Keaslian Penulisan Tinjauan Kepustakaan

mengharapkan tulisan ini dapat menambah wawasan pemikiran terhadap Standar Nasional Indonesia dan lembaga sertifkasi produk penggunaan tanda Standar Nasional Indonesia. 2. Secara praktis Tulisan ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi para pembaca, baik kalangan akademis yang belum mengetahui bagaimana tanggung jawab lembaga sertifikasi produk terhadap penerbitan sertifikat produk penggunaan tanda Standar Nasional Indonesia dan bagi para konsumen agar mengetahui bahwa sebelum menggunakan suatu produk dalam negeri hendaknya memperhatikan mutu dan kualitas produk tersebut, salah satunya ialah dengan cara melihat apakah produk tersebut sudah mendapat sertifikasi dan standardisasi melalui label SNI.

D. Keaslian Penulisan

Berdasarkan hasil penelusuran dan pemeriksaan di perpustakaan Pusat Universitas Sumatera Utara dan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara skripsi dengan judul “Tanggung Jawab Lembaga Sertifikasi Produk Terhadap Penerbitan Sertifikat Produk Penggunaan Tanda Standar Nasional Indonesia Dalam Rangka Perlindungan Konsumen” ini belum pernah ditulis sebelumnya.Dengan demikian, dilihat dari permasalahan serta tujuan yang hendak dicapai melalui penulisan skripsi ini, maka dapat dikatakan bahwa skripsi ini merupakan karya sendiri yang asli dan disusun melalui referensi buku-buku dan informasi dari media cetak maupun media elektronik sehingga Universitas Sumatera Utara hasil penulisan ini dapat dipertanggungjawabkan terutama secara ilmiah atau secara akademik.

E. Tinjauan Kepustakaan

1. Standar Nasional Indonesia SNI Standar Nasional Indonesia SNI memang adalah satu-satunya standar yang berlaku secara nasional di Indonesia.Standar Nasional Indonesia SNI dirumuskan oleh Panitia Teknis dan ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional BSN. Standar Nasional Indonesia SNI adalah dokumen berisi ketentuan teknis merupakan konsolidasi IPTEK dan pengalaman aturan, pedoman atau karakteristik dari suatu kegiatan atau hasilnya yang dirumuskan secara konsensus untuk menjamin agar suatu standar merupakan kesepakatan pihak yang berkepentingan dan ditetapkan berlaku di seluruh wilayah nasional oleh Badan Standardisasi Nasional BSN untuk dipergunakan oleh pemangku kepentingan dengan tujuan mencapai keteraturan yang optimum ditinjau dari konteks keperluan tertentu. 13 Agar Standar Nasional Indonesia SNI memperoleh keberterimaan yang luas antara para stakeholder, maka Standar Nasional Indonesia SNI dirumuskan dengan memenuhi WTO Code of good practice, yaitu: 14 13 Indah Aritonang, “SNI Standar Nasional Indonesia, Standardisasi Tingkat Nasional”. http:indaharitonang-fakultaspertanianunpad.blogspot.co.id201310sni-standar-nasional- indonesia.html diposting Minggu, 6 Oktober 2013. 14 “Standar Nasional Indonesia”. https:id.wikipedia.orgwikiStandar_Nasional_Indonesia diakses pada tanggal 20 April 2016. Universitas Sumatera Utara a. Openness keterbukaan: Terbuka bagi agar semua stakeholder yang berkepentingan dapat berpartisipasi dalam pengembangan Standar Nasional Indonesia SNI; b. Transparency transparansi: Transparan agar semua stakeholder yang berkepentingan dapat mengikuti perkembangan Standar Nasional Indonesia SNI mulai dari tahap pemrograman dan perumusan sampai ke tahap penetapannya. Dan dapat dengan mudah memperoleh semua informasi yang berkaitan dengan pengembangan Standar Nasional Indonesia SNI; c. Consensus and impartiality konsensus dan tidak memihak: Tidak memihak dan konsensus agar semua stakeholder dapat menyalurkan kepentingannya dan diperlakukan secara adil; d. Effectiveness and relevance: Efektif dan relevan agar dapat memfasilitasi perdagangan karena memperhatikan kebutuhan pasar dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; e. Coherence: Koheren dengan pengembangan standar Internasional agar perkembangan pasar negara kita tidak terisolasi dari perkembangan pasar global dan memperlancar perdagangan Internasional; f. Development dimension berdimensi pembangunan: Berdimensi pembangunan agar memperhatikan kepentingan publik dan kepentingan nasional dalam meningkatkan daya saing perekonomian nasional. 2. Lembaga Sertifikasi Produk Universitas Sumatera Utara Indonesia dalam rangka meningkatkan mutu dan dan daya saing produk untuk memasuki pasar nasional, regional, maupun Internasional, serta memberikan perlindungan pada konsumen, setiap produk yang akan diekspor maupun yang beredar di pasar dalam negeri perlu diawasi dan dikendalikan mutunya, salah satunya melalui Sertifikat Produk Penggunaan Tanda Standar Nasional Indonesia SPPT-SNI atau standar lain yang diacu dan diakui oleh Lembaga Sertifikasi Produk yang telah terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional KAN. 15 3. Perlindungan Konsumen Perlindungan konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada konsumen. 16 Rumusan pengertian perlindungan konsumen yang tersebut diatas cukup memadai.Kalimat yang menyatakan “segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum”, diharapkan sebagai benteng untuk meniadakan tindakan sewenang-wenang yang merugikan pelaku usaha hanya demi untuk kepentingan perlindungan konsumen. 17 15 “Overview Sertifikasi LSPro”. http:www.bbk.go.idindex.phppageindex57overview-lspro diakses pada tanggal 20 April 2016. 16 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, Bab I, Pasal 1 angka 1. 17 Ahmadi Miru dan Sutarman Yodo, Hukum Perlindungan Konsumen Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada, 2008, hlm. 1. Universitas Sumatera Utara

F. Metode Penulisan