Hipotesis Kedua Siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi mempunyai prestasi Hipotesis ketiga Perbedaan

66

H. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Hipotesis Pertama

Pembelajaran dengan pendekatan realistik menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik dibandingkan pendekatan konvensional. Berdasarkan hasil analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama diperoleh F obs = 6,238 lebih dari 3,84 = F tabel maka H 0A ditolak, berarti terdapat perbedaan efek antar pendekatan pembelajaran pada prestasi belajar matematika topik barisan dan deret aritmetika. Dengan melihat rerata nilai prestasi belajar matematika pada pendekatan realistik 6,3681 sedangkan dalam pembelajaran dengan pendekatan konvensional 5,6884 tabel 4.3, berarti secara umum prestasi belajar matematika topik barisan dan deret aritmetika dengan pendekatan realistik lebih baik dari prestasi belajar matematika dengan pendekatan konvensional. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pendekatan pembelajaran matematika realistik berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika siswa. Dengan kata lain pendekatan pembelajaran matematika realistik lebih efektif meningkatkan prestasi belajar matematika siswa.

2. Hipotesis Kedua Siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi mempunyai prestasi

belajar lebih baik dibandingkan dengan siswa-siswa yang berkemampuan awal sedang, siswa yang berkemampuan awal sedang 67 lebih baik dibandingkan dengan siswa-siswa yang berkemampuan awal rendah Berdasarkan hasil analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama diperoleh F obs = 4,009 lebih dari 3,00 = F tabel menunjukkan bahwa H 0B ditolak, berarti terdapat perbedaan prestasi belajar antar siswa berkemampuan awal tinggi, berkemampuan awal sedang dan siswa berkemampuan awal rendah. Berdasar komparasi ganda antar kolom diperoleh F 1-2 = 3,0943, F 1-3 = 11,3170 dan F 2-3 = 4,0817 dengan F tabel = 6,00 maka siswa berkemampuan awal tinggi mempunyai rerata yang sama dengan siswa berkemampuan awal sedang, siswa berkemampuan awal tinggi secara signifikan mempunyai perbedaan rerata dengan siswa berkemampuan awal rendah dan siswa berkemampuan awal sedang mempunyai rerata yang sama dengan siswa berkemampuan awal rendah. Dilihat dari rataan marginalnya maka siswa berkemampuan awal tinggi mempunyai prestasi yang lebih baik dari siswa berkemampuan awal rendah.

3. Hipotesis ketiga Perbedaan

prestasi belajar dari masing-masing pendekatan pembelajaran konsisten pada masing-masing kemampuan awal dan perbedaan prestasi belajar dari masing-masing kemampuan awal konsisten pada masing-masing pendekatan pembelajaran. Hasil analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama diperoleh F obs = 0,076 kurang dari 3,00 = F tabel maka H 0AB diterima menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara faktor pendekatan pembelajaran dengan faktor 68 kategori kemampuan awal terhadap prestasi belajar. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengaruh variabel pendekatan pembelajaran terhadap prestasi belajar tidak tergantung oleh kategori variabel kemampuan awal. Dengan kata lain pembelajaran konsisten pada masing-masing kemampuan awal dan perbedaan prestasi belajar dari masing-masing kemampuan awal konsisten pada masing- masing pendekatan pembelajaran. I. Keterbatasan Penelitian Meskipun peneliti berusaha untuk mencegah kelemahan yang mungkin muncul dalam penelitian ini tetapi akibat keterbatasan peneliti ditemukan kemungkinan kelemahan penelitian ini sebagai berikut: 1. Data prestasi belajar matematika menunjukkan bahwa perbedaan prestasi belajar matematika kelompok eksperimen tidak terlalu jauh dibandingkan kelompok kontrol, hal ini kemungkinan disebabkan pelaksanaan eksperimen terlalu singkat. 2. Data prestasi belajar yang digunakan untuk membahas perbedaan prestasi belajar matematika bagi siswa yang diberi pengajaran dengan pendekatan matematika realistik dan konvensional, hanya terbatas pada topik barisan dan deret aritmetika. Untuk penyempurnakan lebih lanjut penelitian ini perlu diujicobakan untuk topik yang lain. 3. Variabel bebas kemampuan awal pada penelitian ini dapat dikembangkan menjadi sikap atau motivasi siswa, variabel bebas pendekatan pembelajaran dapat dikembangkan menjadi metode pembelajaran. 69

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian di tingkat XI SMK kelompok Pariwisata Kota Surakarta tahun pelajaran 20082009 dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Secara umum prestasi belajar matematika dalam pembelajaran dengan pendekatan matematika realistik lebih baik dari prestasi belajar matematika dalam pembelajaran dengan pendekatan konvensional. 2. Siswa berkemampuan awal tinggi mempunyai prestasi belajar sama dengan siswa berkemampuan awal sedang, tetapi siswa berkemampuan awal tinggi lebih baik dari pada siswa berkemampuan awal rendah dan siswa berkemampuan awal sedang prestasi belajarnya sama dengan siswa yang berkemampuan awal rendah. 3. Perbedaan prestasi belajar dari masing-masing pendekatan pembelajaran konsisten pada masing-masing kemampuan awal dan perbedaan prestasi belajar dari masing-masing kemampuan awal konsisten pada masing- masing pendekatan pembelajaran. B. Implikasi Implikasi dari kesimpulan penelitian ini adalah: 1. Untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa SMK kelompok pariwisata tingkat XI pada topik barisan dan deret aritmetika dapat

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA SMP

0 3 111

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZEL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA.

0 0 9

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN REALISTIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA.

0 0 7

PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA Pengaruh Pembelajaran Matematika Realistik Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Minat Belajar Siswa Kelas II SMU.

0 1 13

PENDAHULUAN Pengaruh Pembelajaran Matematika Realistik Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Minat Belajar Siswa Kelas II SMU.

0 0 6

MENINGKATKAN KEMAMPUAN METAKOGNISI MATEMATIS SISWA DENGAN PENDEKATAN REALISTIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA.

3 14 41

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) DAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING (QL) DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN SISWA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI DI KABUPATEN LAMPUNG TIM

0 0 10

EFEKTIVITAS PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP PAD SISWA SMP KELAS VIII.

11 24 360

EFEKTIVITAS METODE DRILL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA

0 0 8

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA SMK DENGAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) UNTUK MATERI PROGRAM LINEAR - Raden Intan Repository

0 0 303