62 Dalam penelitian ini uji homogenitas yang digunakan adalah uji
Bartlett dengan tingkat signifikan = 0,05. Rangkuman hasil penelitian
untuk uji homogenitas variansi disajikan pada Tabel 4.5 sebagai berikut: Tabel 4.5
Rangkuman Uji Homogenitas Kelompok
2 obs
1 ;
05 ,
2
k
Keputusan Kesimpulan
Eksperimen a
1
dan kontrol a
2
3,6568 3,841
H diterima
Kedua kelompok
mempunyai variansi yang sama
Kemampuan awal rendah b
1
, sedang b
2
, dan tinggi b
3
1,5119 5,991
H diterima
Ketiga kelompok mempunyai
variansi yang sama
lihat Lampiran 15 Berdasarkan
hasil rangkuman
uji homogenitas disimpulkan:
1 sampel random data prestasi belajar kelompok ekperimen dan kontrol mempunyai variansi yang sama. 2 sampel random data prestasi belajar
kategori kemampuan awal tinggi, kemampuan awal sedang dan kemampuan awal rendah mempunyai variansi yang sama.
F. Uji Hipotesis Penelitian
Berdasarkan analisis uji persyaratan menunjukkan bahwa sampel random data amatan berasal dari populasi yang berdistribusi normal, masing-
masing kategori variabel data amatan mempunyai variansi yang sama. Dengan demikian analisis uji hipotesis dengan teknik analisis variansi dua jalan
dengan sel tak sama dapat dilanjutkan. Rangkuman hasil uji hipotesis pada analisis variansi dua jalan dengan
sel tak sama pada tingkat signifikan = 0,05 diperoleh hasil sebagai berikut:
63 Tabel 4.6
Rangkuman Analisis Variansi Sumber
JK dk
RK F
obs
F
α
p Pendekatan
Pembelajaran A
10,201 1
10,201 6,2380 3,84 0,05
Kemampuan Awal B
13,112 2
7,6140 4,6561 3,00 0,05
Interaksi AB
0,250 2
0,125 0,0858 3,00 0,05
Galat 220,762
135 1,635
- -
- Total
250,283 140
- -
- -
Berdasar Tabel 4.6 terlihat bahwa: 1. Pada efek utama A pendekatan pembelajaran, diperoleh F
obs
= 6,2380 lebih dari 3,84 = F tabel maka H
0A
ditolak. Hal ini berarti terdapat perbedaan efek pendekatan pembelajaran pada prestasi belajar matematika
topik barisan dan deret aritmetika. Dengan kata lain, prestasi belajar matematika yang dihasilkan dari pembelajaran dengan pendekatan realistik
berbeda dengan prestasi belajar matematika yang dihasilkan dari pembelajaran dengan pendekatan konvensional.
2. Pada efek utama B kemampuan awal siswa, diperoleh F
obs
= 4,6561 lebih dari 3,00 = F tabel maka H
0B
ditolak. Hal ini berarti terdapat perbedaan efek kemampuan awal siswa pada prestasi belajar matematika. Dengan
kata lain, terdapat perbedaan prestasi belajar matematika topik barisan dan deret aritmetika ditinjau dari perbedaan kemampuan awal siswa.
64 3. Pada efek interaksi AB antara baris dan kolom, diperoleh F
obs
= 0,0858 kurang dari 3,00 = F tabel maka H
0AB
diterima. Hal ini berarti tidak terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dan kemampuan awal
siswa pada prestasi belajar matematika pada topik barisan dan deret aritmetika.
Data tentang perhitungan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama selengkapnya terdapat pada Lampiran 16.
G. Uji Lanjut Pasca Anava