BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
Untuk mengetahui lebih jauh mengenai daerah penelitian, penulis kemudian memberikan gambaran umum daerah penelitian dimana sangat memberikan andil
dalam pelaksanaan penelitian terutama pada saat pengambilan data, dalam hal ini untuk menentukan teknik pengambilan data yang digunakan terhadap suatu masalah
yang diteliti. Di sisi lain pentingnya mengetahui daerah penelitian, agar dalam pengambilan data dapat memudahkan pelaksanaan penelitian dengan mengetahui
situasi baik dari segi kondisi wilayah, jarak tempuh dan karakteristik masyarakat sebagai objek penelitian.
A. Sejarah dan Latar Belakang Mengenai Terbentuknya Mukim
Sejarah mencatat bahwa Mukim tersebut terbentuk seiring dengan masuknya agama Islam ke Aceh. Mukim merupakan sistem pemerintahan tersendiri yang
dipimpin oleh Imeum Mukim. Karenanya, ia tidak tunduk pada kekuasaan di atasnya. Mukim mempunyai harta kekayaan serta sumber keuangan sendiri dan berhak
menyelenggarakan rumah tangganya sendiri. Pada masa kolonial Belanda keberadaan Imeum Mukim tetap diakui. Mengenai sistem Kepala Mukim ini sejak dari masa
kolonial Belanda sudah adanya sistem mukim ini dan sudah menjadi salah satu kebiasaan dan mendarah daging pada masyarakat mengenai sistem ini dan masih
terbawa-bawa dalam masyarakat dalam hal penyelesaian masalah yang ada, dan sempat di hentikan sistem ini namun kembali berjalan lagi. Dan dikarenakan situasi
Universitas Sumatera Utara
wilayah antara satu kampung dengan satu kampung yang lainnya berjauhan maka untuk mempermudah kepala desa memberi laporan dan tanggapan yang cepat maka
mukimlah sebagai tempat penyampaian masalah tersebut dan didalam satu mukim terdapat ada beberapa kampung. Karena situasi dan jarak yang berjauhan dari tiap
kampung yang ada, jadi Mukim ini membantu kepala desa dalam mengurus tugasnya dan mengawasinya.
Sejarah dan latar belakang Mukim ini sudah ada sejak masuknya Islam ke Aceh dan dari jaman penjajahan Belanda ataupun Pemerintahan Indonesia, sudah
berlaku yang dinamakan sistem pemerintahan mukim ini pada masyarakat Aceh. Mukim tetap eksis sebagai satuan pemerintahan adat dan dilaksanakan berdasrkan
adat dan hukum adat. Keberadaan Imeum Mukim diakui sebagai salah satu unit pemerintahan tersendiri yang berada dibawah camat dan diatur dalam Qanun masing-
masing KabupatenKota. Mukim juga membantu tugas camat dalam mengawasi setiap hal yang
berkaitan dengan kecamatan karena mukim juga memiliki tugas perbantuan pada tingkat kecamatan, namun Imeum Mukim juga dapat menolak tugas yang diberikan
dikarenakan Imeum Mukim merupakan sistem Pemerintahan Tersendiri dan tidak terikat namun memiliki fungsi dan peran yang berkaitan dengan tugas perbantuan
tersebut , dalam hal pendanaan dalam menjalankan tugasnya mukim mendapat sumber dana dari pemerintah daerah yang didapat dari pendaparan asli daerah dan
ditetapkan sesuai kebutuhan wilayah Mukim tersebut
Universitas Sumatera Utara
B. Peta Wilayah