Saran Penggilingan Padi Gejala Kelelahan Petunjuk : Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan cara memberi tanda

Universitas Sumatera Utara 8. Tidak adanya hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dan status perkawinan dengan kejadian kelelahan pada pekerja.

6.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan, maka dapat diajukan saran sebagi berikut: 1. Semua pekerja harus bekerja sesuai dengan deskripsi pekerjaan yang telah ditentukan sebelumnya. 2. Pekerja yang baru bekerja sebaiknya diberikan pelatihaninformasi mengenai pekerjaan yang akan dikerjakan. 3. Apabila perasaan mengantuk datang dan tidak tertahankan sebaiknya pekerja beristirahat 30 menit, tindakan ini dapat menyegarkan kembali tubuh dan meningkatkan kadar oksigen dalam darah sehingga perasaan mengantuk dan kelelahan berkurang. 4. Pekerja yang memiliki status giziIMT kelebihan berat badan sebaiknya melakukan olahraga rutin agar pekerja terhindar dari masalah kesehatan. Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penggilingan Padi

Menurut Suprayono dan Setyono yang dikutip oleh Sijabat 2007 penggilingan padi adalah salah satu proses mekanik memisahkan sekam dari gabah dan memisahkan lapisan kulit air beras dari beras pecah kulit untuk memperoleh beras giling. Kehilangan hasil di pabrik penggilingan tergantung pada penanganan gabah dari sejak dipanen sampai pengeringan mutu gabah dan kadar air gabah, kondisi lingkungan lahan keringpasang surut, dan sistem sanitasi penggilingan padi. Menurut Sijabat 2007 berdasarkan kapasitas dan proses kerjanya maka penggilingan dikelompokkan menjadi 2 jenis, yaitu: 1. Penggilingan Padi Besar PPB adalah penggilingan padi yang mempunyai unit yang lengkap, terdiri dari mesin perontok, pembersih gabah, pembersih kulit, padi separator, pemutih polisher, grader pemilih elevator dan lainnya. Kapasitas produksi riil lebih besar dari 1,5 ton beras jam. 2. Penggilingan Padi Kecil adalah penggilingan padi yang terdiri dari dua unit mesin yang dipasang terpisah yaitu pemecah kulit husker dan pemutih polisher. Kapasitas produksi riil antara 0,3 – 1,5 ton beras jam. Pada umumnya pemindahan beras dari husker ke polisher dilakukan oleh tenaga manusia manual. Universitas Sumatera Utara Menurut Hardjosentono 2000 ada beberapa model dan tipe mesin penggiling padi. Besarnya kapasitas penggunaan sangat bervariasi; ada yang kecil, sedang, dan besar. Dalam penggilingan padi terdapat alat-alat yang digunakan dalam penggilingan padi, alat-alat itu adalah sebagai berikut: a. Pocket elevator. Alat ini untuk mengangkut gabah ke atas dan memasukkannya ke mesin pengupas penyosoh, atau alat lain. Elevator dilengkapi alat seperti mangkok sehingga dapat menghemat tenaga manusia untuk mengangkut gabah ke atas. b. Saringan atau ayakan bergetarbergoyang. Ayakan untuk memisahkan kotoran dan benda asing, seperti kayu dan paku agar tidak ikut masuk ke mesin pengupas sehingga kerusakan mesin pengupas dapat dihindari. c. Mesin pengupas Dulu, mesin pengupas gabah menggunakan batu pengupas berbentuk meja bulat, tetapi sekarang jarang digunakan. Sekarang ini banyak digunakan rubber roll. Rubber roll ini terdiri atas dua buah roll karet yang perputarannya berlawanan arah. Jarak kedua roll tersebut dapat diatur sehingga beras tidak mudah retak. d. Mesin penyosoh Untuk mendapatkan beras dengan derajat sosoh seperti yang dikehendaki dapat dilakukan dengan mengatur berat beban pada bandul penyosoh beras. Untuk mendapatkan beras yang bermutu baik dengan derajat sosoh 90-100, biasanya dilakukan penyosohan secara bertahap dengan menggunakan dua buah mesin penyosoh. e. Mesin pemoles Mesin pemoles digunakan untuk membersihkan bekatul yang masih menempel pada butir-butir beras sehingga diperoleh butir beras yang bersih, putih dan mengkilat. Mesin pemoles ini dilengkapi alat berupa sikat halus. f. Mesin grader Beras sosoh yang bersih masuk ke mesin grader untuk memisahkan beras yang patah, beras yang pecah, dan beras yang utuh. Universitas Sumatera Utara 2.2 Defenisi Kelelahan Kelelahan adalah suatu kondisi yang telah dikenal dalam kehidupan sehari-hari. Istilah kelelahan mengarah pada kondisi melemahnya tenaga untuk melakukan suatu kegiatan, walaupun ini bukan satu-satunya gejala Budiono, 2003. Menurut Occupational Safety and Health 2003 kelelahan merupakan penurunan sementara atau ketidakmampuan, kurangnya keinginan dalam menanggapi suatu kondisi atau situasi dikarenakan aktivitas mental atau fisik yang berlebih. Kelelahan merupakan kondisi dimana tubuh mengalami kehabisan energi karena perpanjangan kerja yang dilakukan. Kelelahan sering muncul pada jenis pekerjaan yang dilakukan secara berulang – ulang atau monoton Nurmianto, 2004. Menurut Suma’mur 2009 kelelahan adalah reaksi fungsional dari pusat kesadaran yaitu cortex cerebri yang dipengaruhi oleh 2 sistem antagonis yaitu sistem penghambat inhibisi dan sistem penggerak aktivitas tetapi semuanya bermuara kepada pengurangan kapasitas kerja dan ketahanan tubuh. Kelelahan menunjukan keadaan tubuh fisik dan mental yang berbeda, tetapi semuanya berakibat kepada penurunan daya kerja dan berkurangnya ketahanan tubuh untuk bekerja. Kelelahan merupakan suatu bagian dari mekanisme tubuh untuk melakukan perlindungan agar tubuh terhindar dari kerusakan yang lebih parah dan akan kembali pulih apabila melakukan istirahat Tarwaka, 2014.

2.3 Jenis-Jenis Kelelahan