4.1.9 Komitmen PT. Chevron Pacific Indonesia terhadap Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
4.1.9.1 Operational Excellence Management System
Operational Excellence Management System OEMS merupakan konsep
SMK3 yang diterapkan oleh perusahaan. Konsep ini tidak hanya memperhatikan aspek keselamatan safety dan kesehatan health, tetapi juga lingkungan
environment, efesiensi efficiency, dan kehandalan reliability. Perwujudan dari Operation Excellence OE antara lain dengan mengupayakan hal-hal seperti
di bawah ini : 1.
Keberhasilan mengkondisikan tempat kerja yang bebas kecelakaan zero accident
. 2.
Mengeliminasi kebocoran minyak dan insiden kerusakan lingkungan environment.
3. Mengidentifikasi dan mengurangi risiko kerusakan lingkungan
environment. 4.
Mengkampanyekan tempat kerja yang sehat dan mengurangi risiko kesehatan yang signifikan health.
5. Proses industri tanpa insiden HES.
6. Memaksimalkan efisiensi sumber daya dan asset efficiency reliability.
4.1.9.2 Program TENETS dalam Konsep Operation Excellent
Secara harfiah TENET diartikan sebagai sebuah prinsip atau keyakinan yang menjadi nyata bagi anggota dari suatu kelompok. TENETS dalam konsep
Operational Excellent OE bertujuan untuk merancang keyakinan dari setiap
pekerja bahwa perilaku di tempat kerja yang baik akan membantu perusahaan
Universitas Sumatera Utara
mencapai keselamatan, kesehatan, lingkungan, ketangguhan dan efisiensi yang berkelas dunia.
Prinsip-prinsip TENETS pada PT. Chevron Pacific Indonesia : a.
Selalu mengoperasikan dengan batas kemampuan alat sesuai dengan lingkungan sehingga mengurangi risiko cedera dan kerusakan lingkungan
serta kerusakan peralatan. b.
Selalu mengoperasikan dalam kondisi yang aman dan terkendali. c.
Selalu memastikan peralatan keselamatan berada pada posisi yang tepat dan berfungsi dengan baik.
d. Selalu mengikuti prosedur dan penerapan keselamatan kerja.
e. Selalu menjaga dan meningkatkan kualitas produkalatsistem.
f. Selalu menjaga prinsip kejujuran dan pengabdian.
g. Selalu taat pada peraturan yang berlaku.
h. Selalu mengenali kondisi tidak wajar dengan mengidentifikasi kondisi tidak
wajar, menilai risiko, dan mencari solusi dengan segera. i.
Selalu mengikuti prosedur tertulis untuk kasus luar biasa atau risiko tinggi. j.
Selalu melibatkan para ahli dalam mengambil kebijakan terkait prosedur dan peralatan. Pengambilan kebijakan harus dilakukan oleh orang berkompeten
dan menurut data serta informasi yang akurat.
Universitas Sumatera Utara
4.1.10 Struktur Organisasi Departemen Hydrocarbon Transportaion Minas