51 1
VIF 5 maka tidak terdapat multikolinearitas 2
Tolerance 0,1 maka tidak terdapat multikolinearitas
2. Metode Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah analisis yang digunakan dengan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran
yang jelas melalui pengumpulan, penyusunan, dan penganalisaan data, sehingga dapat diketahui gambaran umum perusahaan yang sedang diteliti.
3. Metode Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan dan pengaruh variabel bebas yang jumlahnya lebih dari satu X1,X2,
terhadap variabel terikat Y. Untuk memperoleh hasil yang lebih akurat peneliti menggunakan bantuan program software SPSS Statistic Product And Service
Solution versi 17.0 dengan rumus: Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e Dimana:
Y = Produktivitas Karyawan
a = Konstanta
b1-2 = Koefisien Regresi Berganda
X
1
= Stress Kerja X
2
= Motivasi Kerja e
= Variabel Pengganggu standard error
Universitas Sumatera Utara
52
4. Pengujian Hipotesis
Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis daerah dimana H0 ditolak.
Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah H0 diterima. Dalam analisisnya ada beberapa kriteria ketepatan, yaitu:
a. Uji Signifikan Simultan Uji-F
Uji F statistik digunakan untuk menguji pengaruh dari seluruh variabel bebas yaitu stress kerja X1, motivasi kerja X2 terhadap variabel terikat yaitu
produktivitas karyawan Y. H0 : b1 = b2 = 0
Artinya secara bersama-sama serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu stress kerja X1 dan motivasi kerja
X2 terhadap variabel terikat yaitu produktivitas karyawan Y. Ha : b1 ≠ b2 ≠ 0
Artinya secara bersama-sama serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu stress kerja X1 dan motivasi kerja X2
terhadap variabel terikat yaitu produktivitas karyawan Y. Kriteria pengambilan keputusan:
H tidak ditolak jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5
H0 ditolak jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5
Universitas Sumatera Utara
53 b.
Uji Signifikan Parsial Uji-t Nilai-nilai koefisien regresi dalam persamaan regresi merupakan hasil
perhitungan berdasarkan sampel yang terpilih. Oleh karena itu, disamping uji-F, dilakukan uji-t untuk masing-masing nilai koefisien regresi dalam persamaan
regresi. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial.
Variabel bebas dikatakan berpengaruh terhadap variabel terikat dapat dilihat dari probabilitas variabel bebas
dibandingkan dengan tingkat kesalahan α. Jika probabilitas variabel lebih besar dari tingkat kesalahannya α maka variabel
bebas tidak berpengaruh, tetapi jika probabilitas variabel bebas lebih kecil dari tingkat kesalahannya α maka variabel bebas tersebut berpengaruh terhadap
variabel terikat. H0 : b1 = 0
Artinya variabel bebas yaitu stress kerja X1 dan motivasi kerja X2 secara parsial tidak berpengaruh positif terhadap variabel terikat yaitu produktivitas
karyawan Y. H0 : b1 ≠ 0
Artinya variabel bebas yaitu stress kerja X1 dan motivasi kerja X2 secara parsial berpengaruh positif terhadap variabel terikat yaitu produktivitas karyawan
Y. Kriteria pengambilan keputusan:
H diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
H0 ditolak jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
Universitas Sumatera Utara
54 c.
Koefisien Determinasi R
Koefisien determinasi R pada intinya mengukur seberapa besar
kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R semakin besar
mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas yaitu stress kerja X1 dan motivasi kerja X2, adalah besar terhadap variabel terikat
yaitu produktivitas karyawan Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel
terikat. Sebaliknya, jika
R semakin mengecil mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas yaitu stress kerja X1 dan motivasi
kerja X2, terhadap variabel terikat yaitu produktivitas karyawan Y semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan
pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.
Universitas Sumatera Utara
55
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Unit Kebun Tanah Itam Ulu didirikan pada tahun 1918 dan merupakan
salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit tertua di Indonesia. Secara kronologis pengelola Unit Kebun tanah Itam Ulu adalah
1. Pada tahun 1918-1928 dengan nama CV.CMO Culture Mact Oescut
2. Pada tahun 1928-1924 dengan nama B.O.C.M Bandar Oil Culture
Mascapy dibawah pengawasan Belanda 3.
