ini juga dilakukan usaha rehabilitasi untuk mencegah terjadinya akibat samping dari penyakit diare. Usaha yang dapat dilakukan yaitu dengan terus mengkonsumsi
makanan bergizi dan menjaga keseimbangan cairan. Rehabilitasi juga dilakukan terhadap mental penderita dengan tetap memberikan kesempatan dan ikut
memberikan dukungan secara mental kepada anak. Anak yang menderita diare selain diperhatikan kebutuhan fisik juga kebutuhan psikologis harus dipenuhi dan
kebutuhan sosial dalam berinteraksi atau bermain dalam pergaulan dengan teman sepermainan.
2.8. Program Pemberantasan Diare
3
1. Tujuan Umum
a. Balita
: menurunkan CFR dan prevalensi b.
Semua umur : menurunkan prevalensi, menurunkan CFR di rumah sakit, menurunkan CFR pada KLB
2. Kebijaksanaan
Meningkatkan kualitas dan pemerataan pelayanan dengan meningkatkan kerjasama lintas program LP dan lintas sektor LS.
3. Strategi
a. Tata laksana pasien di rumah
1. Meningkatkan pemberian cairan rumah tangga CRT seperti air tajin, larutan
gula garam, dan air kelapa. 2.
Meneruskan pemberian makanan lunak dan tidak bersifat merangsang lambung, ditambah makanan ekstra setelah diare.
Universitas Sumatera Utara
3. Membawa pasien ke sarana kesehatan apabila : buang air besar semakin
sering dan semakin banyak, semakin kehausan, tidak dapat makan atau minum, demam, ditemukan darah pada tinja, kondisi makin memburuk dalam
24 jam. b.
Tata laksana penderita di sarana kesehatan 1.
Rehidrasi oral 2.
Memberi infus dengan Ringer laktat RL 3.
Menggunakan obat yang rasional 4.
Memberi nasihat tentang makanan, rujukan, dan pencegahan c.
Pencegahan Penyakit 1.
Menanamkan higiene pribadi perilaku mencuci tangan sebelum makan dan sesudah buang air
2. Merebus air minum sebelum digunakan
3. Menjaga kebersihan lingkungan WC dan SPAL
4. Langkah-langkah untuk mencapai tujuan di atas diperlukan
Untuk mencapai tujuan di atas diperlukan : a.
Kerjasama lintas program LP dan lintas sektor LS b.
Pelatihan atau penyegaran tentang diare c.
Pemantapan manajemen serta pencatatan dan pelaporan kasus diare d.
Pemantapan manajemen persediaan oralit e.
Peningkatan sistem kewaspadaan dini SKD dalam kejadian luar biasa KLB f.
Peningkatan komunikasi, informasi, dan edukasi KIE 5.
Kegiatan
Universitas Sumatera Utara
a. Penemuan dan pengobatan pasien sedini mungkin
1. Penemuan pasien oleh sarana kesehatan penemuan pasif
2. Penemuan pasien oleh kader dan petugas penemuan aktif
3. Pemberian oralit kepada pasien oleh kader
b. Penanggulangan pasien saat KLB
1. Jangka pendek : menemukan dan mengobati pasien, melakukan rujukan
dengan cepat, melakukan kaporisasi sumber air dan disinfeksi kotoran yang tercemar, memberi penyuluhan tentang higiene dan sanitasi
lingkungan, melakukan koordinasi lintas program dan lintas sektor. 2.
Jangka panjang : memperbaiki faktor lingkungan, mengubah kebiasaan tidak sehat menjadi kebiasaan sehat.
c.
Pelatihan petugas
Universitas Sumatera Utara
2.9. Kerangka Konsep