Jenis Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Batasan Operasional Definisi Operasional Variabel

42 BAB III METODE PENELITIAN

1.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain asosiatif kausal yaitu untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih Sugiyono, 2006: 11. Penelitian ini menganalisis hubungan tersebut untuk menguji pengaruh free cash flow, struktur kepemilikan, dan leverage terhadap earnings management.

1.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia BEI melalui media internet dengan mengakses situs www.idx.co.id. Periode penelitian ini dilakukan pada tahun 2010 sampai dengan 2014 pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Waktu pelaksanaan penelitian dimulai pada bulan Maret 2016 hingga bulan Mei 2016.

1.3 Batasan Operasional

Adapun yang menjadi batasan operasional dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah free cash flow, struktur kepemilikan manajerial, struktur kepemilikan institusional, dan leverage. Sedangkan variabel dependennya adalah earnings management manajemen laba. 2. Laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI periode 2010-2014 yang diperoleh dari www.idx.co.id. Universitas Sumatera Utara 43

1.4 Definisi Operasional Variabel

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel Dependen Variabel dependen merupakan variabel yang menjadi perhatian utama dalam sebuah penelitian yang dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah earnings management manajemen laba. Earnings management diproksikan dengan discretionary accruals. Discretionary accruals menggunakan komponen akrual dalam mengatur laba karena komponen akrual tidak memerlukan bukti kas secara fisik sehingga dalam mempermainkan komponen akrual tidak disertai kas yang diterimadikeluarkan Sulistyanto, 2008. Pengukuran discretionary accruals dihitung dengan model Jones yang dimodifikasi Modified Jones Model untuk mengukur tingkat manajemen laba. Nilai positif menunjukkan adanya manajemen laba dengan pola peningkatan laba income increasing, nilai nol menunjukkan manajemen laba dilakukan dengan perataan laba income smoothing, dan nilai negatif menunjukkan manajemen laba dengan pola penurunan laba income decreasing. Dalam penelitian ini, pengukuran discretionary accrual sebagai proksi manajemen laba dihitung dengan menggunakan model Jones 1991. Tahapan-tahapan pengukuran discretionary accruals antara lain : a. Mengukur total accrual dengan menggunakan model Jones yang dimodifikasi. Total Accrual TAC = laba bersih setelah pajak net income – arus kas operasi cash flow from operating Universitas Sumatera Utara 44 b. Menghitung nilai accruals yang diestimasi dengan persamaan regresi OLS Ordinary Least Square: TACtAt- 1 = α11At-1 + α2ΔREVt- ΔRECt At-1 + α3PPEt At-1 + e Dimana TACt : total accruals perusahaan i pada periode t At-1 : total aset untuk sampel perusahaan i pada akhir tahun t-1 REVt : perubahan pendapatan perusahaan i dari tahun t-1 ke tahun t RECt : perubahan piutang perusahaan i dari tahun t-1 ke tahun t PPEt : aktiva tetap gross property plant and equipment perusahaan tahun t c. Mengitung nondiscretionary accruals model NDA adalah sebagai berikut: NDAt = α11At-1 + α2ΔREVt – ΔRECt At-1 + α3PPEt At-1 Dimana NDAt : nondiscretionary accruals pada tahun t α : fitted coefficient yang diperoleh dari hasil regresi pada perhitungan total accruals d. Menghitung discretionary accruals DACt : TACt At-1 – NDAt Dimana DACt : discretionary accruals perusahaan i pada periode t Universitas Sumatera Utara 45 2. Variabel Independen X Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat secara positif atau negatif Sekaran, 2006. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain : 1 Free Cash Flow X 1 Free cash flow merupakan dana yang tersedia pada perusahaan untuk didistribusikan kepada pemegang saham, namun dana ini dapat disebut pula sebagai aliran kas diskresioner perusahaan yang dapat digunakan untuk tambahan investasi, pembayaran utang, membeli saham kembali, atau untuk menambah likuiditas. Menurut Brigham dan Houston 2010:67 free cash flow dihitung dengan rumus: FCF = CFO – Net Capital Expenditure – Net Borrowing Keterangan: FCF = Free Cash Flow arus kas bebas Net Capital Expenditure = diperoleh dari perubahan modal kerja = WC t – WC t-1 = AL t – HL t – AL t-1 – HL t-1 Net Borrowing = PPE t – PPE t-1 WC : Work Capital modal kerja AL : Aset Lancar HL : Hutang Lancar PPE : Property plant and equipment aktiva tetap Universitas Sumatera Utara 46 2 Struktur Kepemilikan a Kepemilikan Manajerial X 2 Kepemilikan manajerial adalah kepemilikan saham oleh pihak manajemen perusahaan. Kepemilikan manajerial dapat diukur dengan proporsi jumlah kepemilikan saham oleh pihak manajemen dari seluruh modal saham perusahaan yan dikelola dengan rumus sebagai berikut: Kepemilikan Manajerial = Jumlah saham manajerial Jumlah saham yang beredar × 100 b Kepemilikan Institusional X 3 Kepemilikan Institusional adalah kepemilikan saham oleh pemerintah, institusi keuangan, institusi berbadan hukum, institusi luar negeri, dana perwalian, dan institusi lainnya pada akhir tahun. Kepemilikan Institusional diukur dengan skala rasio melalui jumlah saham yang dimiliki oleh investor institusional dibandingkan dengan total saham perusahaan. Kepemilikan Institusional = Jumlah saham institusi Jumlah saham yang beredar × 100 3 Leverage X 4 Leverage tingkat hutang adalah perbandingan total hutang perusahaan dengan total aset yang dimiliki oleh perusahaan. Leverage dapat dihitung dengan cara: �������� = Total Hutang Total Aset Universitas Sumatera Utara 47 Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel No. Variabel Definisi Pengukuran Skala 1. Earnings Management Y Tindakan manajer yang memilih kebijakan akuntansi dengan penggunaan akrual dalam menyusun laporan keuangan demi kepentingan pihak manajemen DACt = TACt At-1 – NDAt Rasio 2. Free Cash Flow FCFX 1 Arus kas yang tersedia untuk didistribusikan kepada investor FCF = CFO – Net Capital Expenditure – Net Borrowing Rasio 3. Kepemilikan Manajerial X 2 kepemilikan saham oleh manajemen perusahaan jumlah saham manajerial jumlah saham yang beredar × 100 Rasio 4. Kepemilikan Institusional X 3 kepemilikan saham perusahaan oleh institusi atau lembaga jumlah saham institusi jumlah saham yang beredar × 100 Rasio 5. Leverage X 4 Perbandingan total hutang dengan total aset perusahaan Total Hutang Total Aset Rasio 1.5 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini merupakan keseluruhan dari objek yang diteliti. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia BEI dari tahun 2010 sampai dengan 2014 yang mempublikasikan laporan keuangannya dalam Indonesian Capital Market Directory ICMD. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode purposive sampling, yaitu metode pemilihan sampel dengan berdasarkan pada pertimbangan dan kriteria tertentu. Kriteria-kriteria yang diajukan antara lain: 1 Perusahaan manufaktur yang terdaftar listing di Bursa Efek Indonesia BEI selama periode Januari 2010 sampai dengan Desember 2014. Universitas Sumatera Utara 48 2 Perusahaan manufatur yang tidak mengalami delisting selama periode 2010- 2014 3 Perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan keuangannya berturut- turut pada tahun 2010-2014 yang berakhir per 31 Desember. 4 Perusahaan manufaktur yang memiliki kepemilikan manajerial selama periode 2010-2014. 5 Perusahaan manufaktur yang memiliki laporan keuangan dengan denominasi mata uang rupiah Tabel 3.2 Mekanisme Pemilihan Sampel Keterangan Jumlah Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode 2010-2014 142 Perusahaan manufatur yang mengalami delisting selama periode 2010-2014 10 Perusahaan manufaktur yang tidak menerbitkan laporan keuangan berturut-turut selama periode 2010-2014 32 Perusahaan manufaktur yang tidak memiliki kepemilikan manajerial selama periode 2010-2014 71 Perusahaan manufaktur yang tidak menerbitkan laporan keuangan dalam Rupiah 8 Jumlah sampel terpilih 21 Dari Tabel 3.2 dapat diketahui bahwa perusahaan manufaktur yang menjadi sampel penelitian sejumlah 21 perusahaan. Angka tahun pengamatan dalam penelitian ini adalah 5 tahun berturut-turut sehingga jumlah observasi dalam penelitian ini adalah 5 tahun observasi x 21sampel adalah sebanyak 105 sampel. Universitas Sumatera Utara 49 Tabel 3.3 Sampel Penelitian No. Nama Perusahaan Kode Saham 1. PT Alumindo Light Metal Industry Tbk ALMI 2. PT Astra Internasional Tbk ASII 3. PT Astra Otoparts Tbk AUTO 4. PT Eterindo Wahanatama tbk ETWA 5. PT Gudang Garan Tbk GGRM 6. PT Intanwijaya Internasional Tbk INCI 7. PT Jakarta Kyoei Steel Works Tbk JKSW 8. PT Jaya Pari Steel Tbk JPRS 9. PT Kedaung Indah Can Tbk KICI 10. PT Lion Metal Works Tbk LION 11. PT Langgeng Makmur Industri Tbk LMPI 12. PT Lionmesh Prima Tbk LMSH 13. PT Mulia Industrindo Tbk MLIA 14. PT Nipress Tbk NIPS 15. PT Prima Alloy Steel Universal Tbk PRAS 16. PT Prydam Farma Tbk PYFA 17. PT Sunson Textile Manufacturer Tbk SSTM 18. PT Siantar Top Tbk STTP 19. PT Mandom Indonesia Tbk TCID 20. PT Ultra Jaya Milk Industry Tbk ULTJ 21. PT Yanaprima Hastapersada Tbk YPAS 1.6 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka-angka Situmorang dan Lufti, 2014:2. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder. Data diperoleh dari laporan keuangan tahunan perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014 melalui situs www.idx.co.id, www.sahamok.com, buku-buku referensi dan literatur ilmiah yang berhubungan dengan penelitian.

3.7 Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

PENGARUH FREE CASH FLOW, LEVERAGE, PRICE EARNINGS RATIO, DAN DIVIDEND TERHADAP STOCK REPURCHASE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA UNTUK TAHUN 2010-2014

3 28 1

Pengaruh Free Cash Flow, Struktur Kepemilikan, dan Leverage terhadap Earnings Management pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014

0 0 11

Pengaruh Free Cash Flow, Struktur Kepemilikan, dan Leverage terhadap Earnings Management pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014

0 0 2

Pengaruh Free Cash Flow, Struktur Kepemilikan, dan Leverage terhadap Earnings Management pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014

0 0 10

Pengaruh Free Cash Flow, Struktur Kepemilikan, dan Leverage terhadap Earnings Management pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014

1 2 31

Pengaruh Free Cash Flow, Struktur Kepemilikan, dan Leverage terhadap Earnings Management pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014

0 0 3

Pengaruh Free Cash Flow, Struktur Kepemilikan, dan Leverage terhadap Earnings Management pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014

0 0 11

PENGARUH FREE CASH FLOW, LEVERAGE, PRICE EARNINGS RATIO, DAN DIVIDEND TERHADAP STOCK REPURCHASE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA UNTUK TAHUN 2010-2014

0 0 15

SKRIPSI PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE DAN FREE CASH FLOW TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 1 11

PENGARUH FREE CASH FLOW DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 88