Pada tahun 1942-1945 dengan nama B.O.C.M Bandar Oil Culture Mascapy dibawah pengawasan Jepang
4. Pada tahun 1945-1956 dengan nama CV.CMO Culture Mact Oescut
diambil alih Belanda 5.
Pada tahun
1957-1960 dengan
nama PPN
SUMUT VI
dinasionalisasikan dan menjadi milik Pemerintah RI 6.
Pada tahun 1960-1965 dengan nama ANTAN IV 7.
Pada tahun 1965-1978 PNP VI 8.
Pada tahun 1978-1995 dengan nama PT. PERKEBUNAN VI PERSERO
9. Pada tahun 11-3-1996 sampai dengan saat ini dengan nama PT.
PERKEBUNAN NUSANTARA IV PERSERO
Universitas Sumatera Utara
56 Unit Kebun Tanah Itam Ulu terletak di Kecamatan Lima Puluh,
Kabupaten Batubara. Jarak dengan kotamadya Medan 157 KM dan Kotamadya Kisaran 44 KM. Unit Kebun Tanah Itam Ulu berada diketinggian antara 6 sd 12
meter diatas permukaan laut. Kebun Tanah Itam Ulu memiliki luas HGU 2.453,85 Ha, terdiri dari 3 Afdeling 15 tahun Tanam, 37 blok TBM, 77 Blok TM
dan 15 Blok TU Disekitar kebun terdapat beberapa perusahaan perkebunan Swasta antara
lain, PT.Socfindo, PT. PP Lonsum dan PT. Kwala Gunung. Unit Kebun Tanah Itam Ulu berbatasan dengan perkampungan Desa penduduk yaitu, Desa Empat
Negeri, Desa Lubuk Besar, Desa Bulan – Bulan, Desa Lubuk Cuik, Desa Tanah
Itam Ilir, Desa Simpang Gambus. Kondisi lahan dan tanah, dimana areal perkebunan seluruhnya datar
dengan jenis tanah Alluvial berpasir, serta tekstur tanah yang berpasir, berkisar dari tanah coklat kelabu lempung. Tanaman kelapa sawit dengan tahun tanam
sekitar 1990-2012. Bahan tanaman DxP - MPRS dan DxP – Socpin, ditanam
dengan pola segitiga straight line. Iklim ekuatorial dengan 2 puncak curah hujan tahunan.
4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
PT. Perkebunan Nusantara IV memiliki Visi yaitu “Menjadi perusahaan agro industri kelapa sawit dengan tata kelola perusahaan yang baik serta
berwawasan lingkungan ”.
Sedangkan Misi dari PTP Nusantara IV Persero adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
57 1.
Menjamin keberlanjutan usaha yang kompetitif. 2.
Meningkatkan daya saing produk secara berkesinambungan dengan sistem cara, dan lingkungan kerja yang mendorong munculnya kreativitas dan
inovasi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi. 3.
Meningkatkan laba secara berkesinambungan . 4.
Mengelola usaha secara profesional untuk meningkatkan nilai perusahaan yang mempedomani etika bisnis dan tata kelola perusahaan yang baik
GCG. 5.
Meningkatkan tanggung jawab sosial dan lingkungan 6.
Melaksanakan dan menunjang kebijakan serta program pemerintah pusatdaerah.
4.1.3 Strategi Perusahaan
Adapun strategi yang dilakukan oleh perusahaan dalam mencapai tujuannya adalah sebagai berikut :
1. Agar masing
– masing manajemen unit menindaklanjuti hasil temuan verifikasi kantor pusat, grup dan unit.
2. Agar tim verifiksi unit diaktifkan dan segera mengirimkan nama
– nama petugas verifikasi dan laporan temuan Bidang Administrasi, Tanaman dan
Teknik Pengolahan ke GU-II. 3.
Hasil temuan bagian Satuan Pengawasan Intern SPI dan auditor Komite Audit Perusahaan KAP di Tahun 2012 agar tidak terulang lagi pada
tahun 2013.
