun ia sama dengan informan yang lainnya bahwa masalah dapat mempengaruhi dirinya dan wajahnya . walaupun begitu, ia dapat mengatasinya dengan beberapa cara. “sama aja verbal dan non verbal, mungkin balanced menurut saya yaa” “berpengaruh sih kalau udah badmood , biasanya saya ngatasinnya dengan cara tidur haha, makan ice cream sama jalan-jalan sih yang paling ampuh hehehe” “suka curhat sih saya, lebih sering sama kaka terutama keluarga , terus sama temen-temen dan pacar juga.. tapi untuk meredakan emosi paling ampuh sih kaka saya sih dan keluarga. Baru deh sisanya jalan-jalan sama temen atau pacar” FA tidak begitu addicted dengan media sosial, ia hanya memposting pada saat moment tertentu saja. Namun media sosial cukup berpengaruh terhadap penampilannya yang ia umbar pada media sosialnya. Dan dalam berbahasa dan berkomunikasi di dunia maya, ia tidak terlalu memperhatikan. Universitas Sumatera Utara “banyak sih hmm standar anak muda jaman sekarang lah, saya punya instagram, line, ada path , ada snapchat , bbm, whatsapp. itu aja sih” “gak terlalu update ya kalau di instagram, tapi kalau path sama snapchat akhir-akhir ini sih seringnya ya biasanya share makanan haha , update tempat lagi dimana sama siapa aja, foto lagi kumpul-kumpul sama temen nongkrong , ngafee nge club, gitu-gitu aja sih” “menurut saya ya pengaruh sikit lah biar dipandang sama temen-temen media sosial saya hehe” “bahasa biasa-biasa aja, gatau deh ga pernah ngeh juga sih saya” Informan terakhir yang sosialita ini menjelaskan bahwa dirinya tidak ada hambatan dalam berkomunikasi saat pertama kali bertemu teman-teman kuliahnya. Ia menggunakan bahasa indonesia formal dalam bahasa sehari-harinya. RM adalah perempuan yang bersuara lemah lembut. Sehingga tidak ada perbedaan saat ia berkomunikasi dengan teman dan keluarganya. INFORMAN V “mmm...Kesulitan gak ada sih soalnya ketemu lagi sama temen SMA jadi ga perlu ribet nyari temen baru” “lebih sering pake bahasa indonesia aja, ga paham juga bahasa daerah . ya kadang bahasa medan ini lah mungkin termasuk non formal kali ya” “aku sih sama aja , kata orang suara aku tuh lemah lembut jadi gada perbedaan hehehe bener kan mut?” “enggak kok, soalnya kayak yang aku bilang tadi aku tuh orang nya lembut dan pemalu jadi sama aja gitu di luar sama dirumah” RM juga mempunyai bahasa slank saat bertemu dengan teman-teman arisannya. “kalau di geng arisan aku ada bahasa-bahasa sendiri, ya mungkin kaya beb, say gitu deh hehehe” Selama RM di kampus ia memakai jilbab , berbeda dengan kesehariannya yang sebenarnya dalam berpenampilan tetapi RM tidak begitu memperhatikan penilaian orang lain terhadap penampilannya. Universitas Sumatera Utara “pasti dibedain lah, nyesuain tempatnya aja. Tapi kalau dikampus aku biasanya pake jilbab tapi kalau sama temen enggak pake dan penampilannya ya pake mini dress, kaos , kemeja ,jeans robek-robek. Kalau sama keluarga sopan lah gak terlalu terbuka hehe” “gatau yaa.. aku gak terlalu memperhatikan respon orang terhadap penampilan yang aku pakai” RM orang yang gampang badmood jika mempunyai masalah sehingga dapat mempengaruhi sikap dan raut wajahnya. Namun, jalan-jalan dan curhat adalah cara yang ampuh untuk menghilangkan kekesalan dan raut wajahnya yang kusut. “jarang sih, lebih sering komunikasi verbal. Ga terbiasa pake yang nonverbal juga” “kalau ada masalah aku tuh orangnya gampang badmood apalagi kalau ada masalah sama pacar aku, ya cara mengatasinya biasanya dibujuk atau minta beli makanan atau shopping jadi pasti hilang deh badmood aku hahaha maklum aku orangnya emang agak manja” “curhat sih biasanya sama sahabat aku, kadang juga sama pacar tapi tergantung konteks apa yang harus aku curhatin. Biasanya kalau badmood mending dirumah aja” RM adalah selebgram di media sosial instagram jadi sudah jelas bahwa ia wanita yang aktif dalam media sosial. Foto penampilan dirinya, foto jalan-jalannya sering kali ia posting di akun media sosial miliknya. Saat ia memposting ia hanya membuat caption simbol atau emoticon saja dan pada saat membalas teman- temannya di dunia maya, ia hanya membalas dengan bahasa indonesia yang singkat padat dan jelas. “pakee, aku punya instagram, path, snapchat,sama facebook tapi ga aktif lagi mainnya” “semua yang aku pengen share aku share, tapi lebih sering foto aku lagi travelling, lagi hangout sama temen dan barang branded yang aku beli atau dikasih orangtua hehehe” “oooh jelas, biar lebih dihargai juga sama orang lah” “bahasa yang digunain bahasa indonesia aja, kalaupun masukin ke medsos palingan pake emoticon aja dan satu atau dua kalimat aja. Kalau balesin komen biasanya yang singkat, padat, dan ramah aja hehe” Universitas Sumatera Utara

