Konsep Aset Penghidupan Livehood Asset

12 dunia yang cenderung menguntungkan kelompok masyarakat tertentu. Menurut Sumodiningrat mengatakan bahwa munculnya kemiskinan struktural disebabkan karena berupaya menanggulangi kemiskinan struktural, yaitu dengan direncanakan bermcam-macam program dan kebijakan. Berdasarkan bentuk-bentuk kemiskinan di atas beberapa penyebab kemiskinan diantaranya karena kebijakan pembangunan yang belum merata, karena budaya , dan juga karena ketimpangan dalam memperoleh akses baik terhadap pendidikan, kesehatan, kekuasaan, dan sumber daya lainnya. Hal yang sama patut di duga terjadi pada pemulung yang hidup dalam kemiskinan dikarenakan keterbatasan dalam mengakses sumber daya. Demikianlah hal nya menurut Koncoro 1997 penyebab kemiskinan adalah sebagai berikut: 1. Secara makro, kemiskinan muncul karena adanya ketidaksamaan pola kepemilikan sumber daya yang menimbulkan ketimpangan distribusi pendapatan, penduduk miskin hanya memiliki sumber daya dalam jumlah yang terbatas dan kualitasnya rendah. 2. Kemiskinan muncul akibat perbedaan kualitas sumber daya manusia karena kualitas sumber daya manusia yang rendah berarti produktivitas juga rendah, upahnya pun rendah. 3. Kemiskinan muncul disebabkan perbedaan akses dan modal

2.2 Konsep Aset Penghidupan Livehood Asset

DFID dalam SMERU, 2008:3 dalam upaya memahami kondisi kemiskinan dan kehidupan masyarakat, penelitian ini menerapkan kerangka Universitas Sumatera Utara 13 penghidupan berkelanjutan Sustainable Livelihood yang dikembangkan oleh Departement for Internasional Development-DFID. Kerangka penghidupan berkelanjutan berfokus pada rangkaian asset atau jenis-jenis modal yang dimiliki dan dimanfaatkan oleh masyarakat ,termasuk masyarakat miskin. Pendekatan Sustainable Livelihood PSL adalah cara berpikir dan bekerja untuk pembangunan yang berkembang secara evolusi dan dalam tujuan untuk mengefektifkan segala usaha-usaha mengakhiri kemiskinan. Pendekatan sustainable livelihoods menempatkan masyarakat sebagai pusat pembangunan. Kemiskinan dilihat langsung dari kacamata masyarakat miskin itu sendiri, dengan melihat potensikekuatan yang dimliki masyarakat yaitu berupa sumber dayaaset kehidupan. Fokus pada masyarakat ini sama pentingnya baik pada makro seperti pengentasan kemiskinan, pembaruan ekonomi atau pembangunan yang berkelanjutan maupun pada tingkat mikro seperti pada kemiskinan keluarga pemulung. Menurut Saragih 2007 Livelihood dapat dimaknai sebagai strategi mencari nafkah, yaitu berbagai upaya yang dilakukan seseorang untuk memanfaatkan berbagai sumberdaya yang dimilikinya untuk mendapatkan penghasilan sehingga mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya. Pendekatan Sustainable Livelihoods berusaha mengidentifikasi hambatan- hambatan paling besar yang dihadapi oleh manusia, dan peluang-peluang yang paling menjanjikan dan terbuka bagi, masyarakat, terlepas darimana asalnya misalnya disektor mana, pada wilayah mana atau tingkat apa, dari lokal sampai internasional. Pendekatan ini dibangun di atas pengertian atau definisi masyarakat sendiri mengenai hambatan dan peluang tersebut dan, bila Universitas Sumatera Utara 14 memungkinkan, pendekatan ini selanjutnya bisa membantu masyarakat membicarakanmenyadari hambatan dan peluang tersebut Saragih,dkk, 2007:7. Tinjauan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi penghidupan berkelanjutan masyarakat miskin dilakukan dengan pendekatan “Pentgonal Aset”, yaitu dengan melihat aset yang dimiliki masyarakat miskin yang dalam hal ini adalah keluarga pemulung. Aset adalah sesuatu yang dimiliki berkuasa mengkontrol atau dapat diakses untuk menjalankan penghidupan. Aset merupakan modal untuk melaksanakan kegiatan sehingga tujuan penghidupan bisa dicapai. Setiap suatu unit keluarga atau komunitas tertentu melangsungkan hidup dan penghidupannya dengan bertumpu pada berbagai aset yang dimilikinya atau yang secara materil dan imaterial melekat pada unit dimaksud. DFID mengelompokkan aset penghidupann ke dalam lima kelompok yang disebut Pentagonal Aset. Pentagonal Aset terdiri dari modal alam natural capital, modal manusia human capital, modal keuangan financial kapital, modal fisik infrastruktur, dan modal sosial social capital DFID:2001 dalam Saleh,S.E, 2014.