Universitas Sumatera Utara
58 4.
Proses pengadaan barang OPL setempat supaya masing- masing unit melakukan konfirmasi dengan unit usaha lain terdekat sehungga tidak
terjadi perbedaan harga yang menyolok. 5.
Untuk menghindari terjadinya penumpukan dan slow moving persediaan barang agar masing
– masing unit memanfaatkan barang yang ada dalam gudang.
6. Melakukan penundaan pengeluaran biaya atas obyek pekerjaan yang tidak
terkait terhadap proses peningkatan produksi. 7.
RKO Rencana Kerja Operasional agar dipedomani, dilaksanakan dan dievaluasi.
8. Agar evaluasi pemberian basis borong dan mutu kerja pada setiap
pekerjaan sehingga tidak dijumpai karyawan pulang lebih awalcepat. 9.
Manajemen blok per blok agar menjadi acuan oleh asisten dalam kegiatan pelaksanaan pekerjaan dan evaluasi oleh Kepala Dinas Tanaman dan
Manajer Unit. 10.
Konsistensi terhadap Surat Edaran SE tentang panen terutama penerapan sanksidenda atas kesalahan yang dilakukan pemanen, terutama mutu
panen, brondolan dan TBS Tandan Buah Segar matang tinggal dan jumlah minimal pelepah di pohon P2B, Mandor I, Assisten, Asisten
Kepala dan Manajer Unit. 11.
Asisten agar mengamati kondisi pokok per pokok dan apabila ada pokok yang tidak berbuah agar segera dilakukan perlakuan ekstra.
Universitas Sumatera Utara
59 12.
Semua Kepala Wilayah dan Staf Urusan GU-I yang akan berkunjung ke Unit agar membawa data blok per blok sebagai alat cekevaluasi dan
melakukan pemeriksaan ancak panen secara konsisten sesuai SE Surat Edaran panen.
13. Agar penerimaan karyawan segera direalisasikan.
14. Penanganan ternak lembu diketuai oleh asisten SDM unit masing
– masing.
15. Penerapan Standard Operations Procedure SOP, pemeliharaan panen,
pengolahan dan perawatan pabrik secara konsisten. 16.
Menerapkan Preventive Maintenance dan Replacement atau penggantian mesin.
17. Membangun membina pengamanan terpadu yang melibatkan seluruh SDM
unit dan aparat keamanan.
Universitas Sumatera Utara
60
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PTPN IV Unit Kebun Tanah Itam Ulu
Gambar 1.2 Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara IV Persero Unit Kebun Tanah Itam Ulu Sumber: PT. Perkebunan Nusantara IV Persero Unit Kebun Tanah Itam Ulu 2012
Manajer Unit Ir. MS. Batubara
Kadis. Tan Ir. Fachrizal
Pj. Asst. Teknik Sadarimansyah,SE
Asst. Tata Usaha Sadarimansyah,SE
Asst. SDMUmum Nurimah Sagala
Asst. Afdeling I Andrian Syahputra,STP
Pa Pam Peltu. Supriyoto
Asst. Afdeling II Bachrowi,SH
Asst. Afdeling III Andi Safri Pohan
Universitas Sumatera Utara
61
4.1.4 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
Adapun pembagian tugas dan tanggung jawab pada PT. Perkebunan Nusantara IV Persero Unit Kebun tanah Itam Ulu adalah sebagai berikut :
1. Manajer Unit
Manajer Unit merupakan pimpinan tertinggi dikebun Tanah Itam Ulu. Manajer Unit bertanggung jawab secara keseluruhan terhadap perencanaan
operasional pabrik serta bertanggung jawab dalam mengevaluasi kinerja Unit. Manajer Unit juga bertanggungjawab kepada Direksi yang terletak di Kantor
Pusat Medan. Selain itu Manajer Unit memiliki tugas sebagai berikut :
a. Menciptakan iklim kerja yang sesuai dengan memperlihatkan hubungan ke dalam dan diluar kehidupan sosial bawahan dan masyarakat sekitarnya
agar kegairahan kerja tetap terpelihara. b. Melaksanakan penilaian dan mengusulkan pengangkatan, pemindahan,
penambahan dan hukuman bagi karyawan staf berdasarkan ketentuan yang telah berlaku demi tegaknya disiplin kerja.
c. Mengawasi dan menilai hasil kerja Kepala Dinas secara terus menerus dengan membandingkan hasil nyata dan norma-norma kerja serta
melakukan tindakan pemulihan untuk menghindari anggaran biaya yang melebihi batas teloransi yang dibenarkan.
d. Melaporkan data serta kegiatan yang ada kepada Direksi.
