Latar Belakang Tanggung Jawab Lembaga Sertifikasi Produk Terhadap Penerbitan Sertifikat Produk Penggunaan Tanda Standar Nasional Indonesia Dalam Rangka Perlindungan Konsumen

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada masa era globalisasi ini, Indonesia telah melakukan perkembangan yang cukup signifikan di berbagai bidang, khususnya bidang perdagangan barang. Tidak sedikit yang menginginkan produksi barang dari Indonesia, terutama yang “khas” dari Indonesia atau dengan kata lain yang tidak dapat ditemukan di negara manapun. Hal ini merupakan kesempatan yang besar bagi negara kita untuk meningkatkan daya saing dan meningkatkan perekonomian negara dengan pengadaan barang yang berkualitas. Terlebih dengan bergabungnya Indonesia dalam MEA Masyarakat Ekonomi Asean, dimana kesempatan para investor luar negeri untuk berinvestasi dan membuka usaha di Indonesia semakin terbuka lebar, maka diharapkan produk dalam negeri mampu bersaing dengan produk luar negeri. Akan tetapi, ada dampak negatif dalam era perdagangan bebas ini yang memungkinkan arus barang danatau jasa dapat masuk ke semua negara dengan bebas, sehingga berbagai macam jenis produk akan banyak beredar di pasaran. 1 Semakin beragamnya produk barang yang dihasilkan oleh Pelaku UsahaProdusen tentunya diperlukan suatu sarana informasi yang tepat dan benar agar hal ini tidak merugikan pihak Konsumen.Salah satu bentuk informasi adalah jaminan mengenai mutu atas produk yang dikonsumsinya. 1 Elly Hernawati, “Standardisasi Produk, Lindungi Kepentingan Konsumen”. Lihat http:www.surabayapagi.comindex.php?3b1ca0a43b79bdfd9f9305b8129829624bc57f3a2987957 50e68058a43b5fd09 diakses pada tanggal 19 April 2016. 1 Universitas Sumatera Utara Diterapkannya pasar bebas pada dasarnya dibutuhkan adanya kesiapan bagi para Pelaku UsahaProdusen di dalam menghasilkan dan memasarkan produknya apakah sudah memenuhi kualitas mutu yang dikehendaki oleh pasar tersebut.Syarat minimal adalah adanya standardisasi dan sertifikasi pada produk yang dihasilkan dan dipasarkannya. 2 Apa itu standardisasi? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, standardisasi ialah penyesuaian bentuk ukuran, kualitas, dan sebagainya dengan pedoman standar yang ditetapkan; pembakuan. 3 Standardisasi ialah proses merencanakan, merumuskan, menetapkan, menerapkan, memberlakukan, memelihara, dan mengawasi Standar yang dilaksanakan secara tertib dan bekerja sama dengan semua Pemangku Kepentingan. 4 Setiap Pelaku UsahaProdusen harus memahami terlebih dahulu pengertian Standar. Standar adalah persyaratan teknis atau sesuatu yang Mengingat pentingnya standardisasi ini, maka hal tersebut seharusnya dapat mendorong Pelaku UsahaProdusen untuk meningkatkan mutu dan daya saing produksinya, baik dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun memenuhi kebutuhan luar negeri serta mampu menciptakan persaingan usaha yang sehat diantara para Pelaku UsahaProdusen, khususnya untuk produksi barang yang sama atau sejenis. 2 Lihat : Bagian Menimbang huruf a. Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional, yang menyatakan bahwa : “Dalam rangka mendukung peningkatan produktivitas, daya guna produksi, mutu barang, jasa, proses, sistem dan atau personel, yang dimaksudkan untuk meningkatkan daya saing, perlindungan konsumen, pelaku usaha, tenaga kerja dan masyarakat khususnya di bidang keselamatan, keamanan, kesehatan, dan lingkungan hidup maka efektivitas pengaturan di bidang standardisasi perlu lebih ditingkatkan”. 3 http:kbbi.web.idstandardisasi diakses pada tanggal 19 April 2016. 4 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian, Bab I, Pasal 1 angka 1. Universitas Sumatera Utara dibakukan, termasuk tata cara dan metode yang disusun berdasarkan konsensus semua pihakPemerintahkeputusan internasional yang terkait dengan memperhatikan syarat keselamatan, keamanan, kesehatan, lingkungan hidup, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pengalaman, serta perkembangan masa kini dan masa depan untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya. 5 Barang yang tidak memenuhi syarat mutu dapat menimbulkan kerugian pada Konsumen, terlebih bila produk tersebut berupa makanan atau minuman yang dapat membahayakan kesehatan pada Konsumen. Oleh karena itu, dalam rangka untuk memasuki pasar bebas dibutuhkan adanya kesiapan terhadap produk-produk domestik, dan salah satu cara untuk melindungi produk domestik agar dapat bersaing dari serbuan produk-produk luar negeri adalah memperketat berlakunya standardisasi produk atau adanya penetapan standardisasi produk Indonesia. Standardisasi produk barang sangat penting dalam perdagangan global. Kebijakan untuk memperketat standar itu perlu dilakukan karena banyak diketemukan produk-produk barang dengan tingkat keamanan yang rendah, misalnya pada produk makanan, minuman, obat-obatan, kosmetik, ataupun produk barang yang lain. Pada dasarnya, standardisasi itu berfungsi untuk membantu menjembatani antara kepentingan Konsumen dengan kepentingan Pelaku UsahaProdusen. Karena dengan cara menetapkan standar produk yang tepat, hal ini dapat memenuhi kepentingan dan mencerminkan apresiasi dari kedua belah pihak. 5 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian, Bab I, Pasal 1, angka 3. Universitas Sumatera Utara Badan atau lembaga yang bertanggung jawab untuk membina, mengembangkan, serta mengkoordinasikan kegiatan di bidang standardisasi secara nasional adalah Badan Standardisasi Nasional yang dibentuk dengan Keputusan Presiden Nomor 13 Tahun 1997 yang disempurnakan dengan Keputusan Presiden Nomor 166 Tahun 2000 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah dan yang terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001. 6 Badan Standardisasi Nasional merupakan lembaga pemerintah non-kementerian Indonesia dengan tugas pokok mengembangkan dan membina kegiatan standardisasi di negara Indonesia.Badan ini menggantikan fungsi dari Dewan Standardisasi Nasional DSN. 7 Standar Nasional Indonesia SNI adalah sistem standar nasional yang telah lama dan menjadi acuan Negara Indonesia dibawah Badan Standardisasi Nasional. Badan Standardisasi Nasional menerapkan standardisasi produk yang diproduksi di Indonesia maupun produk yang masuk dari negara lain. Sejalan dengan perkembangan kemampuan nasional di bidang standardisasi dan dalam Dalam melaksanakan tugasnya, Badan Standardisasi Nasional berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 102 tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional.Badan ini menetapkan Standar Nasional Indonesia SNI yang digunakan sebagai standar teknis di Indonesia. 6 Adi Purna Wijaya, “Proses Sertifikasi SNI Untuk Impor Produk Peralatan Makan Dan Minum Melamin Pada PT. Famous Pacific Shipment Indonesia FPS Branch Yogyakarta” Skripsi, Bisnis Internasional, Fakultas Ekonomi, Universitas Sebelas Maret, 2012. 7 “Badan Standardisasi Nasional”.Lihat: https:id.wikipedia.orgwikiBadan_Standardisasi_Nasional diakses pada tanggal 19 April 2016. Universitas Sumatera Utara mengantisipasi era globalisasi perdagangan dunia, kegiatan standardisasi yang meliputi standar dan penilaian kesesuaian secara terpadu perlu dikembangkan secara berkelanjutan khususnya dalam memantapkan dan meningkatkan daya saing produk nasional, memperlancar arus perdagangan, dan melindungi kepentingan umum. 8 Mengenai sertifikasi, sebagaimana pasal 1 angka 11 Peraturan Pemerintah RI Nomor 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional adalah rangkaian kegiatan penerbitan sertifikat terhadap barang danatau jasa. Sedangkan pengertian sertifikat adalah jaminan tertulis yang diberikan oleh lembagalaboratorium yang telah diakreditasi untuk menyatakan bahwa barang, jasa, proses, sistem atau personel telah memenuhi standar yang dipersyaratkan. 9 Bukti dari rangkaian kegiatan tersebut adalah berupa tanda Standar Nasional Indonesia SNI yang merupakan tanda sertifikasi yang ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional BSN untuk menyatakan telah terpenuhinya persyaratan Standar Nasional Indonesia SNI. 10 Terkait dengan pengertian-pengertian tersebut diatas, maka setiap produk yang dihasilkan Pelaku UsahaProdusen seharusnya memberikan jaminan atas mutu dan kualitas kepada Konsumen, sehingga diperlukan adanya Sertifikasi Produk, yakni pemberian jaminan tertulis dari pihak ketiga independen bahwa 8 Adi Purna Wijaya, “Proses Sertifikasi SNI Untuk Impor Produk Peralatan Makan Dan Minum Melamin Pada PT. Famous Pacific Shipment Indonesia FPS Branch Yogyakarta” Skripsi, Bisnis Internasional, Fakultas Ekonomi, Universitas Sebelas Maret, 2012. 9 Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional, Bab I, Pasal 1 angka 12. 10 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian, Bab I, Pasal 1, angka 10. Universitas Sumatera Utara suatu produk beserta proses yang mendukungnya telah memenuhi persyaratan kesehatan, keamanan, keselamatan dan lingkungan. Sertifikasi bertujuan mendukung penerapan standar keselamatan suatu produk. Hal ini sejalan dengan tujuan dari Standardisasi Nasional, yaitu: 11 1. Meningkatkan perlindungan kepada konsumen, pelaku usaha, tenaga kerja, dan masyarakat lainnya baik untuk keselamatan, keamanan, kesehatan maupun pelestarian fungsi lingkungan hidup; 2. Membantu kelancaran perdagangan; 3. Mewujudkan persaingan usaha yang sehat dalam perdagangan. Perlindungan kepada konsumen sebagaimana tertulis dalam poin pertama diatas makin terasa sangat penting, mengingat makin lajunya ilmu pengetahuan dan teknologi yang merupakan motor penggerak bagi produktivitas dan efisiensi produsen atas barang atau jasa yang dihasilkan dalam rangka mencapai sasaran usaha. Dalam rangka mengejar dan mencapai kedua hal tersebut, akhirnya baik langsung maupun tidak langsung maka konsumenlah yang pada umumnya akan merasakan dampaknya. Dengan demikian, upaya-upaya untuk memberikan perlindungan yang memadai terhadap kepentingan konsumen merupakan suatu hal yang penting dan mendesak untuk segera dicari solusinya, terutama di Indonesia, mengingat sedemikian kompleksnya permasalahan yang meyangkut perlindungan konsumen, lebih-lebih dalam menghadapi era perdagangan bebas sekarang ini. 12 11 Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional, Bab I, Pasal 3. 12 Husni Syawali dan Neni Sri Imaniyati, Hukum Perlindungan Konsumen Bandung : Penerbit Mandar Maju, 2000, hlm. 3-4. Universitas Sumatera Utara Suatu produk yang sudah memenuhi standar akan diberikan Sertifikasi Produk dan biasanya hal itu ditempatkandimuncukan pada produknya ataupun pada kemasannya. Suatu produk yang sudah memiliki Sertifikasi Produk memberikan jaminan terhadap produk yang dihasilkan oleh Pelaku UsahaProdusen tersebut.Karena sertifikasi atas suatu produk itu baru diberikan setelah melalui pengujian dan memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan berdasarkan aturan tentang penstandardan. Dengan kata lain, kepercayaan Konsumen atas produk yang akan dikonsumsinya terletak pada ada atau tidaknya bukti sertifikasi pada produk tersebut, salah satu bentuk suatu produk telah memenuhi penstandardan adalah berlabel SNI.

B. Rumusan Masalah