Analisis Statitik Deskriptif Pengaruh Free Cash Flow, Struktur Kepemilikan, dan Leverage terhadap Earnings Management pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014

62 memproduksi secara komersial produk minuman susu cair UHT dengan merek dagang “Ultra Milk”. Perusahaan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dengan kode perdagangan ULTJ atas sejumlah 6.000.000 lembar saham pada tanggal 15 Mei 1990. 21. PT Yanaprima Hastapersada Tbk YPAS PT Yanaprima Hastapersada adalah perusahaan industri aneka tenun plastik yang didirikan pada tanggal 14 Desember 1995. Kegiatan utama perusahaan adalah memproduksi karung plastik,karung laminasi,kantong semen,rool sheet,sandwich sheet, PP woven block dan bottom bag. Perusahaan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dengan kode perdagangan YPAS atas sejumlah 68.000 saham dengan nilai nominal Rp 545 per lembar pada tanggal 5 Maret 2008.

4.2 Analisis Statitik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan suatu data. Dalam analisis statistik deskriptif data-data tersebut dilihat dari nilai maksimum, minimum, nilai rata-rata mean, dan nilai standar deviasi. Penelitian ini menggunakan beberapa variabel untuk perhitungan statistik deskriptif, yaitu manajemen laba DAC, free cash flow FCF, kepemilikan manajerial MAN, kepemilikan institusional INST, dan leverage LEV. Berdasarkan analisis statistik deskriptif diperoleh gambaran sampel sebagai berikut. Universitas Sumatera Utara 63 Tabel 4.1 Statitik Deskriptif dari DAC, FCF,MAN, INST dan LEV Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI DAC FCF MAN INST LEV Mean 0.058719 73.64745 0.066801 0.641659 1.174908 Median 0.039807 -2.999000 0.013300 0.672500 0.463800 Maximum 0.471448 22122.00 0.255800 0.956500 27.02000 Minimum -0.226383 -4176.000 0.000100 0.322200 0.040000 Sumber: Hasil Penelitian 2016 Data Diolah Tabel 4.1 menunjukan output statistik deskriptif variabel penelitian dari tahun 2010 sampai dengan 2014. Berdasarkan tabel tersebut dapat dijelaskan statistik deskriptif sebagai berikut: a. Variabel manajemen laba memiliki nilai maksimum 0,47 yang dimiliki oleh PT Astra Internasional Tbk. pada tahun 2014. Nilai minimum sebesar -0,226 yang dimiliki oleh PT Prima Alloy Steel Universal Tbk. pada tahun 2010. Rata-rata dari manajemen laba adalah sebesar 0,058, yang artinya menunjukan bahwa sebagian besar perusahaan manufaktur yang menjadi sampel dalam penelitian ini memiliki manajemen laba yang positif. b. Variabel free cash flow FCF memiliki nilai maksimum sebesar Rp 22.122 miliar yang dimiliki oleh PT Astra Internasional Tbk pada tahun 2013. Nilai minimum sebesar -4176 miliar rupiah dimiliki oleh PT Astra Internasional Tbk pada tahun 2011. Rata-rata dari FCF adalah sebesar 73,64, yang artinya menunjukan bahwa sebagian besar perusahaan manufaktur yang menjadi sampel dalam penelitian ini memiliki FCF free cash flow yang positif. c. Variabel kepemilikan manajerial memiliki nilai maksimum sebesar 0,2558 yang dimiliki oleh PT Lionmesh Prima Tbk pada tahun 2010-2013. Nilai Universitas Sumatera Utara 64 minimum sebesar 0,0001 yang dimiliki oleh PT Langgeng Makmur Industri Tbk pada tahun 2010-2014. Rata-rata kepemilikan manajerial adalah sebesar 0,06680, yang artinya menunjukan bahwa sebagian besar perusahaan manufaktur yang menjadi sampel dalam penelitian ini memiliki kepemilikan manajerial yang positif. d. Variabel kepemilikan institusional INST memiliki nilai maksimum sebesar 0,9565 yang dimiliki oleh PT Astra Otoparts Tbk pada tahun 2010-2014. Nilai minimum sebesar 0,3222 yang dimiliki oleh PT Lionmesh Prima Tbk pada tahun 2010-2014. Rata-rata INST adalah sebesar 0,6416, yang artinya menunjukan bahwa sebagian besar perusahaan manufaktur yang menjadi sampel dalam penelitian ini memiliki kepemilikan institusional yang positif. e. Variabel leverage LEV memiliki nilai maksimum sebesar 27,02 yang dimiliki oleh PT Jaya Pari Steel Tbk pada tahun 2010. Nilai minimum sebesar 0,04 yang dimiliki oleh PT Intanwijaya Internasional Tbk pada tahun 2010. Rata-rata LEV adalah sebesar 1,1749, yang artinya menunjukkan bahwa sebagian besar sampel perusahaan manufaktur yang menjadi sampel dalam penelitian ini memiliki leverage yang positif.

4.3 Pemilihan Model Data Panel

Dokumen yang terkait

PENGARUH FREE CASH FLOW, LEVERAGE, PRICE EARNINGS RATIO, DAN DIVIDEND TERHADAP STOCK REPURCHASE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA UNTUK TAHUN 2010-2014

3 28 1

Pengaruh Free Cash Flow, Struktur Kepemilikan, dan Leverage terhadap Earnings Management pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014

0 0 11

Pengaruh Free Cash Flow, Struktur Kepemilikan, dan Leverage terhadap Earnings Management pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014

0 0 2

Pengaruh Free Cash Flow, Struktur Kepemilikan, dan Leverage terhadap Earnings Management pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014

0 0 10

Pengaruh Free Cash Flow, Struktur Kepemilikan, dan Leverage terhadap Earnings Management pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014

1 2 31

Pengaruh Free Cash Flow, Struktur Kepemilikan, dan Leverage terhadap Earnings Management pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014

0 0 3

Pengaruh Free Cash Flow, Struktur Kepemilikan, dan Leverage terhadap Earnings Management pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014

0 0 11

PENGARUH FREE CASH FLOW, LEVERAGE, PRICE EARNINGS RATIO, DAN DIVIDEND TERHADAP STOCK REPURCHASE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA UNTUK TAHUN 2010-2014

0 0 15

SKRIPSI PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE DAN FREE CASH FLOW TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 1 11

PENGARUH FREE CASH FLOW DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 88