Universitas Sumatera Utara
62 2.
Kepala Dinas Tanaman Kepala Dinas Tanaman bertugas melakukan koordinasi penyusunan
taksasi produksi tanaman berdasarkan data dan pengamatan agar diperoleh taksasi yang dapat mendekati kenyataan.
Selain itu Kepala Dinas Tanaman juga memiliki tugas sebagai berikut : a.
Mengajukan anggaran belanja dengan program pelaksanaan yang sistematis dan mudah dimengerti bersama-sama dengan asisten
tanamanafdeling. b.
Mengendalikan semua kegiatan operasi afdeling berdasarkan norma- norma yang berlaku agar semua kegiatan berjalan sesuai dengan tujuan
operasi. c.
Membina pengetahuan dan keterampilan para asisten tanamanafdeling melalui rapat kerja, diskusi, penjelasan langsung dilapangan supaya lebih
mampu melaksanakan tugas sebagai instruksi terhadap bawahannya. d.
Memelihara kerja di bidang tanaman sesuai dengan lingkungan kerja agar setiap orang merasa senang dan aman dalam menyelesaikan tugas.
e. Menyempurnakan metode kerja yang tidak sesuai dengan metode yang
lebih baik melalui pengamatan agar efektivitas dan efisiensi kerja tercapai secara optimal.
3. Asisten TanamanAfdeling
Asisten TanamanAfdeling bertugas membuat taksasi produksi tanaman yang disusun berdasarkan analisis data dan taksiran potensi tanaman agar
diperoleh taksasi yang dapat mendekati kenyataan.
Universitas Sumatera Utara
63 Selain itu, Asisten TanamanAfdeling mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Mengajukan kebutuhan tenaga kerja berdasarkan ketentuan penerimaannya
agar dapat menyelesaikan semua pekerjaan sesuai dengan program. b.
Mengatur pembagian kerja dan melengkapi peralatanbahan secara teratur dan terpadu supaya hasil kerja diperoleh sesuai dengan yang ditentukan.
c. Menempatkan tenaga kerja sedapat mungkin sesuai dengan bakat, fisik dan
sikap agar tercapai semangat kerja yang bergairah. d.
Melaksanakan pemeiharaan secara efektif dan efisien sesuai dengan standar yang ditentukan.
e. Melaksanakan panen sesuai dengan kriteria yang ditentukan dan
menyelesaikan pengangkutan secepatnya pada hari itu juga sehingga kenaikan ALB Asam Lemak Bebas di kebun dapat dihindari.
4. Kepala Dinas Teknik
Kepala Dinas Teknik dan Pengolahan merupakan penanggung jawab pabrik dibidang pemeliharaan, bengkel dan bertanggungjawab atas segala
kebijaksanaan dan tindakan dalam bidang produksi. Selain itu Kepala Dinas Teknik juga memiliki tugas sebagai berikut :
a. Memberikan petunjuk dan mengawasi pemeliharaan di bidang teknik b. Membuat rencana pelayanan kebutuhan bangunan atau pengangkutan
bahan mentah. c. Melayani kebutuhan dan merencanakan kapasitas pabrik.
d. Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengarahkan serta mengawasi kegiatan-kegiatan bagian pengolahan dan laboratorium.
Universitas Sumatera Utara
64 e. Menandatangani dan mengecek formulir-formulir dan laporan-laporan
sesuai dengan asisten dan prosedur yang berlaku. f. Melaporkan data, kegiatan bagian pengolahan dan laboratorim kepada
administratur. 5.
Asisten Tata Usaha Asisten Tata Usaha bertugas membantu Kepala Dinas Tata Usaha dalam
menjalankan seluruh kegiatan administrasi diperusahaan. 6.
