Struktur Modal Perusahaan Tinjauan Teoritis

22 pencapaian tujuan. Tahap implementasi terdiri dari tiga langkah utama, yaitu sosialisasi, pelaksanaan dan internalisasi. 3. Tahap evaluasi Tahap evaluasi ini perlu dilakukan secara konsisten dari waktu ke waktu untuk mengukur sejauh mana efektivitas penerapan CSR. 4. Pelaporan Pelaporan diperlukan dalam rangka membangun sistem informasi baik untuk keperluan pengambilan keputusan maupun keperluan keterbukaan informasi material dan relevan mengenai perusahaan.

2.1.3 Struktur Modal Perusahaan

Struktur modal di definisikan sebagai komposisi dari proporsi utang dan ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan Harahap 2007. Rasio ini, menggambarkan samapi sejauh mana modal pemilik dapat menutupi utang- utang kepada pihak luar. Semaikin kecil rasio ini maka semakin baik kondidi suatu perusahaan. Struktur modal yang baik, sering dikaitkan dengan nilai perusahaan. Struktur modal merupakan hal yang penting untuk diperhatikan agar tercipta nilai perusahaan yang baik. Teori struktur modal mulai mendapat perhatian sejak Modigliani Miller 1958 mengungkapkan tesisnya bahwa keputusan pendanaan tidak memengaruhi nilai perusahaan. Esensi teori struktur modal Modigliani Miller 1958 menyatakan bahwa nilai ekonomi aset perusahaan ditentukan sepenuhnya oleh operating cash flow dan bukan oleh struktur pembiayaan. Jika pernyataan itu benar, lalu mengapa perusahaan menggunakan hutang? Usaha untuk menjawab pertanyaan pertanyaan tersebut telah melahirkan banyak teori struktur modal. Universitas Sumatera Utara 23 Teori Signaling menurut Jama’an 2008 mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal ini berupa informasi mengenai apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik. Teori sinyal dikembangkan agar berhubungan dengan struktur modal yaitu, bahwa struktur modal merupakan sinyal bagi pasar untuk direspon. Sinyal dapat berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik daripada perusahaan lain. Teori sinyal menjelaskan bahwa pemberian sinyal dilakukan oleh manajer untuk mengurangi asimetri informasi. Dalam agency theory juga dikenal adanya informasi yang tidak seimbang Asymmetric Information Jama’an 2008 . Asymmetric information ini muncul sebagai akibat adanya distribusi informasi yang tidak sama antara prinsipal dan agen. Idealnya, prinsipal memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam mengukur tingkat hasil yang diperoleh dari usaha agen. Namun dalam kenyataannya, ukuran – ukuran keberhasilan yang dikonsumsi principal justru tidak dapat menjelaskan hubungan antara keberhasilan yang telah dicapai, dengan usaha yang telah dilakukan agen. Teori trade-off adalah teori yang menjelaskan bahwa struktur modal yang optimal ditemukan dengan menyeimbangkan manfaat dari pendanaan dengan hutang dengan suku bunga dan biaya kebangkrutan yang lebih tinggi Brigham dan Houtson, 2010. Sebagai proksi dari struktur modal pada penelitian ini menggunakan Debt Equity Ratio. Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan Universitas Sumatera Utara 24 untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam kreditor dengan pemilik perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang Harahap 2007 Rumus DER = x 100

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian dengan topik yang sama telah dilakukan oleh peneliti- peneliti sebelumnya. Putri 2012 meneliti Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Struktur Modal Sebagai Variabel

Dokumen yang terkait

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Struktur Modal Sebagai Variabel Pemoderasi Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 38 84

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 68 88

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Struktur Modal Sebagai Variabel Pemoderasi pada Perusahaan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 42 103

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas,Dan Nilai Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility DenganGood Corporate Governance Sebagai Variabel Pemoderasi Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 95 137

Cover Pengaruh Corporate Social Terhadap Nilai Perusahaan dengan sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

Abstract Pengaruh Corporate Social Terhadap Nilai Perusahaan dengan sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Chapter I Pengaruh Corporate Social Terhadap Nilai Perusahaan dengan sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 9

Chapter II Pengaruh Corporate Social Terhadap Nilai Perusahaan dengan sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 18

Reference Pengaruh Corporate Social Terhadap Nilai Perusahaan dengan sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Appendix Pengaruh Corporate Social Terhadap Nilai Perusahaan dengan sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 19