1. Pengertian Peran
Peran merupakan kemampuan seseorang dalam memposisikan diri sesuai ruang dan waktu serta dapat memahami apa yang menjadi tugas dan tanggung
jawabnya. Oleh sebab itu seorang Kepala Desa harus tahu dan mampu memainkan perannya sebagai seorang pemimpin didesanya. Seperti kutipan dari
defenisi Peran merupakan perilaku yang di tuntut untuk memenuhi harapan dari apa yang di perankannya. Konsep tentang peran role menurut Komaruddin
1994:768 dalam buku “Ensiklopedia manajemen”mengungkapkan sebagai berikut:
a. Bagian dari tugas utama yang harus dilakukan oleh manajemen.
b. Pola perilaku yang diharapkan dapat menyertai suatu status.
c. Bagian dari suatu fungsi seseorang dalam kelompok atau pranata.
d. Fungsi yang diharapkan atau menjadi karakteristik yang ada padanya.
e. Fungsi setiap variabel dalam hubungan sebab akibat.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat diambil pengertian bahwa peranan merupakan penilaian sejauhmana fungsi seseorang atau bagian dalam menunjang
usaha pencapaian tujuan yang ditetapkan atau ukuran mengenai hubungan 2 dua variabel yang mempunyai hubungan sebab akibat.
Adapun makna dari kata “peran” dapat dijelaskan lewat beberapa cara.Pertama, suatu penjelasan historis menyebutkan, konsep peran semula
dipinjam dari keluarga drama atau teater yang hidup subur pada jaman yunani
Universitas Sumatera Utara
kuno Romawi.Dalam arti ini, peran menunjukkan pada karakteristik yang disandang untuk dibawakan oleh seseorang aktor dalam sebuah pentas drama.
Kedua, suatu penjelasan yang menunjukkan pada konotasi ilmu sosial, yang mengartikan peran sebagai suatu fungsi yang dibawakan seseorang ketika
menduduki suatu karakteristik posisi dalam struktur sosial. Ketiga, suatu penjelasan yang lebih bersifat operasional menyebutkan
bahwa peran seseorang aktor adalah suatu batasan yang dirancang oleh aktor lain, yang kebetulan sama-sama berada dalam satu “penampilanunjuk peran
role performance”.Pada dasarnya ada dua paham yang dipergunakan dalam mengkaji teori peran yakni paham strukturisasi dan paham interaksionis.Paham
strukturisasi lebih mengaitkan antara peran-peran sebagai unit kultural, serta mengacu ke perangkat hak dan kewajiban yang secara normatif telah
direncanakan oleh sistem budaya. Menurut Beck,William dan Rawlin 1986: 293, pengertian peran adalah
cara individu memandang dirinya secara utuh meliputi fisik, emosional, intelektual, sosial, dan spiritual. Sementara itu menurut Alvin L.Bertrand seperti
dikutip oleh Soleman B. Taneko menyebutkan bahwayang dimaksud dengan peran adalah “pola tingkah laku yang diharapkan dari seseorang yang memangku
status atau kedudukan tertentu” Soleman B. Taneko,1986:23. Pendapat tersebut senada dengan yang dikatakan Margono Slamet
1985:15 yang mendefinisikan peranan sebagai “sesuatu perilaku yang dilaksanakan oleh seorang yang menempati suatu posisi dalam
Universitas Sumatera Utara
masyarakat.Sedangkan Astrid S. Susanto 1979:94 menyatakan bahwa peranan adalah dinamisasi dari statis ataupun penggunaan dari pihak dan kewajiban atau
disebut subyektif. Dalam kamus bahasa Inggris, peranan role dimaknai sebagai tugas atau pemberian tugas kepada seseorang atau sekumpulan orang. Peranan
dapat dikatakan sebagai pelaksanaan dari fungsi-fungsi oleh struktur-struktur tertentu, peranan ini tergantung juga pada posisi dan kedudukan struktur itu dan
harapan lingkungan sekitar terhadap struktur tersebut.Peranan juga dipengaruhi oleh situasi dan kondisi serta kemampuan dari aktor tersebut” Banyu dan Yani,
2005:31. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa peranan adalah suatu
pola sikap, nilai dan tujuan yang diharapkan dari seseorang yang berdasarkan posisinya dimasyarakat.Sementara posisi tersebut merupakan identifikasi dari
status atau tempat seseorang dalam suatu sistem sosial dan merupakan perwujudan dan aktualisasi diri.Peranan juga diartikan serangkaian perilaku yang
diharapkan oleh lingkungan sosial berhubungan dengan fungsi individu dalam kelompok sosial.
2. Imeum Mukim a. Pengertian Imeum Mukim