30
jangka panjang yang terdiri dari dua sumber utama yakni yang berasal dari dalam dan luar perusahaan.
Berdasarkan latar belakang masalah dan tinjauan teoritis maka dibangunlah kerangka konseptual sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Dari kerangka konseptual diatas menjelaskan hubungan bahwa CSR mempengaruhi nilai perusahaan. Sementara peranan kebijakan stuktur modal dalam
penelitian ini adalah sebagai variabel pemoderasi. Variabel pemoderasi adalah variabel yang akan memperlemah atau memperkuat hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen. Dengan kata lain, kebijakan
struktur modal diharapkan mampu memoderasi hubungan CSR dengan nilai
perusahaan.
2.3.1 Hubungan CSR dengan Nilai Perusahaan
Menurut Cheng dan Yulius 2011 aktivitas CSR dapat memberikan banyak manfaat, seperti: dapat meningkatkan citra dan daya tarik perusahaan
di mata investor serta analis keuangan penjualan, dapat menunjukan brand
CSR Disclosure IndependentX
1
Kebijakan Struktur Modal
ModeratingZ
Nilai Perusahaan DependenY
H2
H1
Universitas Sumatera Utara
31
positioning, dan dapat meningkatkan penjualan dan market share. Dari penjelasan mengenai pengertian diatas, CSR merupakan tanggung jawab
perusahaan yang tidak memiliki nilai ekonomis secara langsung tetapi memiliki pengaruh yang besar bagi going concern dan eksistensi perusahaan.
Pelaksanaan CSR dilakukan di lingkungan internal dan eksternal perusahaan, lingkungan internal mencakup karyawan, dan pemegang saham. CSR di
lingkungan internal dapat dilakukan dengan memberikan dana intensif kepada karyawan. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan semangat dan
kinerja karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan. Lingkungan eksternal mencakup calon investor, masyakat dilingkungan
perusahaan, dan kreditur. CSR di lingkungan eksternal dapat dilakukan dengam cara membangun rumah ibadah di lingkungan keberadaan
perusahaan dan melakukan penghijaun di sekitar lingkungan perusahaan. Hal tersebut dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat bahwa keberadaan
perusahaan tidak merusak lingkungan tetapi ikut melestarikan lingkungan. Hal ini akan meningkatkan citra dan daya tarik perusahaan yang dapat
mempengaruhi nilai perusahaan itu sendiri dimata investor. Pelaksaan CSR yang baik di lingkungan internal maupun eksternal dapat meningkatkan nilai
perusahaan. Semakin tinggi nilai CSR maka akan semakin tinggi pula nilai perusahaan. Pernyataan ini diperkuat oleh hipotesis pembangun yang menjadi
rujukan penulis yaitu penelitian yang dibuat oleh Frihatni 2014 yang menyatakan bahwa CSR Corporate Social Responsibility berpengaruh
positif signifikan terhadap nilai perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
32
2.3.2 Hubungan Kebijakan Struktur Modal dengan Nilai Perusahaan