73
B. Pengadaan dan pemasangan perlengkapan jalan yang meliputi kegiatan
sebagai berikut : 1.
inventarisasi kebutuhan perlengkapan jalan sesuai kebijakan penggunaan jaringan jalan dan gerakan lalu lintas yang telah ditetapkan
2. penetapan jumlah kebutuhan dan lokasi pemasangan perlengkapan jalan;
3. penetapan lokasi rinci pemasangan perlengkapan jalan
4. penyusunan spesifikasi teknis yang dilengkapi dengan gambar teknis
perlengkapan jalan dan kegiatan pemasangan perlengkapan jalan sesuai kebijakan penggunaan
jaringan jalan dan gerakan lalu lintas yang telah ditetap C.
Perbaikan dan pemeliharaan perlengkapan jalan yang meliputi kegiatan sebagi berikut
1. memantau keberadaan dan kinerja perlengkapan jalan;
2. menghilangkan atau menyingkirkan benda-benda yang dapat mengurangi
atau menghilangkan fungsikinerja perlengkapan jalan; 3.
memperbaiki atau mengembalikan pada posisi sebenarnya apabila terjadi perubahan atau pergeseran posisi perlengkapan jalan; dan
4. mengganti perlengkapan jalan yang rusak, cacat atau hilang.
b. Analisis Dampak Lalu Lintas
24
Analisis dampak lalu lintas adalah serangkaian kegiatan kajian mengenai dampak lalu lintas dari pembangunan pusat kegiatan, permukiman, dan
infrastruktur yang hasilnya dituangkan dalam bentuk dokumen hasil analisis dampak lalu lintas. Hal ini dikaitkan bahwa setiap perubahan guna lahan akan
24
Ib.id
Universitas Sumatera Utara
74
mengakibatkan berubahan di dalam sistem transportasi nya. Oleh karenanya Setiap rencana pembangunan pusat kegiatan, permukiman, dan infrastruktur yang
akan menimbulkan gangguan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas dan angkutan jalan wajib dilakukan analisis dampak lalu lintas. Dengan
andalalin maka dapat diperhitungkan berapa besar bangkitan perjalanan baru yang memberlukan rekayasa lalu lintas dan manajemen lalu lintas untuk mengatasi
dampaknya. Hasil analisis dampak lalu lintas merupakan salah satu persyaratan
pengembang atau pembangun untuk memperoleh: 1.
izin lokasi 2.
izin mendirikan bangunan; atau 3.
izin pembangunan bangunan gedung dengan fungsi khusus sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang bangunan gedung.
Adapun tujuan
25
1. Memprediksi dampak yang ditimbulkan suatu pembangunan
dilakukannya ANDALALIN adalah untuk : kawasan;
2. Menentukan bentuk peningkatanperbaikan yang diperlukan untuk
mengakomodasikan perubahan yang terjadi akibat pengembangan baru; 3.
Menyelaraskan keputusan-keputusan mengenai tata guna lahan dengan kondisi lalu lintas, jumlah dan lokasi akses, serta alternatif
peningkatanperbaikan; 4.
Mengidentifikasi masalah-masalah yang dapat memengaruhi putusan pengembang dalam meneruskan proyek yang diusulkan;
25
http:id.wikipedia.orgwikiAnalisis_dampak_lalu_lintas 2642013 di unduh pada
pukul 09.36, 2642013
Universitas Sumatera Utara
75
5. Sebagai alat pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan manajemen
dan rekayasa lalu lintas.
c. Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas
26
Manajemen kebutuhan lalu lintas adalah kegiatan yang dilaksanakan dengan sasaran meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan ruang lalu lintas dan
mengendalikan pergerakan lalu lintas. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan ruang lalu lintas dan mengendalikan pergerakan lalu
lintas, diselenggarakan manajemen kebutuhan lalu lintas berdasarkan kriteria: 1.
perbandingan volume lalu lintas kendaraan bermotor dengan kapasitas jalan;
2. ketersediaan jaringan dan pelayanan angkutan umum; dan
3. kualitas lingkungan.
Manajemen kebutuhan lalu lintas sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilaksanakan dengan cara pembatasan:
1. lalu lintas kendaraan perseorangan pada koridor atau kawasan tertentu
pada waktu dan jalan tertentu; 2.
lalu lintas kendaraan barang pada koridor atau kawasan tertentu pada waktu dan jalan tertentu;
3. lalu lintas sepeda motor pada koridor atau kawasantertentu pada waktu dan
jalan tertentu; 4.
lalu lintas kendaraan bermotor umum sesuai dengan klasifikasi fungsi jalan;
26
Disadur berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan di dalam Peraturan Pemerintah PP Nomor 32 Tahun 2011 Tentang Manajemen Dan Rekayasa, Analisis Dampak, Serta Manajemen
Kebutuhan Lalu Lintas
Universitas Sumatera Utara
76
5. ruang parkir pada kawasan tertentu dengan batasan ruang parkir maksimal;
danatau 6.
lalu lintas kendaraan tidak bermotor umum pada koridor atau kawasan tertentu pada waktu dan jalan tertentu.
Manajemen kebutuhan lalu lintas dilakukan secara simultan dan terintegrasi melalui strategi:
1. mengendalikan lalu lintas di ruas jalan tertentu dan persimpangan;bn
2. mempengaruhi penggunaan kendaraan pribadi;
3. mendorong penggunaan kendaraan angkutan umum dan transportasi yang
ramah lingkungan, serta memfasilitasi peralihan moda dari penggunaan kendaraan pribadi ke penggunaan kendaraan angkutan umum;
4. mempengaruhi pola perjalanan masyarakat dengan berbagai pilihan yang
efektif dalam konteks moda,lokasiruang, waktu, dan rute perjalanan; dan 5.
mendorong dan memfasilitasi perencanaan terpadu antara tata ruang dan transportasi, baik yang direncanakan maupun yang telah tersedia.
2.2. Defenisi Konsep