Universitas Sumatera Utara
menurunkan kekuatan dan kecepatan kontraksi otot dan gerakan atas perintah kemauan menjadi lambat. Dengan demikian semakin lambat
gerakan seorang akan menunjukkan semakin lelah kondisi otot seseorang Tarwaka, 2004.
b. Kelelahan umum
Gejala utama kelelahan umum adalah suatu perasaan letih yang luar biasa. Semua aktivitas menjadi terganggu dan biasanya akan
menimbulkan rasa kantuk. Kelelahan umum biasanya ditandai dengan berkurangnya kemauan untuk bekerja yang disebabkan oleh karena
monotoni, intensitas dan lamanya kerja fisik, keadaan dirumah, sebab- sebab mental, status kesehatan dan keadaan gizi Tarwaka, 2004.
2. Berdasarkan penyebab kelelahan Berdasarkan penyebab, dibedakan atas kelelahan fisiologis yaitu
kelelahan yang disebabkan oleh faktor lingkungan fisik ditempat kerja, antara lain : kebisingan, suhu dan kelelahan fisiologis yang disebabkan oleh faktor
psikologis konflik-konflik mental, monotoni pekerjaan, bekerja karena terpaksa, pekerjaan yang bertumpuk-tumpuk Ambar, 2006
2.4 Gejala Kelelahan
Kelelahan memang mudah untuk dihilangkan, dengan istirahat yang cukup perasaan lelah akan segera hilang. Namun, kelelahan yang terjadi secara terus
menerus akan berakibat pada kelelahan yang bersifat kronis Suma’mur, 2009. Oleh sebab itu baik tenaga kerja ataupun pengusaha perlu mengetahui kejadian
Universitas Sumatera Utara
kelelahan yang dapat dikenali dengan melihat gejala kelelahan. Adapun gejala kelelahan menurut Suma’mur 2009 adalah sebagai berikut :
1. Perasaan berat dikepala 17. Tidak dapat berkonsentrasi
2. Menjadi lelah seluruh badan 18. Tidak mempunyai perhatian
3. Kaki merasa berat terhadap sesuatu
4. Menguap 19. Cenderung untuk lupa
5. Pikiran terasa kacau 20. Kurang kepercayaan
6. Menjadi mengantuk 21. Cemas terhadap sesuatu
7. Merasakan beban pada mata 22. Tidak dapat mengontrol sikap
8. Kaku dan canggung dalam gerakan 23.Tidak dapat tekun bekerja
9. Tidak seimbang ketika berdiri 24. Sakit kepala
10.Ingin berbaring 25. Bahu terasa kaku
11.Susah dalam berfikir 26. Punggung terasa nyeri
12.Lelah berbicara 27. Pernafasan terasa tertekan
13.Menjadi gugup 28. Haus
14. Suara serak 29. Spasme dari kelopak mata
15. Merasa pening 30. Tremor pada anggota badan
16. Merasa kurang sehat Gejala perasaan atau tanda kelelahan 1-10 menunjukkan melemahnya kegiatan,
11- 12 menunjukkan menunjukkan melemahnya motivasi, dan 20 – 30 gambaran
kelelahan fisik sebagai akibat dari keadaan umum yang melemahkan.
2.5 Proses Terjadinya Kelelahan
Universitas Sumatera Utara
Kelelahan dapat terjadi lebih cepat atau lebih berat dari semestinya. Kejadian seperti ini muncul karena pekerja bekerja pada peralatan atau tugas yang
tuntutan bebannya hanya bertumpu pada satu bagian otot tubuh saja yang berlangsung secara terus menerus. Konsep kelelahan inilah yang disebut static
load. Oleh karena menguras tenaga secara berlebihan pada suatu kelompok otot yang sama dan berlangsung dalam waktu yang panjang, static load ini pekerja
juga harus menggunakan tenaga kekuatan kerja yang tinggi dan posisi kerjanya tidak nyaman awkward posture maka kelompok otot yang berhubungan dengan
aktivitas tersebut akan kelebihan beban overloaded dan aliran darah pada kelompok otot menjadi berkurang dan situasi inilah yang menyebabkan cepatnya
kelelahan terjadi Winarsunu, 2008. Suma’mur 2013 menjelaskan keadaan perasaan lelah adalah reaksi
fungsional pusat kesadaran yaitu otak cortex cerebri, yang dipengaruhi oleh dua sistem antagonistis yaitu sistem penghambat inhibis dan sistem penggerak
aktivasi. Sistem penghambat bekerja terhadapa thalamus yang mampu menurunkan kemampuan manusia bereaksi dan menyebabkan kecenderungan
untuk tidur. Adapun sistem penggerak terdapat dalam formasio retikularis formation reticularis yang dapat merangsang pusat-pusat vegetatif untuk
konversi ergotropis dari organ-organ dalam tubuh kearah kegiatan bekerja, berkelahi, melarikan diri dan lain-lain. Maka berdasarkan konsep tersebut,
keadaan seseorang pada suatu saat sangat tergantung kepada hasil kerja antara dua sistem antagonistis dimaksud. Apabila sistem penghambat berada pada posisi
lebih kuat daripada sistem penggerak, seseorang berada dalam kondisi lelah.
Universitas Sumatera Utara
Sebaliknya, jika sistem penggerak lebih kuat dari sistem penghambat, maka seseorang berada dalam keadaan segar untuk aktif dalam kegiatan termasuk
bekerja. Konsep ini dapat dipakai untuk menerangkan peristiwa-peristiwa yang
sebelumnya tidak dapat dijelaskan. Misalnya peristiwa seseorang yang lelah tiba- tiba kelelahannya hilang oleh karena terjadi suatu peristiwa yang tidak diduga atau
terjadi tegangan emosi. Dalam hal itu, sistem penggerak tiba-tiba terangsang dan dapat menghilangkan pengaruh sistem penghambat. Demikian pula pada peristiwa
monotoni, kelelahan terjadi oleh karena kuatnya hambatan dari sistem penghambat, walaupun sesungguhnya beban kerja tidak seberapa untuk menjadi
penyebab timbulnya kelelahan.
2.6 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelelahan