b. Pelaku usaha, yang barang dan atau jasanya telah memperoleh sertifikat
produk dan atau tanda Standar Nasional Indonesia dari lembaga sertifikasi produk, dilarang memproduksi dan mengedarkan barang dan atau jasa
yang tidak memenuhi Standar Nasional Indonesia.
B. Latar Belakang Berlakunya Standar Nasional Indonesia
Dewasa ini, standardisasi secara terbuka diakui berperan dan berfungsi sebagai aktivitas yang memiliki dimensi luas.Standar membantu untuk
menyelaraskan spesifikasi teknis produk dan jasa yang membuat industri lebih efisien dan meningkatkan daya saingnya untuk perdagangan
Internasional.
46
Standardisasi merupakan salah satu instrumen regulasi teknis yang dapat melindungi kepentingan konsumen nasional sekaligus produsen dalam
negeri.Melalui regulasi teknis yang berbasiskan standardisasi dapat dicegah beredarnya barang-barang yang tidak bermutu di pasar domestik khususnya yang
terkait dengan kesehatan, keamanan, keselamatan, dan pelestarian fungsi lingkungan hidup. Melalui instrumen yang sama, dapat dicegah masuknya barang-
barang impor bermutu rendah yang mendistorsi pasar dalam negeri karena berharga rendah.
47
Standardisasi dan penilaian kesesuaian merupakan salah satu alat untuk meningkatkan mutu, efisiensi produksi, memperlancar transaksi perdagangan,
46
“Sejarah Kegiatan Standardisasi di Indonesia”. Lihat http:www.akari- corp.comartikelsejarah-kegiatan-standardisasi-di-indonesia diakses pada tanggal 22 April
2016.
47
Mande, “Pengenalan Manfaat dan Penerapan SNI”.Lihat https:ngsuyasa.wordpress.com20140107pengenalan-manfaat-dan-penerapan-sni diposting
Selasa, 7 Januari 2014.
Universitas Sumatera Utara
mewujudkan persaingan usaha yang sehat dan transparan.
48
Perdagangan bebas memaksa produsen menghadapi persaingan yang ketat, yang mau tidak mau produsen harus meningkatkan efisiensi dan menghasilkan
produk yang memenuhi standar secara konsisten agar dapat bertahan dan memenangkan persaingan dalam menghadapi pasar Internasional. Standar melalui
pengukuran dan pengujian akan menghasilkan sertifikasi yang disahkan oleh lembaga akreditasi yang memiliki kompetensi teknis sehingga menghasilkan
produk siap masuk ke pasar Internasional dan bersaing dengan produk negara lain.
Dalam konteks globalisasi dan perdagangan bebas, peran dan arti standardisasi dan penilaian
kesesuaian menjadi semakin penting.Hampir semua negara memanfaatkan standardisasi dan penilaian kesesuaian sebagai instrument mengakses dan merebut
pangsa pasar Internasional sekaligus melindungi pasar domestik dari serbuan produk asing.
49
Dilakukannya penerapan mutu dan standar konsumen memperoleh kepastian kualitas dan keamanan produk.Sementara publik dilindungi dari segi
keamanan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungannya. Masyarakat memiliki kepentingan sosial terhadap produk yang akan dikonsumsinya baik itu
dari sisi kesehatan manusia untuk sekarang dan masa depan serta keamanan khususnya untuk anak-anak, maupun produk yang tidak merusak lingkungan.
48
“Arti Penting dan Urgensi UU Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian”.Lihat http:www.akari-corp.comartikelarti-penting-dan-urgensi-uu-standardisasi-dan-penilaian-
kesesuaian diakses pada tanggal 22 April 2016.
49
Bruno Saragih, “Dampak Standardisasi Barang Bagi Usaha Mikro, Kecil, Menengah Dan Koperasi Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan”
Skripsi, Hukum Ekonomi, Fakultas Hukum, Universitas Sumatera Utara, 2015.
Universitas Sumatera Utara
Dari sisi produsen, kepentingan bisnis dikedepankan khususnya kualitas produk yang akan menyangkut standar dan mutu mengingat konsumen sudah bergeser
pola hidupnya dari orientasi harga ke orientasi kualitas. Pada tingkat dunia termasuk Indonesia, telah ada kesepakatan untuk
menyelaraskan standar nasional dengan standar Internasional, termasuk cara masukan terhadap penerapan standar untuk memudahkan tercapainya saling
pengakuan kegiatan standardisasi. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan
Penilaian Kesesuaian merupakan pengaturan standar di Indonesia yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.Standar Nasional Indonesia SNI adalah
satu-satunya standar yang berlaku di Indonesia. Adapun latar belakang lahirnya Undang-undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian
Kesesuaian adalah sebagai bentuk penegasan kontribusi standar dan penilaian kesesuaian terhadap bangsa Indonesia. Hal ini dikemukakan oleh Deputi Bidang
Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi-BSN, Dewi Odjar Ratma Komala ketika menceritakan latar belakang lahirnya undang-undang tersebut.Dewi
mengatakan, kontribusi standardisasi terhadap negara Indonesia sangat besar. Kontribusi dalam melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia
diberikan oleh sistem standardisasi dan penilaian kesesuaian melalui penerapan Standar Nasional Indonesia yang memuat persyaratan keselamatan, kesehatan,
dan keamanan masyarakat, serta kelestarian lingkungan hidup. Begitu juga, kontribusi dalam memajukan kesejahteraan umum diberikan
oleh sistem standardisasi dan penilaian kesesuaian melalui penerapan Standar
Universitas Sumatera Utara
Nasional Indonesia yang memuat persyaratan keunggulan mutu dan efisiensi proses produksi nasional untuk meningkatkan daya saing produk nasional baik di
pasar domestik maupun pasar global.
50
C. Bentuk-Bentuk Kerugian Yang Dialami Konsumen Terhadap Produk