5.1.3. Jenis Kelamin Anak Usia 0-59 Bulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa proporsi anak usia 0-59 bulan yang berjenis kelamin laki-laki adalah 49,2 dan yang berjenis kelamin
perempuan adalah 50,8.
Gambar 5.3. Diagram Pie Distribusi Proporsi Anak Usia 0-59 Bulan Berdasarkan
Jenis Kelamin
di Wilayah
Kerja Puskesmas
Simarmata
Berdasarkan penelitian ini proporsi anak usia 0-59 bulan dengan jenis kelamin perempuan lebih besar 50,8 daripada anak dengan jenis kelamin laki-
laki 49,2, namun tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Jenis kelamin akan mempengaruhi aktivitas bermain anak. Anak
perempuan akan lebih sedikit melakukan permainan yang mengahabiskan energi jika dibandingkan dengan laki-laki, misalnya melempar bola, berlari-lari,
melompat dan kegiatan fisik yang lain. Perbedaan ini bukan berarti bahwa anak perempuan kurang sehat dibandingkan dengan anak laki-laki, melainkan
50,8 49,2
perempuan laki-laki
Universitas Sumatera Utara
pandangan masyarakat bahwa perempuan sebaiknya menjadi anak yang lembut dan bertingkah laku yang halus Hurlock, 1997.
5.1.4. Status ASI Eksklusif Anak Usia 0-59 Bulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa proporsi anak usia 0-59 bulan yang tidak mendapat ASI Eksklusif adalah 67,5 dan yang mendapat ASI
Eksklusif adalah 32,5.
Gambar 5.4. Diagram Pie Distribusi Proporsi Anak Usia 0-59 Bulan Berdasarkan Status ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas
Simarmata
Berdasarkan penelitian ini proporsi anak usia 0-59 bulan yang tidak ASI Eksklusif lebih besar 67, daripada anak yang mendapat ASI Eksklusif 32,5.
Rata-rata pada usia 4 bulan anak sudah diberi makanan tambahan selain ASI. Alasan Ibu memberikan makanan tambahan sebelum anak berusia 6 bulan adalah
karena anak rewel dan diperkirakan bahwa itu disebabkan karena anak kelaparan. Makanan tambahan yang diberikan adalah nasi atau bubur dan susu formula.
67,5 32,5
tidak ASI Eksklusif ASI Eksklusif
Universitas Sumatera Utara
ASI merupakan bahan makanan terbaik untuk anak dalam 6 bulan pertama kehidupan karena ASI mengandung semua zat gizi yang diperlukan anak. Adapun
komponen-komponen yang terdapat di dalam ASI adalah sebagai berikut:
39
1. Protein ; merupakan protein yang berkualitas tinggi karena mengandung
semua asam amino esensial yang penting untuk proses tumbuh kembang anak. 2.
Laktosa ; laktosa di dalam ASI kadarnya lebih tinggi dibandingkan denga kadar laktosa air susu sapi.
3. Lemak ; lemak yang terdapat di dalam ASI merupakan campuran fosfolipid,
kolesterol, vitamin A dan karotinoid. 4.
Elektrolit ; ASI mengandung elektrolit lebih rendah dibandingkan dengan susu formula, hal ini sangat menguntungkan bayi dengan keadaan ginjal yang
belum sempurna. 5.
Vitamin ; beberapa vitamin seperti vitamin A, vitamin C, vitamin D, vitain E di dalam ASI kadarnya lebih tinggi dibandingkan dengan susu sapi atau susu
formula. Selain komponen ASI yang sangat baik untuk tumbuh kembang anak pada 6
bulan pertama kehidupan, ASI juga memiliki keunggulan yang lain yaitu kebersihannya terjamin. ASI merupakan produk alamiah tanpa melalui proses
sebagaimana susu formula. ASI juga memiliki suhu yang sama dengan tubuh sehingga akan memberikan kenyamanan tersendiri bagi bayi.
Dalam beberapa tahun terakhir, pemberian ASI Eksklusif mengalami penurunan. Ada banyak hal yang menjadi latar belakangnya, seperti pandangan
Universitas Sumatera Utara
bahwa wanita akan lebih cantik dan awet muda bila tidak menyusui, kurangnya pengetahuan tentang manfaat ASI.
5.1.5. Status Imunisasi Anak Usia 0-59 Bulan