Perhatian khusus yang diberikan kepada kepailitan bank dapat dilihat dari ketentuan Pasal 2 Ayat 3 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang
Kepailitan dan PKPU yang menyatakan bahwa, apabila debitur adalah bank maka yang berhak mengajukan permohonan pailit hanyalah Bank Indonesia. Dengan
demikian jelaslah bahwa nasabah tidak dapat mengajukan permohonan pailit terhadap bank.
Maka berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk membahas dan menuangkan dalam bentuk skripsi yang diberi judul “Tanggung jawab Bank
Penerbit LC issuer bank yang diputus pailit terhadap eksportir dan importir berdasarkan UU No. 37 Tahun 2004
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan pemaparan beberapa hal di atas maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :
1.
Bagaimana tanggung jawab bank penerbit LC terhadap LC yang diterbitkannya?
2.
Bagaimana kepailitan dalam suatu bank?
3.
Bagaimana tanggung jawab serta ketentuan penyelesaian kewajiban bank penerbit LC terhadap eksportir dan importer apabila bank penerbit LC
dinyatakan pailit ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan umum
Secara umum penulisan skripsi ini bertujuan untuk meningkatkan kepahaman hukum di bidang kepailitan. Dengan adanya pemahaman yang
Universitas Sumatera Utara
lebih mendalam terhadap ketentuan hukum yang berlaku, maka dalam menghadapi kasus-kasus kepailitan, praktisi-praktisi dan penegak hukum
dapat mengambil langkah-langkah yang sesuai dengan hukum yang berlaku.
Penulisan skripsi ini juga bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kepailitan di bank. Karena dengan adanya suatu
pemahaman yang baik, baik kepada masyarakat awam ataupun praktisi hukum, maka ketika terjadi kepailitan di bank, langkah yang diambil untuk
melindungi nasabah ataupun masalah-masalah lain yang berkaitan dengan kepilitan dalam bank dapat diambil secara tepat.
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus penulisan skripsi ini adalah : a.
Untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana tanggung jawab bank penerbit LC terhadap LC yang dikeluarkannya
dan hubungannya dengan pihak-pihak terkait
b. Untuk mengetahui serta menganalisis pertanggungjawaban
bank terhadap nasabah, yaitu importer ataupun eksportir apabila diputus pailit pada saat tranksaksi LC berlangsung
D. MANFAAT PENULISAN
1. Secara teroritis
Apabila pandangan Enid Campbell yang menyatakan bahwa “In his or her professional career, the lawyer as well as legal scholar will find it
Universitas Sumatera Utara
necessary to discover the legal principle relevant to a particular problem”
6
2. Secara praktis
dipahami, dapat dikemukakan bahwa penelitian hukum bukan hanya untuk para praktisi hukum, melainkan juga untuk akademisi hukum.
Untuk itu secara teoritis atau akademis tentu penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi para mahasiswa dan pembuat undang-undang melalui
kontribusi pemikiran serta pengembangan doktri-doktrin hukum atau teori- teori hukum bagi penyempurnaan sejumlah perangkat peraturan, umumnya
bagi perkembangan dunia hukum perbankan, khususnya mengenai kepailitan bank dan juga mengenai transaksi pembayaran yang bersifat
LC.
Secara praktis, penulis berharap penulisan skripsi ini dapat berguna untuk menambah wawasan pembaca. Dan juga bermanfaat bag para
praktisi hukum, umumnya bagi kepentingan kliennya dibidang hukum bisnis, khususnya hukum perbankan dan juga transksaksi bisnis
internasional. Selain itu penulisan skripsi ini juga diharapkan bermanfaat bagi para pengusaha eksportir-importir karena berkaitan dengan aspek
hukum LC. Sasaran akhir suatu ekspor ialah pembayaran. Pembayaran ini akan lebih pasti jika ada janji pembayaran dari bank yang diwujudkan
dalam bentuk penerbitan LC. LC dengan demikian memiliki peranan penting dalam rangka meningkatkan ekspor. Dengan demikian,
6
Enid Campbell et.al., sebagaimana yang dikutip oleh oleh Peter Mahmud Marzuki dalam Penelitian Hukum, Jakarta: Kencana, 2007, hal. 37.
Universitas Sumatera Utara
pemahaman yang baik bagi pengusaha eksporti-importir terhadap aspek hukum LC sangat diperlukan.
E. KEASLIAN PENULISAN