Kerangka Pikir Pencatatan dan pelaporan secara baku

2.7 Kerangka Pikir

Strategi DOTS Plus yang menjadi pendukung program penanggulangan TB MDR memiliki lima komponen DOTS yang harus dilaksanakan secara cepat dan tepat untuk mencapai keberhasilan menanggulangi TB MDR. Oleh karena itu fokus penelitian dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 2.3 Kerangka Pikir ` = Komponen Strategi DOTS Plus = Variabel Strategi DOTS Plus Komponen Strategi DOTS Plus dalam upaya penanggulanga n TB MDR Keberhasilan pelaksanaan Strategi DOTS Plus sebagai upaya penanggulangan TB MDR Komitmen Politis Strategi penemuan kasus Pengelolaa n pasien Jaminan ketersediaa n OAT Sistem penc atatan pelaporan 45 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan gambar di atas dapat diceritakan fokus penelitian sebagai berikut: Strategi DOTS Plus adalah strategi yang direkomendasikan oleh WHO yang dapat mendukung keberhasilan program penanggulangan TB MDR. Keberhasilan pelaksanaan strategi DOTS plus dapat dicapai bila lima komponen yang terkandung dalam strategi DOTS plus dilaksanakan dengan baik. Komponen yang dimaksud adalah : Komitmen Politis. Dalam strategi DOTS plus adanya investasi dan komitmen yang berkesinambungan akan menjamin penanggulangan TB MDR. Komitmen yang disepakati oleh pihak-pihak terkait sangat diperlukan dalam penanganan TB MDR. Komitmen ini dapat dilihat melalui adanya pengembangan infrastruktur, pengembangan sumber daya manusia, kerja sama lintas program dan lintas sektor, dan dukungan kebijakan. Namun jika komitmen tidak didukung dengan komponen DOTS lainnya seperti penemuan kasus, pengelolaan pasien, ketersediaan OAT dan pencatatan pelaporan, akan mengakibatkan pelaksanaan menjadi terkendala. Strategi penemuan kasus. Komponen ini terdiri dari ketepatan dalam mendiagnosis dengan akurat dan ketepatan waktu. Hal ini dapat dilihat melalui pemeriksaan apusan dahak secara mikroskopis, biakan dan uji kepekaan. Komponen strategi penemuan kasus harus dilaksanakan dengan akurat mulai dari penjaringan sampai dilakukannya pengobatan kepada pasien untuk mencegah penularan di lingkungan sekitarnya. 46 Universitas Sumatera Utara Pengelolaan Pasien. Pengobatan dengan OAT haruslah yang berkualitas sesuai dengan panduan pengobatan yang tepat. Hal ini dapat dilihat melalui pengobatan dengan PMO yang terlatih, adanya prosedur tetap untuk mengawasi, dan mengatasi kejadian efek samping obat. Walaupun pengelolaan pasien dilakukan dengan baik, tapi tanpa didukung ketersediaan OAT maka pelaksanaan strategi akan menjadi kurang baik. Jaminan Ketersedian OAT. Komponen ini menitikberatkan pada ketersediaan OAT dalam jumlah cukup minimal 6 bulan sebelum habis. Hal ini dapat dilihat melalui waktu kadaluarsa, cara perhitungan kebutuhan dan jangka pemberian Obat. Pencatatan dan Pelaporan. Komponen terakhir yaitu pencatatan dan pelaporan adalah pengawasan pemberian pengobatan dan respon selama pengobatan dilakukan. Hal ini dapat dilihat melalui laporan yang lengkap dan rutin, ada kunjungan rutin dinas kesehatan, serta adanya umpan balik. Kelima komponen dalam strategi DOTS Plus yang dilaksanakan dengan baik akan berdampak pada keberhasilan pelaksanaan Strategi DOTS plus dalam program penanggulangan TB MDR itu sendiri. Sehingga dalam penyelenggaraan pelayanan, diharapkan pasien yang sedang menjalankan pengobatan di Puskesmas Teladan bisa disembuhkan. 47 Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang