4.1.10 Struktur Organisasi Departemen Hydrocarbon Transportaion Minas
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Departemen HCT Minas Secara umum tugas pokok masing-masing bidang, ialah :
1. On-Scene Commander : Membagi tugas dan mengkoordinir setiap bidang.
2. Site Safety Officer : Menangani masalah K3 di tempat kerja.
3. Staging Area Manger : Menangani masalah sumber daya di tempat kerja,
meliputi makanan, air, APD, sanitasi, minyak, dan personel. 4.
AIDE : Membantu kerja On-Scene Commander serta menyiapkan informasi untuk routine report update kepada Facility Maintenance.
5. Muster Area Manager : Menangani masalah evakuasi dan titik kumpul.
4.1.11 Proses Operasi Kerja Departemen Hydrocarbon Transportation Minas
Departemen HCT bertanggung jawab untuk menjamin keselamatan pengelolaan minyak mentah dengan lancar dan efektif tanpa mencemari
Sahala Hutasoit
Universitas Sumatera Utara
lingkungan. Departemen HCT Minas bertugas untuk menerima, mengelola, dan meneruskan seluruh minyak yang dikirim dari ladang minyak PT. CPI secara
selamat, efektif, dan efisien sesuai dengan standar, prosedur, dan peraturan yang berlaku.
Departemen HCT di PT. CPI terbagi menjadi tiga distrik, yaitu HCT Dumai, HCT Duri, dan HCT Minas. HCT Dumai menjadi lokasi terminal akhir
untuk transportasi minyak ke kapal dermaga. HCT Duri dan Minas menjadi lokasi penerimaan, pengelolaan, dan penerusan minyak yang beroperasi dari Dumai,
Duri, dan Minas. Sarana transportasi minyak mentah yang ada di HCT Minas adalah tank
farm, pump station dan primary meter. Jalur pengaliran minyak mentah di Minas :
a. Minyak dari GS I dan II dialirkan menuju Duri menggunakan pipa penyalur
18” dan kemudian diteruskan ke pipa 26” ke NBS. b.
Minyak dari GS III dialirkan menggunakan pipa penyalur 12” menuju NBS. c.
Minyak dari GS V VI dialirkan menggunakan pipa penyalur 12” dan 18” menuju NBS.
d. Minyak dari GS IV dialirkan menggunakan pipa penyalur 24” menuju pipa
18” dan diteruskan ke pipa 26” menuju NBS. e.
Minyak dari CPP-BOB dialirkan menggunakan pipa 24” langsung menuju NBS.
Minas Tank Farm adalah area yang diperuntukkan sebagai tempat tangki timbun untuk menampung produksi minyak mentah dari setiap GS serta
memompakannya ke NBS. Selain itu Minas tank farm berguna sebagai penampung sementara produksi Minas jika daya tampung Dumai dan Duri sudah
Universitas Sumatera Utara
penuh oleh karena tidak adanya kapal masuk di Pelabuhan Dumai dan atau menampung produksi Minas jika pipa pecah atau bocor yang mengakibatkan
terganggunya penyaluran minyak mentah dari NBS ke Duri. Operasi kerja paling utama di Departemen Hydrocarbon Transportation
PT. CPI Distrik Minas dilakukan di North Booster Station NBS. Fungsi utama Minas NBS adalah sebagai sarana penerus aliran transportasi minyak mentah dari
semua Gathering Station GS di Minas menggunakan Primary Meter menuju tangki timbun Duri. Untuk mendukung kelancaran operasi NBS maka NBS
diperlengkap dengan beberapa peralatan seperti LACT Meter, Lab facilities, Booster pump
, dan Fire pump. 1.
LACT Meter Lease Automatic Custody Transfer
meter merupakan primary meter, yaitu suatu sistem pengukuran volume Crude Oil yang masuk dan keluar dari GS I s.d.
GS VI. Jumlah primary meter sebanyak 8 buah yang terdiri dari LACT Meter A, B, C, D, dan E yang dioperasikan untuk mengukur produksi minyak CPI Minas
dan hanya dijalankan sebanyak 2 unit meter saja serta 3 unit lainnya standby. Sementara LACT Meter F, G, dan H digunakan untuk mengukur produksi minyak
dari BOB ZamrudPerdada Badan Operasi Bersama dan yang beroperasi setiap hari hanya 1 unit saja dan 2 unit lainnya standby.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.2 Delapan pipa GS LACT Meter LACT meter memiliki beberapa komponen untuk menunjang pengukuran
produksi minyak yang masuk dan keluar : a.
Strainer, untuk menyaring kotoran yang terbawa bersama minyak sebelum masuk ke counter meter.
Gambar 4.3 Counter meter Menghitung Masuk dan Keluarnya Crude Oil Tiap GS
b. Gas eliminator, untuk memisahkan gas agar tidak mengganggu jalannya
meter. c.
Meter, untuk menghitug jumlah minyak yang dipompakan.
Universitas Sumatera Utara
d. Proving facilities, untuk kalibrasi meter. Bagian maintenance secara berkala
akan mengkalibrasi unit meter. e.
Ticket, untuk mencetak opening meter dengan closing meter. Untuk mendapatkan data yang akurat, pada bagian atas meter dimasukkan ticket
setiap pukul 24:00 setiap harinya. Ticket ini akan di-print dengan jumlah kumulatif hari kemarin dengan hari ini dan pengurangan keduanya adalah
produksi hari ini.
Gambar 4.4 Ticket hasil perhitungan dari counter meter f.
Automatic sampler, untuk mendapatkan sample yang kemudian dihitung BSW-nya.
Universitas Sumatera Utara
Apabila perbaikan LACT meter diperlukan, maka setiap pekerja wajib untuk memberitahu Team Leader bahwa salah satu LACT unit akan dimatikan
untuk keperluan perbaikan. Pekerja harus memastikan menutup valve aliran masuk dan aliran keluar pada counter, dan pasang LOTO Log Out Tag Out.
Apabila perawatan LACT meter diperlukan, maka setiap pekerja wajib untuk membersihkan strainer secara berkala serta memastikan sampel apakah keluar
dari solenoid dan masuk ke container. Tekanan pada LACT meter harus dijaga di bawah 5 psi agar tidak terjadi kebocoran. Apabila terjadi problem minyak mentah
keluar dari outlet valve deaerator maka floating valve dearator terjadi kerusakan dan hal ini harus segera dilaporkan ke maintenance.
2. Lab Facilities
Lab adalah fasilitas yang berfungsi untuk mengetahui Basic Sediment and Water
BSW dan API Gravity dari sampel minyak mentah yang diambil pada setiap dua jam, disebut dengan manual line sampler; serta setiap 24 jam, disebut
dengan automatic line sampler untuk perhitungan nett barrels.
Gambar 4.5 Tempat Sampel Minyak
Universitas Sumatera Utara
Fasilitas yang terdapat di laboratorium HCT Minas, adalah : a.
Tempat pencuci botol dan kaleng sampel. b.
Tempat penyimpanan kaleng sampel dan alat laboratorium lainnya. c.
Box heater yang berguna untuk tempat pengering kalengbotol sampel minyak mentah.
d. Tempat penyimpanan bahan kimia
Laboratorium termasuk hazardous area, maka pemeriksaan secara rutin perlu dilakukan oleh operator. Fasilitas yang rutin diperiksa :
1 Ruangan kerja analisa minyak mentah
a. Centrifuge alat untuk menentukan kadar air dan sediman dalam
minyak, disediakan sample tube untuk diputar di dalam berguna untuk menganalisa BSW harus bersih dari minyak mentah.
b. Water bath tempat memanaskan minyak mentah dalam botol sampel
harus bebas dari oil film dan ketinggian air harus dijaga sesuai ukuran. c.
Crude oil mixer can dan pump harus bersih. 2
Area pencucian kaleng sampel Bak pencuci kaleng harus selalu dalam keadaan kering, tidak ada barang-
barang lain yang digantungkan pada bak pencuci kaleng. 3
Alat-alat keselamatan a.
Eye wash selalu bersih dan dites setiap hari. b.
Alat pemadam kebakaran dipastikan selalu tersedia dan dapat digunakan.
c. APD tersedia dan dapat digunakan.
Universitas Sumatera Utara
Tindakan keselamatan terhadap perlakuan sampel dalam laboratorium dilakukan agar mencegah dari kemungkinan cedera, pengendalian limbah,
kerusakan sarana, mendorong kebiasaan kerja yang baik, serta mencegah terjadinya kebakaran :
1 Pada dasarnya uap minyak bersifat racun dan mudah terbakar, maka hindari
menghirup uapnya dan percikan bunga api. 2
Pemindahan sampel dari peralatan sampling ke wadah sampel dilakukan secara cepat dan selamat.
