57 c. Daya Pembeda
Untuk mengetahui daya pembeda instrumen tes menggunakan rumus korelasi momen produk yang juga digunakan pada tes kemampuan
awal dengan ketentuan butir soal yang dipakai jika daya pembeda r
xy
0,3. Hasil uji coba 25 butir soal instrumen tes matematika terhadap 53
responden menunjukkan bahwa soal nomor 1, 4, dan 5 mempunyai daya beda kurang dari 0,3 lihat Lampiran 11 Tabel 2. Oleh karena itu, butir soal
nomor-nomor tersebut tidak digunakan untuk mengambil data Prestasi belajar siswa.
d. Tingkat Kesukaran Dengan rumus dan kriteria yang sama pada tes kemampuan awal dari
25 butir soal yang diujicobakan terdapat 5 soal yang tidak layak digunakan seperti terlihat pada Lampiran 11 tabel 2 yaitu soal nomor 1, 4, 5, 19 dan
24. Berdasar hasil dari Uji Validitas isi, Uji Realibilitas, daya pembeda
dan tingkat kesukaran maka butir soal yang tidak dapat digunakan adalah Nomor 1, 4, 5, 19 dan 24. Sehingga dari 25 soal yang diujicobakan terdapat
20 soal yang dapat digunakan untuk mengambil data prestasi belajar siswa.
B. Uji Keseimbangan Kemampuan Awal
Data kemampuan awal siswa yaitu skor hasil tes kemampuan awal atau kemampuan prasyarat yang harus dikuasi siswa sebelum mempelajari
topik barisan dan deret aritmetika. Adapun statistik deskriptif data
58 kemampuan awal dengan skor antara 0 sampai 17, untuk masing-masing
kelompok dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut: Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Data Kemampuan Awal Siswa
Kelompok N
Skor terendah
Skor tertinggi
Rerata Simpangan
Baku Eksperimen
72 1
17 9,6389
3,3914 Kontrol
69 5
16 9,5507
2,6763
Uji Prasyarat sebelum dilakukan uji Keseimbangan antara kelompok kontrol dan eksperimen adalah Uji Normalitas dan Uji Homogenitas.
1. Uji Normalitas Kemampuan awal Kelompok Eksperimen dan Kontrol Uji normalitas kelompok Eksperimen dan kontrol secara lengkap dapat
dilihat pada Lampiran 5. Adapun rangkuman hasil uji normalitas tersebut disajikan dalam Tabel 4.2 berikut:
Tabel 4.2 Rangkuman Hasil Uji Normalitas Kemampuan awal No
Kelompok L
obs
L
tabel
Keputusan Uji 1
Eksperimen 0,0965
0,1044 H
o
diterima 2
Kontrol 0,1057
0,1067 H
o
diterima
Dari hasil rangkuman uji normalitas Kemampuan awal di atas, terlihat bahwa L
obs
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol masing-masing kurang dari L
tabel
, berarti pada taraf signifikansi 5 hipotesis nol untuk masing-masing kelompok diterima. Dengan demikian Kelompok
59 Eksperimen dan Kelompok Kontrol berasal dari populasi yang
berdistribusi normal. 2. Uji Homogenitas Kemampuan Awal
Uji homogenitas variansi antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Lampiran 6 menggunakan uji Bartlett pada tingkat signifikan
= 0,05 menunjukkan bahwa
2 0bs
=3,654. Daerah kritik untuk uji ini DK={
1 ;
05 ,
2 2
2
k
= 3,841}.Dari hasil Uji homogenitas variansi
pada taraf signifikansi 0,05 menunjukkan
2 0bs
kurang dari
1 ;
05 ,
2
k
maka
hipotesis nol diterima dan dapat disimpulkan bahwa variansi kedua populasi sama.
Setelah dipenuhi persyaratan populasi berdistribusi Normal dan mempunyai variansi yang sama, maka Uji Keseimbangan dapat dilakukan
3. Uji Keseimbangan antara Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol. Uji keseimbangan dilakukan antara kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol untuk melihat apakah kemampuan awal kedua kelompok dalam keadaan seimbang sebelum dilakukan eksperimen. Hasil perhitungan uji-t
selengkapnya disajikan pada lampiran 7. Dari perhitungan diperoleh nilai t
hitung
=0,171. dengan daerah kritik DK =
960 ,
1 {
t t
atau
} 960
, 1
t
Ini berarti H
diterima, sehingga disimpulkan kedua kelompok mempunyai kemampuan yang sama.
60
C. Deskripsi Data Prestasi