1. Sumber daya manusia

human capital Modal manusia human capital mengacu pada tenaga kerja yang tersedia untuk rumahtangga: dengan pendidikan, ketrampilan, dan kesehatan. Aset utama yang dimiliki oleh masyarakat perdesaan adalah tenaga kerja mereka sendiri. Tenaga kerja sebagai aset rumah tangga harus terbebas dari berbagai macam penyakit atau masalah kesehatan yang dapat mengurangi produktifitasnya Ellis, 2000. Senada yang dikemukakan oleh Baiquni 2007 bahwa manusia sebagai modal rumah tangga yang memiliki pengetahuan, ketrampilan, dan kemampuan Universitas Sumatera Utara 15 untuk mengusahakan penghidupan yang lebih baik. Pengembangan kualitas manusia sangat menentukan, mengingat manusialah yang akan mengelola semua aset untuk didayagunakan dan dilestarikan keberlanjutannya. Modal manusia adalah komponen terpenting dalam penghidupan, pengetahuan dan kemampuan yang dimilikinya diperlukan untuk mengolah empat aset penghidupan lainnya. Manusia juga memiliki kemampuan untuk mengembangkan strategi pemanfaatan tiap-tiap jenis aset secara optimal. Sekaligus perilaku manusia sangat mempengaruhi keberlanjutan sumber penghidupan aset lainnya. Sepertiyang diungkapkan oleh Baiquni 2007 bahwa pengembangan sumberdaya manusia sangat menentukan, mengingat manusialah yang akan mengelola semua aset untukdidayagunakan dan dilestarikan keberlanjutannya.Saleh,S.E, 20014:30. Dalam hal ini sumber daya manusia human capital yang akan dikaji pada keluarga pemulung adalah tingkat pendidikan pemulung,ketrampilan skill tertentu yang dimiliki pemulung termasuk keterampilan pemulung dalam mengolah hasil memulung. 2. Sumber Daya Alam natural capital Modal alam bisa disebut dengan sumberdaya alam adalah merupakan persediaan alam yang menghasilkan dayadukung dan nilai manfaat bagi penghidupan manusia. Mencakup; tanah dan produksinya, air dan sumber daya air di dalamnya ikan, pohon dan hasil hutan, binatang buruan, serat dan pangan yang tidak dibudidayakan, keanekaragaman hayati, sesuatu kegiatan yang berhubungan dengan lingkungan. Modal ini mewakili sumber daya alam dan sumber daya hayati yang melingkupi suatu masyarakat. DFID, 2001 dalam Saleh,S.E, 2014:31 Universitas Sumatera Utara 16 Modal alam Natural Capital lebih menggambarkan kepemilikan atau penguasaan bersama atas sumberdaya alam seperti iklim, kesuburan tanah, dan sumber air sebagai modal produksi. Hal ini bervariasi pada setiap wilayah, baik ketersediaan maupun karakteristiknya, sehingga dapat membentuk pola penghidupan masyarakat. Dalam modal alam, sebuah perbedaan penting di buat antara sumberdaya alam terbarukan dan sumberdaya alam non terbarukan. Baiquni, 2007 dalam Saleh,S.E, 2014:31 Dari pengertian diatas, modal alam ini disebut juga sebagai lingkungan yang merupakan gabungan dari berbagai faktor biotik dan abiotik di sekeliling manusia. Modal ini dapat berupa sumberdaya yang bisa diperbaharui maupun tidak bisa diperbaharui. Contoh dari modal sumberdaya alam adalah air, pepohonan, tanah, stok kayu dari kebun atau hutan, stok ikan di perairan, maupun sumber daya mineral seperti minyak, emas, batu bara dan lain sebagainya. Pada akhirnya sumberdaya alam bisa menghasilkan keuntungan jika penduduk mempunyai akses yang aman. 3. Sumber daya ekonomi atau keuangan financial capital Modal finansial adalah sumber-sumber keuangan yang dapat digunakan dan dimanfaatkan masyarakat dalam mencapai tujuan penghidupan mereka, yaitu meliputi; Cadangan atau persediaan; meliputi sumber keuangan berupa tabungan, deposito, atau barang bergerak yang mudah diuangkan. Selain yang bersumber dari milik pribadi, juga termasuk sumber keuangan yang disediakan oleh bank atau lembaga perkreditan. Aliran dana teratur; sumberdana ini meliputi uang pensiun, gaji, bantuan dari negara, kiriman dari kerabat yang merantau, dsb. DFID, 2001 dalam Saleh,S.E, 2014 :32 Universitas Sumatera Utara 17 Modal ini mewakili unsur sumber-sumber keuangan yang ada di masyarakatseperti penghasilan, tabungan atau simpanan, pinjaman modal usaha, sertifikat surat berharga, saham, kredithutang hibah baik fomal maupun informal, kiriman dari keluarga yang bekerja di luar daerah, dana pensiun, keuntungan usaha, upahgaji,dan sebagainya yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang derajat kehidupan masyarakat. Dalam hal ini yang menjadi sumber daya ekonomi financial capital dalam keluarga pemulung adalah pendapatan yang diperoleh pemulung, pengeluaran keluarga pemulung, tabunganivestasi yang dimiliki oleh keluarga pemulung. 4. Sumber daya sosial social capital Konsep modal sosial pertama kali dikemukakan oleh James Coleman, menurutnya, modal sosial bukan entitas tunggal tetapi bermacam-macam entitas berbeda yang memiliki dua karakteristik umum: mereka semua terdiri atas beberapa aspek struktur sosial, dan mereka memudahkan beberapa tindakan individu-individu yang ada dalam stuktur tersebut. Seperti modal lainnya, modal sosial bersifat produktif, yang memungkinkan pencapaian beberapa tujuan yang tidak dapat dicapai tanpa keberadaannya. Coleman, 2010:418.Putnam, dalam Field 2010:51 menyatakan bahwa modal sosial adalah bagiandari kehidupan sosial-jaringan, norma dan kepercayaan – yang mendorong partisipasi dan tindakan bersama secara lebih efektif untuk mencapai tujuan bersama. Modal sosial merupakan suatu aset yang dapat digunakan oleh rumahtangga untuk mempertahankan kelangsungan hidup. de Haan, 2000, Carney, 1999 dalam Saleh, S.E 2014 . Universitas Sumatera Utara 18 Dalam hal ini modal sosial yang dimaksud dalam keluarga pemulung sendiri adalah solidaritas berdasarkan kebutuhan ekonomi yang mengandalkan kepercayaan baik antar pemulung dengan penampungtokeh barang bekas , jaringan, pertukaran informasi, hubungan yang berbasis rasa saling percaya dan saling mendukung antar sesama pemulung, keluarga, maupun tetangga 5. Sumber daya fisik physical capital Modal fisik adalah prasarana dasar dan fasilitas lain yang dibangun untuk mendukung proses penghidupan masyarakat. Prasarana yang dimaksud meliputi pengembangan lingkungan fisik yang membantu masyarakat dalam melaksanakan tugas kehidupan lebih produktif. Prasarana umumnya merupakan fasilitas umum yang digunakan tanpa dipungut biaya langsung. Terkecuali prasarana tertentu seperti perumahan, listrik, jalan tol dan air minum. Sarana terntentu seperti gedung, kendaraan, dan sebagainya , umumnya dapat digunakan secara pribadi atau kelompok melalui sistem sewa. . DFID, 2001dala Saleh, S.E, 2014 modal fisik memperlihatkan penguasaan lahan, luas lahan, jenis tanaman