Kesimpulan Medan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara.2012. Profil Kesehatan Proviinsi

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian yang dilakukan mengenai Analisis pelaksanaan strategi DOTS Plus pada program penanggulangan TB MDR di Puskesmas Teladan Medan Tahun 2016 menghasilkan kesimpulan dan saran sebagai berikut :

6.1 Kesimpulan

Dari keseluruhan hasil penelitian mengenai analisis pelaksanaan strategi DOTS Plus pada program penanggulangan TB MDR di Puskesmas Teladan Medan Tahun 2016 dapat disimpulkan bahwa dari kelima komponen Strategi DOTS plus sebagai upaya penanggulangan TB MDR empat komponen yaitu: Komitmen politis, Strategi penemuan kasus, Jaminan ketersediaan OAT lini kedua dan Sistem pencatatan dan pelaporan berjalan dengan baik meskipun dalam pelaksanaannya ada beberapa kekurangan. Sedangkan pelaksanaan komponen pengelolaan pasien masih kurang optimal. 1. Komponen DOTS Plus tentang komitmen politis telah dilaksanakan dengan baik terbukti dengan adanya peran pihak pemerintah dan petugas dalam mengadakan dan menjalankan program penanggulangan TB MDR dengan strategi DOTS Plus. Adanya dukungan dana dari pemerintah yang bersumber dariAPBN. Adanya pengembangan sumber daya manusia dengan melakukan pelatihan untuk menciptakan tenaga kesehatan yang lebih terlatih dan memahami penanganan TB MDR. Akan tetapi petugas Puskesmas Teladan belum mendapatkan pelatihan karena pada saat 86 Universitas Sumatera Utara pelatihan berlangsung, program TB MDR belum ada. Adanya kerjasama lintas program promkes, HIV, bagian apotik dan laboratorium serta kerja sama lintas sektor dengan kelurahan dan kecamatan di wilayah kerja Puskesmas Teladan. 2. Komponen DOTS Plus tentang Penemuan kasus yang dilakukan Puskesmas Teladan dilaksanakan dengan baik. Penemuan kasus yang dilakukan petugas TB MDR secara pasif dan promosi yang aktif. Puskesmas tidak melakukan penemuan kasus ke rumah-rumah karena kurangnya tenaga dalam menjalankan pengobatan dan beranggapan bahwa lebih baik mengobati satu pasien secara tuntas dibanding mengobati lebih dari satu namun putus berobat. Maka Puskesmas Teladan memberikan penyuluhan ke wilayah kerja melalui kerja sama dengan lintas sektor. 3. Komponen DOTS Plus tentang pengelolaan pasien yang dilakukan puskesmas Teladan kurang maksimal karena kurang tegasnya petugas dalam memindahkan pasien yang ke luar kota. Seharusnya setiap pasien mendapatkan pemantuan yang rutin untuk mengetahui perkembangan kondisi pasien. Selain itu petugas susah untuk menghubungi nomor telepon pasien. PMO kurang memahami tugasnya dan hanya mengerti untuk mengingatkan pasien minum obat. 4. Komponen DOTS Plus tentang jaminan ketersediaan OAT lini kedua berjalan dengan baik karena obat-obatan selalu dikirim sesuai dengan jumlah yang telah diperhitungkan untuk kebutuhan pasien. Setiap kali 87 Universitas Sumatera Utara PMO mengambil obat ke puskesmas, obat selalu tersedia dalam keadaan bagus sehingga berkualitas dan sesuai dengan standar WHO. 5. Komponen DOTS tentang pencatatan dan pelaporan dilakukan dengan baik karena deduai dengan format baku. Pihak Dinas melakukan supervisi untuk memeriksa kesesuaian laporan yang diberikan puskesmas. Keberhasilan pelaksanaan strategi DOTS plus belum dapat di nilai karena kondisi pasien di Puskesmas Teladan masih dalam masa pengobatan. Setelah selesai pengobatan diharapan dapat memberikan angka kesembuhan yang baik. Dari pelaksanaan komponen DOTS plus pengelolaan pasien belum terlaksana dengan optimal akan tetapi di harapkan dapat memberikan dampak yang baik dalam proses pengobatan pasien karena ke empat komponen lainnya dapat terlaksana dengan baik meskipun masih terdapat kekurangan.

6.2 Saran