3 Sampel yang mudah menguap, harus didinginkan sebelum wadah sampel
dibuka. 4
Secepatnya beri label dengan jelas dan tidak mudah terhapus : tanggal, waktu, nama operator, nama dan nomor tangki, grade material, dan simbol
standar. 5
Seluruh peralatan laboratorium harus dalam keadaan bersih dan rapi untuk menunjang operasional berjalan dengan lancar.
6 Sampah laboratorium dibuang sesuai kelompok :
a. Sampah B3; seperti kain lap berminyak dan sarung tangan berminyak.
b. Sampah anorganik; seperti pecahan kaca peralatan dan plastik.
c. Sampah organik; seperti sisa makanan dan daun pembungkus makanan.
3. Booster pump
Booster pump atau pump engine berfungsi untuk mengalirkan minyak
mentah yang diterima dari lapangan Minas dan CPP-BOB menuju Duri. Pump engine
harus selalu diperiksa secara berkala agar mesin terpelihara dan mencegah terjadinya overheat atau mati mesin, serta melancarkan proses penyaluran minyak
Universitas Sumatera Utara
mentah yang diterima di NBS. Apabila terjadi mesin yang tidak bisa hidup atau mati mendadak maka diperiksa terlebih dahulu penyebabnya dan melaporkan
kepada maintenance. 4.
Fire pump Berfungsi untuk mengatasi kebakaran jika terjadi kebakaran di area NBS.
Semua pekerja harus mengikuti prosedur dalam menggunakan dan merawat alat pemadam kebakaran. Alat pemadam kebakaran juga diuji setiap minggu, bulanan,
dan tahunan. Jenis alat pemadam kebakaran di HCT Minas - NBS : 1
Alat Pemadam Api Ringan APAR Alat ini bersifat portable menggunakan kimia kering, CO2, air, atau busa
sebagai media pemadam. 2 Sistem Pemadam Api Permanen SPAP
Contoh dari SPAP adalah hydrant. SPAP harus diinspeksi secara teratur untuk memastikan bahwa alat dapat digunakan kapan saja.
3 Sistem Air Pemadam Kebakaran SAPK
Mencakup pompa air, foambusa, pipa, hidran, monitor, serta selang kebakaran.
4 Peralatan Pendeteksi ApiAsap
Biasanya dipasang dalam gedungruangan yang berfungsi mendeteksi apiasap dan dihubungkan dengan “alarm system” sehingga kebakaran dapat
diketahui lebih dini.
Universitas Sumatera Utara
4.2 Gambaran Health, Environment, and Safety HES PT. CPI
4.2.1 Health, Environment, and Safety HES
Health, Environment, and Safety HES merupakan salah satu kebijakan
yang bertujuan untuk melindungi keselamatan dan kesehatan pekerja, mitra kerja, keluarga, dan masyarakat serta menjaga kelestarian lingkungan. Kebijakan
tersebut adalah perwujudan dari tanggung jawab sosial perusahaan terhadap pekerja dan masyarakat disekitarnya. Dalam segala kegiatannya, PT. CPI selalu
memperlihatkan keteladanan dalam pelaksanaan program HES serta senantiasa memastikan karyawan dan mitra kerjanya memahami dan memenuhi tanggung
jawab dalam bidang keselamatan, kesehatan, dan lingkungan. Health, Environment, and Safety
HES memiliki tanggung jawab dalam memenuhi tiga bidang, yaitu :
1. Health Kesehatan
Bidang ini bertanggung jawab untuk menjaga lingkungan fisik yang benar sehingga tidak berdampak pada kesehatan. Bagian-bagian yang dijaga antara lain :
a. Penyediaan air yang akan dikonsumsi atau dibuang ke hutan dengan menjaga parameternya.
b. Mengelola limbah dan sampah baik yang berasal dari kotoran manusia, pekerjaan bangunan, laboratorium maupun sampah B3.
c. Mengendalikan hewan penyebar penyakit serta pengganggu. 2.
Environment Lingkungan Bagian ini mengatasi masalah yang menyangkut pencemaran terhadap
lingkungan seperti pencemaran tanah oleh tumpahan minyak atau pencemaran air produksi yang diizinkan dan diinjeksikan kembali ke tanah.
Universitas Sumatera Utara