budidaya, dan kepemilikan bangunan seperti rumah, kenderaan, perabotan dan peralatan rumahtangga, pabrik serta teknologi produksi. Dalam konteks kewilayahan modal fisikal ini berupa infrastruktur jalan, irigasi, dan fasilitaspublik. Baiquni, 2007 dalam Saleh, S.E 2104 . Universitas Sumatera Utara 19 Berikut adalah bagan dari pentagonal aset: MASYARAKAT MISKIN Aset Manusia Human Capital Aset Sosial Social Capital Aset Alam Natural Capital Aset Fisik Physical Capital Aset keuangan Financial Capital Gambar 1.1 Skema Pentagon aset Pada gambar 1.1 menekankan pentingnya pemahaman akan beragam kondisi penghidupan rumahtangga dan jenis-jenis aset yang menopangnya. Segilima aset menggambarkan bahwa antar komponen aset penghidupan memiliki beragam hubungan dan keterkaitan satu sama lain. Bentuk segilima dan garis yang saling menghubungkan dengan titik pusat ditengah bidang tersebut menggambarkan variasi tingkat kepemilikan dan akses rumah tangga terhadap aset. Tingkat aksesibilitas terhadap aset penghidupan berbeda-beda pada tiap individu, rumahtangga dan masyarakat, demikian pula nilai manfaat dari aset tersebut bagi penghidupan, banyak faktor yang mempengaruhinya. Selanjutnya dianalogikan, di posisi titik tengah atau terdalam dari segilima menunjukkan tingkat akses individu atau rumahtangga terhadap sumberdayamodal adalah = nol, atau tidak memiliki akses sama sekali. Sedangkan bagian terluar dari segilima adalah kondisi ideal, dimana seseorang atau rumah tangga memiliki akses yang optimal terhadap sumberdaya modal yang mereka butuhkan. Dengan analogi Universitas Sumatera Utara 20 segilima ini, kita dapat menggambarkan beragam kondisi perubahan tingkat aksesibilitas terhadap sumberdayamodal penghidupan. Kelima sumber dayaaset tersebut saling berkaitan satu dengan yang lainnya, misalnya orangkomunitas yang hanya memiliki uang banyak tetapi tidak memiliki aset kekerabatan maka akan hidup didalam komunitas yang tidak aman. Keluarganya dan dirinya mungkin terancam hidupnya, atau jika dia atau keluarganya menghadapi bencana maka tidak ada dari kerabatnya yang akan membantunya. Satu jenis aset bisa juga bermakna ganda, artinya bisa sekaligus menjadi aset tangible dan intangible, misalnya memiliki tanah atau sapi misalnya dibeberapa komunitas tertentu akan juga meningkatkan status sosial aset tangible sehingga perannya didalam proses pengambilan keputusan di masyarakat semakin meningkat. Besar atau kecilnya, keragaman, dan keseimbangan antar aset sangat mempengaruhi keberlanjutan hidup suatu masyarakat. Semakin sedikit atau terbatas kepemilikan aset maka akan semakin rentan bagi suatu masyarakat masuk dalam kemiskinan, sementara itu tidak semua masyarakat mendapatkan akses yang sama untuk memiliki atau mendapatkan aset, apalagi bagi masyarakat miskin yang aksesnya pada kepemilikan aset sangat terbatas. Maka dari itu menurut SMERU, 2008:3 pendekatan ini berupaya untuk memahami konteks yang membuat kondisi-kondisi aset tersebut rentan mengalami penurunan, pengurangan atau kerusakan serta memahami komponen struktur dan proses kondisi lembaga dan kelembagaan yang mempengaruhi keberadaan dan keberlangsungan strategi penghidupan yang diterapkan oleh masyarakat miskin. Universitas Sumatera Utara 21

2.3 Defenisi Konsep