56
mengkomunikasikan informasi maupun membentuk struktur-struktur administrasi yang cocok, melainkan menyangkut persoalan yang lebih
mendasar, yakni praktik pelaksanaan kekuasaan. Pihak-pihak yang memiliki wewenang kekuasaan dapat menuntut dan mendapatkan kepatuhan yang
sempurna. Pernyataan yang terakhir ini menjelaskan bahwa harus terdapat kondisi ketundukan penuh dan tidak ada penolakan sama sekali terhadap
perintahkomando dari siapapun dalam sistem administrasi itu. Apabila terdapat potensi penolakan terhadap perintah itu maka ia harus dapat
didefinisikan oleh kecanggihan sistem informasinya dan dicegah sedini mungkin oleh sistem pengendalian yang handal. Dengan kata lain, persyaratan
ini menandaskan bahwa mereka yang memiliki wewenang seharusnya juga mereka yang memilki kekuasaan dan mampu menjamin tumbuh kembangnya
sikap patuh yang menyeluruh dan serentak dari pihak-pihak lain baik yang berasal dari kalangan dalam badan atau organisasi sendiri maupun yang
berasal dari luar yang kesepakatan dan kerjasamanya amat diperlukan demi berhasilnya misi program.
C. Model Merilee S. Grindle 1980
Merilee
20
20
memberi pemahaman bahwa studi implementasi kebijakan ditentukan oleh isi kebijakan dan konteks implementasinya. Merilee juga
menyatakan bahwa keberhasilan implementasi kebijakan ditentukan oleh derajat implementability dari kebijakan tersebut. keunikan model Grindle terletak pada
http:tolakimultimedia.blogspot.com201210model-model-implementasi- kebijakan.html 12.33 22 april 2013
Universitas Sumatera Utara
57
pemahaman yang komprehensif akan konteks kebijakan, khususnya yang menyangkut dengan implementor, penerima implementasi, dan arena konflik yang
mungkin akan terjadi serta sumber daya yang akan diperlukan selama proses implementasi. Secara konsep dijelaskan bahwa Model Implementasi Kebijakan
Publik yang dikemukakan Grindle menuturkan bahwa Keberhasilan proses implementasi kebijakan sampai kepada tercapainya hasil tergantung kepada
kegiatan program yang telah dirancang dan pembiayaan cukup, selain dipengaruhi oleh Content of Policy isi kebijakan dan Contex of Implementation konteks
implementasinya. Isi kebijakan yang dimaksud meliputi:
1. Kepentingan yang terpenuhi oleh kebijakan interest affected.
2. Jenis manfaat yang dihasilkan tipe of benefit.
3. Derajat perubahan yang diinginkan extent of change envisioned.
4. Kedudukan pembuat kebijakan site of decision making.
5. Para pelaksana program program implementators.
6. Sumber daya yang dikerahkan Resources commited.
Sedangkan konteks implementasi yang dimaksud: 1.
Kekuasaan power. 2.
Kepentingan strategi aktor yang terlibat interest strategies of actors involved.
3. Karakteristik lembaga dan penguasa institution and regime characteristics.
4. Kepatuhan dan daya tanggap pelaksana compliance and responsiveness
Universitas Sumatera Utara
58
D. Model Mazmanian dan Sabatier 1983 frame work for implementation analisis kerangka analisis implementasi
21
Menyatakan bahwa studi implementasi kebijakan publik adalah upaya melaksanakan keputusan kebijakan. Model ini disebut sebagai model Kerangka
Analisis Impementasi. Mazmanian dan Sabatier mengklasifikasikan proses implementasi kebijakan ke dalam 3 variabel, yakni:
1. Karateristik dari masalah tractability of the problems sering disebut dengan
Variabel independen, indikatornya : a.
Tingkat kesulitan teknis dari masalah yang bersangkutan b.
Tingkat kemajemukan dari kelompok sasaran c.
Proporsi kelompok sasaran terhadap total populasi d.
Cakupan perubahan perilaku yang diharapkan. 2. Karateristik kebijakan undang-undang ability of statute to structure
implementation sering disebut dengan istilah Variabel intervening, indikatornya :
a. Kejelasan isi kebijakan;
b. Seberapa jauh kebijakan tersebut memiliki dukungan teoritis
c. Besarnya alokasi sumberdaya financial terhadap kebijakan tersebut
d. Seberapa besar adanya keterpautan dan dukungan antar berbagai institusi
pelaksana e.
Kejelasan dan konsistensi aturan yang ada pada badan pelaksana f.
Tingkat komitmen aparat terhadap tujuan kebijakan
21
Op.cit hal. 71
Universitas Sumatera Utara
59
g. Seberapa luas akses kelompok-kelompok luar untuk berpartisipasi dalam
implementasi kebijakan. 3.
Variabel lingkungan nonstatutory variables affecting implementation sering disebut dengan dependen, indikatornya :
a. Kondisi sosial ekonomi masyarakat dan tingkat kemajuan teknologi
b. Dukungan publik terhadap sebuah kebijakan
c. Sikap dari kelompok pemilih constituency groups.
d. Tingkat komitmen dan keterampilan dari aparat dan implementor
Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada gambar dibawah ini
Gambar 3. Model Mazmanian dan Sabatier
E. Model George C. Edward III 1980