Asisten SDM dan Umum Asisten SDM dan Umum bertugas membantu Manajer Unit dalam
meneliti penerimaan tenaga kerja. Tugas yang ditangani Asisten SDM dan Umum adalah sebagai berikut :
a. Mengawasi dan meneliti penerimaan tenaga kerja dengan berpedoman
kepada standar yang telah ditetapkan oleh Direksi. b.
Melaksanakan kegiatan yang diprogramkan oleh pemerintah setelah mendapatkan persetujuan Direksi.
c. Membina hubungan baik dengan pemerintah dan masyarakat disekitar
lokasi perusahaan. d.
Mengkoordinasikan kegiatan dalam peningkatan kesejahteraan karyawan. e.
Memberikan informasi kepada Manajer Unit dalam bidang produktivitas kerja.
7. Perwira Pengamanan Pa Pam
Perwira Pengamanan Pa Pam bertugas membantu Manajer Unit dalam memimpin bidang keamanan. Tugas yang ditangani Perwira Pengamanan Pa
Universitas Sumatera Utara
65 Pam adalah melakukan pengawasan pengamanan informasi dan inventaris
perusahaan.
4.2 Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif adalah cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan,
penyusunan, penganalisisan data, sehingga dapat diketahui gambaran umum dari objek yang diteliti. Data umum dalam penelitian ini adalah informasi dari
responden dan pertanyaan – pertanyaan untuk mendapatkan informasi yang
dibutuhkan dalam menganalisis masalah penelitian yang dirumuskan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan
kuesioner. Jumlah pertanyaan seluruhnya adalah 24 butir pertanyaan, yakni tujuh butir pertanyaan untuk variabel Stress Kerja X1, sepuluh butir pertanyaan
untuk variabel Motivasi Kerja X2, dan tujuh butir pertanyaan untuk variabel Produktivitas Kerja Y.
Analisis deskriptif pada penelitian ini diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada 162 orang responden karyawan PTPN IV Persero Unit Kebun Tanah
Itam Ulu. Kuesioner berisikan deskriptif responden dan jawaban atas pertanyaan yang diberikan. Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah berdasarkan
jenis kelamin, usia, pendidikan, dan lama bekerja.
Universitas Sumatera Utara
66
1. Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Jenis kelamin
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Responden
Persentase Laki
– Laki 139
85,8 Perempuan
23 14,2
Jumlah 162
100
Sumber: Hasil Penelitian, 2013 diolah
Pada Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin adalah 139 orang responden 85,8 berjenis kelamin laki
– laki, dan 23 orang responden 14,2 berjenis kelamin perempuan. Hal ini berarti
bahwa pada PTPN IV Persero Unit Kebun Tanah Itam Ulu lebih banyak membutuhkan laki
– laki dari pada perempuan karena pekerjaan yang dilakukan di perusahaan berhubungan pekerjaan berat yaitu pengolahan perkebunan dan lokasi
pekerjaannya di dalam kebun yang sangat luas dan gelap.
2. Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia responden Jumlah Responden
Persentase ≤ 30
27 16,7
31-40 76
46,9 41-50
51 31,5
≥ 51 8
4,9 Jumlah
162 100
Sumber : Hasil Penelitian, 2013 diolah
Pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan usianya adalah 27 orang responden 16,7 berusia ≤ 30 tahun, 76 orang
responden 46,9 berusia antara 31-40 tahun, 51 orang responden 31,5 responden berusia 41-50 tahun, 8 orang
responden 4,9 berusia ≥ 50 tahun. Tabel 4.2 menunjukkan bahwa mayoritas usia responden 31-40 tahun sebesar
Universitas Sumatera Utara
67 46,9 . Hal ini menunjukkan bahwa usia 31-40 tahun masih tergolong usia yang
produktif. Dengan demikian karyawan yang dimiliki PTPN IV Persero Unit Kebun Tanah Itam Ulu adalah karyawan yang produktif, yang diharapkan mampu
mendukung pencapaian target produktivitas dari PTPN IV Persero Unit Kebun Tanah Itam Ulu.
3. Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan