2.2. Etiologi dan Patogenesis Diare 2.2.1 Etiologi Diare
Agen penyebab diare dapatdikelompokkan menjadi infeksi dan non infeksi, yaitu :
a. Infeksi
a.1. Virus 1.
Rotavirus Rotavirus merupakan virus berukuran antara 60-80 nm, mengandung double-
stranded RNA dengan struktur simetri kubikal, terdiri dari 10-12 segmen. Virus yang ikosahedral ini mempunyai kapsid dengan banyak lapisan inner dan outer capsid.
Rotavirus yang mempunyai bentuk seperti roda dapat menyebabkan penyakit gastroenteritis pada manusia.
14
2. Adenovirus
Virion Adenovirus terdiri dari sebuah inti dan satu lapis kapsid. Kapsid virus tidak berselubung, bulat dan simetri ikosahedral. Kapsid isometrik mempunyai
diameter antara 70 nm dan 90 nm, mengandung double-stranded DNA yang menunjukkan simetri kubikal dan mempunyai 252 kapsomer, 240 hexon, dan
sejumlah penton yang mempunyai tonjolan terminal. Terdapat 47 serotipe Adenovirus yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia. Adenovirus tipe 40 dan
41 dapat menyebabkan gastroenteritis.
14
Universitas Sumatera Utara
a.2. Bakteri 1.
Escherichia coli E. Coli dari anggota family Enterobacteriaceae. Ukuran sel dengan panjang
2,0 – 6,0 μm dan lebar 1,1 – 1,5 μm. Bentuk sel dari bentuk seperti coocal hingga
membentuk sepanjang ukuran filamentous. Tidak ditemukan spora.E. Coli,batang gram negatif. Selnya bisa terdapat tunggal, berpasangan, dan dalam rantai pendek,
biasanya tidak berkapsul. Bakteri ini aerobic dan dapat juga aerobic fakultatif. E. Coli merupakan penghuni normal usus, seringkali menyebabkan infeksi.
15
2. Shigella sp
Shigella merupakan batang gram negatif yang tipis, bentuk coccobacilli terjadi pada perbenihan muda. Shigella merupakan fakultatif anaerob, tetapi tumbuh
baik secara aerob. Koloni Shigella cembung, bundar, transparan dengan diameter sampai kira-kira 2 mm dalam 24 jam. Shigella terdiri dari 40 serotipe dan 4
diantaranya bersifat patogenik.
16
3. Vibrio cholera
Vibrio cholera berbentuk koma, batang kurva dengan panjang 2-4 µm. Organisme ini merupakan motil aktif dikarenakan memiliki flagella polar. Vibrio
cholera mengahsilkan koloni yang cembung, halus dan bulat yang keruh dan bergranul bila disinari. Tumbuh dengan baik pada suhu 37ºC pada berbagai jenis
media, temasuk media tertentu yang mengandung garam mineral dan asparagin sebagai sumber karbon dan nitrogen. Ciri khas yang lainnya, Vibrio cholera tumbuh
pada pH yang sangat tinggi 8,5-9,5 dan sangat cepat mati oleh asam.
16
Universitas Sumatera Utara
a.3. Parasit 1.
Entamoeba histolytica Ukurannya bervariasi antara 12-35 µm biasanya 3 atau 4 x besar sel darah
merah. Bila tidak bergerak, bentuknya bulat sedangkan bila bergerak bentuknya berubah memanjang. Pada bentuk yang bergerak motil, inti sukar dilihat, tetapi bila
dicat dengan larutan iodin akan tampak jelas membrane dengan butir kromatin yang teratur dan kromosom kecil, padat, terletak sentral bintik hitam. Ada 2 bentuk yang
dapat ditemukan pada tinja cair atau tinja diare yaitu yang pertama bentuk magna, berukuran 20-35 µm, vakuola mengandung sel darah yang tercerna, yang
menunjukkan aktivitas haemotophagus makan darah dan sifat patogen. Yang kedua, bentuk minuta, ,berukuran 12-20 µm tidak patogen, berada di dalam rongga usus,
memakan bakteri atau bahan lain yang tampak di dalam vakuola.
17
2. Giardia lamblia
Giardia lambliamerupakan flagelata yang paling panjang, memiliki stadium tropozoid dengan ukuran panjang 12-15 µm dan kista yang berbentuk seperti
jambu mete dengan ukuran panjang 8-12 µm. Bentuknya sedikit memanjang, pandangan depan tampak seperti buah pir, pandangan samping seperti sendok.
Dinding sel tipis tetapi sangat kuat dengan dua nukleus di bagian anterior. Di bagian anterior juga terdapat flagella satu di kanan dan satu di kiri sedangkan di
bagian posterior terdapat flagella satu berkas dengan arah membujur mengikuti arah tubuh. Giardia lamblia hidup di rongga usus kecil yaitu yeyenum bagian
proksimal, duodenum dan kadang-kadang di saluran empedu manusia.
17,18
Universitas Sumatera Utara
a. Non Infeksi