4.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis pengamatan dan wawancara peneliti dari informan pertama hingga informan kelima, maka peneliti membuat pembahasan sesuai dengan tujuan penelitian sebagai berikut : Hedonisme merupakan suatu paham yang mengemukakan bahwa hal yang terbaik bagi manusia adalah baik apa yang memuaskan keinginan kita, apa yang meningkatkan kuantitas kesenangan atau kenikmatan dalam diri kita.Wahyudi Kumurotomo,1999:235 Tujuan hidup manusia adalah hedone kenikmatan, kepuasan. Ketenangan batin diperoleh dengan memuaskan keinginannya. Manusia harus dapat memilih keinginan yang memberikan kepuasan secara mendalam. Hedonisme sebagai suatu “budaya” yang meletakkan dimensi kepuasan materi sebagai suatu tujuan utama memicu dan memacu pemanfaatan alam dan atau melakukan aktivitas hidup yang jauh dari dimensi spritual moralitas. Kesadaran akan nilai-nilai etika dan moralitas yang rendah dalam mencapai tujuan hidup meberikan kepuasan sesaat, dan dampak negatif yang berjangka panjang. Seperti yang terjadi pada kelima informan, FR, MS, AG, FA dan RM mereka merupakan mahasiswa yang berasal dari kalangan elit yang mempunyai hobi sama dalam menghabiskan waktu dan uangnya yang melebihi batas. Berdasarkan kelima informan tersebut, peneliti melakukan pembahasan yang dikaitkan dengan tujuan dalam penelitian ini, Untuk mengetahui karakteristik Mahasiswa Hedonisme di Universitas Sumatera Utara, mengetahui bagaimana gaya komunikasi verbal pada Mahasiswa Hedonisme Universitas Sumatera Utara, mengetahui bagaimana gaya komunikasi nonverbal pada Mahasiswa Hedonisme Universitas Sumatera Utara, sebagai berikut: 1. Karakteristik Mahasiswa Hedonisme Di Universitas Sumatera Utara. Karakteristik hedonisme adalah kebendaan dengan ukuran fisik harta, atau apa saja yang tampak, yang dapat dinilai dengan uang. orang yang termasuk karakteristik hedonisme ialah orang yang sudah senang karena harta bendanya yang banyak, sudah sama artinya dengan orang yang bahagia. Ciri-ciri karakteristik hedonisme menurut Cicerno dalam Russell 2004 adalah sebagai berikut: Memiliki pandangan gaya hidup instan, melihat perolehan Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Gaya Komunikasi Anggota DPRD (Studi Kasus Gaya Komunikasi Verbal dan Nonverbal Anggota DPRD Perempuan di Provinsi Sumatera Utara)

2 29 155

Gaya Komunikasi Anggota DPRD (Studi Kasus Gaya Komunikasi Verbal dan Nonverbal Anggota DPRD Perempuan di Provinsi Sumatera Utara)

0 0 16

Gaya Komunikasi Anggota DPRD (Studi Kasus Gaya Komunikasi Verbal dan Nonverbal Anggota DPRD Perempuan di Provinsi Sumatera Utara)

0 2 2

Gaya Komunikasi Anggota DPRD (Studi Kasus Gaya Komunikasi Verbal dan Nonverbal Anggota DPRD Perempuan di Provinsi Sumatera Utara)

0 0 8

Gaya Komunikasi Anggota DPRD (Studi Kasus Gaya Komunikasi Verbal dan Nonverbal Anggota DPRD Perempuan di Provinsi Sumatera Utara)

0 0 17

Gaya Komunikasi Pada Mahasiswa Hedonisme (Studi Deskripstif Kualitatif Tentang Gaya Komunikasi Verbal & Nonverbal Pada Mahasiswa Hedonisme di Universitas Sumatera Utara)

0 1 11

Gaya Komunikasi Pada Mahasiswa Hedonisme (Studi Deskripstif Kualitatif Tentang Gaya Komunikasi Verbal & Nonverbal Pada Mahasiswa Hedonisme di Universitas Sumatera Utara)

0 0 2

Gaya Komunikasi Pada Mahasiswa Hedonisme (Studi Deskripstif Kualitatif Tentang Gaya Komunikasi Verbal & Nonverbal Pada Mahasiswa Hedonisme di Universitas Sumatera Utara)

0 0 8

Gaya Komunikasi Pada Mahasiswa Hedonisme (Studi Deskripstif Kualitatif Tentang Gaya Komunikasi Verbal & Nonverbal Pada Mahasiswa Hedonisme di Universitas Sumatera Utara)

0 0 26

Gaya Komunikasi Pada Mahasiswa Hedonisme (Studi Deskripstif Kualitatif Tentang Gaya Komunikasi Verbal & Nonverbal Pada Mahasiswa Hedonisme di Universitas Sumatera Utara)

0 1 2