5.1.2. Umur Anak Usia 0-59 Bulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa proporsi anak usia 0-36 bulan adalah 67,5 dan anak usia 37-59 bulan adalah 32,5
Gambar 5.2. Diagram Pie Distribusi Proporsi Anak Usia 0-59 Bulan Berdasarkan Umur di Wilayah Kerja Puskesmas Simarmata
Dalam penelitian ini proporsi anak usia 0-36 bulan lebih besar 67,5 dari anak usia 37-59 bulan 32,5.
Perkembangan anak dapat dilihat dengan menggunakan beberapa pendekatan, seperti
pendekatan umur age-stage approach, pendekatan jangka hidup life-span approach, pendekatan ekologi ecological approach.
Pendekatan umur merupakan pendekatan tradisional yang paling sering digunakan. Sigmund Freud, mengidentifikasi perkembangan individu dalam beberapa tahapan,
yaitu:
38
67,5 32,5
0-36 bulan 37-59 bulan
Universitas Sumatera Utara
1. Usia 0-1 tahun dikenal dengan fase oral. Masa yang menunjukkan
munculnya kepuasan baik fisik dan emosional berfokus pada daerah sekitar mulut.
2. Usia 1-3 tahun dikenal denga fase anal. Masa yang menunjukkan
munculnya kepuasan dari daerah anal. Hal ini akan menimbulkan konflik dengan nilai-nilai yang dimiliki orang tua dan lingkungannya.
3. Usia 3-5 tahun dikenal dengan fase falik. Daerah sekitar alat genital
merupakan sumber baru yang tidak diperkenankan tetapi secara insting anak suka menyentuhnya.
4. Usia 5 tahun hingga masa remaja dikenal dengan fase laten. Masa
yang menunjukkan kebutuhan seksual anak sudah tidak terlihat lagi, anak lebih tertarik pada kegiatan-kegiatan yang melibatkan fisik dan
kemampuan intelektual. 5.
Usia dewasa dikenal dengan fase genital. Masa munculnya atau terbentuknya keinginan untuk menjalin hubungan didasari cinta yang
matang. Morisson,
mengorganisir perkembangan individu dalam delapan
kelompok, yaitu prenatal masa dalam kandungan, neonatal bulan pertama kelahiran, infancy tahun pertama kelahiran, toddlerhood usia 2-3 tahun,
preschool and kindergarten usia 4-6 tahun, primary childhood usia 6-8 tahun, middle childhood usia 9-12 tahun, dan adolescence usia 13-18 tahun.
Ada tanda atau ciri-ciri yang menunjukkan anak berada dalam rentang tertentu, meliputi perkembangan fisik, motorik, kognitif, dan sosial. Berikut ciri-
Universitas Sumatera Utara
ciri anak usia 0-59 bulan meliputi perkembangan fisik, motorik, kognitif, dan sosial.
Tabel 4.20. Perkembangan Fisik, Motorik, Kognitif, dan Sosial Anak Usia 0- 59
Bulan Kategori
Perkembangan Fisik
Perkembangan Motorik
Perkembangan Kognitif
Perkembangan Sosial
Infancy dan
toddler hood
0-36 bulan
Pertumbuhan fisik terjadi
sangat cepat. Waktu tidur
lebih banyak. Mulai tumbuh
gigi dan gigi bertambah
banyak. Dapat
mengendalikan keinginan untuk
buang air besar dan buang air
kecil. Mulai
menggerakkan dan mengangkat
kepala. Dapat
berguling. Mulai
duduk sendiri.
Dapat berdiri
sendiri. Berjalan dengan
lancar. Berlari
meskipun kaku. Mengeksplorasi
benda menggunakan panca indra
penglihatan, mulut, menggenggam.
Gerak reflex mengisap,menggen
gga,mengais.
Menirukan perilaku orang.
Lebih banyak bermain fisik.
Menjalin ikatan yang
kuta dengan
orang terdekatnya.
Memiliki respon sosial, misalnya
membalas senyum.
Memlih
untuk bermain sendiri.
Preschool 37-59
bulan Perkembangan
fisik melambat. Selera
makan berkurang.
Tidur 2 atau 4 jam,
lalu terbangun
dan dengan
cepat dapat
tertidur lagi.
Berlari dengan seimbang dan
dapat berhenti secara tiba-tiba.
Dapat mengelompokkan
berdasarkan warna,
ukuran, dan bentuk. Dapat menggunakan
media dan alat-alat untuk bermain drama.
Lebih fleksibel, dapat
melakukan sesuatu seperti
orang dewasa. Memiliki teman
sepermainan.
Universitas Sumatera Utara
5.1.3. Jenis Kelamin Anak Usia 0-59 Bulan