BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dalam bab-bab sebelumnya, maka peneliti menarik kesimpulan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Mukim adalah kesatuan masyarakat hukum dalam Kabupaten Aceh tenggara
yang terdiri atas gabungan beberapa kampung yang mempunyai batas wilayah tertentu dan memiliki harta kekayaan sendiri, serta berkedudukan langsung di
bawah camat yang dipimpin oleh Kepala Mukim yang dalam
penyelenggaraannya secara mandiri dan tanpa intervensi . 2.
Keberadaan Imeum Mukim diperkuat dengan dibuatnya produk hukum aceh mengenai Imeum Mukim yang disebut juga dengan Qanun Perda Provinsi Aceh
Nomor 4 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Mukim dalam Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang memberikan wewenang kepada Imeum Mukim dalam
memutuskan setiap persoalan adat serta berperan sebagai penyelesai setiap masalah yang ada dalam wilayah kemukimannya dan menegakkan syariat islam.
3. Mukim memiliki peranan yang sangat berpengaruh dalam menyelesaikan
konflik, persengketaan dan lain sebagainya. Semua permasalahan adat diselesaikan secara peradilan adat oleh Imeum Mukim berlandaskan musyawarah
mufakat dan apabila telah dicapai kesepakatan akhir yang desetujui oleh semua elemen maka tidak dapat diganggu gutan lagi.
Universitas Sumatera Utara
4. Penyelesaian setiap permasalahan dikemukiman ataupun perselisihan dengan
cara menerapkan hukum peradilan adat yang mengutamakan kebaikan dan perdamaian tanpa adanya vonis berkoordinasi dengan semua elemen masyarakat
merupakan langkah yang cukup efektif karena masih berpedoman pada mekanisme yang mendasar yaitu mengutamakan kesepakatan tanpa memandang
status. 5.
Repon masyarakat terhadap keberadaan Imeum Mukim sangat baik dan antusias karena dapat membantu masyarakat dalam menangani setiap permasalahan yang
timbul dalam kehidupan bermasyarakat.
B. Saran
Dari hasilpenelitian yang telahdiperoleh, penelitimemberikan saran terkaitperan Imeum Mukim yang diuraikansebagaiberikut :
1. Dengan adanya Imeum Mukim sebagai pembina dan pengembang adat dan
penegak syariat Islam hal tersebut diharapkan mampu menumbuhkan rasa kepedulian dan kebersamaan serta dapat membangun komunikasi yang baik antar
sesama dengan tujuan kerukunan bermasyarakat . Imeum Mukim juga harus lebih aktif dalam menjalankan fungsinya terhadap kute yang dibawahinya serta
menjalin komunikasi dan koordinasi yang lebih baik lagi. 2.
Perlu adanya sosialisasi dari pemerintah terhadap masyarakat mengenai keberadaan mukim beserta peran dan fungsinya karena keberadaan Imeum
Universitas Sumatera Utara
Mukim sekarang sudah mulai ditinggalkankarena kurangnya dukungan dan kampaye tentang keberadaan mukim.
3. Melakukan penyeleksian Imeum Mukim dengan ketat agar yang memimpin
Kemukiman adalah orang-orang yang benar-benar mengerti dan paham tentang agama dan adat istiadat penjelasan yang lebih mendalam kepada Mukim terkait
fungsinya dan perannya. 4.
Perlu dilakukannya peninjauan kembali dan revitalisasi terhadap penempatan kedudukan Mukim didalam struktur pemerintahan daerah karena secara tidak
langsung mengkaburkan tugas dan fungsi masing-masing struktur pemerintahan di tingkat Kecamatan serta menghambat mekanisme pemerintahan formal pada
umumnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB II METODE PENELITIAN
A. Bentuk Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Zuriah 2006:47 penelitian dengan
menggunakan metode deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta atau kejadian-kejadian secara sistematis dan
akuratmengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.Dalam penelitian deskriptif cenderung tidak perlu mencari atau menerangkan saling berhubungan dan menguji
hipotesis. Berdasarkan pengertian diatas, maka penelitian ini adalah penelitian yang
diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat mengenai sifat-sifat populasi serta menganalisis kebenarannya
berdasarkan data yang diperoleh.
B. Lokasi Penelitian